“Bunda boleh pinjam handphone-nya?” Dema, anak saya yang berusia 6 tahun meminta izin kepada saya. “Mau baca Let’s Read,” sambungnya, sebelum saya sempat bertanya alasannya meminjam gadget saya. “Oh, mau baca cerita pakai aplikasi Let’s Read,” saya bergumam dalam hati sambil tersenyum. “Boleh, tapi pinjamnya enggak boleh lama-lama ya!” Pesan saya. “Iya Bundaaa…” jawab Dema berjanji.
Belakangan, semenjak saya install aplikasi Let’s Read di smartphone saya, anak-anak saya jadi punya aktivitas baru. Saya mengizinkan anak-anak saya memanfaatkan aplikasi tersebut. Lumayan lha untuk membunuh rasa bosan yang mendera mereka selama 10 bulan terakhir akibat pandemi Covid-19.
Tentang aplikasi Let’s Read
Jadi, apakah yang dimaksud dengan aplikasi Let’s read ini?
Dari namanya sebenarnya bisa ditebak sih, merupakan sebuah aplikasi membaca buku cerita untuk anak-anak. Tentu saja, buku-bukunya berupa buku digtal yang memuat cerita bergambar yang disukai anak-anak. Bisa dikatakan bahwa aplikasi ini merupakan sebuah “digital library” karena koleksi bukunya cukup banyak.
FYI, Let’s Read ini diprakarsai oleh Books for Asia, bagia dari The Asia Foundation, dengan tujuan supaya anak-anak di Asia makin menyukai aktivitas membaca. Koleksi buku-buku digitalnya tersedia dalam multibahasa, salah satunya tentu saja saja bahasa Indonesia.
Uniknya buku-buku tersebut juga bisa diakses menggunakan bahasa daerah, seperti bahasa Jawa, Sunda, Bali, dll. Soalnya, aplikasi ini dikembangkan melalui kerja sama dengan beberapa pakar buku anak di berbagai daerah di Asia, sehingga menghasilkan konten lokal yang layak dibaca anak-anak.
Saya mengenal aplikasi ini ketika berselancar di dunia maya, ketika mencari ide kegiatan untuk anak-anak selama di rumah aja, seperti sekarang ini. Beberapa artikel di blog dan forum yang saya baca menyarankan Let’s Read ini.
Penasaran, saya pun kemudian mengunduh aplikasi ini. Caranya gampang, seperti basa, tinggal cari aja di Google Play Store atau App Store, kemudian download dan install. Begitu terinstall nanti kita akan langsung ditawari mau menggunakan bahasa apa. Dan mau membaca buku-buku dalam bahasa apa. Trus, bisa langsung membacanya, deh. Tak hanya itu, kita juga dapat mendownload buku-buku tersebut dan mencetaknya dalam bentuk fisik, lho.
Oh iya, walau berbasis aplikasi, namun Let’s Read ini sebenarnya juga bisa dibaca via website, lho. Teman-teman tinggal buka www.letsreadasia.org, nanti akan langsung disuguhi tampilan web seperti ini:
Tinggal masukkan bahasa yang ingin digunakan, kemudian pilih reading level-nya, lanjut memilih tema (tag) apa, maka list buku yang kita cari akan ditampilkan. Kalau mau lebih cepat, kita juga bisa manfaatkan kolom “search”-nya untuk mencari buku digital yang kita inginkan.
Meski begitu, kalau saya pribadi lebih suka mengaksesnya via aplikasi, karena lebih praktis aja, sih.
Aktivitas membaca jadi lebih menyenangkan
Daaan, seperti yang tadi saya singgung di atas ketika memulai artikel ini, nampaknya Let’s Read lumayan menghibur anak-anak. Alternatif aktivitas membaca menyenangkan untuk mereka.
Kebetulan anak-anak saya, Maxy (8 yo) dan Dema (6 yo) sedang giat-giatnya belajar membaca. Tiada hari tanpa membaca, karena saya cukup saklek dalam hal penggunaan gadget untuk anak. Penggunaan gadget saya batasi hanya untuk hal-hal penting saja, misalnya untuk aktivitas sekolah dari rumah atau pada saat mereka mendapatkan reward khusus boleh bermain handphone dari saya.
Biasanya, kalau dapat reward, mereka suka nonton animasi di YouTube atau googling hal-hal yang mereka ingin ketahui. Tentu saja aktivitas-aktivitas itu masih tetap dalam pengawasan saya.
Setelah ada Let’s Read di smartphone saya, tambah satu deh aktivtasnya, yakni membaca buku-buku digital tersebut. Anak-anak menyukainya karena ada ilustrasi-ilustrasi yang menarik.
Kebetulan, anak-anak saya memang sudah menyuka buku sejak kecil. Soalnya, saya dan suami sering membacakan buku-buku cerita untuk mereka. Kami juga sering membawa anak-anak ke toko buku dan sesekali ke perpustakaan. FYI, ke toko buku lebih sering, hampir tiap weekend, karena kebetulan lebih gampang diakses lokasinya dari rumah kami, hehe.
Tiap pulang dari toko buku, minimal bawa “oleh-oleh” dua buku, satu pilihan Maxy, satu lagi punya Dema. Sayangnya, seperti kita ketahui bersama, pandemi membuat kami belum berani ke toko buku maupun perpustakaan lagi 🙁 . Untungnya ada Let’s Read, sehingga anak-anak masih tetap bisa membaca buku-buku yang belum ada di rak buku rumah kami.
Sebelum tidur, anak-anak yang kini bisa membaca sendiri selalu membaca minimal satu buku atau satu cerpen atau satu tema komik. Biasanya, mereka membaca nyaring supaya bisa saya simak dan betulkan kalau ada bacaan yang keliru.
Meski terlihat sepele, sebenarnya kegatan membaca nyaring yang dilakukan oleh anak-anak secara rutin banyak manfaatnya lho, antara lain:
- Si kecil dapat lebih mudah mengingat kata atau kalimat.
- Mengembangkan kemampuan anak berimajinasi dan mengeluarkan ekspresinya.
- Melatih kemampuan anak dalam mendengar.
Maka dari itu, yuk biasakan anak untuk membaca agar dapat melatih kemampuannya dengan baik.
April Hamsa
Tapi kebanyakan dongeng dari india atau luar negeri. pernah nyoba yang dongen Indo malahan gak bisa ke buka
kenapa yah mbak
Sejak pandemi anakku jadi sering buka Lets Read, karena pertama aku jarang beli buku, untuk penghematan, jadi bacanya di rumah ya Lets Read ini 🙂
Kedua, karena sering pakai gadget, jadinya habis belajar suka baca buku ebook disini 🙂
Dan anakku juga sukaaaa bangeet!