“Memberikan jajanan permen kepada anak kecil?” Hmmm, sebagian orang tua yang membaca judul artikel ini, terutama yang anak-anaknya masih usia kicik-kicik (sebut aja usia balita), pasti mengernyitkan dahi. Iya kan? Hehehe.
Emang sih ya, memberikan permen kepada anak kecil tuh masih jadi pro kontra sampai detik ini. Ada orang tua yang menganggap memberikan permen ke anak kecil itu enggak baik, khususnya buat kesehatan gigi anak. Ada pula yang membebaskan anaknya makan permen, namun dengan syarat-syarat tertentu. Tak ketinggalan, ada tim orang tua yang membiarkan si anak makan permen sesuka hatinya. Kalau saya pribadi, sih, termasuk orang tua yang mengizinkan anak-anak makan permen, namun syaratnya banyak 😀 .
Memberikan permen kepada anak kecil? Boleh enggak, sih?
Pertama kali anak-anak saya mengenal jajanan permen adalah sewaktu mereka ikut menemani saya ke meja costumer sevice (CS) sebuah bank. Nah, di mejanya CS kan biasanya suka disediakan permen, ya saya ambil donk. Eh, anak-anak nanya, “Itu apa, Bunda?” Ya, saya jawab, “Ini namanya permen.” Saat anak-anak minta permen, saya enggak langsung kasi mereka ngemut permen gitu aja. Saya memberikan permen yang masih terbungkus kepada anak-anak. Megang-megang aja, alhamdulillah waktu itu udah seneng, kok 😀 .
Kapan waktu yang tepat memberikan permen kepada anak?
Cumaaaaaaaa, yang namanya anak-anak kan suka penasaran ya? Apalagi, beberapa kali anak-anak menemukan permen juga di beberapa tempat. Seperti di toko/ minimarket, melihat temannya makan permen, suguhan orang di meja saat bertamu, juga dari goodie bag ulang tahun anak tetangga atau teman sekolah, dll. Lama-kelamaan rasa penasaran itu meningkat jadi kepengen makan juga.
Waktu paling tepat memberi anak permen saat mereka sudah boleh makan makanan manis.
Akhirnya, saya membiarkan anak-anak icip-icip permen. Awalnya mereka hanya menjilat-jilat permen yang saya ada di tangan saya. Kalau kata Orang Jawa, “Tombo Pengen”, buat nyenengin doank. Supaya enggak penasaran lagi rasa permen kayak apa. Belakangan, begitu saya yakin mereka mampu mengemut permen, saya mengizinkan anak-anak makan permennya sendiri.
Sempat merasa agak-agak bersalah sih karena udah ngenalin permen ke anak. Namun, waktu itu saya pernah baca salah satu majalah parenting yang menginformasikan bahwa enggak selamanya memberi anak permen itu buruk, kok. Malah, majalah tersebut menulis kalau gula dalam permen sebenarnya bisa memberikan energi untuk anak. Jadi, ya udah, saya membolehkan Maxy (5 yo) dan Dema (3 yo) menikmati permen.
Kalau ada yang bertanya, “Kapan waktu yang tepat untuk pertama kalinya memberi anak permen?” hmmm, menurut saya waktu yang tepat adalah:
- Saat anak udah boleh makan makanan manis.
- Saat anak udah bisa memahami bahwa permen adalah makanan yang diemut-emut dulu, bukan makanan yang dikunyah, apalagi langsung telan.
Berdasarkan pertimbangan itu, menurut saya, anak usia 3 tahun ke atas kayaknya sih, udah bisa diberi permen ya? Namun, ya kembali lagi kepada kebijakan orang tua masing-masing, sih 😀 .
Pilih permen yang aman buat anak kecil
Seperti yang saya bilang sebelumnya, kalau saya termasuk orang tua yang mengizinkan anak makan permen. Namun, ada syarat dan ketentuan yang berlaku. Hehe, kayak apaan aja yak? 😛
Jadi, saya tuh pilih-pilih banget untuk permen yang dimakan oleh anak-anak saya. Saya tidak memberi anak-anak permen isap yang bentuknya kecil dan keras. Saya juga enggak mengizinkan anak-anak saya makan permen karet. Alasannya, khawatir permen seperti itu akan tertelan anak-anak, lalu bikin mereka tersedak. Hiiihh amit-amit.
Jangan sembarangan memberi anak permen. Berikan permen yang produsennya jelas.
Soalnya, waktu masih kecil dulu saya pernah mengalami sendiri. Bagaimana enggak enaknya makan permen kemudian ketelen. Rasanya bikin tenggorokan sampai dada saya kayak sesek nafas gitu. Saya enggak mau anak-anak mengalami hal serupa dengan saya. Maka, untuk urusan permen, saya hanya memberi anak-anak permen yang bertangkai seperti lolly pop atau yang berbentuk chewy (kenyal). Itu pun saya awasin bener-bener #emakprotektif 😀 .
Selain bentuk permen, saya juga memiliki beberapa pertimbangan lain dalam memberikan jajanan permen untuk anak, yakni:
Produsennya harus jelas
Saya lihat dulu produsennya, jelas atau enggak. Saya lebih memilih permen buatan pabrik/ industri besar ketimbang permen buatan industri-industri rumahan yang belum jelas. Biasanya yang sekelas pabrik/ industri besar sudah punya kualifikasi yang membuat pemerintah mengizinkannya membuka usaha produksi permen.
Produk terdaftar di BPOM
Produk permen tersebut terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Biasanya, di kemasan produk permen yang seperti ini udah tercantum BPOM-nya dan ada tanggal produksi dan kadaluwarsanya jelas.
Memiliki sertifikat HALAL
Produk permen tersebut memiliki sertifikat HALAL dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Logonya harus tertera jelas di kemasannya.
Review Pindy Permen Susu untuk anak kecil
Permen yang saya anggap lulus screening saya sebagai orang tua dan sering saya berikan ke anak-anak adalah Pindy Permen Susu. Pindy Permen Susu ini diproduksi oleh PT Inasentra Unisatya yang berada di area Cileungsi, Bogor. PT Inasentra Unisatya yang telah beroperasi sejak tahun 1978 ini merupakan bagian dari Kapal Api Group. Jadi, jelas perusahaan ini merupakan industri besar yang memiliki izin dari pemerintah membuat permen.
Tiga varian rasa Pindy Permen Susu.
Pada kemasan produk Pindy Permen Susu tertera jelas logo HALAL dari MUI, kode BPOM-nya, serta tanggal produksi dan kadaluwarsanya. Selain informasi tersebut, pada kemasan Pindy Permen Susu juga terdapat informasi komposisi bahan-bahan pembuatnya plus informasi tentang nilai gizinya. Teman-teman bisa mengecek sendiri apakah kandungan tersebut aman atau enggak buat anak. Kalau saya sih udah nanya ke adik saya yang belajar tentang Teknologi Pangan, komposisi bahan Pindy Permen Susu aman kok dikonsumsi oleh anak kecil.
Informasi yang tertera di kemasan Pindy Permen Susu.
Mengenai permennya, produk Pindy Permen Susu memiliki tiga varian rasa, yakni susu, coklat, dan strawberry. Rasa susunya terasa banget, tapi menurut saya Pindy Permen Susu ini enggak terlalu manis. Soalnya kan ada permen yang manis banget sampai saat abis masih kerasa di lidah, bahkan tenggorokan. Kalau Pindy Permen Susu ini manisnya pas. Tanda bahwa gulanya murni, bukan gula buatan. Teman-teman tahu bukan kalau gula buatan itu berdampak negatif buat kesehatan? Selain itu, yang saya sukai dari Pindy Permen Susu ini adalah bentuknya kembang gula lunak (chewy), sehingga menurut saya memudahkan anak-anak mengkonsumsinya.
Pindy Permen Susu bentuknya chewy.
Buat teman-teman yang ingin mengetahui lebih banyak mengenai Pindy Permen Susu, baik varian rasanya, produsennya, sertifikasi BPOM, HALAL MUI, kandungan gizinya, dll, bisa mendapatkan informasi lebih jelas di:
- Website: www.iu.co.id.
- Facebook: Permen Pindy.
- Instagram: @permenpindy_id.
- Customer Service: (021) 56940255.
Tips memberi anak kecil makan permen
Setelah anak makan permen segera sikat giginya ya 🙂 .
By the way, teman-teman, khususnya yang masuk tim orang tua yang memberi anak kecilnya permen, saya mau berbagi tips nih dalam memberikan permen kepada si kecil. Tipsnya antara lain:
- Jangan memberi anak permen sebelum makan. Khawatirnya, nanti anak enggak mau makan.
- Batasi pemberian permen dalam sehari. Kalau saya sih, cukup sekali dalam sehari.
- Apabila menurut teman-teman permennya terlalu besar ukurannya untuk mulut anak, enggak ada salahnya kok membagi permennya jadi beberapa bagian. Nanti, makan permennya bisa bertahap atau mungkin bisa sharing sama ibu-nya, bantuin makan sisa permennya. Hehe, modus ibu (baca: saya) banget yak? 😛
- Setelah makan permen segera sikat gigi anak atau minta anak berkumur atau minimal beri minum air putih. Tujuannya supaya sisa-sisa permen enggak nyangkut di gigi anak.
- Ajari anak, apabila sedang makan permen dan permennya terjatuh supaya enggak memungut dan memakannya lagi.
- Jangan lupa juga untuk mengajari anak supaya enggak jajan permen sembarangan, apalagi menerima permen dari orang asing.
Itulah teman-teman pendapat saya mengenai memberikan jajanan permen kepada anak kecil, sedikit review mengenai Pindy Permen Susu yang biasa dikonsumsi anak-anak saya, plus tips makan permen untuk anak-anak. Semoga blogpost ini bermanfaat ya 🙂 .
April Hamsa
Mbak, dulu anak pertama aku enggak kasih permen. Lha, pas pindah ke Amerika umur 4 tahun, pas Halloween..walah, di sekolah ada dibagi permen/coklat dan sejenisnya, keliling ke tetangga juga ..pokoknya pesta permen segala jenis. Dan, dia kaget banget karena sebelumnya engak tau rasanya hahaha..Sejak itu aturan saya longgarkan, termasuk untuk adiknya kemudian. Permen masih boleh dengan waktu tertentu. Yang penting kontrolnya di kita sih sebenarnya….:)
Boleh aja sih kalau aku, asal gak sering2. Malah jarang banget sebenernya aku kasih permen buat anak2 hehe
kebetulan saya bermasalah dg gigiku krn banyak makan permen dan coklat sejak kecil, makanya aku ke anakku agar tak spt diriku, aku mengijinkan makan permen saat2 tertentu saja, spt ada pesta ultah temen, lebaran atau hal yang penting tp krn gak dibiasakan mereka juga jd gak terllau suka dan alhmadulilah sampai mereka dewasa gak ada masalah dg gigi mereka
Aku sih ngebolehin anak2 makan permen..ga ada larangan tertentu. Yang penting permennya halal, aman dikonsumsi dan kandungan nutrisinya juga ada lah hehehe 😊😘 Bagus teetutip tiap permennya dibungkus rapi ya jadi higienis deh. Mama ga ragu kasih Pindy ke anak2nya n jgn lupa sikat giginya ya.
Khas permen susu banget mbak warnanya putih. Selama ini daku nggak pernah membelikan ponakan makan permen, secara dianya nggak suka, dan agak kelolodan makannya. Tapi ngelihat artikelnya, kayaknya sih nggak apalah yah beliin buat Ponakan. Yah kalau nggak dianya nggak mau, kan rejeki auntynya berarti hehehe..
Sambil baca artikel ini sambil mikir “Ini kayaknya permen kesukaanku waktu kecil deh, cuma kemasannya aja baru.”
Bukan cuma anak-anak yang suka, aku pun sangat suka apalagi permen susu pindy ini. Kan enak tuh ngemut permen sambil nulis or melakukan kegiatan lain. Jadi gak boring kalo ada yang diemut. Hehe.
Anak-anakku juga suka permen pindy ini karena teksturnya lembut dan rasa manisnya tidak menonjol alias manisnya pas. Saya juga suka ngemut-ngemut permennya.
Pindi mint permen dingin.. dingin2 empuk.. aku inget jingle permen ini.. btw ini susu ya? Hmm aku harus mencobanya
Anak ku juga suka jajan permen. Seperti mbak April bilang, saya juga memperhatikan beberapa hal permen untuk anak. Dan anak sekarang sudah paham halal melalui label pada bungkusnya
Jadi inget kasus permen narkoba ya mba. Jadi emang penting juga cekidot kemasannya n produsennya serta label bpom n halalnya
saya sdh nyobain Pindy permen susu, rasanya pas gak terlalu manis. Apalagi gigi saya sensitif banget sama yg manis2
Anakku sampai skrg ga kukasih lagi makan permen chewy sebaaaaab akan bertumpahan di bibir dan dagunya. Hahaha. Jadi pada lengket 🙁 Gatau napa, kali gerem dianya ya.
Wah ini informasi bagus buat cucuku (ciiieh yang sudah punya cucu, ketahuan angkatan generasinya hahahahaha…..).
Mungkin adanya larangan memakan permen karena dianggap permen bisa merusak gigi. Padahal rusaknya gigi bisa karena banyak faktor.
hahaha… kasian banget, ngebayangin maxi yang dikasih permen tapi gak dibukain bungkusnya. Anakku juga boleh makan permen tapi ya gitu, musti dibatasin. Kadang kalau ada yang ngasih permen banyak aku suruh bagi-bagiin ke temennya biar temennya seneng #eh biar anakku gak habis banyak banyak juga sih…
Anak-anak memang suka banget makan coklat dan permen ya. Anakku juga, pasti minta dibeliin permen klo diajak ke swalayan. Tapi ya itu tadi, makan permen boleh2 aja asal jangan lupa sikat gigi
Saya juga termasuk yang lambat mengenalkan permen ke anak, Mbak. Pertimbangannya karena tenggorokan anak saya suka sensitif. Tapi pas nyoba Pindy ini ternyata kok tenggorokan dia nggak sakit. Jadi karena aman, Pindy ini jadi camilan yang terkadang saya kasih ke si kecil.
Aku bolehin anak-anak tapi terbatas mba. Plus lgs sikat gigi 🙂
Permen susu ini disukai anak-anak kami. Kalau Yaasinan setiap malam jumat setelahnya saya suka bagi mereka snack, termasuk permen ini. Seru makan ramai2 🙂
Permen dan es krim adalah 2 makanan yang paling disukai anak-anak, entah kenapa susah banget menjauhkan makanan tersebut dari anak
Anak aku jarang jajan permen. Tetapi sesekali adalah. Mana bisa anak dilarang betul ga makan permen yaaa
Aisyah suka banget makan permen Mbak tapi memang harus rajin bantu dia sikat gigi karena giginya mudah keropos
Aku termasuk yg mbolehin permen, tp anakku gk doyan malahan. Si ranu sih yg gk doyan, kalo MasKa mah doyan aja. Gk tau nanti Karla
Aku kasih2 aja deh permen ke anak, hanya selektif aja, harua yakin permennya aman utk anak.
Kalo sama anaknya temenku, jika si kecil minta permen yang keras, musti dibanting dulu sampai retak mbak, baru si kecil mengunyah hhee
Kadang khawatir juga sih kalau si kecil, putrinya teman, sehari bisa ngunyah permen sampai 3 lebih dalam 1 waktu, hhe
TFS ya mbak April, membantu sekali ini
Si Alfi saya bebaskan makan permen sejak 2 tahunan kalau ga salah tapi tetep ada syaratnya, harus gosok gigi. Awalnya permen yang ada sunduknya karena takut tertelan. Lama2 dia bisa makan permen tanpa sunduk.
Pindy ini permen kesukaan Alfi juga lho Mbak 🙂
Wkkka itu yang permen dipotong kecil-kecil aku banget. Anak keduaku yang baru dua tahun kukecilin permennya. Supaya nggak keselek sih. Untung dianya mau. Dulu soalnya aku juga ga kasih permen ke anak pertama. Tapi tantenya, kakeknya malah ngenalin.hmm jadi anak kedua kenal permen ya dari kakaknya
Wah. Maxy sama Dema pasti senang sekali punya mama yang perhatian dengan anak-anaknya. Sampai urusan memilih permen pu diperhatikan.
Info yang bermanfaat nih supaya bisa jadi perhatian untuk para pembaca*
Memang lebih aman memperkenalkan permen yang lunak ataupun dengan tangkai/lolipop. Selain itu juga penting dikonsumsi dengan kandungan permen dengan zat yang memang boleh dikonsumsi.
Whahha…beneeer…
Kalo anak kesulitan makan permen, bisa kita bantu yaa, mba…
(( ini aku banget ))
Teruss…keterusan makan Pindy nya.
Hihii…
Whahha…beneeer…
Kalo anak kesulitan makan permen, bisa kita bantu yaa, mba…
(( ini aku banget ))
Teruss…keterusan makan Pindy nya.
Hihii…
Aku tmsk yg say yes ngasih permen ke anak. Eh, tp baru2 aj sih say yes nya. Pas, dia udah sekolah. Dulu ga pernah. Hihi. Emg hrs diperhatikan y tiap anak jajan aplg permen. Kalau kebanyakan bs sakit gigi soalnya. *makanya bagi ke emak aja.. Haha
permen idola kita semua ini, empuk – empuk enak
Dengan adanya Pindy Susu ini jadi emak² gak perlu pusing milih mana permen yg enak dan aman untuk anak² ya mba.. yg penting jangan kebanyakan mba, takutnya ntr anaknya manis kayak saya loh mba
Duh permen pindy, enak pastinya apalagi ada susunya.
Emang ya mba ga boleh banyak2 kasih permen tapi kalo permennya aman nggak masalah lah ya 😀
Duh bener banget dilema deh kalau anak-anak sudah pengen permen, untung ada pindy yah permen susu buat anak
Tipsnya wajib buat dijalanin. Aku sampai gedhe aja gak mau nerima permen dr sembarang orang. Jadi memang dr kecil kudu diajarin. Makan permen jg secukupnya biar giginya tetap aman jaya
Bagus nih termasuk emak protektif, hehe. Kalau aku gak sempet ngawasin, habis ngasih ya udah ditinggal 😀
Makasih Mbak sharing tipsnya 🙂
Wah bener juga ya, anak kecil mesti diajarin dulu kl mau makan permen, biar ga langsung ditelen hehe 🙂
Pasti boleh dong, apalagi permen susunya sehat dan dsukai rasanya. Jika sudah lulus sertifikasi BPOM maka semua akan aman dan baik
Boleh aja sih.. asal dibatasi, diawasi, trus permennya jg dicari yang Aman. Dan kalau bisa mengandung gizi yg bermanfaat jd ga sekedar kembang gula tok
Intinya memberi jajan kepada anak harus serba jelas,, jelas komposisinya, jelas sertifikasi BPOM dan Halalnya.. serta jelas semuanya 😀
Wahh,,, baru tau kalo dimulai dari mengajari ngemut permen dulu, nice info mbak. Mayan buat bekal ngajari anak kami nanti. TFS.
dulu waktu kecil kalau makan permen selalu dibilangin, jangan makan permen, nanti giginya bolong ehheheee
tapi dasarnya anak-anak ya tetep suka ya mbak. jadi sebagai orang tua emang musti liat-liat dulu permen yang mana yang bagus dikonsumsi anak.
Saya nyari di swalayan kota sy seperti nya blm ada.
Baca beberapa review jd pengin beliin anak jg
Permen susu..ini mah bikin sehat…dengan cara yg paling disukai anak…
Jadi penasaran sama pindi pengen juga nih..biar Hamid icip2
Anak saya Azzam tidak terlalu suka permen empuk seperti ini, nempel di gigi soalnya. Tetapi saya jadi merasa aman kalau berikan anak saya permen Pindy ini,, aman dimakan ya 🙂
Kalau pindy susu mah aku juga suka hehe. Alhamdulillah sih anakku Gak terlalu suka banget permen jadi bisa terkontrol.
Keponakanku makan permen seringnya ga kenal waktu mbak. Pagi siang malam dihantam, kadang kasian sampe batuk-batuk begitu.
Aku termasuk memperbolehkan permen dengan syarat hihihi..harus makan sayur, abis makan permen sikat gigi plus gak bole sering-sering.