Company Dema Hari Anak Nasional Kids Activity Maxy Mom Life My Two Cents Our Kids Parenting Sinar Mas

Ini Lho Manfaat Memperkenalkan Pekerjaan Orang Tua kepada Anak!

Bunda kerjanya mainan laptop,” begitu jawaban anak saya Dema (4 yo) apabila ada orang bertanya, “Bunda kerjanya apa?” Sedangkan, jawaban kakaknya, Si Maxy (6 yo) beda lagi. “Bunda kerjaannya menulis,” begitu kata Maxy. Namun, kadang Maxy juga menjawab dengan istilah-istilah yang pernah saya kenalkan kepadanya, seperti “Bunda Blogger” atau “Bunda (freelance) Writer” kepada orang yang bertanya kepadanya. Hehe, yaaa, alhamdulillah, selain beraktivitas sebagai ibu rumah tangga, saya juga bekerja dari rumah. Enggak jauh-jauh dari pekerjaan kantoran saya sebelumnya (Corporate Journalist), sekarang saya menjadi Freelance Content Writer. Nah, sejak kecil, anak-anak sudah terbiasa melihat ibunya “mainan laptop”, sehingga kalau saya sudah duduk menghadap laptop, mereka tahu kalau saya sedang bekerja. BTW, teman-teman, khususnya yang udah jadi orang tua, menurut teman-teman penting enggak sih memperkenalkan pekerjaan kita kepada anak-anak? Yuk, kita diskusikan bersama 😀 .

Oh iya, sebelumnya saya mau memberitahu bahwa postingan ini terinspirasi oleh postingan artikel yang ada di website  Sinar Mas yang berjudul “Pentingnya Mengenalkan Pekerjaan Orang Tua kepada Anak” yang dibuat dalam rangka merayakan Hari Anak Nasional tanggal 23 Juli kemarin 😀 .

Pentingnya memperkenalkan pekerjaan orang tua kepada anak

Kalau menurut saya pribadi nih ya, memperkenalkan aktivitas orang tua kepada anak, khususnya pekerjaan kita, itu sangat penting. Mengapa? Ada beberapa alasan sih, yang membuat saya merasa kalau memperkenalkan pekerjaan kita kepada si kecil itu sangat penting. Berikut adalah beberapa alasannya:

Supaya anak mengenal pekerjaan/ profesi orang tua

Anak-anak saya, alhamdulillah, tahu apa pekerjaan saya, meskipun mungkin belum dapat menyebutkannya secara tepat. Seperti Si Dema yang selalu menyebut pekerjaan saya “mainan laptop”. Yaaa, mungkin karena usianya masih belia, sehingga belum memahami istilah dari aktivitas saya. Berbeda dengan Maxy yang udah agak gedean dan ngerti dikit-dikit.

Namun, seenggak-enggaknya apabila ada orang yang bertanya mengenai pekerjaan orang tuanya, khususnya pekerjaan ibunya, anak-anak dapat menjawab. Intinya anak paham mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh orang tuanya. Paling banter kalau yang bertanya enggak mudeng sama jawaban mereka, ya akhirnya nanya langsung ke saya 😀 .

Agar anak memahami alasan mengapa orang tuanya bekerja

Baik Maxy maupun Dema mengetahui, bahwa jika saya “bermain laptop”, maka nanti saya akan menerima uang dari orang yang meminta saya menulis. Kebetulan, anak-anak sudah mengenal sedikit-sedikit tentang konsep uang juga.

Bagi Maxy dan Dema, uang adalah sesuatu yang bisa diterima oleh seseorang setelah orang itu melakukan suatu pekerjaan. Mereka juga paham bahwa uang adalah alat yang bisa dipakai untuk membeli sesuatu, untuk ditabung, atau didonasikan, soalnya terbiasa mendengar saya mengatakan:

Ayah pergi ke kantor untuk bekerja nanti kalau udah kerja ayah pulang bawa uang.”

Bunda ngetik dulu ya supaya dapat uang.”

Kemudian, biasanya, saya akan lanjut menjelaskan dengan:

Kalau nanti dapat uang kita bisa pakai uangnya buat beli kue, beli baju, buat ditabung, buat dikasi ke pengemis, dll.”

Secara tidak langsung, mengajari konsep bekerja untuk dapat uang kepada anak-anak, juga membuat anak-anak paham bahwa uang enggak cuma dipakai buat jajan 😛 .

Trus, selain konsep bekerja untuk mendapatkan uang, anak-anak juga sudah saya perkenalkan dengan konsep bekerja juga berarti membantu orang. Sederhana saja sih, misalnya dengan mengatakan:

Ayah di kantor jagain komputer orang biar enggak rusak.” (FYI, suami saya Network Engineer).

Bunda bantuin orang menulis.”

Yeah, untuk saat ini, hanya dua konsep itu saja sih yang saya tekankan ke anak-anak saya mengenai sebuah pekerjaan. Mungkin, kalau putra dan putri teman-teman usianya lebih besar sudah bisa dijelaskan dengan lebih detail kali ya?

Anak perlu mengetahui pekerjaan/ aktivitas yang dilakukan oleh orang tuanya.

Supaya anak bisa memahami kondisi orang tuanya

Dengan memperkenalkan pekerjaan kita, anak akan memahami kondisi orang tuanya. Hmmm, ini lebih menyangkut ke arah gaya hidup (lifestyle) gitu ya teman-teman. Contohnya nih, suatu hari, teman-teman anak kita dibelikan oleh orang tuanya jam tangan yang sedang booming yang bisa dipakai teleponan atau video call-an itu, sementara kita enggak.

Nah, namanya juga anak-anak, kalau lihat temannya punya barang bagus, biasanya pasti minta dibelikan juga kan? Namun, menurut saya, jika si anak mengetahui bagaimana kedua orang tuanya bekerja keras, kayaknya akan jauh lebih mudah menjelaskan mengapa kita belum membelikannya jam tangan yang serupa. Anak jadi lebih bisa menerima kalau kita menjelaskan:

Nak, Ayah dan Bunda belum punya uang buat beli jam seperti itu. Uangnya belum cukup. Kita nabung dulu, yuk! Kalau uangnya sudah terkumpul, nanti kita beli jamnya.”

Dengan demikian anak akan paham bahwa membeli sesuatu itu enggak semudah datang ke toko dan membayar. Anak bisa lebih mudah menerima bahwa orang tuanya enggak ada anggaran untuk membelikan anak barang seperti itu. Harapannya, anak bisa memahami kondisi orang tua dan tahu skala prioritas kebutuhan. Sehingga, saat anak udah agak gedean dan mungkin kelak bergaulnya sama anak-anak yang berasal dari keluarga yang ekonominya lebih bagus, anak kita enggak kena sindrom pansos (panjat sosial)/ pura-pura berasal dari keluarga kaya.

Supaya anak menghargai sebuah pekerjaan/ profesi

Apabila anak melihat betapa orang tuanya bekerja keras, harapannya anak-anak akan lebih menghargai pekerjaan kita. Kalau masih sekecil Maxy dan Dema, mungkin tahunya masih sebatas orang tua bekerja supaya bisa membelikan mereka mainan. Itu aja sudah bikin mereka happy, plus berterima kasih atas usaha kita. Sedangkan, kalau udah agak gedean, mungkin anak akan paham bahwa orang tuanya bekerja keras supaya mereka bisa sekolah, bisa hidup dengan layak seperti teman-temannya yang lain, dll. Sehingga, mereka akan mengenal rasa syukur. Selain itu, biasanya, anak-anak juga akan merasa bangga bahwa kedua orang tuanya berjuang buat kehidupan mereka.

Membuat anak memiliki proyeksi pekerjaan di masa mendatang

Buah jatuh tak jauh dari pohonnya.” Biasanya ada kecenderungan anak meniru kedua orag tuanya. Misalkan, orang tuanya penulis, maka anaknya juga suka menulis. Namun, bisa jadi karena berasal dari keluarga yang udah kebanyakan berkecimpung di dunia tulis-menulis, si anak justru ingin banting setir melakukan aktivitas yang jauh berbeda. Soalnya, saat anak paham pekerjaan kita, secara enggak langsung anak bisa menilai:

Oh, pekerjaan orang tuaku kayaknya asyik nih, aku mau ah kelak melakukan pekerjaan yang sama.”

Atau sebaliknya, “Pekerjaan orang tuaku kok berat banget ya, kelak aku mau melakukan hal lain, ah.”

Jadi, dengan mengetahui dan memahami pekerjaan kita juga dapat membuat si anak memiliki cita-cita/ proyeksi mengenai pekerjaan yang akan dilakukannya saat dewasa nanti.

Nah, itulah teman-teman, beberapa alasan yang membuat saya berpendapat bahwa memperkenalkan pekerjaan orang tua kepada anak itu penting.

Cara memperkenalkan pekerjaan orang tua kepada anak

Lalu, bagaimana supaya anak bisa kenal dan memahami pekerjaan orang tuanya? Yaaa, caranya dikenalin donk. Berikut adalah beberapa cara memperkenalkan pekerjaan kita kepada anak:

Menjelaskan pekerjaan orang tua secara teori

Kalau anaknya masih sekecil Maxy dan Dema jelaskan saja dengan hal-hal yang mudah. Sedangkan, kalau anak kita sudah lebih besar kita bisa jelaskan dengan lebih detail. Misalnya, pekerjaan orang tuanya penulis, kita bisa jelaskan apa saja sih yang ditulis, lalu pakai tools apa saja buat menulis, dll.

Mengajak anak ke tempat kerja

Kalau orang tua bekerja di kantor, kita juga bisa lho sesekali mengajak anak kita ke kantor. Saya jadi teringat, dulu waktu kecil saya juga sering diajak oleh Bapak saya ke kantornya. Saya jadi punya gambaran tentang pekerjaan Bapak saya dan akhirnya jadi merasa bangga sih.

Kalau misalnya pekerjaan teman-teman freelancer juga kayak saya, mungkin kita bisa mengajak anak saat meeting atau datang ke event (dengan catatan enggak mengganggu). Sehingga anak jadi tahu aktivitas kita selama bekerja tuh ngapain aja.

Memperkenalkan beragam pekerjaan/ profesi kepada anak

Selain memberi pemahaman mengenai pekerjaan kita sendiri ke anak, kita juga bisa lho sekalian memperkenalkan tentang profesi lain. Kita juga bisa menjelaskan tentang perbedaan, kelebihan, hingga risiko dari beragam profesi yang ada. Harapannya sih supaya anak kenal beragam profesi dan memupuk cita-cita mereka di masa mendatang, kelak mau jadi apa.

Kayaknya itu aja sih beberapa cara memperkenalkan pekerjaan orang tua kepada anak. Apakah teman-teman ada yang memiliki metode lain?

Lanjut, balik lagi ke atas yaaa, gimana nih, teman-teman sependapat enggak ya dengan saya, bahwa memperkenalkan pekerjaan orang tua ke anak itu penting? Yuk, sharing di kolom komentar 😀 .

April Hamsa

127 Comments

  1. nurulrahma 29 Juli, 2019
    • Nia K. Haryanto 3 Agustus, 2019
      • April Hamsa 8 Agustus, 2019
    • April Hamsa 8 Agustus, 2019
  2. Reyne Raea 29 Juli, 2019
    • mami Darrell / Rey 2 Agustus, 2019
      • mami Darrell / Rey 2 Agustus, 2019
  3. mami Darrell / Rey 29 Juli, 2019
  4. Marfa 30 Juli, 2019
  5. Riska Ngilan 30 Juli, 2019
    • Nia K. Haryanto 3 Agustus, 2019
  6. Lidya 30 Juli, 2019
  7. Peri Hardiansyah 30 Juli, 2019
  8. Rhoshandhayani KT~~ 30 Juli, 2019
  9. Kurnia amelia 30 Juli, 2019
    • Kurnia amelia 3 Agustus, 2019
  10. Anne Adzkia 30 Juli, 2019
  11. Shofia 30 Juli, 2019
  12. Arda Sitepu 31 Juli, 2019
  13. Mpo Ratne 31 Juli, 2019
    • Hairun Nisa 2 Agustus, 2019
  14. Zefy 31 Juli, 2019
  15. Yuni 31 Juli, 2019
  16. Okti Li 31 Juli, 2019
  17. Elly Nurul 31 Juli, 2019
  18. Indira W 31 Juli, 2019
  19. Indah Nuria 31 Juli, 2019
  20. Rosanna Simanjuntak 31 Juli, 2019
  21. Rach Alida Bahaweres 31 Juli, 2019
  22. Ida 31 Juli, 2019
  23. Novitania 31 Juli, 2019
  24. Djangkaru Bumi 31 Juli, 2019
  25. William Giovanni 31 Juli, 2019
  26. Eko Prasetyo 31 Juli, 2019
  27. Diah 31 Juli, 2019
  28. Farhandika 31 Juli, 2019
  29. Susie Ncuss 31 Juli, 2019
  30. Rani Yulianty 31 Juli, 2019
  31. Rani Yulianty 31 Juli, 2019
  32. Ruli retno 31 Juli, 2019
  33. Pujiaman 31 Juli, 2019
  34. Hidayah Sulistyowati 31 Juli, 2019
  35. Rahmah 31 Juli, 2019
  36. Dian Farida Ismyama 31 Juli, 2019
  37. Achmad Humaidy 31 Juli, 2019
  38. Anak Desa 1 Agustus, 2019
  39. Mude 1 Agustus, 2019
  40. Khoirur Rohmah 1 Agustus, 2019
  41. diane 1 Agustus, 2019
  42. tanti amelia 1 Agustus, 2019
  43. Duniaqtoy 1 Agustus, 2019
  44. Icha Marina Elliza 1 Agustus, 2019
  45. Rani 1 Agustus, 2019
  46. TIAN LUSTIANA 1 Agustus, 2019
  47. winda - dajourneys.com 1 Agustus, 2019
  48. Wiwied Widya 1 Agustus, 2019
  49. Intan Daswan 1 Agustus, 2019
  50. Eman Mendrofa 1 Agustus, 2019
  51. Arda Sitepu 1 Agustus, 2019
  52. Turis Cantik 1 Agustus, 2019
  53. Nabila Haqi 2 Agustus, 2019
  54. Sumiyati Sapriasih 2 Agustus, 2019
  55. Visya 2 Agustus, 2019
  56. CREAMENO 2 Agustus, 2019
  57. Hairun Nisa 2 Agustus, 2019
  58. Luella Artistry 2 Agustus, 2019
  59. Andiyani Achmad 2 Agustus, 2019
  60. Tiara 2 Agustus, 2019
  61. Rach Alida Bahaweres 2 Agustus, 2019
  62. Helena 2 Agustus, 2019
  63. Nurul Fitri Fatkhani 2 Agustus, 2019
  64. suga tangguh 2 Agustus, 2019
  65. Fauziah azzahra 2 Agustus, 2019
  66. Tori 3 Agustus, 2019
  67. Rach Alida Bahaweres 3 Agustus, 2019
  68. Nia K. Haryanto 3 Agustus, 2019
  69. Ratnasari 3 Agustus, 2019
  70. Cilya 3 Agustus, 2019
  71. maya rumi 3 Agustus, 2019
  72. Lia Yuliani 3 Agustus, 2019
  73. Kartika 3 Agustus, 2019
  74. Ilham Sadli 3 Agustus, 2019
  75. Nurhilmiyah 3 Agustus, 2019
  76. Farida Pane 3 Agustus, 2019
  77. Syarifani Mulyana 3 Agustus, 2019
  78. Demia 3 Agustus, 2019
  79. Lily Kanaya 3 Agustus, 2019
  80. Desi 3 Agustus, 2019
  81. lendyagasshi 3 Agustus, 2019
  82. Shani 3 Agustus, 2019
  83. nyi Penengah Dewanti 3 Agustus, 2019
  84. Suzannita 3 Agustus, 2019
  85. Sapti nurul hidayati 3 Agustus, 2019
  86. Dian Restu Agustina 3 Agustus, 2019
  87. Nanik Nara 3 Agustus, 2019
  88. Rahmah 3 Agustus, 2019
  89. Eni 3 Agustus, 2019
  90. Suciarti Wahyuningtyas 3 Agustus, 2019
  91. Pringadi 3 Agustus, 2019
  92. Lina W. Sasmita 3 Agustus, 2019
  93. Echaimutenan 3 Agustus, 2019
  94. Bambang Irwanto 3 Agustus, 2019
  95. Erfano 3 Agustus, 2019
  96. Ran 3 Agustus, 2019
  97. Andik Ceritanya 3 Agustus, 2019
  98. Leyla Hana 3 Agustus, 2019
  99. Milda Ini 3 Agustus, 2019
  100. Eni Martini 3 Agustus, 2019
  101. Siti Hairul 3 Agustus, 2019
  102. Andiyani 3 Agustus, 2019
    • Andiyani Achmad 5 Agustus, 2019
  103. Desi 3 Agustus, 2019
  104. Ida Raihan 3 Agustus, 2019
  105. Andiyani 3 Agustus, 2019
  106. Tika Samosir 4 Agustus, 2019
  107. Risalah Husna 4 Agustus, 2019
  108. Tika Samosir 4 Agustus, 2019
  109. Devi 4 Agustus, 2019
  110. Yulia 4 Agustus, 2019
  111. Samleinad 5 Agustus, 2019
  112. Grandys 6 Agustus, 2019
  113. Nessa 6 Agustus, 2019
  114. Bang Day 9 Agustus, 2019
  115. Lisa Maulida R 9 Agustus, 2019
  116. Farhati Mardhiyah 13 Agustus, 2019
  117. Martina Roy 20 Agustus, 2019
  118. Efa Butar butar 22 Agustus, 2019

Leave a Reply

Instagram

error: Content is protected !!