Bunda PAS? Sebagian teman-teman yang mulai membaca artikel ini pasti ada yang mengernyitkan dahi, bertanya-tanya apa yang dimaksud dengan Bunda PAS itu. Iya kan? 😀

Bunda PAS itu bukan ibuk-ibuk yang ukuran bajunya pas, hehe, melainkan nama sebuah kampanye atau seminar edukasi yang digelar oleh PT Kalbe Blackmores Nutrition (Blackmores). For your information, Blackmores adalah produk suplemen premium di Indonesia yang memiliki keistimewaan terbuat dari bahan dasar yang alami.

Bunda PAS – Peduli Asupan Sehat.

Kata PAS pada nama kampanye tersebut merupakan kependekan dari Peduli Asupan Sehat. Kampanye Blackmores Bunda PAS – Peduli Asupan Sehat baru saja digelar di Jakarta. Tepatnya pada Sabtu 9 Desember 2017 kemarin di Ballroom Pullman Thamrin.

Rangkaian acara Bunda PAS siang itu, antara lain talkshow tentang kehamilan dan Hypnobirthing, juga ada cooking demo. Terdapat pula booth-booth untuk pemeriksaan kesehatan dan penjualan produk-produk Blackmores, susu, dll.

Booth Blackmores di acara Bunda PAS.

Pengalaman hamil pertama yang memberi banyak pelajaran

Saya turut hadir ke acara Bunda PAS sebagai blogger untuk meliput acara tersebut. Kebetulan, blog keluargahamsa.com ini banyak mengulas masalah kesehatan ibu dan anak. Saya memang sangat suka menulis mengenai masalah kesehatan ibu dan anak untuk sharing pengalaman saya. Tujuannya supaya bisa diambil manfaatnya oleh pembaca blog ini.

Saat berada di satu ruangan bersama dengan para ibu-ibu hamil di acara Bunda PAS, saya jadi teringat pada masa ketika saya hamil anak pertama dulu. Bisa dibilang, kehamilan pertama saya sebenarnya penuh risiko. Namun, enggak semua orang mengetahui cerita kehamilan pertama saya tersebut.

Saya sedang menyelesaikan tugas akhir di salah satu universitas negeri di kota Surabaya ketika saya mengandung untuk pertama kalinya. Pikiran saya sepenuhnya tercurah untuk tugas akhir tersebut, supaya lekas selesai, sehingga saya bisa berkumpul kembali bersama suami tinggal di Jakarta.

Sebenarnya, sepintas kehamilan saya baik-baik aja. Bahkan saat hamil saya enggak pernah terkena morning sick sama sekali. Cuma saya batuk-batuk selama sebulan lamanya. Entah apa penyebabnya. Namun, alhamdulillah, kata dokter kandungan saya di Surabaya sih semuanya oke.

Oh ya, saya mengakui saat itu saya emang enggak banyak membaca mengenai kehamilan. Lebih banyak baca buku manajemen 😛 . Saya juga enggak terlalu banyak gaul dengan sesama ibu-ibu hamil di forum-forum online. Saya cuma percaya apa kata dokter bahwa kehamilan saya baik-baik saja. Second opinion pun enggak pernah kepikiran sama sekali.

Hingga akhirnya pada usia kehamilan 35 weeks, saya yang sudah berhasil menamatkan sekolah dan diwisuda pindah ke Jakarta. Di Jakarta saya bertemu dengan dokter kandungan yang kebetulan adalah teman saya saat ngeblog di platform Multiply.

Dokter kandungan yang di Jakarta ini, ketika pertama kali memeriksa kondisi kehamilan saya nampaknya membaca ada masalah. Katanya saya terlalu kurus dan berat badan janin juga kecil. Sampai-sampai saya dirujuk ke Fetomaternal Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM).

Kalau mengingat-ingat kembali ruangan Fetomaternal, saya jadi terbayang wajah ibu-ibu hamil yang gelisah. Soalnya Fetomaternal itu adalah tempatnya pemeriksaan kehamilan dengan risiko tinggi. Awalnya sih saya enggak tahu, kemudian saya googling dan menemukan kenyataan itu.

Berarti kehamilan saya bermasalah donk? Kenyataannya ya emang iya. Saya terkena anemia, Hb saya waktu itu cuma 7 dan albumin saya rendah banget, cuma 2. Ibu hamil yang terkena anemia, risikonya bisa melahirkan dengan pendarahan. Janinnya pun berisiko lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

Anak pertama saya dulu terlahir BBLR.

Kemungkinan penyebabnya karena dulu saat masih gadis, saya enggak suka makan daging. Selain itu, saat masih di Surabaya saya enggan meminum suplemen zat besi dari dokter kandungan saya, sebab suplemen itu membuat saya mual setiap meminumnya.

Singkat cerita, dokter kandungan saya pun segera memberi saya terapi berupa perbaikan gizi dari makanan dan suplemen. Tak ketinggalan waktu itu infus zat besi untuk menaikkan Hb saya. Namun, janin saya tidak kunjung bertambah besar sampai usianya yang hampir ke-39 weeks.

Dokter kemudian menyarankan saya untuk melahirkan si janin secara sectio caesar dan membuatnya tumbuh di luar saja. Bismillah, saya pun menurut. Eh, ternyata keajaiban terjadi. Pada hari dimana saya dijadwalkan dioperasi, si calon bayi menggeliat minta keluar sendiri. Bukaan demi bukaan, sampai akhirnya lengkap, si bayi ini lahir sendiri via vagina. Alhamdulillah.

Pengalaman kehamilan pertama yang penuh pelajaran itu akhirnya membuat saya lebih aware terhadap kesehatan selama masa kehamilan berikutnya (yang kedua). Terutama untuk urusan makanan. Saya berusaha enggak pilih-pilih makanan dan minum suplemen dari dokter dengan rutin.

Saya pun jadi rajin mengikuti forum-forum online tempat para ibu-ibu hamil curhat dan membaca pengalaman mereka. Selain itu, tak lupa saya mengikuti senam hamil supaya punya teman dan berharap bisa melahirkan dengan lebih tenang.

Enggak norak seperti saat persalinan anak pertama, dimana saya berteriak-teriak enggak jelas karena kesakitan, huhuhu. Alhamdulillah, meskipun kelahiran anak kedua juga ada teriak-teriaknya sedikit, tapi enggak sekencang saat persalinan pertama. Saya lebih bisa mengatur nafas dan tahu bagaimana cara mengejan yang baik.

Hypnobirthing untuk persalinan yang membahagiakan

Namun, proses kelahiran anak yang kedua juga meninggalkan pertanyaan dalam diri saya. Soalnya saat itu saya melahirkan bareng ibuk-ibuk sesama teman saya yang ikut senam hamil di Klinik Bersalin tersebut. Menurut dokter si Ibu X proses melahirkannya cukup mudah, hanya menarik nafas, lalu melepas nafas, mengejan dikit, anaknya sudah lahir. “Lho, Ibu itu bisa kok saya enggak bisa?” Saya bertanya-tanya dalam hati, hehe 😛 .

Ternyata Ibu X itu banyak membaca mengenai proses persalinan dengan Hypnobirthing. Apakah yang dimaksud dengan Hypnobirthing itu? Nah, saat acara Bunda PAS di Pullman lalu hal tersebut dibahas tuntas.

Enggak tanggung-tanggung, Founder Hypnobirthing Indonesia Lanny Kuswandi (Ibu Lanny) yang sharing mengenai Hypnobirthing kepada para ibu peserta acara Bunda PAS. Dari paparan Ibu Lanny, saya menyadari bahwa kekeliruan saya saat bersalin dulu adalah mindset saya yang sudah ter-setting sedemikian rupa bahwa “Melahirkan itu adalah proses yang menyakitkan.”

Ibu Lanny yang menjelaskan tentang Hypnobirthing.

Ya, maklum. Sebelumnya saya beberapa kali nonton drama di televisi yang memperlihatkan adegan ibu yang tereak-tereak menahan sakit saat bersalin, haha :P. Ternyata, menurut Ibu Lanny, ibu hamil bisa kok memberi sugesti dan afirmasi positif terhadap dirinya sendiri bahwa “Melahirkan adalah proses yang alami dan natural”. Caranya bagaimana? Ya, dengan metode Hypnobirthing itu.

Ibu Lanny kemudian menjelaskan bahwa Hypnobirthing itu berasal dari dua kata:

  • Hypnosis: Pemberdayaan energi jiwa bawah sadar dengan tujuan untuk memprogram ulang rekaman-rekaman negatif yang sudah terekam di jiwa bawah sadar.
  • Birthing: Proses persalinan.

Mengutip pernyataan dr. Erwin Kusuma SpKJ, Ibu Lanny mengatakan bahwa, “Manusia itu ibarat sebuah komputer yang hidup (bio-computer) dimana batin sebagai programmer, jiwa bawah sadar sebagai disket, otak bagian lymbic sebagai layar monitornya, dan fisik adalah hasil print out dari disket tersebut.”

Maka hal yang harus ibu hamil lakukan adalah membuat jiwa atau pikiran bawah sadar tersebut hanya memikirkan hal-hal yang baik dan positif. Caranya ibu hamil banyak-banyak belajar tentang Hypnobirthing, kemudian supaya sering-sering melakukan relaksasi.

Pada saat melakukan relaksasi sebaiknya ibu hamil menggunakannya untuk berkomunikasi dengan janin dalam kandungannya. Menurut Ibu Lanny, janin dalam kandungan sebenarnya sudah memiliki unsur jiwa yang sederhana yaitu perasaan.

Ibuk-ibuk yang masih ragu mengenai perasaan janin mungkin bisa melakukan USG, terutama USG 4 Dimensi. Saat di-USG oleh dokter, janin diajak bicara, biasanya bayi akan menurut apa kata dokter.

Dalam kesempatan tersebut Ibu Lanny juga menginformasikan manfaat Hypnobirthing, yakni antara lain:

Saat trimester pertama:

  • Dapat meningkatkan ketenangan diri yang bermanfaat untuk kesehatan sel-sel pada tubuh ibu dan janin.
  • Mengurangi rasa mual, muntah, pusing, dll.
  • Mencegah depresi pasca persalinan baby/ mencegah baby blues.
  • Mengajarkan relaksasi untuk meminimalkan stres serta ketakutan, panik, cemas selama bersalin sehingga tidak menjadi trauma untuk ibu maupun bayinya.

Saat menjelang proses persalinan:

  • Dapat mempersingkat fase awal proses persalinan kala satu 3 jam pada primigravida (ibu yang hamil pertama kali) dan 1 jam pada multigravida (ibu yang hamil untuk kesekian kalinya).
  • Dapat menghilangkan dan meminimalkan keinginan untuk menggunakan obat-obatan penghilang rasa sakit.
  • Membantu untuk mengatasi pada pasien dengan hipertensi.
  • Mengurangi risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan.
  • Mengurangi risiko tindakan operasi.
  • Mempersiapkan klien dengan VBAC (proses bersalin secara normal setelah pada kehamilan sebelumnya melakukan operasi caesar).
  • Menghilangkan keletihan yang berlebihan setelah proses persalinan.
  • Mempercepat masa pemulihan pasca persalinan.
  • Membantu memperbaiki letak janin dengan teknik komunikasi.

Manfaat untuk janin:

  • Membantu menjaga suplai O2 kepada bayi selama proses persalinan.
  • Meningkatkan ikatan batin ibu, ayah, dan bayi sejak dalam kandungan.
  • Pada saat lahir biasanya bayi lebih tenang.
  • Mencegah persalinan prematur.
  • Meminimalkan trauma persalinan secara psikologis baik untuk ibu dan bayi.

Mempertimbangkan begitu banyaknya manfaat Hypnobirthing tersebut, Ibu Lanny pun berpesan supaya ibu-ibu hamil yang ada di acara Bunda PAS bisa belajar dan mempraktekkannya saat bersalin nanti. Supaya ibu-ibu hamil yakin bahwa Hypnobirthing itu mudah, Ibu Lanny pun mengajak semua ibu hamil yang hadir di acara Bunda PAS mempraktekkan relaksasi.

Peserta acara Bunda PAS mempraktekkan teknik relaksasi dipandu oleh Ibu Lanny.

Para ibu hamil diminta memejamkan mata dan bersikap rileks. Kemudian, Ibu Lanny meminta mereka membayangkan hal yang indah-indah. Hasilnya, beberapa ibu hamil yang saya ajak ngobrol mengatakan mereka cukup rileks dengan cara seperti itu. Wah, nampaknya proses persalinan para ibu yang hadir di Bunda PAS insyaAllah akan lebih baik dari saya dulu 🙂 .

Asupan terbaik untuk ibu hamil

Untuk mendukung proses persalinan yang lancar, tentu saja kesehatan ibu hamil harus dalam kondisi baik. Salah satu hal yang menjadi patokan ibu hamil sehat atau enggak adalah status gizi-nya. Nah, kalau kehamilan saya yang pertama dulu tuh yang saya ceritakan di awal, itu bukan kehamilan yang sehat. Sebab, berat badan saya enggak ideal untuk ukuran ibu hamil.

Talkshow tentang kehamilan dan asupan nutrisi untuk ibu hamil.

Saat acara Bunda PAS kemarin, hadir pula Spesialis Gizi Klinik RS Hermina Jatinegara dan RS Pondok Indah dr. Raissa E. Djuanda, M.Gizi, Sp.GK (dr. Raissa). Dr Raissa menjelaskan, “Salah satu indikator status gizi adalah berat badan. Pencapaian dan pengaturan berat badan yang ideal dan penerapan pola hidup yang sehat dengan gizi seimbang dibutuhkan sebelum, saat, dan setelah periode kehamilan, agar kesehatan ibu dan janin optimal.”

Jadi, ibuk-ibuk pembaca artikel ini, andai dirasa saat hamil kok beratnya naik kurang banyak sebaiknya tanyakan penyebabnya ke dokter kandungan ya? Jangan sampai seperti saya dulu. Ternyata kekurangan gizi dan terkena anemia.

Para pembicara dalam talkshow, kiri-kanan: Franda, dr. Bram, dr. Raissa, dan Ibu Vina.

Menurut dr. Raisa, berat bada ibu hamil yang ideal itu naiknya sebagai berikut:

  • Jika ibu hamil obesitas maka cukup naik 7-11 kg.
  • Jika ibu hamil beratnya normal maka harus naik 16 kg.
  • Apabila si ibu hamil kurus, kayak saya dulu saat hamil anak pertama, maka harus bisa naik sampai 18 kg.
  • Jika ibu hamil bayi kembar dan beratnya normal maka harus naik sekitar 25 kg.

Selain dr. Raissa, pembicara lainnya yang hadir pada acara Bunda PAS saat itu adalah Spesialis Kebidanan dan penyakit Kandungan sekaligus Pengasuh Redaksi Spesialis Kebidanan dan Kandungan dari Klikdokter.com dr. Bram Pradipta SPOG (dr. Bram). Dr. Bram turut menanggapi fenomena dimana para ibu hamil kurang paham akan asupan nutrisi selama masa kehamilan (huwaaaa, jadi malu, saya dulu begitu soalnya).

Menurut dr. Bram ada beberapa gangguan kesehatan yang bsia terjadi akibat kurangnya asupan nutrisi saat hamil, seperti:

  • Defisiensi zinc dan magnesium bisa menyebabkan preeklamsia dan kelahiran prematur.
  • Defisiensi Vitamin K dapat menyebabkan pendarahan yang berlebihan saat melahirkan.
  • Defisiensi zat besi dan Vitamin B2 dapat menyebabkan anemia.
  • Kekurangan asupan yodium bisa menyebabkan keguguran atau bayi lahir dalam kondisi meninggal.
  • Kekurangan Vitamin A bisa mengakibatkan rabun senja.

Sehingga dr. Bram sangat menyarankan para ibu hamil untuk jangan pilih-pilih makanan. Namun, bukan berarti makan banyak, misal dua piring, lho. Melainkan makan dengan porsi dan kandungan gizi makanan yang proporsional.

Apabila ibu tidak nafsu makan, maka sebaiknya ibu melakukan cek darah. Kemungkinan besar kalau ibu enggak nafsu makan itu karena kekurangan zat-zat tertentu seperti Omega 3. Sehingga ibu sangat butuh tambahan suplemen,” nasihat dr. Bram.

Dengan nutrisi yang tepat dan cukup, dr. Bram menjamin bahwa ibu hamil akan bisa melahirkan dengan lebih lancar. Status gizi pada 1000 hari pertama bayi (270 hari saat kehamilan, 365 hari saat tahun pertama, dan 365 hari saat tahun kedua kehidupan bayi) juga akan baik. Sehingga di masa mendatang anak akan memiliki pertumbuhan dan perkembangan sesuai harapan.

Oh ya, dalam acara Bunda PAS saat itu juga hadir artis Efranda Stefanus (Franda). Franda sedang hamil juga. Dalam kesempatan itu Franda juga bertanya kepada para narasumber yakni para dokter yang hadir mengenai mitos-mitos kehamilan. Salah satunya seperti apakah betul kalau mau punya anak laki-laki harus memperbanyak makan daging?

Dr. Bram ternyata memiliki jawaban yang ilmiah mengenai hal tersebut. Menurut dr. Bram, sperma itu ada dua yakni X dan Y. Suasana kewanitaan itu sifatnya basa. Sperma yang suka di kondisi basa adalah sperma Y yang membawa kromosom laki-laki.

Jadi, saat kondisi vagina basa, sperma Y bergerak cepat membuahi sel telur. Sehingga kemungkinan besar yang dikandung ya anak berjenis kelamin laki-laki. Sebaliknya, kalau mau punya anak cewek, maka ibu hamil harus mengkonsumsi makanan yang bisa membuat area kewanitaannya bersifat asam. Misalnya memakan dairy product.

Pertanyaan lain tentang mitos, apakah ibu hamil boleh makan tape atau durian? Dr. Raisaa mengatakan boleh, asalkan enggak berlebihan. Sebab, jika berlebihan khawatirnya tape atau durian akan berubah jadi zat alkohol yang berisiko menghambat pertumbuhan janin.

Lalu bagaimana dengan minum air kelapa supaya kulit bayi bisa putih atau benarkah makan rawon kulit bayi nanti hitam? Dr. Raissa menjawab itu enggak benar, sebab kulit bayi bergantung pada faktor keturunan dari orang tuanya. Satu lagi, bolehkah ibu hamil minum susu kedelai? Dr. Raisa menjawab boleh, namun lagi-lagi sebaiknya jangan berlebihan sebab kedelai mengandung asam vitat yang berpotensi menghambat zinc, kalsium, dll.

Selain talkshow dengan pembicara dr. Bram, dr. Raissa, dan Franda, pada acara Bunda PAS juga ada demo masak oleh Kung Fu Chef. Kung Fu Chef mendemonstrasikan cara memasak Ayam Gulung Saus Madu.

Kung Fu Chef saat demo masak menu yang cocok buat ibu hamil.

Dr. Raissa berkesempatan mengomentari masakan Kung Fu Chef. Menurut dr. Raisa, masakannya sudah sesuai dengan yang disarankan untuk ibu hamil, cuma kurang karbohidrat. Mungkin maksudnya Kung Fu Chef waktu itu hanya masak lauknya aja kali ya? 😀

Tak lupa dr. Raissa berpesan kepada seluruh ibu hamil yang hadir supaya:

  • Jangan banyak makan makanan yang banyak mengandung gula, garam, dan minyak.
  • Pilih jenis makanan yang berkualitas.
  • Pilih protein yang bagus seperti putih telur, daging ayam, namun sebaiknya jangan makan kulit ayam.
  • Makan sayur dan buah-buahan sebanyak lima porsi perhari.
  • Lebih baik makan denga porsi kecil-kecil tapi sering.
  • Perhatikan cara memasak, jangan terlalu banyak digoreng.

Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold untuk kehamilan sehat

Selain ketiga narasumber yang saya sebutkan tadi, hadir pula Medical Marketing Medical Manager blackmores Alvina Christanti (Ibu Vina) yang memperkenalkan produk Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold kepada hadirin. Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold ini merupakan nutrisi esensial untuk kesehatan ibu dan perkembangan buah hati.

Menurut dr. Bram, ibu hamil sangat butuh asam folat, Iodium, zat besi, kalsium, serta asam lemak Omega 3. Nah, ibu Vina dalam saat talkshow menjelaskan bahwa Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold sudah memiliki zat-zat tersebut plus memiliki empat keunggulan, yakni:

  • Kandungan nutrisinya yang esensial dan sesuai dengan rekomendasi WHO untuk kehamilan sehat.
  • Kandungan odourless fish oil dari sumber alami Omega 3 dari laut terdalam yang tidak berbau. Odourless fish oil ini fungsinya untuk mengurangi mual dan bagus untuk pertumbuhan janin.
  • Dosis tertinggi yang sesuai dengan pemenuhan dosis harian akan kalsium dan DHA/ EPA.
  • Dosis yang diformulasikan berdasarkan rekomendasi pemerintah.

Jadi, teman-teman yang sedang hamil dan menyusui saran saya sebaiknya konsumsi Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold. Sebab kandungan nutrisi untuk ibu hamil dan menyusuinya cukup lengkap. Namun, jangan lupa untuk mengkonsumsi makanan bernutrisi tinggi juga ya 🙂 .

Untuk informasi lebih lengkap mengenai Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold, teman-teman bisa mendapatkannya di:

  • Website: www.blackmores.co.id.
  • Instagram: @BlackmoresID
  • Facebook: Blackmores Indonesia.

Setelah ibu Vina menjelaskan tentang Blackmores Pregnancy & Breast-Feeding Gold, panitia acara Bunda PAS mengajak para ibu hamil dan suami yang turut serta mendampingi untuk mengucapkan janji ikrar Bunda PAS

Peserta mengucapkan ikrar Bunda PAS.

Janji ikrarnya cukup sederhana, namun ngena banget:

“Bunda PAS, pas asupannya! Pas Nutrisinya!”

Aih, senengnya. Andai saja dulu saat saya hamil pertama saya mengikuti acara serupa seperti Bunda PAS, pasti kehamilan saya akan lebih baik. Ehmm, tapi ya sudahlah saya akan move on. Lagi pula Allah Maha Baik, alhamdulilah anak pertama saya yang dulunya BBLR itu kini tumbuh jadi anak yang cerdas, lincah, dan sehat.

Meski demikian, saya berharap cerita “kegagalan” saya dulu, bisa dipetik hikmah dan manfaatnya ya teman-teman. Terutama buat yang sedang program hamil, sedang hamil, maupun yang menyusui, pastikan teman-teman sudah menjadi Bunda PAS ya 🙂 .

April Hamsa