Teman-teman mungkin masih ingat postingan saya tentang acara ulang tahun resto Kedai Sirih Merah yang ada di Jakarta Pusat beberapa waktu lalu? Nah, alhamdulillah, saya tuh dapat rezeki hadiah voucher sebesar Rp. 500 ribu dari acara tersebut gara-gara menang lomba posting Instagram challenge.

Nggak mau menyia-nyiakan voucher-nya, ketika ada tanggal merah minggu lalu, tepatnya di hari Natal, saya kemudian mengajak keluarga saya ke sana. Sebelumnya, saya sempat menghubungi nomor WhatsApp Kedai Sirih Merah untuk bertanya apakah tanggal 25 Desember resto-nya tutup atau nggak. Alhamdulillah, menurut adminnya buka. Saya kemudian memesan tempat untuk tiga orang dewasa dan dua anak-anak. Selain suami dan anak-anak, saya juga mengajak adik ipar ke sana.

Sekitar pukul 12 siang kurang, saya, suami, dan anak-anak sampai resto duluan. Ketika kami datang, ada satu grup kayak rombongan di satu meja, gitu. Meja lainnya kosong. Mungkin banyak yang mengira resto-nya tutup kali ya.

Keluarga saya mendapat meja di ruang tengah. Kalau teman-teman membaca postingan saya sebelumnya, kami dapat tempat makan tuh di ruangan yang seperti ruang makan di rumah nenek, Terasa bener-bener homey.

Senengnya lagi meja makannya ditata dengan apik. Sayang saya enggak sempat memotretnya. Piring-piring dijajarkan dengan rapi di atas meja bersama dengan sendok garpu.

Buku menu pun kemudian diberikan kepada kami. Sembari menunggu adik ipar datang, kami memesan makanan terlebih dahulu. Makanan yang kami pesan antara lain gurami goreng dan tempe goreng tepung untuk lauknya. Sayurannya kami memesan baby buncis. Kemudian, anak-anak memesan nasi putih biasa, sedangkan saya dan suami pilih nasi timbel.

Untuk minumannya, saya memesan es sirih merah. Kebetulan saat acara ulang tahun kemarin, saya enggak sempat mencicipi es ini, jadi daripada penasaran gimana rasanya saya order minuman ini. Suami memesan teh manis hangat, karena agak flu. Kalau anak-anak, Maxy memilih jus manga, sedangkan Dema memilih es sokelat. Pada dasarnya ini tuh minuman susu cokelat dingin gitu.

Tak lama setelah kami memesan, adik ipar saya kemudian datang. Kemudian, dia memesan es kelapa muda orange untuk menghilangkan rasa hausnya. Untuk makanan, kami kemudian menambah menu yakni udang telur asin. Nasinya nambah nasi timbel.

Setelah memesan, saya baru ngeh kalau Kedai Sirih Merah juga menyediakan menu nasi timbel komplit. Tahu gitu saya memesan itu saja supaya bisa dimakan rame-rame, hehe.

Oh ya, FYI, menu makanan yang ada di Kedai Sirih Merah tuh khas nusantara tapi dengan perpaduan peranakan gitu, ya. Jadi, akan mudah menemukan menu seperti mie dan sea food di ini.

Untuk suasana resto, saya sudah pernah menceritakannya di postingan sebelumnya, jadi, kali ini saya akan langsung menceritakan soal makanan yang saya pesan kali ini saja ya.

Pertama, adalah gurame goreng. Seperti namanya ikan gurami ini digoreng kering. Ukurannya ternyata besar sekali. Disajikan di atas meja bersama dua sambal yakni sambal terasi dan sambal kecap. Tak ketinggalan juga lalapannya, seperti daun selada, potongan mentimun, irisan kol dan cabe. Ada pula setengah potong jeruk nipis. Kurang paham juga buat apa, hehe.

Untuk rasa guramenya, walaupun terlihat kering di luar, tetapi ternyata daging ikannya empuk dan melimpah. Mungkin karena ukuran guraminya juga besa rya. Rasanya tidak terlalu asin, dengan bumbu yang cukup meresap di daging ikannya. Paling enak dicocol dengan sambal kecapnya.

Kemudian, untuk lauk kedua adalah udang telur asin. Jadi ini tuh merupakan menu udang berukuran besar yang digoreng lalu di atasnya disiram saus telur asin.

Udangnya terasa manis, sehingga cocok disajikan dengan saus telur asin. Anak-anak saya sangat menyukai menu yang satu ini.

Untuk baby buncisnya, awalnya saya kira tidak terlalu banyak. Ternyata begitu keluar, porsinya cukup buat berlima. Masih terasa crunchy dan kuah tumisannya juga berbumbu dedap.

Untuk tempe gorengnya, ternyata seporsi isi lima potong tepe ukuran lumayan besar. Disajikan dengan semacam saus tomat. Namun, kami lebih memilih memakannya dengan sambal terasi atau kecap yang disajikan bersama ikan gurami tadi.

Untuk minumannya, sepertinya saya akan bahas es sirih merahnya ya. Ternyata rasanya enggak semanis yang saya kira. Awalnya saya kira karena bentuknya mirip es campur, maka rasanya akan semanis itu. Ternyata rasanya lebih ke asem air lemon.

Jadi es sirih merah ini merupakan es dengan sirup merah dan cairan jeruk lemon dengan beberapa topping seperti manga, kolang-kaling, nata de coco, agar-agar, dan biji selasih. Rasanya asem, tetapi menyegarkan.

Lalu, untuk minuman lainnya yang sempat saya cicipi adalah jus mangga dan es sokelat, rasanya tidak terlalu manis. Meski demikian, anak-anak menyukainya.

Setelah makan, karena udah lama enggak ketemu adik ipar, kami pun enggak langsung pulang, melainkan ngobrol-ngobrol dulu. Untuk menemani ngobrol kami kemudian memesan camilan, yakni bakwan sayur dan singkong goreng.

Begitu datang ternyata singkong gorengnya cukup banyak porsinya. Kalau bakwan sayurnya ada tiga biji tetapi ukuran jumbo semua. Bakwan sayur ini disajikan dengan saus sambal.

Menurut saya bakwan gorengnya empuk, mudah sekali digigit. Kalau singkong gorengnya rasa asinnya pas. Sayangnya sambal kecap sebelumnya tadi habis, padahal singkong gorengnya sanga cocok dinikmati dengan sambal kecap itu.

Secara keseluruhan, makanan di Kedai Sirih Merah lumayan enak untuk dinikmati bersama keluarga.

Yaaa, jadi begitulah sedikit cerita mengenai menu makanan apa saja yang kami nikmati di Kedai Sirih Merah saat liburan Natal kemarin.

Untuk semua makanan dan minuman yang kami pesan, sebenarnya total harga adalah 681 ribu. Namun, karena saya punya voucher 500 ribu, maka saya cukup membayar sisanya saja. Alhamdulillah ya.

April Hamsa

 

Categorized in: