Tahukah teman-teman, bahwa selain hari Kemerdekaan, di bulan Agustus ini ada satu lagi hari yang istimewa, yakni hari Hutan Indonesia (hari Hutan). FYI, hari Hutan diperingati setiap tanggal 7 Agustus.
Mengapa ada hari Hutan?
Hari Hutan ini pada mulanya berasal dari disahkannya Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penghentian Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Primer dan Lahan Gambut. Kemudian, sejak tahun 2020, peringatan hari Hutan rutin dirayakan.
Harapannya dengan peringatan hari Hutan ini akan makin banyak masyarakat maupun organisasi yang berpartisipasi membuat aktivitas untuk mendukung kelestarian hutan Indonesia. Soalnya, kalau masalah menjaga hutan, tentu enggak bisa mengandalkan pemerintah semata. Apalagi, hutan di Indonesia ini sangat luas.
Tanggal 7 Agustus diperingati sebagai hari Hutan Indonesia.
Maka, dibutuhkan banyak pihak untuk turut menjaga hutan dengan aksi maupun inovasinya masing-masing. Syukur-syukur dapat saling berkolaborasi.
Alhamdulillahnya sih, emang sepertinya udah banyak ya pihak-pihak yang berkolaborasi untuk melestarikan hutan ini. Coba deh teman-teman googling. Pasti tak sedikit berita mengenai organisasi atau perusahaan menanam pohon di bersama. Bahkan, ada pula yang berkolaborasi dengan pemerintah.
Itu artinya makin banyak pihak yang ikut bergerak mengambil langkah nyata demi kelestarian hutan Indonesia yang saat ini jumlahnya makin menyusut ini. FYI, menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, hutan Indonesia berkurang 2,1 Hektar sepanjang 2015-2020.
Hutan Indonesia makin berkurang.
Hutan Indonesia semakin berkurang, karena beberapa penyebab seperti:
- Sering terjadi kebakaran hutan, baik karena alam (cuaca kemarau, panas, dll) maupun karena kesalahan manusia.
- Banyak penebangan pohon ilegal dan berlebihan. Tak ada kesadaran pelaku untuk menanam pohon kembali.
- Peningkatan konversi hutan sebagai lahan pertanian, perumahan, dll.
Dengan data seperti itu, tentu saja, segala aktivitas yang berhubungan dengan pelestarian hutan sebaiknya kita dukung, donk. Soalnya, bagaimanapun keberadaan hutan sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita.
Manfaat hutan untuk bumi
“Lha rumahku kan di perkotaan, jauh dari hutan, emang ngaruh gitu?” Masih ada yang berpikir demikian? 😀
Jawabannya adalah, “Ya ngaruh banget, donk!” 😀
Sesungguhnya banyak sekali yang bisa kita dapatkan dari hutan, antara lain:
-
Hutan adalah paru-paru bumi
Teman-teman pasti sudah sering mendengar kalimat “Hutan adalah paru-paru bumi” bukan? Kalimat itu ada bukan tanpa alasan maupun fakta yang mendasarinya.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama bahwa yang namanya hutan identik dengan pepohonan hijau. Pohon dan tanaman yang banyak di hutan itu memiliki kemampuan menyerap karbondiosida (CO2).
CO2 ini merupakan salah satu gas rumah kaca yang berasal dari kegiatan manusia. Apabila kadar CO2 ini terlalu banyak, maka bisa mengakibatkan peningkatan suhu bumi secara perlahan-lahan.
Hutan yang menyusut akan menimbulkan bencana.
Kita semua membutuhkan bantuan pepohonan di hutan untuk bisa mengatasi kadar CO2 yang berlebihan itu. Masih ingat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) zaman sekolah dulu kan? Yang mengajari kita, bahwa tanaman atau pohon membutuhkan CO2 untuk fotosintesa, yakni proses tanaman memasak makanan/ energi supaya bisa tumbuh?
Tak hanya bisa menyerap CO2, tanaman/ pohon juga menghasilkan oksigen dari proses fotosintesis tersebut. Hal ini membuat udara di bumi yang kita tempati ini menjadi berlimpah dan lebih segar.
Jadi, walaupun teman-teman “mengaku” tinggal di perkotaan, tetap saja yang namanya hutan ini memberikan manfaat besar secara global. Apalagi, sekarang udah makin banyak pemerintah atau organisasi/ perusahaan swasta yang mendirikan taman hutan kota kan? Tentu ada manfaatnya, donk 😀 .
-
Tempat hidup beragam flora dan fauna
Selain menghasilkan oksigen, hutan merupakan tempat hidup beragam flora dan fauna. Apalagi #IndonesiaBikinBangga, flora dan faunanya beragam dan unik. Banyak yang enggak bisa ditemukan di tempat/ negara lain. Di hutan Indonesia, ada flora dan fauna yang dilindungi, maupun yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia
Flora dan fauna yang wajib dilindungi sesungguhnya harus tetap ada, karena mereka menjaga ekosistem yang ada di hutan atau bumi ini. Misalnya, ada hewan A yang punah, padahal hewan A ini adalah makanan hewan B. Akibatnya hewan B juga ikut punah karena tidak ada makanan lagi dan mungkin juga hewan-hewan yang terkait dengan rantai makanannya ikut punah. Akibatnya, alam pun menjadi tidak seimbang.
Bukankah kita sering mendengar kasus ada hewan dari hutan masuk ke perkampungan warga? Bisa jadi karena mereka kekurangan makanan atau merasa bahwa hutan bukan lagi rumah yang nyaman untuk mereka.
Selain itu, tak bisa dipungkiri, kita manusia juga memiliki ketergantungan terhadap hasil hutan. Misalnya saja, kertas, tissue, buku, meja, dll, yang sering kita pakai itu, berasal dari kayu-kayu (pohon) yang ditanam hutan. Belakangan juga sering kita dengar produk hasil hutan nonkayu, seperti rotan, madu, getah pohon, bambu, buah, umbi-umbian, dll, yang pastinya sering kita manfaatkan dalam kehidupan kita sehari-hari.
#HutanKitaSultan, menyediakan banyak hal yang kita butuhkan.
Bayangkan jika hutan mulai punah, tentu kita tidak bisa lagi memnafaatkan produk-produk hutan tersebut, bukan?
-
Bagus untuk kesehatan mental
Balik lagi soal “tinggal di perkotaan”, nih.
Siapa yang happy, kalau misalnya berjalan-jalan ke gunung atau daerah dataran tinggi trus sejauh mata memandang melihat pemandangan yang ijo-ijo?
Yuk berkontribusi menyelamatkan hutan.
Kalau kita sedang liburan, lalu bisa melihat pepohonan, memandang langit pagi yang masih biru, langit malam penuh bintang, serta mendengar suara binatang yang alami, pasti kita merasa terhibur bukan? Healing, nyebutnya, kalau istilah zaman now.
Bisa dikatakan keberadaan yang ijo-ijo, lingkungan yang masih alami, dapat menyembuhkan mental kita, setelah selama ini sibuk beraktivitas di tempat yang bising di antara hutan beton.
Itulah beberapa manfaat hutan untuk bumi dan kehidupan kita. Sebenarnya masih banyak sih manfaat lain dari hutan, namun saya yakin, teman-teman pasti sudah menyadarinya kan? 😀
Nah, dengan sebegitu banyaknya manfaat hutan, tentu kita juga ingin membantu menyelamatkan hutan yang terancam punah kan?
Langkah-langkah sederhana untuk menyelamatkan hutan
“Bagaimana caraku membantu melestarikan hutan? Apakah harus bergabung menjadi aktivis lingkungan?” Ada pertanyaan begitu?
Ya, kalau memang bisa menjadi aktivis lingkungan, bisa bergabung sebagai #TeamUpforImpact ya bagus banget, lha. Namun, kalau belum bisa, tak masalah. Kita bisa turut menyelamatkan hutan dengan beberapa langkah sederhana seperti ini:
-
Memakai produk rumah tangga dengan bijaksana
Seperti yang sudah saya sebut sebelumnya di atas tadi, banyak sekali hasil hutan yang dimanfaatkan manusia. Salah satu contohnya yang paling mudah kita temukan adalah produk rumah tangga yang kita pakai, seperti perabot dari kayu, buku, kertas, tissue, dll.
Kita bisa memulai dengan memakai beragam produk tersebut dengan bijaksana, misalnya:
- Mendaur ulang perabot kayu yang mungkin sudah rusak. Tidak langsung membuangnya.
- Memakai produk dari rotan, alih-alih kayu.
- Tidak berlebihan menggunakan tissue, syukur-syukur ganti pakai lap yang bisa dicuci aja.
- Tidak sering memakai kertas baru untuk menulis. Kita bisa memanfaatkan bolak-balik kertas bekas yang sebelumnya sudah pernah kita pakai untuk menulis, ngeprint, dll.
Masih banyak ya contohnya, teman-teman. Intinya menggunakan produk-produk tersebut dengan bijaksana.
-
Melakukan penghijauan di sekitar rumah #UntukmuBumiku
Kalau tadi ada yang mengatakan rumahnya mungkin jauh dari hutan, ya, kita bisa menanam pohon atau tanaman yang membuat lingkungan di sekitar rumah menjadi asri.
-
Mendengarkan lagu Dengar Alam Bernyanyi
Satu lagi langkah sederhana yang bisa membuat kita berkontribusi kepada hutan, yakni mendengarkan lagu berjudul Dengar Alam Bernyanyi.
Lagu Dengar Alam Bernyanyi ini adalah lagu yang dirilis oleh Trio Laleilmanino. Laleilmanino juga menggandeng Chicco Jerikho, Sheila Dara, dan grup musik HiVi! untuk menyanyikan lagu ini bersama.
Berikut adalah lagunya, dengerin ya:
Lagu Dengar Alam Bernyanyi.
Yang mau nyanyi, berikut lirik Dengar Alam Bernyanyi 😀 :
Bila kau ada waktu
Lihat aku di sini
Indah lukisan Tuhan
Merintih ingin kau kembali
Beri cintamu lagi
Bila kaujaga aku
Kujaga kau kembali
Berhentilah mengeluh
Ingat, kau yang pegang kendali
Kau yang mampu obati
Sudikah kau kembali?
Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi
(Ah, ha, ha)
Bila kau lelah dengan panasnya hari
Jagalah kami agar sejukmu kembali
Bersatulah, hajar selimut polusi
Ingatlah, hai, wahai kau manusia (wahai kau manusia)
Tuhan menitipkan aku
Ho, di genggam tanganmu (di genggam tanganmu)
Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada
Dengar alam bernyanyi
Dengarkanlah
Bisik mesra
Alam bernyanyi
Bawa canda dan riang tawa
Untuk dunia, oh
Gunakan telinga, hati
Cobalah dengar nyanyian kami, oh-oh-ho
Bayangkanlah hidupmu
Bila tak ada kami
Pandanglah indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia (dunia)
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada (dengarlah alammu bernada)
Dengar alam bernyanyi
Indahnya biru yang menjingga
Simpanlah gawaimu, hirup dunia (dunia)
Sambutlah mesranya bisik angin yang bernada (alam pun bernada)
(Alam pun bernada)
Dengar alam bernyanyi (jangan tunggu lagi, Kawan)
Jangan kau tunggu nanti (jangan tunggu lagi)
Dengar alam bernyanyi
Dengarkanlah
Dengar alam bernyanyi (dengar alam bernyanyi)
Oh, dengar kami bernyanyi
Sarat akan makna bukan liriknya #DengarAlamBernyanyi ini?
Saya pertama kali mendengar lagu ini dari komunitas blogger yang saya ikuti, yakni Blogger Perempuan.
Blogger Perempuan adalah salah satu komunitas yang juga aktif menyuarakan pelestarian hutan dan lingkungan. Cek aja beberapa konten di media sosialnya yang berisi campaign untuk makin mencintai lingkungan hidup.
Berikut beberapa media sosial Blogger Perempuan:
- Instagram: @bloggerperempuan
- Facebook: Blogger Perempuan Network
- Twitter: @BPerempuan
Eh iya, balik lagi mengenai lagu Dengar Alam Bernyanyi, supaya lebih gampang menikmati lagu ini, teman-teman bisa mendengarkannya di platform Spotify dan Apple Music.
Menanam pohon di rumah juga bisa membantu menjaga lingkungan.
Tak sekadar bisa menikmati lagu, dengan memutar lagu ini di kedua platform tersebut, maka artinya kita secara langsung berkontribusi nyata menambah royalti dari lagu ini. FYI. royalti lagu Dengar Alam Bernyanyi ini dipakai untuk kepentingan perlindungan hutan di Indonesia, lho.
Yaaa, itulah teman-teman beberapa langkah sederhana yang bisa membuat kita berpartisipasi melestarikan dan menyelamatkan hutan.
Yuk, semangat melindungi hutan, supaya bumi ini makin nyaman kita huni 😀 .
April Hamsa
Sumber referensi:
- https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/06/03/hutan-indonesia-berkurang-21-hektar-sepanjang-2015-2020
- https://www.kompas.com/hype/read/2022/04/25/181831066/5-cerita-di-balik-lagu-laleilmanino-dengar-alam-bernyanyi?page=all
- https://2022.harihutan.id/
Baru tau 7 Agustus diperingati sebagai Hari Hutan. Hutan merupakan sumber vegetasi sayangnya banyak hutan di Indonesia dibabat habis jadi perumahan. Untuk menjaga kelestarian bumi saatnya kita ciptakan hutan sendiri di sekitar lingkungan rumah
Hari Hutan Indonesia bisa menjadi momen penting untuk kita tingkatkan komitmen menjaga kelestariannya
Sedih banget deh baca data kalo hutan Indonesia berkurang terus setiap tahunnya. Emang kerasa banget sih sekarang cuacanya jadi mudah gerah yaaah, ozon kita udah pada bolong karena paru2 dunia udah pada boncos huhu
Emang butuh kesadaran dari kita semua yah untuk lebih peduli sama lingkungan terutama hutan
Semoga semua elemen bisa lebih concern soal lingkungan seperti mbak April. OOOT, Cold Play aja barusn gak mau konser di Indonesia, krn Indonesia katanya kurang peduli soal lingkungan. Semoga semua elemen bisa lebih memperhatikan pelestarian alam, termasuk menyelamatkan hutan-hutan.
Setuju sih jalan jalan ke hutan bisa jadi salah satu self healing dan terapi mental yang baik karena lingkungan hutan yang hijau dan adem bikin nyaman banget
Bagus banget sih lagunya… Mendayu2 tapi ceria juga… Sehebat itu bikin makin cinta sama alam :’ manusia pemegang kembali, yang mampu obati huaaa…
Aku happy banget kalau jalan-jalan ke hutan gitu soale jiwa raga kayaknya tenang banget terus oksigen berlimpah. Sedihnya saat ini kondisi hutan menyusut dan semoga aja makin banyak yang aware sama keadaan hutan saat ini biar bisa dinikmati oleh anak cucu kita nanti yes.
baru tahu kalau kita ada hari hutan juga mba, thanks for sharing loh, jadi nambah lagi ilmunya hehee
Alhamdulillah sudah pernah masuk hutan & mandiin gajah sebagai blogger. Wkwkwk. Rumah2 sekarang tambah mahal sehingga orang hanya mampu membeli rumah yg mepet jalan, halaman kecil mungil, nggak bisa untuk menanam pohon besar. Bisa memanfaatkan pot-pot di teras ya. Untuk pohon pelindung, mungkin pemerintah bisa mewajibkan pengurus kampung & developer perumahan menyediakan lahan untuk menanam pohon besar.
Masih agak sulit ngajak keluarga untuk mengurangi penggunaan tisu. Kertas inipun si adek masih banyak pakai karena suka banget menggambar. Tapi kalau untuk kertas-kertas lama biasanya kupisahkan untuk nanti dikasihkan ke tukang loak. Sebisa mungkin jangan dibakar-bakar. Penggunaan minyak sawit ini juga sebenarnya berpengaruh ya. Saat baca-baca tentang kelangkaan hewan tertentu di Indonesia, salah 1 penyebabnya karena banyak hutan beralih fungsi jadi perkebunan sawit hu hu.
Cukup menyedihkan sebetulnya. Ada Hari Hutan, tetapi luas hutannya sendiri semakin berkurang. Jangan sampai nanti hanya tinggal cerita kalau Indonesia pernah jadi paru-paru dunia. Naudzubillah.
Memang harus mulai dari sekarang kepeduliannya. Karena untuk 1 pohon aja numbuhnya lama. Tapi, paling gak kita punya lah ya 1 pohon di rumah kalau memang ada lahannya.
Selamat Hari Hutan Indonesia.
Semoga hutan Indonesia tetap menjadi paru-paru dunia yang menjaga keseimbangan alam. Dan kita semua dengan penuh kesadaran menjaga linkungan sekitar dari mulai hal-hal kecil yang bisa kita lakukan setiap hari.
Aku suka banget denger suara binatang dan angin saat camping di hutan. Suaranya tuh bikin damai 😍
Semoga semakin banyak orang yang mau Peduli untuk menjaga alam ya mbak.
Btw, aku juga lagi suka nih dengerin lagu Dengar Alam Bernyanyi 😍
dulu pernah tinggal di lokasi yang bisa dibilang masih hijau, eehh beberapa tahun kemudian mengsedih deh karena pohon-pohon banyak ditebang untuk perumahan 🙁
semoga dengan adanya lagu Dengar Alam Bernyanyi ini kita jadi bisa lebih aware ya untuk menjaga hutan, menyelamatkan hutan, biar hutan juga bisa menjaga kita 🙂
Sepakat!
berasa banget yaa Jakarta udah back to normal, udaranya aduhai waktu berangkat kerja naik motor. Hiks!
kalau di Jakarta yang perkotaan alhamdulillah masih ada semacam hutan kota GBK atau utan kemayoran, tempat healing lihat yang ijo-ijo.
Dengerin lagu Dengar Alam Bernyanyi berasa diajak jalan-jalan ke hutan. Suka banget sama lagunya. Makasih mbak April sudah ngingetin utk melindungi hutan yg merupakan paru-paru dunia. Sepenting itu peran hutan.