“Yok, ayok rek, mlaku-mlaku nang Tunjungan!” #singing. “Atene lapo nang Tunjungan?’ (Mau ngapain ke Tunjungan?). “Yo golek badhogan ta lhaaa.” (Ya, mencari makanan lhaaa hahaha 😛 ). Iyaaa, kalau berkunjung ke kota Pahlawan ini, teman-teman kudu mencoba makanan khasnya. FYI, makanan khas Surabaya itu banyak sekali. Semuanya enak, wkwkwk. Yaaa, gimana, lidah saya sejak lahir prucut ya makan makanan itu 😀 .

Rawon, salah satu makanan ikonik dari Surabaya.

Nah, supaya enggak bingung mau mencoba makanan khas Surabaya apa aja, berikut saya kasi beberapa list makanan yang sebaiknya teman-teman cicipi ya:

Rujak Cingur

Rujak cingur adalah makanan tradisional khas Surabaya yang terdiri dari campuran potongan nanas, mentimun, tahu, tempe, kacang Panjang, kecambah/ taoge, mentimun, kangkong rebus, dan cingur. FYI, cingur ini merupakan bagian dari mulut sapi. Semua potongan bahan-bahan tersebut kemudian dicampur jadi satu dalam cobek di mana sebelumnya ada bumbu dengan petis yang sudah diuleg.

Rujak cingur ini sangat cocok dimakan dengan lontong atau nasi. Jangan lupa kerupuknya. Biasanya kerupuk warung yang berwarna putih dalam toples biru-biru itu, lho. Namun, kalau mau makan dengan kerupuk jenis lain juga enak. Kerupuk udang, misalnya.

Ada beberapa orang yang mungkin agak merasa kurang suka makan cingur. Biasanya, ya, tinggal request saja ke ibuk penjualnya supaya enggak diberi cingur. Kalau mau mengurangi bahan buah atau sayurannya juga bisa, bebaaass. Asal bayar, haha 😛 .

Gado-Gado

Gado-gado Surabaya berbeda dengan gado-gado di Jabodetabek, gaes. Perbedaan yang paling mencolok adalah bumbunya. Kalau gado-gado Surabaya bumbu kacangnya enggak diuleg, melainkan disiram ke atas sayuran seperti kuah.

Untuk sayurannya, biasanya seperti kentang rebus, selada, kacang panjang, kol. Ada pula yang menggunakan wortel, tomat, bahkan jagung pipil. Udah kayak salad ya? Ya, emang salad sih pada dasarnya 😀 .

Lontong Balap

Makanan yang satu ini bahan-bahannya terdiri dari lontong, kecambah/ taoge yang menggunung, tahu, daging sapi, dan lento. Disajikan dengan kuah berbahan dasar bumbu petis. Tingkat kepedasannya bisa request. Kalau mau pedas tinggal minta pedagangnya melebihkan cabe rawitnya.

Oh ya, buat yang belum tahu lentho, makanan yang satu ini terbuat dari bahan dasar kacang tanah yang direndam semalaman, lalu dibersihkan, ditumbuk, lalu diberi bumbu. Hasil tumbukan kacang tersebut kemudian dibentuk dengan tangan, kemudian digoreng.

Makin banyak lento di lontong balapmu, makin nikmaaat.

Lontong Kupang

Selain lontong balap, teman-teman juga wajib mencicipi lontong kupang. Oh ya, satu hal pastikan teman-teman enggak alergi kupang ya. Soalnya, saya pribadi alergi, sehingga enggak bisa makan makanan yang satu ini huhu, sad. Jadi, kalau saya bepergian (biasanya ke pantai) dengan keluarga tuh, mereka semua makan lontong kupang, sayanya gigit jari 😛 .

FYI, kupang adalah hewan laut sejenis kerrang kecil yang ukurannya sebesar biji beras atau biji kedelai. Hewan ini gampang ditemukan di dekat laut yang areanya berlumpur. Kalau di Surabaya banyak tuh di pinggir Pantai Kenjeran.

Konon katanya kupang punya kandungan zat besi dan zinc yang tinggi, lho. Sayangnya saya tak bisa makan, huhu.

Penyajian lontong kupang ini biasanya adalah lontong, kupang, lentho , kelapa parut, kacang tolo, dan tak lupa kuah dengan bumbu petisnya. Sangat cocok dinikmati dengan sate kerang dan kerupuk kupang.

BTW, buat jaga-jaga aja, kalau makan lontong kupang, sebaiknya pesan minumannya es degan ijo yaaa 😀 .

Tahu Campur

Makanan ini juga mengandung lontong dan kuah. Sayurannya biasanya selada air, kecambah/ tauge. Kemudian biasanya juga diberi daging (biasanya bagian lemak/ gajih-nya), tahu, dan lentho. Dimakannya pakai mie kuning atau ada juga yang menggunakan bihun. Tak lupa di atasnya diberi topping sambal petis dan kerupuk udang.

Tahu Tek

Disebut “tek” karena buat memotong bahan-bahan dalam makanan ini biasanya menggunakan gunting yang berbunyi “tek tek tek”.

Selain tahu, makanan ini mengandung lontong, kentang rebus, telur dadar. Diberi sedikit sayuran seperti irisan mentimun, tauge, daun bawang. Lalu, lanjut disiram dengan bumbu dengan petis. Tak ketinggalan diberi topping kerupuk di atasnya.

Buat teman-teman yang lama tinggal di Jabodetabek, mungkin akan menyamakan makanan ini dengan tahu telur. Mirip, sih, tetapi bumbunya jelas berbeda, begitu pula penyajiannya.

Rawon

Rawon Surabaya memiliki warna hitam pekat dari kluwak. Rasanya asin dan gurih. Penyajian kuah dan potongan dagingnya dicampur jadi satu. Biasanya dagingnya dipotong berbentuk dadu.

Sangat enak dinikmati dengan sambal, tempe goreng, telur asin, dan tak lupa kerupuk udang.

Soto Lamongan

Soto yang banyak dijual di Surabaya biasanya adalah soto Lamongan. Soto ini sudah bisa teman-teman jumpai sejak pagi. Biasanya, dimakan sebagai menu sarapan pagi.

Kuah sotonya sangat khas, bening, asin, dan gurih. Memakai bahan baku ayam untuk proteinnya, biasanya disuwir-suwir. Bisa memakai campuran sayuran seperti kola tau bihun. Namun, kalau enggak suka tinggal skip aja. Setelah disiram kuah, biasanya di atasnya diberi topping koya.

FYI, koya adalah bubuk berwarna kuning yang agak pucat dan sudah dibumbui. Bahan dasar koya adalah kerupuk udang yang ditumbuk/ dihaluskan. Makin banyak pakai koya, makin nikmat sotonya #imho 😛 .

Jangan lupa, makan sotonya pakai sambal, kecap, serta kerupuk ya 😀 .

Bebek Goreng

Menurut saya, bebek goreng di Surabaya memiliki kasta tertinggi perbebekangoreng se-Indonesia haha. Soalnya, beli di manapun mulai dari pedagang kaki lima hingga resto semuanya enak.

Terutama yang di pedagang kaki lima ituuu. Keunikan bebek goreng di Surabaya adalah, selain disajikan dengan lalapan dan sambal, bumbu ungkepnya yang gurih itu juga diikutsertakan. Nikmaaat. Coba aja, deh, ya 😀 .

Nah, itulah teman-teman beberapa makanan khas Surabaya yang saya rekomendasikan jika teman-teman mengunjungi kota kelahiran saya ini. Iyes, aku arek Suroboyo, gaes.

Nulis tentang makanan khas Surabaya ini dalam rangka kangen makanan sana. Semoga soon bisa segera ketemu makanan-makanan itu lagi 😀 .

April Hamsa

 

Categorized in: