Learning Time The Story. Hmmm, kira-kira ini mainan edukatif seperti apa ya? Penasaran enggak sih moms? Penasaran dooonk (maksa 😀 ). Xixixi, satu hal yang saya ketahui, Learning Time The Story ini tuh enggak sekadar mainan, tapi bisa menjadi media yang cukup efektif untuk merekatkan bonding antara orang tua (moms) dengan anak, lho.

Kok tau?”

Yaaa tauuu, soalnya, saya udah nyobain sendiri memanfaatkan media ini untuk mengajak si kecil bermain sambil belajar. Hasilnya, anak-anak happy dan saya pribadi merasa lebih memiliki waktu yang berkualitas, ketika bermain bersama anak-anak 😀 .

Berkegiatan bersama anak dengan Learning Time The Story.

Learning Time itu apa sih?

Yup, belakangan ini, anak-anak saya lagi seneng-senengnya bermain Learning Time The Story. Learning Time The Story ini merupakan program edukasi terbarunya Learning Time Indonesia. Iyes, Learning Time ini enggak sekadar menawarkan mainan, namun lebih tepatnya berupa program edukasi gitu. Jadi, kita enggak bisa kalau cuma membeli mainannya aja ya moms, melainkan ya berlangganan program edukasinya, supaya dapat esensi dari kurikulum pembelajaran yang sudah disusun oleh tim Learning Time.

Eh, BTW, udah tahu belum moms tentang Learning Time?

Box ini berisi beberapa materi edukasi Learning Time The Story.

Hmmm, buat moms yang baru berkenalan dengan Learning Time, FYI, Learning Time ini merupakan sebuah program edukasi berlangganan yang bertujuan mendukung tumbuh kembang anak usia 4 bulan hingga 6 tahun. Program ini dirancang oleh pendidik yang berpengalaman mengajar anak-anak dengan rentang usia yang saya sebutkan tadi lho moms. Tepatnya pendidik dari institusi edukasi di Amerika sana, serta didukung oleh Tutor Time International Nursery and Kindergarten (Tutor Time).

Tak hanya itu, program edukasi ini juga sudah teruji cocok sebagai media bermain anak-anak oleh para ahli/ peneliti di bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Perangkat mainan yang digunakan juga sudah dinyatakan aman untuk anak-anak. Itulah yang membuat beberapa preschool juga memakai program edukasi ini untuk mengajar anak didiknya.

Isi box-nya  cukup banyak.

Selain menyediakan program edukasi, yang terdiri dari kurikulum dan perangkat mainannya, Learning Time juga menyediakan forum dan komunitas buat orang tua supaya dapat berbagi pengalaman mereka satu sama lain. Tak hanya itu, di forum tersebut juga ada ahli PAUD yang akan menjawab pertanyaan moms di forum.

Sedangkan untuk program edukasinya, FYI, selain The Story yang baru saja dilaunching pada tanggal 27 November ini, sebelumnya Learning Time sudah punya program First Steps dan The Fundamentals yang diperuntukkan untuk anak usia 4 bulan – 30 bulan. Sedangkan, The Story, cocok dimainkan sampai anak menginjak usia 6 tahunan, moms.

Tentang Learning Time The Story

Sesuai namanya, Learning Time The Story ini konsepnya berhubungan dengan membacakan cerita untuk anak gitu, moms. Siapa moms yang rajin membacakan cerita/ dongeng buat anak? Toooss duluuu 😀 .

Berikut beberapa fitur yang ditawarkan oleh program The Story-nya Learning Time:

  • Terdiri dari 1 buku cerita interaktif dilengkapi dengan 4-5 perangkat buat belajar, video tutorial, konten yang dapat diunduh

Apabila kita berlangganan Learning Time The Story, nanti kita akan mendapatkan paket lengkap seperti ini moms. Ada buku cerita, ada beberapa material untuk melengkapi cerita kita ke anak, seperti poster bergambar, mainan kayu, felt toys, material untuk bebikinan DIY, dll. Selain itu, kita juga akan mendapatkan akses untuk melihat video gitu.

Video ini hanya bisa diakses pakai password.

Video ini bukan untuk anaknya ya moms, melainkan buat orang tuanya. Isinya berupa video tutorial untuk panduan orang tua memanfaatkan materi dari program edukasi ini. Namun, ada pula beberapa video yang memang buat anak, seperti nyanyi-nyanyi atau nari-nari gitu. Walau enggak sebanyak tutorialnya dan tetap butuh pendampingan dari orang tua saat menontonnya. Emang tujuan adanya video di program edukasi ini bukan buat screen time sih. Kepengennya supaya anak bisa memainkan mainan yang ada plus bersenang-senang dengan orang tuanya.

  • Semua kegiatan dan materi pembelajaran didasarkan pada buku cerita

Jadi tiap program edukasi itu punya beberapa tema berdasarkan buku cerita yang ada dalam paketnya. Buku cerita ini dilengkapi dengan gambar yang menarik dan interaktif. Buku cerita ini yang nantinya kita bacakan untuk anak-anak kita. Oh iya, bukunya memakai Bahasa Inggris ya moms, soalnya salah tujuannya adalah untuk memperkaya kosakata Bahasa Inggris si kecil.

  • Mendukung perkembangan Bahasa Inggris Si Kecil

Program edukasi ini nanti kita pilih sesuai usia anak moms, sehingga kosakata dalam Bahasa Inggris yang ada di buku dan materi pembelajaran lainnya menyesuaikan juga dengan kemampuan dan usia anak.

  • Belajar tentang di balik konsep pengajaran Bahasa Inggris

Enggak cuma belajar kosakata dalam Bahasa Inggris, namun anak juga akan belajar tentang di balik konsep pengajaran Bahasa Inggris. Misal, salah satu contohnya, belajar menggunakan subordinating conjuction seperti “because”, “since”, dll. Mengapa memakai itu, bukan yang lain, dll.

  • Si kecil dan orang tua bisa berkegiatan bersama, mulai membaca cerita, membuat DIY, bermainan materi edukasi yang ada, dll

Tujuan dari program edukasi ini memang untuk menciptakan quality time dan menguatkan bonding antara moms dan si kecil.

  • Bisa memperkuat pelajaran di sekolah (preschool)

Apabila si kecil sudah bersekolah di PAUD atau mungkin Taman Kanak-kanak (TK), program edukasi Learning Time ini bisa melengkapi konsep yang telah dipelajari oleh si kecil di sekolahnya.

  • Temanya berbeda setiap bulan dan selalu ada yang baru

Tema buku cerita, video, dan materi pembelajaran lainnya yang ada di program Learning Time The Story ini akan berbeda dan diperbaharui setiap bulannya. Beberapa tema yang ada antara lain The Jungle, Water Cycle, Five Senses and Seasons, Truck in The Muck, I Can Do It, serta beberapa tema lainnya.

Cara memainkan program The Story ini:

  • Pertama, klik link aktivasi melalui email kita. Nanti, kalau kita udah resmi berlangganan, kita akan mendapatkan email ini moms.
  • Kedua, login ke akun kita.
  • Ketiga, tonton introduction video-nya.
  • Keempat, jelajahi video yang ada mulai dari perkenalan dengan instruktur yang memandu kita di video, kemudian menuju ke beberapa aktivitas.

Review Learning Time The Story milik Maxy dan Dema

Penasaran seperti apa The Story ini? Baiiik, saya kasi contoh yang telah dimiliki oleh anak-anak saya, Maxy dan Dema ya. Kalau anak-anak saya, sudah berlangganan dua The Story yakni “Wally The Worm” dan “Adventures of Blue & Dot”.

Wally The Worm

Berikut beberapa list material yang terdapat di The Story bertema “Wally The Worm” ini:

Material edukasi The Story “Wally The Worm”.
  • Buku cerita berjudul “Wally The Worm”

Ini bukunya, teman-teman.

Buku Cerita “Wally The Worm”.

Tentang isi bukunya, secara garis besar, buku yang terdiri dari kurang lebih 20 halaman ini bercerita tentang tokoh utamanya Wally si cacing, yang tengah sedih, karena rumah tempat tinggalnya dulu, yakni di hutan, telah rusak. Tidak hanya pohon yang habis karena ditebangi oleh manusia, di hutan juga penuh dengan sampah.

Dalam buku ini, Wally mengajak temannya untuk menanam pohon mulai dari bibit, tanaman kecil, hingga menjadi pohon yang besar. Wally juga mengajak teman kecilnya untuk mengumpulkan sampah sesuai kategori bahan pembuatnya, ada yang terbuat dari plastik, kertas, seta logam. Kalau sampah-sampah tersebut dikumpulkan sesuai kategori yang demikian, maka akan lebih mudah mendaur ulangnya.

Isinya gambar interaktif seperti ini.

Material bukunya cukup tebal, sehingga enggak gampang tersobek oleh tangan mungil si kecil, hehe. Bukunya full color serta penuh dengan gambar interaktif.

Karena dibuat interaktif, maka pada saat membacakan buku ini ke anak, kita juga bisa mengajak anak untuk lebih menyelami isi buku. Misalnya, di buku ini ada semacam labirin, kita bisa minta anak menunjukkan jalan dan nantinya menuju ke mana. Lalu, ada gambar-gambar dengan beberapa pilihan, kita bisa sekaligus meminta anak menebak/ menjawab pertanyaan dari kita.

Saran saya, bacakan buku ceritanya dengan keras. Buat anak yang pemahaman kosakata Bahasa Inggrisnya masih terbatas, kita bisa artikan satu per satu, kemudian kita bisa mengulang memberi tebakan ke anak. Misal, “Artinya trees apa?” atau “Bahasa Indonesianya earth apa?” Kayak gitu kira-kira, ya moms 😀 .

  • Poster bertema lingkungan

Poster ini terbuat dari kertas yang tebal dengan dua sisi. Satu sisi berupa gambar Wally dengan beberapa bibit tanaman. Kita bisa mengajak anak membuat semacam langkah untuk menanam tanaman atau menulis nama Wally dengan spidol yang bisa dihapus. Sedangkan, sisi satunya lagi berupa perjalanan tanaman, mulai dari bibit sampai menjadi tanaman yang lebih besar.

Poster bertema lingkungan.

Dengan poster edukasi ini, kita juga bisa bercerita kepada anak tentang bagaimana caranya menanam pohon. Kita juga bisa sekaligus memberitahu anak manfaat dari tanaman, cacing, dll. Oh iya, kalau mau poster ini juga bisa kita tempel lho. Kalau sara saya sih nempelnya di papan yang pakai magnet saja, soalnya eman-eman kalau posternya rusak kena selotip hehe.

  • Mainan sorting recylables

Anak saya paling suka mainan sorting recylables ini. Bentuknya tuh berupa tiga kotak pembuangan yang diberi keterangan “plastic”, “paper”, dan “metal”. Enggak hanya itu, mainan ini juga dilengkapi semacam dummy dari beberapa benda yang sudah kosong isinya dan siap dibuang, seperti kaleng bekas sarden, koran bekas, botol sabun kosong, dll. Nanti, kita bisa meminta anak-anak untuk belajar memilah sampah berdasarkan kategori bahan pembuat benda-benda tersebut.

Yuk, ajari anak memilah sampah.

Sembari memilah sampah berdasarkan kategorinya, moms bisa sekalian menjelaskan mengapa kok sampah-sampah tersebut dipisah. Moms juga bisa menyebutkan benda-benda tersebut bisa didaur ulang menjadi apa. Tentunya dengan bahasa yang sederhana ya momsi 😀 .

BTW, sorting recylables ini terbuat dari bahan kain tebal gitu moms, sehingga aman buat anak-anak dan lebih awet kalau dimainkan berulang kali.

  • Recycling Game Board

Sama seperti sorting recylables, recycling game board ini juga terbuat dari bahan yang sama. Pada game board ini anak diajak melihat dua kondisi lingkungan, ada yang kotor penuh sampah dan ada lingkungan yang bersih.

Game board yang interaktif untuk bermain dengan anak.

Dengan menggunakan game board ini, kita bisa membantu Wally membersihkan sampah supaya lingkungan menjadi bersih kembali. Melalui permainan ini, kita bisa memberi tahu anak bahwa kalau lingkungan kotor nanti dampaknya seperti apa. Dengan demikian diharapkan memiliki kesadaran membersihkan lingkungannya.

Begitu kira-kira moms, secara garis besar tentang Learning Time The Story “Wally The Worm”. Jangan lupa juga, moms tonton video panduannya, sehingga mendapatkan ide untuk memanfaatkan media permainan yang ada ketika mengajak anak bermain. Enggak harus memakai media yang sudah disediakan di box Learning Time, namun kita juga bisa lho mengajak anak untuk praktik langsung bagaimana membuang dan memilah sampah.

Semoga ada gambaran mengenai The Story yang bertema “Wally The Worm” ini ya moms 😀 . Saya merekomendasikan tema ini untuk moms yang tengah berusaha mengajari si kecil tentang keberlangsungan dan kelestarian lingkungan hidup.

Adventures of Blue & Dot

The Story selanjutnya adalah “Adventures of Blue & Dot”. Berikut adalah beberapa list materialnya:

Material The Story “Adventures of Blue and Dot”.
  • Buku cerita berjudul “Adventures of Blue and Dot”

Buku setebal kurang lebih 20 halaman ini mengingatkan saya pada buku Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) khusus bab mempelajari bagaimana cara hujan turun. Pas banget kan moms, lagi mulai musim penghujan juga, saat ini 😀 .

Buku ini bercerita tentang Si Blue dan Dot ini merupakan dua sahabat yang awalnya sama-sama hidup di lautan luas. Kemudian, mereka mengalami petualangan yang menegangkan, dari mulai naik ke atas langit menjadi awan, lalu menjadi rintik atau air hujan, sampai akhirnya bisa kembali ke laut.

Buku cerita “Adventures of Blue and Dot”.

Buku cerita ini salah satu favorit anak-anak saya. Soalnya sebelumnya, anak-anak saya sudah agak paham konsep terjadinya hujan. Alhamdulillah, buku ini membantu saya memperjelas gambaran mengenai siklus terjadinya hujan.

Gambaran petualangan Blue dan Dot.

Tak hanya itu, dalam buku ini, anak-anak juga berkenalan dengan beberapa kosakata yang agak-agak ilmiah gitu ya kalau buat anak kecil, seperti “accumulation”,”evaporation”, “precipitation”, “condentation”, hmmm, masih inget kan moms, pelajaran IPA zaman dahulu?

Anak belajar, moms turut mengulang belajar lagi 😀 .

  • Poster water cycle

Sama seperti tema The Story yang saya bahas sebelumnya, poster water cycle ini juga terdiri dari dua sisi. Sisi pertama, sebenarnya mirip seperti yang ada di buku ceritanya sih. Poster ini bisa kita manfaatkan sebagai alat peraga gitu, misalnya kalau kita meminta anak menceritakan ulang bagaimana terjadinya hujan.

Poster edukasi tentang terjadinya hujan.

Sisi kedua mengajak anak beraktivitas mencorat-coret labirin perjalanan Blue dan Dot mencari satu sama lain. Oh iya, sangat disarankan pakai spidol yang bisa dihapus ya moms, supaya permainan ini bisa kita mainkan berulang-ulang.

  • Tangram

Puzzle ini terintegrasi dengan buku ceritanya.

Merupakan puzzle klasik yang terbuat dari kayu gitu. Tangram ini terintegrasi dengan buku ceritanya. Jadi, selain dipasang di board-nya sendiri, puzzle-puzzle ini juga bisa dipasang/ dicocokkan dengan beberapa bentuk yang ada di buku ceritanya. Menurut saya, ini sangat efektif untuk membuat anak mengenali bentuk bidang.

  • Boneka Blue & Dot

Blue and Dot.

Yes, dapat boneka juga yakni Blue dan Dlt. Kita bisa menggunakan kedua boneka ini untuk story telling ke anak-anak 😀 .

  • Puzzle water cycle

Belajar water cycle yuk.

Ini bentuknya puzzle juga namun bahannya bukan dari kayu melainkan dari kain yang bisa direkatkan ke board-nya (yang juga dari kain tebal). Selain melatih ketangkasan anak dalam mencocokan bentuk, anak juga bisa memahami istilah untuk beberapa kondisi/ kejadian yang berhubungan dengan proses terjadinya hujan.

Nah, itulah moms gambaran tentang program Learning Time The Story yang sudah dimiliki Maxy dan Dema. Selain kedua tema tadi, masih banyak lagi tema menarik yang ditawarkan oleh program edukasi Learning Time ini. Coba deh moms intip ke media sosial Learning Time di @learningtime.id .

Menurut saya, program Learning Time The Story ini sangat mendidik, enggak cuma buat si anak, tapi juga buat orang tuanya. Soalnya, sifat program ini interaktif buat ngajakin anak main sambil belajar. Saya sebagai orang tua juga akhirnya ikutan belajar lagi. Bagus deh buat quality time plus makin merekatkan bonding sama anak-anak.

Tertarik juga enggak sih moms untuk punya juga buat si kecil? 😀

Buat moms yang tertarik berlangganan program edukasi ini, FYI, untuk berlangganan Learning Time, moms bisa langsung ke salah satu media berikut ya moms:

Sedangkan, biaya berlangganan The Story adalah sebesar Rp. 489.000,00/ bulan. Kalau mau lebih miring lagi, moms bisa sekaligus berlangganan agak lama nih, pilihannya antara lain:

  • 3 bulan Rp. 1.317.000,00 (Rp. 439.000,00/ bulan)
  • 6 bulan Rp. 2.3984.000,00 (Rp. 399.000,00/ bulan)
  • 12 bulan Rp. 4.188.000,00 (Rp. 349.000,00/ bulan).

Nanti moms akan dapat box yang isinya kurang lebih sama dengan yang sudah saya jelaskan di atas tadi, plus link video yang hanya bisa diakses dengan password. Oh iya, nanti, video yang kita dapat bisa digunakan hampir di semua gadget, baik tablet, smartphone, maupun laptop/ komputer.

Selamat mencoba berlangganan Learning Time The Story buat belajar dan bermain sama anak-anak ya moms 🙂 .

April Hamsa