Adakah moms/ dads pembaca blog ini yang tengah mencari les atau kursus coding anak untuk buah hatinya? Jika iya, wah samaan donk dengan yang saya lakukan dua bulan lalu, sebelum akhirnya saya ketemu kursus coding anak online Educourse. Setelah nemu, akhirnya anak pertama saya Maxy ikutan les coding untuk level Junior Programmer di Educourse.

Maxy saat les coding.

Iyes, jadi dua bulan terakhir (Juni-Juli), Maxy ikutan les coding di Educourse untuk mengisi waktu luangnya. Sedangkan, bulan ini (Agustus) karena situasi tak terduga yang membuat kami mendadak pindah rumah, maka terpaksa libur dulu kursus coding-nya, huhuhu. Semoga nanti kalau situasi di rumah sudah kondusif, bisa lanjut kursusnya, aamiin.

Tetapi enggak masalah. Dua bulan ikutan kursus coding di Educourse rupanya cukup membekas juga nih, bikin anaknya happy. Maklum, sejak tidak sekolah lagi di sekolah konvensional, saya berusaha mencarikan kegiatan yang menarik buat Maxy. Belajar coding salah satunya.

Tentang kursus coding anak Educourse

Waktu itu saya kenal Educourse dari salah seorang teman yang usia anaknya tidak jauh beda dari Maxy. Kebetulan, anaknya juga akan ikutan kursus coding ini. Yawda, akhirnya sekalian join dan ternyata sekelas.

Les coding-nya diselenggarakan setiap hari Sabtu pagi. Tentu saja jadwal bisa menyesuaikan ya. Ada pilihan harinya kok. Maxy pilih Sabtu soalnya yang mendampingi juga bisanya hari Sabtu.

Yup, sebaiknya kalau anaknya masih usia SD gitu tetap didampingi orang dewasa saat belajar coding. Selain untuk memantau kegiatan belajarnya, juga supaya bisa membantu kalau si anak ada yang kelewatan step coding-nya. Maklum, belajarnya online, jadi kudu sabar-sabar yaaa, hehe.

Maxy dan teman-teman sekelasnya.

Maxy sih saat les lebih banyak didampingi oleh ayahnya, ketimbang saya. Soalnya setiap hari yang sama saya juga ada jadwal kursus bahasa. Kebetulan, ayahnya juga pernah sebelumnya beberapa kali ngajarin Maxy coding, jadi yawes sama ayahnya aja yang lebih paham soal coding-codingan ini.

Untuk anak usia SD, ada beberapa level kursus coding di Educourse, yakni:

  • Coding for Kids Junior One (usia 4-7 tahun)
  • Coding for Kids Junior Two (8-9 tahun)
  • Coding for Kids Intermediate (10-12 tahun), dst.

Bisa langsung dilihat sendiri aja ya di website Educourse (klik aja) atau kunjungi media sosialnya di Instagram @educourse.id  (klik juga ya).

Untuk biaya kursus adalah Rp. 650.000,00 tiap level.

Selain belajar bersama, Educourse juga menyediakan les coding privat satu anak satu guru. Biayanya tentu berbeda.

Namun, kalau mau ikutan kelas barengan dengan anak lain juga kelasnya masih kondusif kok. Soalnya, dalam satu kelas enggak terlalu banyak muridnya, sehingga tetap bisa fokus. Saya lupa tepatnya ada berapa anak, namun kalau tak salah di kelas Maxy pesertanya kurang dari 10 anak. Satu kelas ini dipandu oleh satu satu guru. Guru kelas Maxy waktu itu namanya Miss Zia.

Di level ini, Maxy belajar:

  • Membuat akun di Scratch dengan bantuan orang tua.
  • Mengenal bagian-bagian Scratch.
  • Mengenal block code yang digunakan.
  • Membuat 4 project animasi.

Belajar coding pakai Scratch Programming

Yup, di Educourse kemarin nulis kodenya enggak manual, melainkan menggunakan bahasa pemrograman berbasis visual yakni Scratch Programming (Scratch). Caranya tinggal ngedrag dan ngedrop kode block, lalu menyusunnya sampai membentuk sebuah obyek yang dapat dijalankan.

Meski terlihat mudah, namun tetap saja butuh imajinasi plus logika berpikir supaya programnya berhasil. Apabila sudah mengenal Scratch ini, dijamin deh anak-anak akan suka berlatih coding. Dengan Scratch ini, anak-anak dapat membuat animasi, gambar, game, dll.

Tampilan Scratch Programming.

Satu lagi, karena kode block di Scratch ini menggunakan bahasa Inggris, maklum yang bikin kan orang Massachussets Institute of Technology (MIT), maka anak-anak juga sekaligus bisa menambah perbendaharaan kosakata dalam bahasa Inggris.

Oh iya, kalau mau pakai Scratch kita bisa tinggal mengetik alamatnya di browser https://scratch.mit.edu/ atau bisa juga kita download aplikasinya di laptop. Terserah aja sih baiknya yang mana, nemun sebaiknya jangan lupa membuat akun anak ya, supaya karyanya bisa disimpan dan bisa dijadikan portfolio 😀 .

BTW, kapan-kapan saya mau ulas tentang Scratch ini di postingan terpisah ya 🙂 .

Mengapa mengikutkan anak kursus coding?

Barangkali ada yang bertanya, “Mengapa sih kok mengikutkan Maxy kursus coding?”

Jawabannya, sebenarnya sih enggak ada niat khusus gimana-gimana gitu mengikutkan Maxy les coding. Waktu itu cuma kepikiran supaya Maxy ada kegiatan lain di rumah, selain belajar materi sekolahannya.

Salah satu project Maxy di kelas coding.

Lagipula, belajar coding ini kan salah satu kegiatan yang bisa dilakukan di rumah aja, mengingat sekarang masih musim wabah gitu, lho. Asalkan jaringan internet bagus dan ada perangkat buat menulis coding, bisa dilakukan di rumah. Eh, ternyata anaknya seneng, soalnya saat les coding kemarin lebih diajari ke bikin game sendiri gitu.

Trus, saya dapat pencerahan nih dari ibu-ibu di WAG parenting yang saya ikuti, bahwa ternyata belajar coding sejak dini tuh manfaatnya banyak, antara lain:

  • Anak lebih fasih teknologi

Tak bisa dipungkiri, era digital seperti sekarang membuat anak-anak lebih akrab dengan teknologi. Pernah tahu kan, anak kecil yang lebih paham cara mengotak-atik smartphone ketimbang kita yang orang dewasa?

Nah, itu karena mereka biasanya lebih telaten ngoprek, sehingga kelihatannya lebih tahu dari kita hehe. Intinya mereka lebih cepat paham tentang teknologi. Ya, secara anak-anak kita tuh lahirnya ketika teknologi udah ada.

Lalu, saya mikirnya ketimbang anak cuma jadi user dari games di gadget atau di dunia maya yang udah ada, mengapa mereka enggak jadi pencipta game itu sendiri? Syukur-syukur kalau apa yang mereka bikin bisa dimanfaatkan orang lain kan?

Menurut saya ketimbang cuma jadi user game, mending bikin sendiri game-nya.

Trus, siapa tahu, suatu saat nanti kemampuan anak-anak di bidang coding lebih berkembang lagi. Mereka bisa bikin website, bikin aplikasi, bikin software, dll. Bisa jadi skill coding ini kelak akan bermanfaat dalam karir atau pekerjaan mereka. Lumayan lho kerjaan programmer, walau tak mudah hehe.

Kebetulan, gini-gini dulu saya pernah bekerja di Software House dan menilai bahwa profesi programmer cukup menantang sekaligus menjanjikan. Waktu itu rekan-rekan kerja saya yang programmer bikin games untuk latihan perang, latihan menerbangkan pesawat, bikin software buat radar, dll. Yup, yang memanfaatkan software bikinan teman-teman saya adalah bapak-bapak tentara. Gitu itu juga bikin saya ikutan bangga, lho.

10 tahun lalu aja udah seperti itu, gimana di tahun-tahun mendatang ya? Pastinya akan lebih menantang lagi. Yang pasti sih kalau anaknya suka ya sebagai orang tua, kita (saya) akan mendukung semampunya 🙂 .

Tapi bener lho, anak-anak bisa lebih fasih teknologi dengan belajar coding. Ya itu tadi, seenggak-enggaknya mereka tak sekadar user, namun bisa jadi creator juga. Sementara ini, itulah harapan saya untuk anak-anak saya yang ikutan les coding ini 🙂 .

  • Mengembangkan kretivitas anak

Belajar coding membuat anak bisa memikirkan gambar atau animasi apa yang bagus, suara apa yang cocok untuk karakter tersebut, setting latar apa yang tepat, dll. Hal-hal seperti ini mampu membangkitkan imajinasi dan mengasah kerativitas anak.

  • Melatih anak berpikir secara logis dan sistematis, serta mampu memecahkan masalah

Dengan belajar coding anak juga akan terbiasa berpikir secara logis dan sistematis mengenai konsep kode-kode yang dia bikin. Apabila ada problem/ error, anak juga terlatih memikirkan jalan keluarnya, dengan membuat kode yang lebih tepat.

Mungkin masih banyak lagi kayaknya manfaat anak belajar coding sejak dini yang belum saya sebut. Tetapi yang pasti, seperti yang saya singgung di atas, belajar coding enggak ada ruginya kok. Bisa nambah-nambah soft skill anak untuk bekal masa depannya 🙂 .

Jadi, begitulah moms cerita pengalaman anak saya Maxy saat ikutan kursus coding di Educourse kemarin, semoga memberikan pencerahan kalau mau anaknya belajar coding juga ya.

Info kursus lain di Educourse

Selain kursus coding, di Educourse juga ada beberapa kursus lain untuk anak, seperti kursus bahasa, art, musik, life skill (meliputi memasak, menjahit, dll), dan masih banyak lagi kayaknya.

Website Educourse.

Buat moms/ dads yang tertarik mengikutkan anak kursus di Educourse, baik kursus coding maupun kursus yang lainnya itu, silakan langsung aja kunjungi website dan media sosial Educourse yang sudah saya sebutkan di atas ya. Bisa juga download aplikasi Educourse yang tersedia di smartphone. Semoga informasi kursus buat anak ini bermanfaat ya 🙂 .

April Hamsa