Kuliner Bogor bertambah satu lagi, yeaaaayy. Namanya rumah makan Waroenk Talubi. Wah, makin banyak aja ya pilihan buat wisata kuliner di Bogor? 😀
“Waroenk Talubi? Hmmm, apa hubungannya dengan oleh-oleh khas Bogor Bika Bogor Talubi itu ya? Namanya kok mirip-mirip.” Ada yang bertanya-tanya demikian? Hehe, iyaaa, bener banget. Waroenk Talubi emang masih “saudaraan” sama Bika Bogor Talubi yang udah femes sebagai oleh-oleh khas Kota Hujan itu.
Kuliner Bogor Nasi Uduk Ayam Bakar Waroenk Talubi.
Keduanya, baik Bika Bogor Talubi maupun Waroenk Talubi, sama-sama mengusung kuliner Bogor. Bedanya, kalau Bika Bogor Talubi lebih ke kue-kue atau camilan manis gitu, sedangkan Waroenk Talubi ini menjual makanan yang lebih berat (baca: nasi) dan makanan pendamping lainnya. Signature dish Waroenk Talubi adalah Nasi Uduk Ayam Bakar Talubi.
“Nasi Uduk Ayam Bakar? Kan udah umum makanan kayak, gitu? Apa bedanya dengan yang lain?” Ada yang pesimis kayak gitu? Tenang, tenang, teman-teman. Saya jelasin yaaa. Tentu aja ada bedanya, donk. Kalau enggak ada bedanya, enggak mungkin donk Waroenk Talubi buka, hehe 😀 .
Nasi Uduk Ayam Bakar khas Waroenk Talubi.
Keistimewaan menu-menu makanan yang ada di Waroenk Talubi, khususnya menu Nasi Uduk Ayam Bakar Talubi, terletak pada resepnya. Resep yang dipakai adalah resep leluhur lebih dari 100 tahun. Iyes, umur resepnya udah tua banget, warisan turun temurun keluarga owner Waroenk Talubi. Bisa dikatakan Waroenk Talubi ini merupakan kuliner Bogor yang mengusung resep warisan nenek moyang. Kalau kata Public Relations (PR) Waroenk Talubi Mbak Ellen Soenaryo (Mbak Ellen), “Resep Warisan Oma”.
Mbak Ellen, PR Waroenk Talubi.
Menghadiri grand opening Waroenk Talubi
Saya bertemu dengan Mbak Ellen saat launching Waroenk Talubi pada tanggal 28 April 2018 lalu. Sebetulnya, Waroenk Talubi udah didirikan sejak tanggal 18 April, cuma baru dibuka (grand opening) untuk umum pada tanggal 28-nya. Dalam pembukaan perdananya untuk umum itu, Waroenk Talubi mengundang komunitas-komunitas di Bogor, salah satunya komunitas blogger Bogor (Blogor). Nah, sebagai anggota dari Blogor, saya ikutan ke sana 😀 .
Enggak cuma itu, dalam kesempatan tersebut, Waroenk Talubi juga membagikan 1000 piring gratis kepada khalayak umum. Jadi, sebelum hari H grand opening, Waroenk Talubi udah woro-woro di social media mereka, khususnya Instagram (@waroenktalubi), bahwa pada tanggal 28-29 April, Waroenk Talubi akan memberikan 1000 piring gratis. Caranya gampang, tinggal datang ke Waroenk Talubi dan menunjukkan screenshot postingan pengumuman di Instagram itu supaya dapat mencicipi menu Waroenk Talubi, free.
Masyarakat pun menyambut antusias grand opening Waroenk Talubi. Banyak yang datang ke sana pada saat itu. Uniknya, mereka yang hadir demi piring gratis tetap mau membayar, lho. Namun, bukan pakai duit, melainkan pakai doa. Yup, doa. Ada kertas dan spidol yang sengaja ditaruh di meja kasir untuk ditulisi doa-doa dan harapan buat Waroenk Talubi. Doa-doa tersebut kemudian ditempel di dinding Waroenk Talubi. Menurut Mbak Ellen, harapannya, doa-doa tersebut akan dikabulkan dan membawa keberkahan buat usaha Waroenk Talubi.
Awal mula berdirinya Waroenk Talubi
Saat grand opening Waroenk Talubi, Mbak Ellen juga menceritakan awal mula berdirinya Waroenk Talubi. Waroenk Talubi didirikan karena Mbak Ellen dan kerabatnya ingin melestarikan resep turun menurun Oma (Neneknya), yang selalu mereka nikmati ketika berkunjung ke rumah Oma. Khususnya menu masakan nasi uduk ayam bakar dengan bumbu racikan Oma yang luar biasa nikmatnya. Nah, kenikmatan bumbu racikan itulah yang ingin dibagikan oleh Waroenk Talubi kepada masyarakat.
“Awal mula berdiri Waroenk Talubi, karena kami ingin melestarikan resep turun temurun resep Oma Buyut kami yang selalu Oma kami masakkan saat kami berkunjung ke rumah Oma. Rasa kangen kami dengan masakan Oma, terutama nasi uduk ayam bakar dengan bumbu racikan Oma yang nikmatnya luar biasa, sangat beda dengan ayam bakar lainnya. Ayam gorengnya juga nikmat sekali dengan kremesean basah atau kering di atasnya. Biasanya kami disuapin Oma dengan nasi uduk dengan kremesannya sudah membuat kami tidak berhenti minta nambah. Rasa nikmat itulah membuat kami sebagai cucu Oma kompak ingin melestarikan resep turun temurun ini dengan membuka Waroenk Talubi,” terang Mbak Ellen.
Ayam dengan kremesan khas Waroenk Talubi.
Kremesan yang ada di menu ayam bakar Waroenk Talubi emang membedakannya dengan ayam bakar lain. Begitu pula bumbu kacangnya yang pas kekentalannya, plus racikan bumbu untuk membakar/ memanggang ayamnya. Mbak Ellen menceritakan bahwa bahan-bahan untuk semua masakan di Waroenk Talubi menggunakan bahan-bahan lokal. Terutama terasi buat membakar ayam bakarnya. Menurut Mbak Ellen, terasi tersebut khusus didatangkan dari kampung halaman neneknya. “Enggak ada terasi yang seenak terasi dari kampung halaman Oma,” kata Mbak Ellen saat menceritakan mengapa masakan Waroenk Talubi harus memakai terasi itu.
Sedangkan, perihal mengapa namanya “Waroenk Talubi”? Mbak Ellen mengatakan nama rumah makan itu memakai “Waroenk” yang merupakan dengan ejaan lama, sebab konsep Waroenk Talubi yang ingin menghadirkan nuansa masa lalu. Sedangkan nama “Talubi” berasal dari nama brand oleh-oleh khas Bogor, “saudaranya”, yang sudah dikenal lama oleh masyarakat.
Suasana Waroenk Talubi
Konsep nuansa masa lalu, akan terasa kalau kita memasuki area makan Waroenk Talubi. Oh iya, sebelumnya saya mau cerita, ada dua area ya saat masuk Waroenk Talubi. Area pertama, area yang kita masuki saat membuka pintu Waroek Talubi, adalah area yang menjual oleh-oleh khas Bogor, seperti Bika Bogor Talubi dan kue-kue lainnya. Ada display kue-kue, gitu.
Area display kue-kue dan oleh-oleh khas Bogor.
Mbak Ellen mengatakan bahwa ada beberapa kue yang khusus dipesan dari usaha rumah tangga lokal. Menurut Mbak Ellen, pihaknya ingin membantu memajukan usaha-usaha lokal tersebut. Sama halnya ketika Bika Bogor Talubi memulai usaha dengan menggandeng petani-petani talas dan ubi lokal. Karena kue-kue itu dibeli dari tangan produsennya langsung, maka enggak heran, kalau kue-kue yang dijual di Waroenk Talubi harganya lumayan miring.
Bergeser ke area sebelah kiri adalah area makan. Sebenarnya, area makan ini terbagi dua, di lantai bawa dan atas. Dari bangku-bangkunya yang terkesan simple, bener-bener mengingatkan pada kesan warung zaman dahulu. Ada pula beberapa barang vintage yang dipajang di dinding, maupun di bangku makan. Trus, di sana, menemani kita makan, ada siaran radio dan musik-musik jadul yang diperdengarkan. Kalau saya enggak salah kayaknya tuh lagu-lagunya dari era 80-an gitu 😀 .
Area servis dan makan di lantai 1.
Area makan di lantai 2.
Meski demikian, Waroenk Talubi juga ingin menghadirkan nuansa kekinian. Seperti, menghadirkan beberapa spot-spot kece yang instagramable untuk berfoto selfie. Waroenk Talubi juga banyak memasang frame-frame berupa quotes di dinding rumah makan. Istimewanya, quotes itu berasal dari perkataan Sang Oma. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya kita selalu ingat selalu dengan petuah orang tua (Oma) zaman dulu.
Quotes berisi pesan dan nasihat Oma.
Gimana, teman-teman? Udah jelas kan sekarang apa yang membuat Waroenk Talubi berbeda? BTW, cukup kali ya ceritanya tentang latar belakang Waroenk Talubi didirikan? Sekarang, siapa yang kepengen tahu menu makanan yang tersedia di sana? Apa di sana cuma tersedia Nasi Uduk Ayam Bakar Talubi doank? 😀
Menu dan harga makanan di Waroenk Talubi
Well, secara umum, menu makanan di Waroenk Talubi ada dua macam: Menu Paketan dan Menu Satuan. Menu Paketan terdiri dari:
Paket Disuapin Oma
Paket Disuapin Oma harganya Rp. 10.000,-an saja. Ada tiga paket menu yang ditawarkan, yakni:
Paket Inget Oma
Paket Inget Oma harganya Rp. 20.000,-. Ada dua paket yang ditawarkan, yaitu:
Ada juga Paket Kangen Oma dan Paket Sayang Oma:
Sedangkan menu satuan menawarkan beberapa makanan seperti nasi pecel, nasi urap, ampela dan hati ayam, limpa dan usus sapi, dll, yang harganya berkisar antara Rp. 6.000,-an sampai Rp. 17.000,-an.
Berbagai menu makanan di Waroenk Talubi.
Tak ketinggalan, Waroenk Talubi juga menjual aneka minuman seperti Teh, Es Teh, Es Kelapa Muda, Es Cincau Hijau, yang harganya dibandrol mulai Rp. 2.000,-an. Ramah di kantong banget, bukan?
Aneka minuman yang ditawarkan oleh Waroenk Talubi.
Pengalaman saya mencicipi menu makanan di Waroenk Talubi
Alhamdulillah, saya sudah mencicipi Nasi Uduk Ayam Bakar Talubi yang merupakan signature dish rumah makan yang berlokasi di area kuliner Bogor Jl. Surya Kencana ini. Menurut saya, ayam bakarnya tuh gurih, ada manisnya dikit, enggak terasa gosong kayak ayam-ayam panggang yang pernah saya rasakan sebelum-sebelumnya, trus emang bumbunya terasa nendang. Kemungkinan itu dari terasi yang dimaksud oleh Mbak Ellen tadi.
Saya saat mencicipi Nasi Uduk Ayam Bakar Kuloner Bogor Waroenk Talubi.
Trus rasa sambalnya juga enak, terasa pedasnya. Kebetulan saya suka pedas, jadi sesuai selera saya. Sedangkan, nasi uduknya, gurih, wangi juga, dan bumbunya terasa soft. Taburan bawang goreng di atas nasi uduk membuat rasanya makin sedap kala disantap.
Kalau teman-teman penasaran dengan rasa kuliner Bogor Nasi Uduk Ayam Bakar Talubi ini, saran saya, langsung aja datang ke Waroenk Talubi. Bisa ajak teman atau keluarga. Waroenk Talubi ini termasuk rumah makan yang nyaman dan juga ramah anak kecil, kok. Mbak Ellen mengatakan menyediakan beberapa high baby chair buat keluarga yang membawa anak-anak balitanya. Kalau mau ke sana teman-teman bisa langsung menuju ke lokasi berikut:
Waroenk Talubi
- Alamat: Jl. Surya Kencana No.278, RT.001/RW.005, Gudang, Bogor Tengah, Kota Bogor, Jawa Barat 16123.
- Jam buka: 07.00-22.00 WIB.
- Jam buka selama bulan Ramadan: 13.00-22.00 WIB.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai Waroenk Talubi, teman-teman bisa mendapatkannya di media sosialnya:
- Instagram: @waroenktalubi.
- Facebook: @Waroenktalubi.
Kalau mau ngajakin saya bukber di sana juga boleh, lhooo… hehehe…
Selamat mencicipi sendiri Nasi Uduk Ayam Bakar ala kuliner Bogor Waroenk Talubi ya teman-teman. Ntar, sharing di sini juga ya bagaimana pendapat teman-teman tentang rumah makan tersebut 🙂 .
April Hamsa
Makanannya enak-enak bangeeet mba! Semoga kalau mampir ke Bogor nanti bisa mampir 🙂
Wah mbak Indah mau mudik ke Indonesia kah? kabar yaaa moga bisa kopdaran 😀
Waah kalo aku mah yang namanya nasi uduk sama ayam bakar tuh selalu di hati lah, apalagi kalo emang ada resep spesialnya, pasti lebih di hatiiii… Apalagi tempatnya juga bersih ❤
Iya tempatnya enak banget dan mudah dijangkau naik angkutan umum mbak 😀
salah banget baca jam segini. wkwkwk… duh kangen bogor aku… asyik tempat makannya bisa beli oleh-oleh sekalian
Dulu pernah tinggal di Bogor kah? Iya bisa beli oleh2 sekalian 😀
Pernah pelatihan di sana lumayan lama.
Konsep resep yang mengusung heritage sangat menarik. Apa lagi jika menu-menunya memang tradisional Indonesia ya Mbak. Saya selalu jatuh hati pada masakan rumahan, sekalipun ceritanya makan di resto. Nah Warung Talubi ini genre saya 🙂
Waroenk Talubi mbak, bukan “Warung” hihihi. Ayo mbak Evi melipir ke Bogor, cobain deh ke sana 😀
Sekarang ini resto tak hanya perlu menyajikan menu yang sedap tapi juga tempat yang bagus dalam foto ya Mbak. Kehadiran sosial media memaksa semua orang jadi kreatif..
Iya betul, selain menu yang enak, setting lokasi juga sering dijadikan pilihan milh tempat makan 🙂
Waduh. Makasih infonya. Foto2 nya bikin ngiler. Keliatan nya pakai Ayam kampung. Kalau bunbunya meresap sampai dalam pasti kerasa sampai tulang2nya
Sama2 mas, daripada penasaran cus ke sana aja hehe 😀
Aku kalau ke Bogor pasti mampir beli Bika Talubi. EH sekarang ada kuliner juga ya. Pas nih paket lengkap. Bisa makan dulu trus beli oleh olehnya 🙂
Iya mbak Al. Kalau Waroenk Talubi ini adanya di store yang di Surya Kencana ya.
Masakan leluhur sunda memang enak apalagi digabung dengan konsep kekinian.
Kalau ke suryakencana kudu mampir nih. Secara semua makanan kesukaan hahaha…
Iya mbak, resep turun temurun emang warisan berharga yaaaa… dna biasanya rasanya tiada duanya 😀
Jadi ingin tahu resep nya dari Oma langsung tuh… Hehehe… Btw pengujung bisa lihat dapurnya langsung gak nih di Talubi ini?
Tampilannya menggoda nih Mba, kalau ke Bogor jadi pengen ke sana apalagi ada nasi uduk favorit saya hehe..
Ini nasi uduknya saya sukanya bumbunya soft banget di lidah, tapi tetep gurih dan terasa “uduk” 😀
Waaah makanannya menggiurkan semua. Ohya warung ini berarti satu owner dengan Bika Talubi itu ya Mbak.
Iya mbak betul, masih “saudaraan” hehe
Makanannya bikin ngiler dah mba, sedap sedap banget ya kelihatannya.
Iya enaaakk, enak di kantong pula 😀
Tujuannya mulia sekali ingin melestarikan resep oma~ Dari fotonya saja sudah kelihatan nikmat 🙂
Cheers,
Dee – heydeerahma.com
Iya mbak, yuk cobain kalau pas mampir Bogor mbak 😀
Tempatnya nyaman ya, apalagi kalau ngajak keluarga dan sepertinya bagus buat foto hehe…. Menu nya juga bikin ngiler deh.
Iya, lokasinya terjangkau dan ramah anak kok mbak 🙂
Wah, masih ada harga paket yang sepuluh ribuan, benar-benar terjangkau semua kalangan ya harganya. Mau dong nyobain nasi uduk n ayam bakarnya. Someday.. 🙂
Ayo sini maen ke Bogor mbak 😀
Keren ya Waroenk Talubi ini. Memperluas bisnis dengan buka tempat makan. Bikin yang belanja oleh2 gak khawatir kelaparan. 😀
Hehehe iya ya, kalau berwisata ke Bogor main ke sini beli oleh2 ma makan sekaligus.
Menggiurkan sekali ayam dan sambalnya
Udah mampir sini blm mbak?
Menu makanannya lengkap sekali dan di lantai satu pun juga tersedia aneka oleh-oleh khas yang bisa dibuat buah tangan ketika pulang
Iya mbak, selain makan, jg bisa beli oleh2 😀
alhamdulillah masih ada sisa kekuatan sahur, lihat beginian
ahahahahahaha
Wiihh kapan ke Bogor lagi mba, pingin makan-makan di sini bawa pasukan komplit..
Ayoooooo, BDC makan di sini kapan yaaaaaaa
Menunya sangat menggoda, tradisional ya. Jadi pengen mampir klo ke Bogor
aih dirimu diajakin ke sana cancel mulu niiihh
Makan2 lagi dsana yukkk kngn nasi uduk n ayam bakarnya pocer mash ada ini
Wah iya ya manfaatin pocer 😀
wah, ada paket seharga 10rb? murah banget ini yak..coba kalau di solo, bakal jadi langganan nih
Kalau di Solo msh ada juga kan ya menu seharga segitu mbak?
Ini lengkap banget reviewnya.
Itu gk salah harga paketannya segitu? Kok murah ya? Kalau baca paparan mengenai Waroenk Talubi di atas sih jadi bikin aku pengen cepet-cepet ke sana deh.
Makasih maaass…
Iya di daftar menu sih tercantum harga segitu 😀
Waktu baca judulnya kayak kenal dengan talubi. Pernah beli bikanya memang enak lho.
Ehh… Ternyata ada warungnya juga. Lucu mama paketnya. Paket disuapin Oma, hahahab
Iyaaaa mas, masih saudaraan ma bika 😀
Hehe iya nama paketnya lucu2 😀
Mbak sumpah itu ada yang harga 10 ribu? Murmer banget ternyata kuliner Bogor ya. Nanti kalau udah pindah ke Depok mampir ah
Iyaaa, makanya hayuk segera balik Depok, ntr melipir deh ke Bogor 😀
Waaah… Luarbiasa sekali
Apanya mas? Menunya? hehe
Makanannya endeus, jaminan kenyang makan di tempat ini.
Iyaaaaa, bisa nambah2 tanpa khawatir kantung jebol yaaaaaaaaaa 😀
Surya kencana emang pusat kuliner Bogor ya. Kalau kesana suka bingung mau mampir ke mana ya, pilihan cafe dan restonya banyak banget dengan harga yang masih affordable. Kapan kapan mampir deh ke warung Talubi
Hehehe coba jajal ke sini. Yg ini deket gang Aut mbak.
buat ngajak tamu dari luar kota pas banget
Iyaaa, kalau keluarga datang bisa nih diajak ke sini makan 😀
Hai mb april. Wah, ak baru pertama kali mampir diblog mb april yg ini. Warung yg asal muasalnya resep leluhur rasanya emg ga diragukan ya. Pastinya enak. Hmm, jadi lapar. Diversifikasi menunya menarik banget. Menunya namanya unik2. Keren. 🙂
Iya resep turun-menurun bisa awet karena emang biasanya masakannnya enak, jd anak cucunya msh melestarikan sampai sekarang 😀
Wah Mba April punya blog baru ya? Atau saya aja yang baru tahu tentang blog ini. Soalnya setahu saya blog mba april bukan yang ini Hihihi. Oh ya foto-foto makanannya bikin ngiler mbaaaaaaaa. Mendadak jadi sangat lapar aku. Apalagi liat sambelnya hahah
Bukan blog baru mbak hehe. Udah lama, tapi nichenya lebih sempit, gak gado2 kyk blog satunya, ini nichenya travel and food 😀
Udah kebayang enaknya nasi uduk ayam bakar. Jadi pengen icip-icip ke sana nih.
Btw itu minumannya murce bener mba 2000. Di tempat lain mah udah 5000 ke atas.
Iya beneran mbak, teh cuma 2000an di sana hehe. Yuk ke Bogor incip2 ke sana 😀
resep warisan keluarga memang potensial dijual ya
kadang hanya keluarga tertentu yang punya
sehingga jika dijual dlm bentuk warung makan seperti ini orang lain juga bisa menikmati rasanya yang enak dan legend
saya belum pernah ke bogor
tapi penasaran nih..semoga bisa sampe ke sini
Wah mbak tinggal dimanakah? Iya supaya org lain bisa jg merasakan enaknya masakan nenek 😀
otw bogorrr aaarggg
Kutunggu yaaaaaaaa 😀
Harganya ramah di kantong, tempatnya juga nyaman tapi sayang jauh tempatnya 🙁
Foto-fotonya menggoda sekali, duh buka masih lama.
Mbak Antin tinggal dimanakah?
Hehe bacanya pas puasa ya 😀
Liat menu2nya menggugah selera bgt, nama paketnya unik2, harganya terjangkau, tempatnya jg bersih. Recommended bgt ya mba tempatnya, mampir ah klo ke bogor 😀
Iya harga terjangkau, tempat strategis, dan enak buat makan 😀
Enak bener menu-menunya di Waroenk Talubi. Harga juga bersahabat di kantong. Lokasinya kebetulan aku tahu nih, gampang deh bisa sendiri kesana.
Iya gampang mbak, bisa naik angkutan umum ke sana 😀
Warunk talubi ini masih satu grup dengan talubi bogor kah mba? Untung lihatnya gak siang-siang nih bisa ngiler apalagi sama sambalnya.
Iya betul banget mbak 😀
Masih belum nyambung soal nama talubi dalam tanda kutip saudara. Artinya talubi itu sodara gitu ya. Hihihi. Bdw aku mau nuoba mampir minggu depan, sekalian mampir kerumah adik ipar
Jyaaaaaahh gak baca beneran nih wkwkwkwk 😛
Masih satu group maksudnya buuuuu
Yihi, baca artikel kulineran bukan pas puasa itu senang banget, karena jadi nggak laper (soalnya kalau laper mau minta ditraktir Mbak April, wkwkwk) dan malah terinspirasi buat menu sahur.
Hahaha, ayo mbak melipir Bogor 😀
Tempatnya nyaman dan lokasinya mudah dijangkau ya mbak. Wah nanti kalo ke Bogor mau mampirlah ke sini.
Iya mudah diaksesnya, naik angkutan umum dari stasiun bisa langsung turun depan rumah makannya mbak.
Aduh godaan banget liat makanan enak disaat puasa ini huhuhu. oh ya tempatnya nyaman, bersih dan strategis ya mbak.
Hahaha maaf sudah menggodamu 😛
Makanannya favorit aku banget ini, nasi uduk. Apalagi lauknya itu menggoda banget, pecinta sate-satean kalau makan nasi uduk. Ternyata gak cuma nasi uduk ya, ada kue-kue yang siap disantap juga, semakin mudah orang memilih kur untuk oleh2. Harganya pun betsahabat banget sama kantong, kayaknya kalau pas main ke Bogor bisa dicoba nih ya mbak.
Wah suka nasi uduk juga ya mbak?
Mampirlah ke Bogor sesekali hehe
Wah ini nenarik sekali. Aku jadi nambah list tempat buat makan doang nih kak je bogotr. Untuk harganya berarti terjnagkau ya kak?
Iya mbak harganya cukup ramah kantong.
Seperti apa bedanya nasi uduk ayam dengan yang lain? Wah ingin tahu resep oma yang sudah 100 tahun. Biasanya sih yang dibuat oma enak.
Bedanya ini pakai resep yang usianya dah 100 tahun. Menurutku bumbunya itu lembut di lidah dan gak lebay mbak, enak.
eren ya, nasi uduk dengan resep oma yang sudah berusia 100 tahun. Suka sama yang seperti ini.
Mba hamsa harus ajak aku dong kuliner bogor. Kalau disini hanya jual makanan aja ya?
Emang mbk Tika tinggal dmn?
AKu jadi kangen bogor, baru dua kali kesana dan cinta sama suasananya. Aku ngiler ih sama ayam bakarnya sedap banget kayaknya bumbunya. Jadi laper.
Mbak Natra tinggal dimana? Iya mbak, enak ayam bakarnya, bumbunya pakai terasi rahasia itu.
Waroeng Talubi. Hiks sayang banget pas grand opening nggak bisa datang. Murah meriah ya mbak menu2nya. Mau dong kapan2ditraktir kesana 😁
Iya lumayan ramah kantong mbak.
foto-fotonya bikin ngiler banget, paketnya murah-murah juga, bahkan ada yang 10rb. Kalau di Batam harga segitu bisa dapat gorengan doang mbak, ciyus. NAnti kalau ke Bogor cobain ini ah
Batam mihil2 yaaaaaaa 😀
Harganya itu lho yg bikin surprised, masih ada ya tempat makan sekelas ini yg berani ngasih harga menu 10rb per porsi. Kapan2 ke bogor mau deh dimampirin.
Iya, saya juga heran sih mbak 😀
Tapi buktinya bisa 😀
Liat paket menu makanannya cukup terjangkau banget ya dikantong dan wajib nih kalau ke Bogor pastinya mampir ke sini ke Waroeng Talubi
Silahkan mbak, deket aja sih di pusat kota soalnya, ada akses angkutan umum jg.
Ahhh aku ketagihan sama nasi uduknyaaa hihi enak banget sih emang
Saking nagihnya smapai komen dua kali mbk haha
Aku pernah nyobain bika talubi…baru tau kalo ada menu makan beratnya nih, palagi foto2 ayamnya menggoda banget. Kapan2 bisa nih jadi referensi tempat makan kalo pas ke Bogor. Thanks ya infonya.
Ya allaaah. Sambel dan satu usus, kepala, babat, paru, serta kawan-kawannya berhasil membuat saya ngiler di tengah jam kerja 😂😂😂
Ulasannya bagus banget mba, bogor emang ngangenin. Sejuk dan kulinernya banyak.
Next time ke sana lagi pengen nyobain Warung ini deh 🙂