Hai, moms, ada yang bingung mencarikan kegiatan tambahan apa untuk si kecil, kala aktivitasnya lebih banyak di rumah aja seperti sekarang ini? Saya punya saran nih, buat moms yang anaknya hobi menggambar dan mewarnai, mungkin bisa coba ikutin anaknya belajar menggambar komik di Kelas Komik Kreasa. Kebetulan anak saya Dema (6 yo) pernah mengikuti Kelas Komik untuk anak ini selama satu bulan lamanya (Maret-April 2021).

Dema saat ikut Kelas Komik anak Kreasa.

FYI, buat yang belum mengenal Kreasa, Kreasa adalah sekolah kreativitas berbasis online yang didirikan dan dikelola oleh tenaga profesional serta berpengalaman di bidang pendidikan dan teknologi. Melalui tagline “Where kids creativity will be born”, Kreasa bertujuan ingin menjadi tempat untuk menumbuhkan fitrak kreatif dan inovatif anak-anak Indonesia.

Alasan belajar di Kelas Komik Kreasa

Saya kenal Kreasa dari seorang teman yang usia anaknya tidak jauh berbeda dengan Dema dan suka menggambar juga. Waktu saya tanya Dema mengenai pendapatnya tentang Kelas Komik, katanya dia mau ikutan. Yawda, akhirnya saya daftarin ikut Kelas Komik ini.

Padahal, awalnya saya agak ragu mau ngikutin Dema kelas menggambar komik ini, soalnya dulu saya pernah open diskusi gitu dengan beberapa teman via medsos, mengenai apakah perlu atau tidak anak kecil diikutkan kelas menggambar.

Kebetulan, Dema tuh gemar sekali menggambar. Saya kepengennya bakatnya terarah, sehingga saya pikir kalau dilesin gambar mungkin tepat. Soalnya, saya pribadi enggak bisa mengajari menggambar dengan baik.

Suasana belajar di Kelas Komik Kreasa.

Jawabannya waktu itu beragam ya tetapi sebagian besar bilang sebaiknya jangan dulu. Alasannya, karena anak kecil tuh punya style menggambar sendiri. Nah, kalau ikut kelas menggambar, khawatirnya keunikan coretan tangan si anak akan hilang.

Namun, menurut teman saya, Kelas Komik Kreasa ini enggak mengajari anak menggambar from the scratch, kok. Justru anak dibiarkan berkreasi sendiri. Hanya diajari bagaimana memadukan beberapa ilustrasi yang digambar anak menjadi sebuah cerita.

Kebetulan, Dema tuh sebelumnya sudah sering bikin gambar-gambar yang bercerita sendiri juga. Namun, belum ada yang digabungin menjadi komik.

Komik yang digambar Dema di whiteboard.

Ya, akhirnya, saya pikir Kelas Komik Kreasa ini akan jadi kesempatan baik supaya Dema tahu caranya membuat komik. Maklum, emaknya juga suka komik dan anime jejepangan, berharap bisa mengarahkan Dema ke sana kelak.

Tentu saja dengan catatan anaknya memang benar-benar tertarik, sih, nanti. Kalau sekarang ya biarin aja dulu dia belajar banyak hal 😀 .

Sejauh ini sih Dema saya lihat antusias dengan komik. Hampir tiap hari pasti ada minimal satu komik yang dia bikin. Baik di kertas maupun di whiteboard.

Serunya belajar di Kelas Komik Kreasa

Dema kemarin mengikuti delapan sesi pertemuan plus satu kelas presentasi hasil komik di Kelas Komik Kreasa. Kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online dan tiap sesi memiliki tema yang berbeda-beda.

Untuk kegiatan belajarnya kemarin ikut kelas siang yakni pukul 13.00 WIB. Satu kelas terdiri dari delapan orang anak dengan satu mentor. Oh ya, nama mentor Dema kemarin adalah kak Agah.

Kak Agah ini sosoknya kocak, namun telaten menjawab pertanyaan dari murid-murid yang rata-rata masih usia TK-SD itu. Dema selalu excited kalau mau zoom meeting sama kak Agah.

Seperti yang saya bilang sebelumnya, tema tiap sesi tuh berbeda-beda. Waktu itu tema sesi pertama adalah menggambar cerita bebas. Boleh tentang liburan, aktivitas di rumah, dll.

Gambar Dema di sesi pertama.

Dema waktu itu menggambar kegiatannya di rumah. Dia gambar rak buku, sofa, televisi, kegiatan tidur, serta kegiatan di meja makan. Cuma belum ada balon kata/ dialog seperti yang di komik-komik itu.

Setelah mengambar, kemudian, Dema bergiliran dengan teman-teman sekelasnya menceritakan apa yang digambarnya menggunakan bahasa sendiri dan imajinasinya.

Sesi kedua, temanya tentang cerita emosi. Pada sesi ini, anak-anak diminta menggambar yang menceritakan tentang emosi yang mereka rasakan. Bisa emosi sedih, bahagia, marah, dll.

Kalau tidak salah waktu itu Dema menggambar tentang anak yang naik sepeda, trus terjatuh. Si anak ini menangis. Namun, tak lama kemudian berubah jadi senang karena ditolong oleh temannya.

Lanjut, pada pertemuan ketiga, anak-anak diajari membuat karakter orang. Di sini yang menjadi tokoh komik adalah karakter manusia.

Saat sesi ini, Dema menggambar dua tokoh anak manusia. Salah satunya katanya adalah dia, sedangkan anak kedua adalah temannya, sekaligus tetangga kami yang sering main dengannya yakni Sara.

Saat mengambar karakter orang.

Setelah belajar membuat karakter orang, pertemua berikutnya anak-anak diajari oleh kak Agah mengenai karakter hewan dan tumbuhan. Di sini anak-anak dilatih imajinasinya, di mana tokoh komiknya tuh enggak melulu manusia, melainkan ada hewan dan tumbuhan. Hewan dan tumbuhan ini juga bisa berbicara layaknya manusia.

Lalu, pada sesi berikutnya semua karakter yang dipelajari yakni manusia, hewan, tumbuhan dipertemukan dalam satu cerita. Anak-anak menggambar cerita di mana manusia, hewan, dan tumbuhan tersebut bisa saling berbicara. Kemudian, bergantian mempresentasikan gambarnya.

Kemudian, sesi selanjutnya, anak-anak belajar tentang alam benda. Pada sesi ini anak-anak belajar bagaimana benda-benda di sekeliling bisa melakukan aktivitas layaknya manusia. Misalnya, buku. Jadi, buku ini bisa bergerak dan bisa ngomong.

Benda-benda di sekeliling kita juga bisa hidup lho kalau dalam komik.

Dema sendiri waktu menggambar lampu dan boneka beruang. Lampu dan boneka beruang ini temenan, trus mereka berdua pergi ke pantai, hehe.

Oh iya, pada sesi ini, anak-anak sudah diajari cara membuat balon kata. FYI, balon kata atau yang biasa disebut sebagai balon ucapan adalah bidang untuk menampilkan sebuah kata atau kalimat dalam sebuah komik. Fungsinya untuk menyampaikan pesan dari objek tertentu. Balon kata ini biasanya memiliki ekor yang mengarah pada karakter yang mengucapkannya, sehingga kita tahu karakter mana yang sedang berbicara.

Lalu, sesi belajar terakhir adalah membuat komik dengan tema cara memasak. Anak-anak diminta membuat cerita yang berhubungan dengan kegiatan memasak.

Bercerita membantu bunda memasak.

Waktu itu, Dema menggambar komik yang menceritakan bahwa dia membantu saya (bunda) memasak di dapur. Setelah matang, makanannya dimakan bersama sekeluarga.

Setelah, delapan pertemuan berakhir, sesi paling buncit adalah presentasi komik. Sebelum pertemuan anak-anak diminta menggambar komik dengan tema bebas, namun harus mengandung unsur-unsur, seperti karakter, balon kata, dll sebagaimana yang sudah diajarkan dalam delapan sesi pertemuan.

Dema waktu itu menggambar keluarga hewan yang sedang piknik ke pantai. Keluarga hewan ini unik, karena ibunya adalah anjing, bapaknya koala, kakaknya kelinci, dan adiknya kucing. Mohon jangan ditanya kenapa bisa begitu, hehe 😀  .

Presentasi komik di sesi terakhir kelas.

Konfliknya adalah mereka kelupaan bawa ember, padahal mau bikin istana pasir. Akhirnya ayahnya pulah deh ambil ember supaya anak-anaknya bisa bermain di pantai, hehe.

Pada sesi terakhir ini, anak-anak memberikan hadiah untuk anak-anak, berupa ilustrasi gambar wajah anak-anak satu kelas. Ini gambarnya:

Ilustrasi wajah dari kak Agah. Dema di pojok kiri atas.

Anak-anak senang sekali bisa digambar kayak gitu oleh gurunya.

Begitu deh, sekilas gambaran tentang Kelas Komik untuk anak di Kreasa. Menrut saya dengan mengikuti kelas ini, anak tidak hanya belajar menggambar, mewarnai, atau membuat komik, namun juga belajar untuk berani berbicara dan mempresentasikan karya-karyanya. 

Seru kan? Dema sih selalu semangat kalau ikutan kelas ini 😀

Kalas-kelas lain di Kreasa

BTW, selain Kelas Komik, sebenarnya ada beberapa kelas lain yang bisa diikuti oleh anak-anak di Kreasa. Berikut adalah beberapa kelas, selain Kelas Komik yang bisa dipilih sesuai minat si kecil:

  • Kelas Animasi

Di kelas ini anak-anak dapat membuat animasi atau gambar bergerak menjadi sebuah cerita pengalaman atau bahkan game yang menarik.

  • Kelas Design

Anak-anak akan belajar membuat desain atau ilustrasi gambar dengan menggunakan berbagai teknik gambar yang menarik.

  • Kelas STEAM

Kepanjangan dari Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics. Anak-anak akan belajar STEAM ini dengan metode yang fun.

  • Kelas Writing

Di kelas ini anak-anak bisa belajar membuat karya tulis berupa cerita panjang yang sesuai dengan kaidah penulisan yang baik.

  • Kelas Montessori

Kelas ini cocok untuk anak-anak usia dini (PAUD TK). Anak-anak akan belajar sekaligus bermain dengan menggunakan metode Montessori.

  • Kelas Tahfidz

Mau belajar membaca dan menghafal Al Quran? Maka sebaiknya, anak-anak ikut kelas ini.

  • Kelas Bahasa Arab

Anak-anak dapat belajar bahasa Arab dengan fokus pada peningkatan kosakata dan tata bahasa yang benar.

  • Kelas Bahasa Inggris

Mau belajar Bahasa Inggris juga bisa di Kreasa. Metodenya tentu saja fun yang bikin anak-anak makin lancar berbahasa Inggris.

  • Kelas Bahasa Perancis

Ingin anak menguasai bahasa lain selain bahasa Inggris dan Arab? Yuk, belajar bahasa Perancis di Kreasa. Sama seperti kelas bahasa-bahasa lainnya, kelas ini fokus pada peningkatan kosakata dan tata bahasa yang betul.

  • Kelas Waste Management

Sebaiknya, anak-anak juga diajari bagaimana caranya menjaga kebersihan lingkungan sejak dini. Kreasa menghadirkan kelas Waste Management ini supaya anak-anak bisa paham pengelolaan sampah dan pentingnya menjaga kebersihan.

Wah, kayaknya di kelas ini, orang tuanya bisa sekalian belajar juga tuh, hehe.

Jadi, gimana, tertarik ikutan salah satu atau beberapa kelas di Kreasa?

Buat yang tertarik mendaftarkan anak-anaknya, bisa langsung kontak:

Untuk biayanya, terus terang saya kurang paham kalau untuk semua kelas ya, namun kalau untuk Kelas Komik Kreasa biayanya Rp. 455.000,00 per bulan. Fasilitasnya meliputi online meeting, video recording, modul, sertifikat, progress report, dokumentasi, dan video illustration.

Contoh sertifikatnya seperti ini, maaf nama lengkapnya Dema saya samarin ya 🙂 :

Sertifikat dari Kreasa.

Nah, jadi begitu moms pengalaman anak saya ikut Kelas Komik di Kreasa dan gambaran kelas-kelas lainnya di Kreasa. Semoga informasi ini bermanfaat dan (barangkali) bisa membawa si kecil menemukan bakatnya ya 🙂 .

April Hamsa