Salah satu yang khas dari Kota Solo adalah kerajinan kain batiknya. Itulah sebabnya, wisatawan yang mengunjungi Solo, biasanya pada hari terakhir mencari batik sebagai salah satu buah tangan untuk dibawa pulang. Ternyata, Solo tuh memiliki dua tempat yang terkenal sebagai penghasil batik. Dua tempat ini sama-sama menjadi kampung wisata batik, yakni Kampung Wisata Batik Kauman dan Kampung Wisata Batik Laweyan. Alhamdulillah, ketika ke Solo beberapa bulan lalu, saya sempat mampir ke Kampung Wisata Batik Kauman Solo.
Ada apa saja sih di Kampung Wisata Batik Kauman Solo?
Ternyata, selain batik, kawasan Kauman ini menyimpan banyak sejarah. Dari beberapa referensi yang saya baca, sejak zaman dahulu, keluarga bangsawan keraton banyak yang tinggal di sini. Tak hanya itu, keluarga para ulama dan orang-orang terpelajar juga banyak yang memiliki rumah di sini. Para kaum atau abdi dalem keraton juga banyak yang tinggal di sini. Banyak yang menghubungkan antara abdi dalem dengan kemampuan membatik yang diwariskan secara turun-temurun, sehingga banyak pengrajin batik di Kauman.
Kampung Batik Kauman ini lokasinya berdekatan dengan keraton, Masjid Agung Surakarta, dan Pasar Klewer. Kondisi ini membuat motif batik yang dibikin di kampung batik ini banyak dipengaruhi oleh symbol dan kekuasaan pihak keluarga keraton.
Terdapat sekitar 30-an home industry pengrajin batik di sini. Itulah sebabnya banyak wisatawan berkunjung setiap hari untuk membeli batik dan souvernir lainnya.
Selain bisa melihat koleksi batik di toko-toko yang ada, di sini wisatawan bisa melihat cara membuat batik. Salah satu yang paling terkenal adalah Workshop Batik Gunawan Setiawan. Di sini pengunjung juga bisa mencoba untuk membatik.
Alhamdulillah, hari itu, saya juga berkesempatan untuk membatik. Sebelumnya, saya diperkenalkan dengan beberapa peralatan membatik, seperti lilin, dll. Lalu, saya melihat bagaimana corak batik yang biasa dibuat.
Di sini ada dua jenis batik, yakni batik tulis dan batik cap. Batik tulis merupakan salah satu batik yang membutuhkan keterampilan khusus, sehingga tak heran kalau harga kain atau baju batiknya lebih mahal daripada batik cap.
Tak hanya batik, pengunjung pun akan dibawa seolah-olah berada pada tempo dulu, karena bangunan yang berada di Kampung Batik Kauman rata-rata masih bergaya arsitektur lama dengan paduan klasik elegan. Bangunan-bangunan di sini masih banyak yang dipertahankan keasliannya, karena memiliki nilai sejarah yang tinggi.
Meski begitu, belakangan, mulai muncul kafe kekinian di kawasan Kampung Batik Kauman ini yang menyesuaikan dengan selera kaum muda. Pengunjung pun dapat berwisata kuliner dengan menu khas Solo di sini.
Apbila teman-teman berkunjung ke daerah ini, saya menyarankan lebih baik berjalan kaki, karena jalanannya berupa gang yang cukup sempit serta sulit dilalui mobil maupun motor. Kampung Batik Kauman Solo ini sudah buka sejak pukul 08.00 pagi. Jadi, kalau teman-teman datang pagi ke sana sudah bisa membeli oleh-oleh batik dan souvenir lainnya.
Semoga informasi mengenai Kampung Batik Kauman Solo ini bermanfaat ya 😊.
April Hamsa
Comments