Yuhuuu, ibu-ibu, bapak-bapak yang ingin anaknya kelak jadi pengusaha sukses atau adik-adik usia SMA yang sebentar lagi akan lulus dan tertarik berbisnis juga, saya punya info tentang sebuah lembaga pendidikan yang berfokus untuk melahirkan pengusaha, nih. Namanya Kampus Bisnis Umar Usman.

Sekelumit info tentang berdirinya Kampus Bisnis Umar Usman

FYI, Kampus Bisnis Umar Usman yang berlokasi di Jl. Ciater Raya No. 44, BSD City, Tangerang Selatan ini diinisiasi oleh Ippho “Rigth” Santosa (Penulis Buku 7 Keajaiban Rezeki) dan Dompet Dhuafa pada tahun 2013. Nama “Umar Usman” terinspirasi dari dua sahabat Rasulullah SAW yang merupakan pengusaha muslim terbaik sepanjang zaman, yakni Khalifah Umar bin Khattab dan Khalifah Jusman bin Affan.

Kampus Bisnis Umar Usman di BSD City.

Kampus Bisnis Umar Usman ini terbentuk karena keprihatinan para founder-nya yang mengamati bahwa pengusaha di Indonesia, khususnya yang muslim, masih sangat sedikit. Padahal, penduduk muslim Indonesia saat ini tercatat sebanyak 86,9% dari seluruh populasi penduduk yang berjumlah total 273 juta. Potensi orang muslim di Indonesia untuk menjadi pengusaha seharusnya besar.

Sayangnya belum banyak muslim menjadi pengusaha sukses. Bahkan, dari 10 pengusaha yang meraih kekayaan tertinggi di Indonesia, hanya satu pengusaha saja yang merupakan muslim. Ironisnya lagi, Wakil Presiden ke-10 Bapak Jusuf Kalla, pernah mengatakan bahwa dari 100 orang miskin, sebanyak 90% justru muslim. Ironis banget, bukan?

Maka, Kampus Bisnis Umar Usman berusaha memecahkan problem tersebut dengan menyelenggarakan pendidikan profesional yang fokus menghasilkan muslimpreneur. Selama satu dekade terakhir, Kampus Bisnis Umar Usman telah berhasil meluluskan sekitar 900 peserta didik. Mereka telah mendapatkan pendidikan untuk menjadi muslimpreneur dan langsung berbisnis begitu lulus.

Apa sih yang membedakan Kampus Bisnis Umar Usman dengan sekolah bisnis lainnya?

Sebagai lembaga pendidikan yang berfokus mencetak pengusaha, Kampus Bisnis Umar Usman memiliki beberapa perbedaan dengan kampu bisnis lain, yakni:

  • Fokus melahirkan muslimpreneur

Seperti yang singgung di awal, bahwa Kampus Bisnis Umar Usman ini ingin menjadi wadah bagi umat muslim untuk berproses menjadi pegusaha. Hal ini merujuk kepada salah satu hadits Rasulullah SAW yang mengatakan bahwa 9 dari 10 pintu rezeki adalah melalui perniaagaan (berbisnis).

  • Fokus menghasilkan pengusaha berkarakter

Mereka yang belajar di sini didorong untuk menjadi pengusaha berkarakter, antara lain tetap menjadi pribadi yang humble, berbakti kepada orang tuia, serta mengedepankan sedekah walau bisnisnya sudah sukses.

  • Waktu kuliah hanya satu tahun

Kampus bisnis ini memiliki One Year Program, artinya waktu belajar di sini hanya satu tahun lamanya. Kurikulumnya aplikatif, sehingga mahasiswa tidak berlama-lama belajar teori, bisa langsung sambil praktik. Perbandingan kurikulumnya adalah 30% teori dan 70% praktik, sehingga mereka yang belajar di sini bisa langsung memulai praktik usahanya.

  • Dibimbing mentor pengusaha berpengalaman

Mahasiswa langsung belajar dari para mentor yang juga pengusaha berpengalaman. Selain itu, walaupun sudah lulus, Kampus Bisnis Umar Usman masih tetap memberikan kesempatan kepada mahasiswanya yang sudah lulus untuk terus mengembangkan ilmu dan belajar kembali bersama para mentor di kampus.

  • Jaringan pengusaha sukses

Kampus Bisnis Umar Usman juga memiliki jaringan pengusaha sukses yang memungkinkan mahasiswanya belajar langsung kepada mereka.

Itulah beberapa hal yang membuat Kampus Bisnis Umar Usman berbeda dari lembaga pendidikan bisnis yang lain.

Kampus Bisnis Umar Usman merayakan satu dekade melahirkan muslimprnenur

Seperti yang saya bilang tadi, tahun ini Kampus Bisnis Umar Usman sudah menginjak satu dekade usianya. Untuk merayakan satu dekade berhasil melahirkan pengusaha muslim sukses, Kampus Bisnis Umar Usman pada Rabu tanggal 23 November kemarin menyelenggarakan acara Press Conference bertajuk “Saru Dekade Perjuangan Melahirkan Muslimpreneur”.

Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh inspiratif yang juga menjadi mentor di Kampus Bisnis Umar Usman, antara lain Ippho Santosa, Jamil Azzaini, Agung Pramono (Mas Mono), dll.

Suasana Press Conference.

Direktur Kampus Bisnis Umar Usman Ibu Lily Zulaeha (Ibu Lily) membuka acara tersebut dengan menjelaskan bahwa Kampus Bisnis Umar Usman merupakan lembaga pendidikan nonformal yang memiliki output utama menciptakan pengusaha muslim berkarakter. Ibu Lily juga menyampaikan harapannya supaya pertemuan hari itu bisa memunculkan ide-ide baru supaya banyak pihak bisa berkolaborasi untuk menumbuhkan semangat entrepreneurship.

Media dan bloger yang menghadiri acara satu dekade Kampus Bisnis Umar Usman.

Kemudian, dalam kesempatan itu Bapak Ippho Santosa selaku inisiator dan founder Kampus Bisnis Umar Usman mengatakan bahwa kalau penduduk di Indonesia itu yang terbanyak adalah muslim, maka seharusnya yang menjadi pengusaha besar di negeri ini adalah mayoritas muslim juga. Namun, kondisi saat ini belum seperti demikian. Itulah sebabnya saat itu dirinya dan beberapa rekan membuat Kampus Bisnis Umar Usman.

Ippho Santosa.

Bapak Ippho Santosa juga menjelaskan mengenai metode pembelajaran, yakni sebagian belajar di kampus, sebagian lagi di luar. Mahasiswa didorong langsung praktik membuat usaha, bahkan ada yang langsung jualan supaya menghasilkan uang.

Ketika ada pertanyaan dari wartawan yang hadir di acara press conference mengenai apa saja bisnis yang sudah berhasil dijalankan oleh para alumni kampus, Bapak Ippho Santosa mengatakan bahwa saat ini pada umumnya adalah usaha di bidang fashion dan kuliner.

Meski demikian, Bapak Ippho Santosa menegaskan bahwa saat awal-awal mulai berbisnis, para mentor di kampus tidak memaksa untuk harus menghasilkan produk. Sebagai contoh, para mahasiswa dapat membeli barang dari dari tangan pertama kemudian menjualnya kembali. Apa saja boleh dilakukan, entah langsung menghasilkan produk atau kalau mau mulai dari menjadi agen dna distributor dahulu juga boleh. Yang penting adalah cepat “menghasilkan” dulu.

Asalkan akadnya dipenuhi, syar’i, udah lakukan aja enggak pa pa. Jadi barang itu enggak harus dimiliki (dibuat sendiri),” kata Bapak Ippho Santosa.

Bapak Ippho Santosa juga memberi contoh bahwa selama 25 tahun berbisnis, Nabi Muhammad SAW tidak pernah memproduksi barang perniagaannya sendiri. Namun Rasulullah mengajarkan sebuah metode supaya pengusaha muslim bisa menghasilkan dengan cepat, walau enggak memproduksi sendiri dan enggak punya pengalaman.

Sebagai contoh yang terjadi di zaman sekarang adalah pekerjaan menjadi distributor ponsel merek bergengsi, misalnya. Itu kan enggak perlu memproduksi, namun bisa sukses? Setiap keluaran ponsel terbarunya diburu orang dan laris. Bisa juga buka show room kendaraan. Banyak juga orang-orang yang datang membeli kan?

Jadi, yang terpenting dalam menjadi pengusaha adalah mau memulai dulu untuk segera menghasilkan dan belajar untuk menjadi lebih sukses.

Selain Bapak Ippho Santosa, motivator sekaligus mentor Kampus Bisnis Umar Usman Bapak Jamil Azzaini hari itu juga memberikan beberapa pesan kepada mereka yang mau memulai langkah menjadi pengusaha. Sebelumnya Bapak Jamil Azzaini bercerita bahwa saat ini dirinya mendampingi beberapa pengusaha UMKM.

Jamil Azzaini.

Dari pengalaman Bapak Jamil Azzaini, para pengusaha zaman sekarang kalau mau sukses sebaiknya mengubah mindset-nya, yakni:

  • Dari money menjadi meaning/ dari profit menjadi benefit

Pengusaha sebaiknya mempertanyakan apa makna bisnisnya buat dirinya sendiri, apakah bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain atau gimana? Sebaiknya alasan tersebut meliputi alasan yang rasional, emosional, dan spiritual sehingga bisa membentu meaning buat bisnisnya.

Hal ini membuat para pengusaha memahami pikiran bahwa ada sesuatu yang diperjuangkan, ada yang ingin dikontribusikan buat sesuatu. Jadi, usaha yang dilakukan bukan hanya sekadar menghasilkan uang namun bisa bermanfaat untuk orang lain. Syukur-syukur kalau bisa mengajak orang lain sukses.

  • Dari closing menjadi empowering

Sebagai pengusaha jangan cuma bisa closing, tetapi harus bisa cakap berinteraksi dan empowering customer. Bagaimana customer itu bisa menjadi lebih banyak tahu tentang bisnis kita. Ikut pintar. Biasanya begitu customer puas dengan layanan pengusaha, maka mereka akan menjadi marketer ke orang lain buat produk pengusaha itu tanpa dibayar.

  • Dari working menjadi learning

Maksudnya bisnis yang dijalankan adalah sebuah proses untuk belajar. Jadi, apabila di tengah jalan bisnisnya bangkrut, maka dia enggak mudah frustasi dan bisa lebih ikhlas karena menganggap itu sebagai pembelajaran. Bisa lebih mudah bangkit untuk berbisnis lagi juga.

Mas Mono.

Kemudian, tak ketinggalan Mas Mono yang merupakan pengusaha ayam bakar sharing tentang pengalamannya sebagai pengusaha sekaligus mentor di Kampus Bisnis Umar Usman. Selain itu, Mas Mono juga memberikan tips PNS dalam berbisnis, yakni:

  • Pembelajar: Belajar di manapun.
  • Nilai: Nilai bisnisnya apa, misalnya untuk beribadah.
  • Sinergi: Merupakan energi dengan mindset positif, usahakan enggak ada kata bersaing.

 

Nah, itulah beberapa pesan dari inisiator dan juga mentor-mentor Kampus Bisnis Umar Usman untuk menumbuhkan semangat entrepreneurship, khususnya buat umat muslim di Indonesia.

Beberapa alumni Kampus Bisnis Umar Usman yang sukses berbisnis

Dalam kesempatan itu juga Kampus Bisnis Umar Usman mengajak alumninya untuk memamerkan produk mereka. Ada beberapa usaha di antaranya di bidang fashion, kuliner, event organizer, dll.

Beberapa merek produk yang sempat saya amati antara lain: Lauk Ketjeh, Munim, Keripiki Si Kitting, Rafins Snack, Alemona, Pathi’s Chocolate, Jamuslimah, Snazzy Boom, (kuliner), ada pula Hijacket, Rajutmu (fashion), Oemar (event organizer), dll.

Beberapa pameran usaha kuliner.

Kemudian, ada Affan Arisga, pengusaha minuman kekinian dengan merek Munim yang sharing pengalamannya menimba ilmu di Kampus Bisnis Umar Usman. Sebelum sharing, Affan Arisga bercerita bahwa dirinya memang telah lama berjualan minuman es. Namun, dalam perjalanannya, Affan Arisga pun pernah tertipu oleh investor/ partner bisnis. Selain itu manajemen keuangannya buruk.

Affan Arisga founder Munim.

Salah satu usaha fashion milik alumni Kampus Bisnis Umar Usman.

Menurutnya belajar di Kampus Bisnis Umar Usman bisa membantu bisnisnya lebih berkembang. Khususnya, bagaimana supaya manajemen keuangannya membaik, serta bisa membangun organisasi yang lebih solid supaya bisnisnya lebih profit.

Alumni yang berbisnis event organizer pun ada.

Jadi, menurutnya kalau mau jadi pengusaha, maka belajar di Kampus Bisnis Umar Usman adalah pilihan yang tepat.

Nah, ibu-ibu, bapak-bapak atau adik-adik usia SMA tertarik mempelajari bisnis untuk menjadi pengusaha muslim sukses juga? Daftar langsung aja ke Kampus Bisnis Umar Usman.

Informasinya lebih lengkap tentang Kampus Bisnis Umar Usman bisa didapatkan di:

Semoga informasi tentang Kampus Bisnis Umar Usman ini bermanfaat ya 🙂 .

April Hamsa