โ€œKau bisa peroleh, simpan, belanja, dan sumbangkan. Ini yang gerakkan uang di kecepatan supersonic. Yah kami mau peroleh, simpan, belanja, dan sumbangkan. Membuka dunia penuh peluang.โ€ Kalimat tersebut adalah penggalan lagu yang dinyanyikan oleh grup band Cha-Ching. Namun, grup band ini enggak real sih, melainkan grup band di tayangan animasi gitu. Menariknya, Cha-Ching ini bukan hanya sekadar tayangan hiburan, namun juga salah satu media atau cara fun untuk mengajari anak tentang literasi keuangan. Media ini adalah bagian dari Kurikulum Cha-Ching.

โ€œNgapain sih anak kecil perlu belajar literasi keuangan?โ€ Hmmm, menurut teman Hamsa, khususnya parents, perlu enggak sih?

โ€œKurikulum Cha-Ching itu seperti apa?โ€ Ada yang ingin tahu?

Sebelum saya menyebutkan alasan mengapa anak kecil juga perlu melek literasi keuangan dan menjelaskan apa itu Kurikulum Cha-Ching, yuk kita saksikan salah satu tayangan Cha-Ching (yang cuplikannya saya tulis di awal tadi) ini:

Salah satu tayangan Cha-Ching. Sumber: YouTube Cha-Ching.

Berkenalan dengan grup band Cha-Ching yuk!

Seperti yang parents saksikan, grup band Cha-Ching terdiri dari beberapa anggota. Ada Prudence, Bobby, Charity, Justin, Pepper, dan Zul. Mereka adalah grup band yang sangat populer di kotanya dan punya banyak fans. Tak heran tawaran manggung pun berdatangan dan mereka memperoleh banyak uang dari aktivitasnya itu.

Namun, setelah gajian, masing-masing personel memiliki cara berbeda dalam menggunakan uangnya. Ada yang langsung dibelanjakan, ada yang ditabung, ada yang didonasikan, diinvestasikan, dll. Nah, kira-kira teman-teman sama seperti personel yang mana nih kalau baru menerima uang/ gajian? ๐Ÿ˜€

Saya saat hadir keย press conference launchingย Kurikulum Cha-Ching.

Bisa dibilang aktivitas grup Cha-Ching tuh related banget sama kehidupan nyata. Anak-anak (khususnya usia 7-12 tahun) bisa belajar tentang literasi keuangan dengan menonton tayangan ini tanpa merasa digurui. Namun, sebaiknya nontonnya tetep didampingi yaaa ๐Ÿ˜€ . Supaya parents bisa menjelaskan kalau ada bagian yang masih bikin anak bingung.

Oh iya, sebenarnya tayangan Cha-Ching ini sudah lama hadir di channel Cartoon Network, namun menggunakan Bahasa Inggris. Nah, saat ini Cha-Ching telah tersedia dalam 10 bahasa, salah satunya Bahasa Indonesia. Tayangan ini juga sudah dikonsultasikan dengan spesialis pendidikan anak Dr. Alice Wilder, jadi parents enggak perlu khawatir mengenai โ€œkeamananโ€ tayangan ini.

Ada empat konsep utama dalam pengelolaan uang yang ingin Cha-Ching tunjukkan kepada anak-anak, yakni:

  • Earn: Tujuannya agar anak tahu dari mana asalnya uang, bagaimana cara dapat uang, dll.
  • Save: Agar anak belajar menabung, berinvestasi, dll, jadi enggak hanya membelanjakan uang.
  • Spend: Supaya anak paham bagaimana cara membelanjakan uang, karena kebutuhan atau keinginan?
  • Donate: Selain menabung dan membelanjakan, anak juga bisa belajar, bahwa uang itu bisa diberikan ke orang lain/ didonasikan kepada mereka yang membutuhkan bantuan.

Dengan demikian, anak-anak akan menjadi lebih luas lagi pengetahuannya mengenai uang. Jadi, enggak sakadar tahu kalau uang tu buat jajan, namun uang bisa dipakai untukj yang lain. Bahkan, kalau mau, anak-anak juga bisa belajar mendapatkan uang (ini sekaligus semacam belajar kewirausahaan gitu). Kesimpulannya, belajar literasi keuangan sejak dini itu bermanfaat banget kan parents?

Apa itu Cha-Ching Curriculum (Kurikulum Cha-Ching)?

BTW, sebenarnya tayangan animasi Cha-Ching itu hanya salah satu media yang dipakai untuk mengajarkan Kurikulum Cha-Ching. Masih ada beberapa media lainnya untuk mengajari anak literasi keuangan pakai Kurikulum Cha-Ching, yakni seperti:

  • Pakai aplikasi mobile yang dapat membantu anak menelusuri siklus keuangan mereka dan mempraktikkan apa yang telah mereka pelajari.
  • Situs jaringan dengan permainan dan aplikasi yang melibatkan anak-anak dalam skenario pengelolaan keuangan yang nyata.
  • Kegiatan bermain dengan media permainan semacam โ€œmonopoliโ€ gitu yang bisa dimainkan anak bersama orang tua di rumah atau guru di sekolah, dll.

โ€œJadi, Kurikulum Cha-Ching itu apa?โ€

Bisa dibilang Kurikulum Cha-Ching adalah sebuah kurikulum yang dirancang untuk menanamkan konsep praktis mengenai cara mengelola uang. Tujuan besar yang ingin dicapai dengan Kurikulum Cha-Ching adalah:

  • Mengupayakan keikutsertaan, memperkaya pengetahuan akademis dan sesi pembelajaran berdasarkan pengalaman dalam pendidikan ekonomi.
  • Membantu siswa/ anak membuat keputusan atau menemukan empat pilihan menggunakan uang: Mendapatkan, Menabung, Membelanjakan, dan Menyumbang.
  • Meningkatkan kesadaran para anak tentang biaya yang dikeluarkan untuk berbagai barang yang berbeda dan keharusan untuk memperoleh uang dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan sehari-hari seseorang.
  • Mengetahui arti menabung dan bisa menemukan manfaat dari menabung.
  • Meningkatkan pemahaman anak mengenai perbedaan antara kebutuhan dan keinginan sebelum berbelanja.
  • Meningkatkan kesadaran para siswa tentang bagaimana sumbangan bisa membuat dunia ini jadi lebih baik.

Suasanaย launching Kurikulum Cha-Ching untuk siswa SD di Jakarta.

Oh iya, Kurikulum Cha-Ching ini adalah kurikulum yang dikembangkan oleh Prudence Foundation (bagian dari community investment Prudential) bekerja sama dengan Junior Achievement (JA) Asia Pasifik. Saya mengetahui hal ini ketika mengikuti press conference Peluncuran dan Pelatihan Guru Program Pendidikan Cerdas Keuangan dengan Kurikulum Cha-Ching yang diselenggarakan oleh Prudential Indonesia pada tanggal 19 Februari lalu di Gedung F, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta Pusat. Hadir sebagai narasumber dalam press conference hari itu adalah perwakilan dari Prudential Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Prudence Foundation, JA Asia Pasifik, serta dari Dinas Pendidikan Propinsi DKI Jakarta.

โ€œMengapa Cha-Ching dibuat? Waktu itu ada krisis keuangan yang mendorong apa sih yang sebaiknya dilakukan oleh perusahaan juga masyarakat supaya tahu kalau terjadi krisis seperti ini harus bagaimana?โ€ cerita Executive Director Prudence Foundation, Marc Fancy (Bapak Marc) yang hadir sebagai salah satu narasumber dalam press conference hari itu.

Executive Director Prudence Foundation, Bapak Marc Fancy.

Bapak Marc juga menjelaskan bahwa Prudence Foundation memiliki misi untuk menjamin masa depan komunitas/ masyarakat di wilayah Asia, salah satunya Indonesia, dengan memajukan bidang pendidikan, kesehatan, dan keselamatan. Terlebih bidang pendidikan yang dianggap memiliki peran yang sangat fundamental dalam pembangunan sumber daya manusia.

Presiden Direktur Prudential Indonesia, Bapak Jens Reisch.

Presiden Direktur Prudential Indonesia Bapak Jens Reisch yang membuka acara hari itu mengatakan bahwa pelatihan Kurikulum Cha-Ching adalah kombinasi yg fun antara belajar dengan entertainment sehingga anak-anak bisa senang belajar literasi keuangan. Bapak Jens Reisch juga mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kerjasama Prudential dengan pemerintah dan berbagai lembaga sosial kemasyarakatan yang punya keinginan sama, yakni untuk meningkatkan literasi keuangan anak.

President JA Asia Pasifikย  Ibu Vivian Lau.

Dalam kesempatan itu, President JA Asia Pasifik Vivian Lau (Ibu Vivian) juga mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan research yang menghasilkan data bahwa anak-anak dan orang tua yang sudah mengetahui Kurikulum Cha-Ching sangat suka belajar literasi keuangan melalui media ini. Ibu Vivian juga mengatakan bahwa kurikulum ini bagus sekali, tidak hanya membuat anak bertanggung jawab terhadap keuangan, namun juga mampu mendorong semangat anak berwirausaha.

Prudential Indonesia adakan pelatihan Kurikulum Cha-Ching untuk guru

Sejak tahun 2018, Prudential kembali mengadakan pelatihan Kurikulum Cha-Ching untuk guru SD di Jakarta, sebagai salah satu usaha implementasi kurikulum ini untuk anak-anak SD. Sebelumnya, pada tahun 2012, implementasi Kurikulum Cha-Ching sudah dilakukan di SD-SD di Sidoarjo, Jawa Timur. Bahkan nilai-nilai pengelolaan uang dasar ini sudah masuk ke dalam kurikulum SD di Sidoarjo lho. Hingga kini, Kurikulum Cha-Ching telah diimplementasikan di 602 sekolah di Sidoarjo dan telah menjangkau lebih dari 29.000 siswa SD dan 969 guru. Sedangkan di Jakarta, Kurikulum Cha-Ching telah diperkenalkan di 221 sekolah dengan capaian 14.062 murid dan 466 guru.

Suasana pelatihan Kurikulum Cha-Ching untuk guru SD se-Jakarta Selatan.

โ€œKami berharap, kelanjutan dari pengenalan Kurikulum Cha-Ching di Indonesia bisa memberikan dampak signifikan dbagi peningkatan kedadaran masyarakat, khususnya anak-anak, terhadap pentingnya pengelolaan uang,โ€ kata Nini Sumohandoyo (Ibu Nini), Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia.

Ibu Nini menjelaskan kenapa Prudential Indonesia membuat pelatihan Kurikulum Cha-Ching untuk para guru.

Ibu Nini juga mengatakan bahwa Prudential Indonesia menargetkan bisa menjangkau 92.000 sisa di 1.546 sekolah di Jakarta pada tahun 2020. Untuk mencapai target tersebut, Prudential Indonesia berusaha merangkul perwakilan komunitas edukasi di Jakarta dan sekitarnya untuk bisa bekerja sama mengajarkan Kurikulum Cha-Ching ke anak-anak. Masyarakat.

Salah satu komunitas yang bekerja sama dengan Prudential saat ini adaah Prestasi Junior Indonesia (PJI). Bapak Siddharta Moersjid, Ketua Dewan Nasional PJI mengatakan bahwa pihaknya sangat senang diberi kepercayaan untuk mengimplementasikan Kurikulum Cha-Ching, sebab PJI percaya bahwa kurikulum ini bisa menjadi sarana untuk meningkatkan pengetahuan literasi keuangan anak.

Ketua Dewan Nasional PJI,ย Bapak Siddharta Moersjid.

Itulah parents penjelasan singkat mengenai Kurikulum Cha-Ching yang merupakan cara fun untuk mengajari anak tentang literasi keuangan. Parents juga bisa mengajari anak-anak di rumah sendiri lho, melalui media tayangan animasi maupun permainan-permainan yang ada di website Cha-Ching (www.chaching.cartoonetworkasia.com) dan media sosial Cha-Ching.

Semoga informasi tentang cara fun mengajari anak literasi keuangan ini bermanfaat yaaa ๐Ÿ™‚ .

April Hamsaย