Hello moms, siapa yang anaknya baru bisa membaca? High five, duluuu 😀 . Memiliki anak yang mulai lancar membaca, pasti senang sekali kan ya? Berharap anak-anak dapat mencintai buku dan meraup sebanyak-banyaknya ilmu dari sumber tersebut untuk bekal hidupnya kelak. Nah, berkaitan dengan membaca, saya punya topik menarik nih moms untuk dibahas. Pertama, tentang aplikasi baca Let’s Read Indonesia. Lalu, kedua, mengenai metode Read Aloud yang bisa membantu anak-anak lebih memahami bacaannya.

Saya coba bahas satu-satu yaaa…

Oh iya, sebelumnya saya mau kasi tau, bahwa apa yang saya tulis kali ini tuh idenya saya dapatkan dari materi virtual gathering yang diselenggarakan oleh Let’s Read Indonesia bersama Blogger Perempuan beberapa waktu lalu. Tepatnya, tanggal 12 Mei. FYI, tema yang dibahas waktu itu adalah “Buku: Bekal Anak Bertumbuh”.

Acara tersebut menghadirkan dua pembicara, yakni:

  • Social Media Content Development The Asia Foundation, Elsa Agustin (Mbak Elsa).
  • Founder Reading Bugs dan komunitas Read Aloud Indonesia, Roosie Setiawan (Ibu Roosie).

Mengapa sih membaca itu sangat penting?

Seneng banget deh berkesempatan mengikuti acara ini, karena saya mendapat insight tentang bagaimana membuat anak bisa senang membaca.

Seperti yang saya singgung tadi. Menurut saya, membaca tuh sangat penting sebagai bagian dari tahapan hidup (anak) manusia. Dengan membaca buku, anak akan mendapatkan pengetahuan yang berharga sebagai bekal mereka mengenal dunia.

Tak hanya berlaku buat anak-anak kita aja sih, saya yakin, para moms semua bisa menjadi seperti sekarang ini, pasti ada kan satu dua atau bahkan banyak buku yang mempengaruhi pemikiran moms?

Membaca buku membuat pengetahuan anak bertambah.

Soalnya, membaca buku itu, selain memberikan pengetahuan, juga membuat kita semua lebih mudah mendapat inspirasi untuk berpikir dan bertindak. Bahkan, kalau moms seorang muslim, pasti sudah paham kan kalau ayat pertama yang diturunkan kepada Nabi berbunyi “Iqro”, yang berarti memerintahkan kita membaca.

Kalau kata guru ngaji saya dulu, alasan mengapa perintah “iqro” yang pertama kali diturunkan adalah supaya manusia mau belajar dan memahami terlebih dahulu tentang ketuhanan dan alam semesta di sekitarnya. Setelah manusia menjadi pintar memahami apa yang ada di sekelilingnya, baru deh diperintahkan melakukan hal lainnya, seperti beribadah, berinteraksi dengan manusia dan lingkungannya, dll.

Jadi, membaca ini ibaratnya sebuah pondasi penting bagi kehidupan anak-anak. Membaca membuat anak kaya wawasan, sehingga anak pun akan memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak juga berdasarkan hal itu.

Tentang Let’s Read Indonesia

Nah, zaman sekarang, membaca tuh enggak sempit pada membaca buku semata, lho. Banyak sumber bahan bacaan untuk anak. Khususnya, kalau melibatkan teknologi, sudah bermunculan platform lain untuk membaca buku. Baik berupa aplikasi maupun website. Kalau buat anak-anak, salah satu platforfm yang recommended adalah Let’s Read Indonesia.

Let’s Read Indonesia ini bisa dibilang merupakan sebuah digital library karena memiliki cukup banyak koleksi buku cerita anak. Tersedia dalam berbagai bahasa, salah satunya bahasa Indonesia, serta beberapa bahasa daerah suku di Indonesia, lho. Kalau moms mau mengaksesnya, bisa langsung download dan install aplikasinya atau bisa juga langsung membaca via website-nya.

Mbak Elsa dari Let’s Read Indonesia.

Let’s Read Indonesia ini, kata Mbak Elsa diprakarsai oleh Books for Asia yang merupakan bagian dari The Asia Foundation. The Asia Foundation sendiri sudah ada di Indonesia sejak tahun 1955 dan Books for Asia ini merupakan salah satu program pertamanya, dulu.

Mbak Elsa bercerita waktu itu banyak buku-buku donasi yang diterima oleh The Asia Foundation untuk anak-anak Indonesia, khususnya di luar pula Jawa. Sayangnya, waktu itu cukup banyak kendala, seperti masalah distribusi dan bahasa (waktu itu buku-bukunya lebih banyak berbahasa Inggris).

Nah, akhirnya pada tahun 2017 dikembangkan perpustakaan digital Let’s Read Indonesia ini yang harapannya lebih memudahkan buku-buku tersebut dibaca oleh lebih banyak anak Indonesia. Soalnya, buku-buku berbahasa asing sudah diterjemahkan. Akses membaca via Let’s Read Indonesia pun gratis.

Let’s Read boleh diunduh dan dicetak.

Mbak Elsa juga mengatakan bahwa semua buku koleksi Let’s Read Indonesia boleh diunduh, dicetak, boleh pula kegiatannya direkam asalkan menyebutkan atribusinya. Namun, sangat dilarang untuk diperjualbelikan.

Yaaa, masyarakat pun semoga juga paham ya? Kalau ada buku-buku bagus yang bisa didapatkan secara free dari Let’s Read Indonesia, buat apa membeli dari para pembajak buku yang kurang bertanggung jawab?

Metode Read Aloud

Lalu, bagaimana ya supaya anak-anak kita suka membaca?

Kayaknya, koentji utama dari orang tuanya dulu ya moms. Biasanya sih kalau orang tua gemar membaca, anak juga akan meniru. Bisa juga, orang tua memberikan lingkungan yang membuat anak mudah mencintai buku, seperti sering membelikan dan membacakan buku untuk anak.

Kalau menurut Ibu Roosie, semakin dini anak dibacakan buku, anak biasanya akan tumbuh jadi penikmat buku juga. Bahkan, ketika anak masih dalam kandungan, khususnya pada trimester terakhir, sudah bisa lho dibacain buku-buku. Enggak cuma musik klasik aja yang bisa janin dengar 🙂 .

Ibu Roosie menyarankan supaya para moms membiasakan membacakan buku untuk anak dengan metode Read Aloud. Sesuai artinya, metode ini berarti membaca dengan nyaring. Tentunya dengan menggunakan intonasi dan irama yang tepat ya?

Ibu Roosie memberikan materi tentang read aloud.

Mengapa harus keras-keras atau nyaring? Soalnya metode ini dapat menarik minat anak pada bacaan. Dengan read aloud, anak akan:

  • Paham bagaimana cara membaca yang benar.
  • Belajar cara membaca dengan lancar.
  • Mendapatkan pengalaman seru dan merasakan bahwa membaca itu sangat menyenangkan.
  • Anak-anak pun akan memiliki ketertarikan untuk membaca buku tersebut sendiri.

BTW, membaca buku tuh tak sekadar membuat anak bisa tahu isi buku, lho. Manfaatnya lebih luas lagi yakni membuat anak memahami literasi baca sejak dini.

Pada saat anak dibacakan buku, anak akan mendengar kosakata yang kemudian direkamnya dan memperkaya perbendaharaan kosakatanya. Kosakata ini akan mempengaruhi kemampuan bicara anak pada usia dini. Setelah mengumpulkan banyak kosakata, pada saat anak sudah mulai mengenal huruf, anak pun akan lebih tertarik untuk membaca, bahkan menulis kata atau kalimatnya sendiri.

Oh iya, perlu diingat juga bahwa membaca buku secara nyaring itu tidak ujug-ujug membacakan buku secara keras-keras, lho. Melainkan ada tahapannya.

Itulah sebabnya yang namanya membacakan buku dengan read aloud ini enggak bisa cepat-cepat. Moms harus menjadwalkan waktu khusus untuk aktivitas ini.

Pertama lakukan persiapan, mengkondisikan anak siap mendengar dan menyimak. Usahakan tidak terdistraksi gangguan apapun. Awali dengan percakapan ringan yang membuat anak nyaman.

Kemudian, tunjukkan buku ke anak. Sebutkan judul, penulis, ilustrator, dan data buku lainnya. Kemudian, bisa juga kita menceritakan sedikit isi buku pula.

Pada saat reading aloud jangan hanya sekadar membaca, namun baca dengan cara yang menarik. Lakukan pula dialog dan interaksi dengan anak. Interaksi ini selain bagus buat memperkuat bonding antara orang tua dan anak, juga bagus untuk membangun kepercayaan diri si anak serta memotivasi anak untuk mau belajar. Sekalian bisa mengecek apakah anak memiliki ketertarikan pada bacaan kita.

Tahapan kemampuan literasi anak usia dini.

Setelah reading aloud pun sebaiknya tidak langsung menutup buku begitu saja, melainkan ajak anak untuk berdiskusi mengenai isi buku. Moms juga dapat mengaitkan isi buku dengan hal-hal di luar buku yang masih terkait ide cerita yang kita bacakan tadi.

Trus, mengenai buku-buku yang sebaiknya dibacakan untuk anak. Ibu Roosie menyarankan untuk memilih buku yang menyesuaikan dengan perkembangan psikologis anak. Usahakan juga memilih konten buku anak yang tidak jauh-jauh dari buku yang memberikan nilai-nilai, sikap, pengetahuan, serta keterampilan yang bisa dicontoh oleh anak.

Misalnya nih, untuk nilai-nilai, kita bisa memberikan buku dengan tema Ketuhanan, kemanusiaan, kebangsaan. Lalu, untuk sikap bisa membacakan buku yang memperlihatkan sikap berani, jujur, gembira, sedih, kasih sayang, dll. Sedangkan untuk pengetahuan kita bisa memberikan buku mengenai lingkungan, cerita rakyat, dll. Sedangkan untuk keterampilan moms dapat menunjukkan buku-buku yang bisa melatih perkembangan motorik si kecil.

Platform Let’s Read.

Jangan lupa pula sesuaikan buku bacaan anak dengan umur dan kemampuan baca si kecil ya, moms. Misal, kalau masih kecil banget berikan gambar dengan banyak ilustrasi dan warna-warni menarik. Nanti, seiring kemampuan membaca anak yang berkembang, kita bisa memberikan buku dengan lebih banyak teks.

Nah, jadi begitulah moms mengenai platform Let’s Read Indonesia dan tentang metode Read Aloud. Semoga memberikan pemahaman bahwa membaca itu benar-benar penting untuk anak-anak dan juga memberi ide tentang bagaimana menumbuhkan kecintaan anak terhadap membaca ya 🙂 .

April Hamsa