Mohon jangan memicingkan mata dulu yaaa saat baca judulnya 😀 . Tenang, postingan kali ini enggak SARA, kok 😛 . Ini sekadar sharing aja mengenai makanan khas Indonesia Timur yang cocok dengan lidah orang Jawa. FYI, kebetulan saya orang Jawa dan terus terang enggak semua makanan khas Indonesia Timur cocok dengan lidah saya.

Meski demikian, saya nyadar sih, ini semua soal selera ya, karena masing-masing orang (Jawa) punya preferensi makanan yang berbeda. Cuma, kali ini saya mau merekomendasikan makanan khas Indonesia Timur yang sekiranya enggak bikin kaget lidah 😀 .

7 makanan khas Indonesia Timur yang enak

Okey, langsung saja ya, berikut adalah beberapa makanan khas Indonesia Timur yang menurut saya cocok dengan lidah orang Jawa:

  • Papeda

Kalau mendengar kata “papeda” biasanya yang muncul di benak adalah Papua atau Maluku. Tak keliru, karena makanan ini merupakan makanan pokok dari kedua daerah tersebut. Meski demikian, ternyata papeda juga menjadi makanan pokok di sebagian daerah di Pulau Sulawesi, lho.

Bahan baku papeda adalah sagu. Kalau mau diet, makan papeda juga oke, lho, karena papeda ini makanan yang tinggi serat tetapi kalorinya rendah.

Bentuk papeda seperti lem kertas. Mungkin bagi sebagian orang (Jawa) kurang menggugah selera, tapiii kalau dimakan dengan makanan yang cocok, seperti ikan kuah bumbu kuning, rasanya akan lebih lezat 😀 .

  • Ikan Kuah Bumbu Kuning

Ikan kuah bumbu kuning konon berasal dari Maluku. Makanan ini lho yang saya sebut tadi cocok dimakan dengan papeda. Katanya, masakan ikan kuah bumbu kuning ini dulu disajikan untuk kalangan tertentu saja, seperti raja dan bangsawan. Namun, seiring kemajuan zaman,semua orang bisa memasak dan menikmatinya. Biasanya kalau ada hajatan atau hari raya seperti Natal, hidangan ini akan tersedia di meja makan.

Ikan yang cocok dimasak sebagai bahan masakan ikan kuah bumbu kuning adalah ikan-ikan yang bersisik tebal dan memiiki daging agak kenyal, misalnya ikan kakap, ikan gabus,ikan tongkol, dll.

Yang membuat enak masakan ikan kuah bumbu kuning adalah berbagai rempah nusantara yang dipakai pada saat proses memasaknya.Coba deh googling resepnya, pasti ketaghan memasak makanan ini 😀 .

Ikan kuah bumbu kuning dan papeda.
  • Ayam Woku

Buat pengemar daging ayam, bisa mencicipi ayam woku khas Manado. Bahan-bahannya juga cukup gampang ditemukan, baik di tanah Sulawesi maupun tanah Jawa, kok.

Ayam woku ini khas sebagai masakan gurih dan pedas. Cara memasaknya pun simple, enggak rempong. Bumbu-bumbunya bisa memakai yang simple juga, hanya duo bawang, jahe, kemiri, cabe rawit, cabe merah, kemiri, dan grup bumbu-bumbuan iris seperti kunyit, serai, daun jeruk. Kalau mau lebih enak tambahkan juga tomat dan kemangi. Nyaaamm.

  • Ayam Taliwang

Buat yang sering berkunjung ke Bali atau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pasti enggak asing dengan makanan ayam taliwang ini. Makanan yang pada dasarnya adalah ayam bakar yang terbat dari ayam kampungmuda dengan bumbu khas nusantara ini biasanya disandingkan dengan plecing kangkung.

BTW, tahu enggak sih, menurut sejarah kata “taliwang” ini berasal dari nama sebuah kerajaan, lho, yakni Kerajaan Taliwang. Kerajaan ini katanya berada di sekitar Sumbawa Barat, NTB.

Makanan ayam Taliwang ini muncul sebagai makanan perdamaian untuk meredam peperangan antara Kerajaan Selaparang dan Kerajaan Karangasem, Bali. Pada waktu itu pasukan Kerajaan Taliwang diperintahkan untuk membantu Kerajaan Selaparang.

Namun, orang-orang Kerajaan Taliwang ini ternyata juga membawa misi perdamaian. Mereka mendekati Kerajaan Karangasem untukmembujuk supaya berdamai. Selama proses itu mereka menyajikan masakan ayam taliwang ini. Begitu deh kira-kira sejarahnya. Silakan googling sendiri ya 😀 .

  • Klappertaart

Siapa yang suka makan kue manis yang satu ini?

Makanan yang dikenal berasal dari Manado ini sebenarnya resepnya adalah peninggalan Belanda. Zaman dahulu Manado dikenal kaya akan pohon kelapa, lalu orang Belanda berpikir untuk membuat kudapan dengan daging kelapa. Akhirnya mereka memasak daging kelapa ini dengan campuran terigu, susu, gula, garam mentega, vanili, dan diberi topping seperti kayu manis bubuk, kismis, dll, hingga menjadi klappertaart

Hingga sekarang kue ini sangat disukai masyarakat lokal. Orang Jawa yang suka makanan manis juga menyukainya. Bahkan, sekarang topping-nya juga mulai banyak variasinya, ada yang diberi topping strawberry, bubuk kopi, dll.

  • Kue Lontar

Kalau kue lontar ini khas Papua. Kue ini juga berasal dari Belanda yang dibawa masuk ke Indonesia.

Menurut sejarah, nama asli kue yang bentuknya seperti pie susu ini adalah “roonde taart” artinya kue yang berbentuk bundar. Namun, karena dulu orang Papua susah mengucapkannya, maka untuk lebih mudahnya disebut “lontar”.

Kue manis ini juga sangat cocok dengan lidah orang Jawa.

  • Aneka Sambal

Makanan Jawa juga banyak yang pedas, itulah sebabnya orang Jawa juga menyukai sambal. Aneka sambal khas Indonesia Timur banyak yang disukai orang Jawa, sebut saja sambal colo-colo dari Maluku, sambal dabu-dabu khas Manado, sambal matah khas bali, dll.

Itulah 7 makanan khas Indonesia Timur yang menurut saya akan sangat disukai oeh lidah orang Jawa. Bahkan, zaman sekarang, orang Jawa juga pintar memasaknya sendiri, lho.

Pentingnya distribusi logistik dari dan ke Indonesia Timur

Kalau males masak ya jangan khawatir. Udah banyak restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia Timur hadir di beberapa kota yang ada di pula Jawa. Di tempat saya tinggal, Jakarta (coret), misalnya banyak pilihan resto khas Indonesia Timur.

Salah satu resto khas Indonesia Timur yang cukup berkesan ketika saya kunjungi adalah resto yang menyajikan masakan Papua. Kebetulan saat itu sempat ketemu owner-nya juga. Lalu, owner-nya bercerita kalau masakan di resto-nya adalah makanan otentik dari Papua, karena bahan bakunya langsung didatangkan dari sana.

Untungnya zaman sekarang yang namanya distribusi logistik dari Indonesia Timur udah lancar ya. Bahkan, ada yang cepat banget nyampeknya ke Jawa, demi menjaga kesegaran bahan-bahan makanan yang diolah di resto-resto khas makanan Indonesia Timur.

JNE kini punya Hub JNE Express di Bandara Internasional Bali Utara

Berbicara mengenai distribusi logistik di kawasan Indonesia Timur, bulan Oktober kemarin, tepatnya tanggal 28 Oktober 2022, JNE menandatangani kerjasama dengan PT Bandara Internasional Bali Utara (BIBU) untuk membuka Hub JNE Express di Bandara Internasional Bali Utara

Penandatanganan nota kesepahahaman dilakukan langsung oleh Presiden Direktur JNE Bapak M. Feriadi Soprapto dan Direktur Utama PT Bibu Panji Sakti Bapak Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo di kantor pusat JNE Jl. Tomang Raya 11, Jakarta Barat.

Bapak M.Feriadi Soeprapto dan Bapak Erwanto Sad Aditmoko Hariwibowo.

Bapak M. Feriadi Soeprapto mengatakan bahwa JNE bersyukur diberi kepercayaan oleh PT BIBU untuk membuka Hub JNE Express di Bandara Internasional Bali Utara. Harapannya Hub terbaru ini akan mempermudah jalur logistik dan ekspedisi, serta mempermudah proses pelayanan distribusi logistik di kawasan Indonesia Timur. Dengan demikian JNE akan mewujudkan semangat “Connecting Happiness” untuk mempermudah pengiriman paket dari dan menuju Indonesia Timur.

Bapak Erwanto Sad Adiatmoko Hariwibowo juga mengaku senang dengan kolaborasi bersama JNE ini. Menurutnya JNDE yang telah memiliki pengalaman selama 32 tahun telah memiliki jaringan yang luas, sehingga akan sangat mempermudah jalur logistik dan ekspedisi di kawasan Timur Indonesia.

Yaaa, contohnya seperti bahan-bahan makanan segar khas Indonesia Timur yang saya ceritakan tadi. Bakal lebih mudah dan cepat dikirim ke Jawa juga kalau dikirim pakai JNE 😀 .

Saat penandatanganan nota kerjasama untuk pembukaan Hub JNE Express di Bandara Internasional Bali Utara.

Apalagi, JNE telah memiliki infrastruktur yang memadai, seperti ribuan kendaraan operasional, jaringan yang terintegrasi, sistem IT yang bagus, serta jaminan kecepatan dan ketepatan waktu pengiriman.

Nah, buat teman-teman pengusaha/ pelaku UMKM di Indonesia Timur, semoga bisa memanfaatkan Hub JNE Express ini ya. Khususnya buat pengusaha makanan khas Indonesia Timur nih, yuk dikirim ke Jawa dan pulau-pulau lainnya. Semoga usahanya makin berkembang ya. Aamiin.

April Hamsa