Hello, teman-teman, masih ingat kan kemarin saya bercerita tentang acara launching buku Sambal Roa ? Nah, selain memperkenalkan buku, di acara tersebut, saya dan peserta acara launching buku lainnya diajak untuk icip-icip kuliner Gorontalo.

Gorontalo yang terkenal dengan sebutan Serambi Madinah ini memang memiliki beragam kuliner khas yang tak kalah dari daerah lain. Menariknya, kuliner Gorontalo merupakan salah satu kuliner lokal Indonesia yang ramah lingkungan, lho. Mengapa demikian?

Ikan roa dan pisang goroho, bahan dasar kuliner Gorontalo.

Jawabannya karena makanan Gorontalo lebih banyak berbahan dasar ikan di mana proses memasaknya tidak membutuhkan terlalu banyak energi. Selain itu, kuliner Gorontalo juga lebih banyak memakai bahan-bahan lokal, di mana kebiasaan warga di sana adalah menanam tanaman pangan sendiri di rumah-rumah.

Singkatnya begitu ya. Saya enggak akan membahasnya secara detail di postingan kali ini. Cuma, barangkali, ada yang tertarik mengetahui lebih jelas mengenai mengapa kuliner Gorontalo dianggap sebagai makanan yang ramah lingkungan juga bisa membaca postingan lawas saya yang berjudul  Yuk, Bantu Atasi Perubahan Iklim dengan Sajikan Makanan Ramah Iklim di Rumah (klik aja) ya.

Balik lagi ke acara icip-icip kuliner Gorontalo, langsung aja deh ya, berikut adalah makanan Gorontalo yang saya nikmati di acara launching buku Sambal Roa beberapa waktu lalu:

Sambal Roa

Orang Gorontalo biasanya menyebut sambal roa dengan nama sambal sagela. Sambal roa terbuat dari ikan roa atau ikan julung-julung yang sebelumnya diasapi, kemudian dihaluskan. Sesudah itu ikan roa asap yang sudah halus ini dimasak dengan minyak dan racikan bumbu sambal.

Sambal Roa.

Sejauh ini, rasa sambal roa yang pernah saya rasakan adalah gurih, asin, dan agak pedas. Terus terang, saya belum pernah makan sambal roa yang pedasnya berlebihan. Namun, katanya memang begitulah karakteristik sambal roa kebanyakan. Mudah diterima oleh semua lidah, khususnya lidah orang Jawa.

Sambal Roa enak dimakan dengan makanan asin seperti bubur Manado atau makanan manis seperti pisang goreng. Beberapa makanan yang akan saya sebut di bawah juga sangat cocok dimakan dengan sambal roa.

Tumpeng Gorontalo

Menurut saya, tumpeng Gorontalo ini meriah sekali makanan pelengkapnya. Kalau di Jawa makanan pelengkap ini disebut “ubo rampe”, kalau orang Sulawesi menyebutnya apa ya kira-kira? 😀

Tumpeng Gorontalo.

Tumpeng Gorontalo yang disajikan di acara launching buku Sambal Roa kemarin, terdiri dari Nasi Kuning Gorontalo. Warna nasi kuningnya kuning cerah/ terang dan rasanya gurih.

Makanan pendamping tumpeng.

“Ubo rampe”-nya terdiri dari:

  • Ayam Iloni: Pada dasarnya ini merupakan ayam bakar khas Gorontalo. Ada yang mengatakan kalau makanan ini adalah makanan yang biasa disajikan ketika lebaran. Perbedaannya dengan ayam bakar lain adalah terletak pada bumbu rempahnya yang kemudian dicampur dengan santan. Jadi, sebelum dibakar, daging ayamnya dimasukkan terlebih dahulu ke santan berbumbu tadi, baru dipanggang hingga kecoklatan. Setelah dibakar, bagian atas ayam kemudian dilumuri lagi dengan bumbu santan.
  • Sate Balanga: Sate ini bisa dibuat dari daging sapi maupun kambing. Namun, karena hidangan ini sering dijumpai saat Iduladha, maka daging yang biasanya dipakai adalah daging kambing. Berbeda dengan sate kebanyakan, ternyata Sate Balanga ini enggak dibakar, melainkan ditumis dengan bumbu rempah yang khas.
  • Ihu Tilinanga: Merupakan masakan terung goreng dengan santan kelapa segar serta orak-arik telur dengan irisan cabai merah dan bawang merah.
  • Acar: Terdiri dari mentimun, wortel, dll.
  • Sambal Sagela: Nama lain dari sambal roa. Orang Gorontalo lebih sering menyebutnya dengan sambal sagela.

Pisang Goreng

Pisang goreng yang saya cicipi di acara launching buku Sambal Roa bahan dasarnya adalah pisang Goroho. Pisang Goroho ini merupakan jenis pisang yang banyak ditemukan di Sulawesi.

Pisang Goreng.

Katanya, secara fisik pohon pisang Goroho ini memiliki tangkai yang tinggi dengan delapan sisir pisang. Lalu, batang pisangnya lebih kecil jika dibandingkan batang jenis pisang yang lain. Pisang ini berwarna hijau dan cenderung memiliki tekstur yang keras.

Pisang Goroho enak digoreng maupun dikukus. Katanya sih orang Gorontalo juga menjadikan pisang ini sebagai pengganti nasi. Itulah sebabnya pisang goreng ini enak dimakan dengan sambal roa maupun lauk pauk lainnya.

Cara Isi

Kue Cara Isi merupakan kue tradisional khas Gorontalo. Bahan dasarnya adalah ikan tuna asap yang disuwir tipis yang telah dibumbui dan ditumis. Lalu, bikin adonan kue. Setelah adonan kue jadi, masukkan adonan tersebut ke cetakan, lalu tuangkan suwiran ikan dan irisan cabe serta seledri ke adonan. Adonan ini kemudian dikukus hingga matang.

Kue Cara Isi.

Ketika pertama kali memakannya, kesan pertama saya adalah rasanya merupakan perpaduan antara manis dengan asin. Enak dimakan dengan sambal roa.

Tobu’u

Kue Tobu’u ini juga kue tradisional Gorontalo. Kue ini juga disebut kue perahu.

Kue Tobu’u.

Bahan dasar Tobu’u adalah tepung beras. Cara memasaknya dengan cara dikukus di cetakan yang terbuat dari daun pandan yang dibentuk seperti perahu.

Rasanya manis karena ada biasanya ada irisan nangka yang ditaruh sebagai topping.

Singkong Goreng

Singkong Goreng yang digoreng garing.

Kalau pisang goreng sambal roa masih agak asing buat sebagian orang, mungkin singkong goreng sambal roa masih terasa familiar. Iyes, singkong goreng paling enak dinikmati dengan dicocol sambal roa.

Panada

Panada ini salah satu camilan yang lebih terkenal berasal dari Manado. Pada dasarnya Panada merupakan roti goreng dengan isian sayuran dan ikan. Sekilas isiannya mirip dengan pastel kalau di Jawa, namun sebenarnya bumbunya berbeda. Selain itu,  tekstur kulit panada ini lebih mirip roti yang lembut.

Panada lebih dikenal sebagai makanan Manado.

Panada juga sangat cocok dimakan dengan didampingi sambal roa. Jadi lebih kaya rasa di mulut.

Lalampa

Lalampa ini mirip dengan lemper kalau di Jawa. Bahan bakunya adalah beras ketan dengan isian ikan, yang kemudian dibungkus dengan daun pisang kemudian dibakar. Katanya yang menjadi ciri khasnya adalah olesan minyak sayur saat proses pembakaran yang membuat aromanya lebih kuat.

Lalampa yang mirip lemper.

Makanan ini cukup gampang ditemukan di rumah makan atau restoran hotel di Sulawesi. Sangat enak dinikmati saat masih panas/ hangat.

Pizza Roa

Sepertinya Pizza Roa yang saya cicipi di acara launching buku Sambal Roa merupakan masakan khusus yang dibuat oleh tim Chef Ragil dari resto Nusa Indonesian Gastronomy. Pada dasarnya ini adalah pizza dengan topping ikan roa.

Pizza Roa.

Terus terang saya suka tekstur dan rasa Pizza Roa ini. Sangat nikmat dimakan dengan sambal roa.

Itulah teman-teman, beberapa kuliner Gorontalo yang saya cicipi saat event launching buku Sambal Roa beberapa waktu lalu. Kalau ditanya yang mana hidangan favorit saya, hmmm, terus terang saya suka Pizza Roa-nya. Namun, kalau untuk kuliner Gorontalo yang tradisional, saya menyukai Tobu’u dan pisang goreng dari pisang Goroho yang teksturnya masih keras. Makanan yang terakhir saya sebut itu sangat cocok dimakan dengan sambal roa.

Ada yang sudah pernah makan pisang goreng dicocol pakai sambal?

Bagi sebagian orang (Jawa) makan pisang goreng yang identik dengan rasa manis pakai sambal memang masih kurang masuk di lidah. Dahulu, saya pun berpikiran demikian. Namun, karena terpengaruh suami yang bukan orang Jawa, saya jadi tahu kalau orang-orang Sulawesi atau Kalimantan sudah biasa makan pisang goreng dengan sambal.

Ternyata, rasanya masih cocok kok. Saya bahkan pernah mencoba makan pisang goreng pakai sambal petis, hehe.

Buat yang penasaran, yawda coba sendiri aja deh, gimana rasa pisang goreng dimakan dengan sambal, khususnya sambal roa.

Semoga informasi mengenai kuliner Gorontalo ini bermanfaat ya, teman-teman 😀 .

April Hamsa