Manusia tidak sendirian hidup di dunia, melainkan ada makhluk-makhluk Tuhan yang lainnya yang hidup berdampingan dengan manusia, salah satunya binatang. Kalau dalam ajaran agama saya, mencintai makhluk Tuhan yang lain, termasuk binatang, merupakan kewajiban. Hal ini pula yang saya tekankan kepada anak-anak saya untuk menyayangi binatang. Kebetulan di rumah kami juga ada seekor kucing yang sudah lama menjadi bagian dari keluarga. Terkait hal ini, saya kepengen deh, sharing tentang kiat agar anak menyayangi binatang.

Ide menuangkan tulisan tentang kiat agar anak menyayangi binatang ini muncul ketika beberapa waktu lalu grup WhatsApp di komplek perumahan saya heboh. Ada anak-anak yang tertangkap CCTV sedang mengganggu anjing peliharaan tetangga yang dikandangi di teras. FYI, di komplek rumah kami yang sekarang tidak boleh memasang pagar, sehingga memungkinkan orang masuk ke teras rumah.

Kebetulan pemilik rumah memasang CCTV, sehingga berhasil merekam kelakuan bocil-bocil yang iseng itu. Selain merasa kesal, pemilik rumah juga khawatir kalau anjingnya berubah menjadi agresif, keluar kendang, lalu menggigit anak-anak. Yaaa, siapa tahu kan?

Kalau sudah begitu, siapa coba yang disalahkan? Padahal anjingnya awalnya anteng-anteng saja lho di kandangnya. Eh, digangguin. Kalau dari CCTV sepertinya dilempar benda apa, gitu.

Saya dan suami kemudian menunjukkan rekaman CCTV bocah-bocah iseng yang gangguin anjing itu ke anak-anak saya. “Jangan ikut-ikutan begini, lho, ya!” Saya mewarning duluan, karena kemungkinan anak-anak yang mengganggu anjing tetangga adalah teman main anak-anak saya.

“Ooo anak ini. Dema pernah ketemu sih pas main di taman,” kata Dema, anak saya.

“Kenapa dia lemparin anjingnya?” tanya anak saya.

“Itu karena dia iseng dan tidak saying binatang. Nggak boleh ya kayak gitu. Bayangkan kalau Bleky (nama kucing kami) yang dilempari orang pakai batu, kamu sedih, nggak?” tanya saya balik.

“Ya sedih sih, soalnya kasihan,” jawab anak saya.

Ya, gimana, Bleky tuh ikut kami sejak dia lahir, sehingga kalau Bleky luka atau sakit kayak ngrasa nyeeess, ikut resah, sedih. Saya yakin begitu pula yang dirasakan oleh si tetangga yang punya anjing tadi.

Intinya, sebagai orang tua, meskipun mungkin ada di antara teman-teman ortu yang tidak terlalu suka binatang (baca: peliharaan), tetapi minimal bisa memberikan pemahaman kepada anak supaya menyayangi binatang sebagai sesame makhluk ciptaan Tuhan.

Menurut saya berikut adalah beberapa kita yang bisa orang tua lakukan supaya anaknya bisa menyayangi binatang. Kalaupun enggak bisa menyayangi, ya paling nggak tidak mengganggu atau menyakiti binatang.

Memberikan pengertian bahwa binatang adalah makhluk hidup

Langkah pertama yang bisa orang tua lakukan adalah memberikan pengertian kepada anak bahwa yang Namanya binatang adalah makhluk hidup juga. Binatang bisa merasakan rasa sakit jika disakiti, seperti dipukul.

Kita bisa meminta anak berada di posisi binatang tersebut, missal suatu hari dipukl orang, apakah kira-kira binatang tersebut akan merasa kesakitan?

Dengan begitu anak dapat membayangkan betapa sakitnya jika dirinya dipukul, sehingga bisa tergerak untuk tidak melakukan hal serupa kepada binatang yang dijumpainya.

Membaca buku atau menonton film tentang binatang

Membaca buku dan menonton film bertema binatang juga merupakan salah satu Langkah yang baik. Apalagi kalau jalan ceritanya berbentuk fabel.

Cerita atau film fabel akan menggambarkan kalau binatang juga memiliki kehidupan yanh mirip dengan manusia di dunianya. Mereka bisa jadi memiliki perasaan, sehingga kalau diganggu juga bisa merasa takut, sedih, bahkan marah.

Visualisasi dalam buku cerita maupun film akan membuat anak-anak lebih memahami kehidupan binatang dengan baik. Anak-anak pun biasanya lebih cepat mengerti jika dijelaskan tentang menyayangi binatangs etelah selesai membaca cerita atau menonton film tentang binatang.

Menghindari permainan yang mengeksploitasi hewan

Anak-anak zaman sekarang sering bermain game. Maka, kita sebagai orang tua harus selektif memilih game buat anak-anak kita. Jauhkan anak dari game yang karakternya mengharuskan membunuh hewan-hewan.

Permainan seperti ini khawatirnya mempengaruhi si anak dan memberikan info keliru bahwa binatang seperti dalam game yang dimainkannya boleh dibunuh. Hal ini tentu berbahaya buat perkembangan otak anak-anak juga, bukan?

Mengajak anak berinteraksi dengan binatang

Sesekali kitab isa mengajak anak mengunjungi kebun binatang, taman hiburan yang menyediakan mini zoo, atau bahkan ke shelter penampungan binatang jalanan. Di tempat-tempat itu anak-anak bisa berinteraksi dengan binatang, seperti memberi makan atau bermain dengan binatang-binatang tersebut.

Mengadopsi atau memelihara binatang

Langkah paling mudah adalah memelihara binatang peliharaan agar anak terbiasa hidup berdampingan dengan binatang. Anak akan paham bahwa binatang yang dipeliharanya adalah makhluk lemah yang sebaiknya dirawat dan dilindungi.

Nah, itulah beberapa kita agar anak menyayangi binatang yang sebaiknya kita ajarkan ke anak-anak kita. Walaupun mungkin kita orang tuanya tidak terlalu suka binatang (peliharaan), tetapi paling tidak kita mengajari anak-anak supaya enggak membenci apalagi menyakiti binatang.

Semoga postingan tentang kiat membuat anak menyayangi binatang ini bermanfaat ya.

April Hamsa

 

 

Categorized in: