Kedua anak saya Maxy (4,5 yo) dan Dema (2,5 yo) memiliki tumbuh kembang yang unik. Ada beberapa fase milestone mereka yang agak melenceng dari teori. Sehingga, sempat membuat saya sebagai orang tuanya khawatir.
Maxy, misalnya, sudah bisa duduk pada usia lima bulan. Namun, Maxy baru bisa merangkak saat usia 12 bulan (sebelumnya hanya merayap dengan dada) dan berjalan lancar pada usia 18 bulan kurang 2 minggu. Sedangkan, Dema bisa duduk tegak saat usianya mendekati 7 bulan, merangkak pada usia lebih dari setahun setelah puas duduk ngesot untuk berpindah tempat, dan baru bisa berjalan ketika sudah berusia 18 bulan lebih 2 minggu.
Saat Maxy dan Dema masih kecil.
Hal tersebut sepertinya enggak lepas dari masalah kesehatan yang mereka miliki sejak lahir ke dunia. Maxy terlahir sebagai bayi dengan Berat Badan Bayi Rendah (BBLR), cuma 2,1 kg saja kala itu. Lalu, saat masa-masa awal kehidupannya sempat mengalami slow growth karena kesulitan menyusu.
Sedangkan Dema, baru lahir sudah langsung masuk Neonatal Intensive Care Unit (NICU) karena saat lahir enggak menangis. Kemudian, saat usianya 9 bulan, Dema terdeteksi terkena anemia defisiensi zat besi (ADB).
Saya sebagai ibu sempat stress juga sih dengan kondisi anak-anak yang seperti itu. Namun, masa-masa itu sudah berlalu. Alhamdulillah, saya mendapatkan bantuan tenaga medis dan support group yang luar biasa. Sehingga, anak-anak saya mampu mengejar ketertinggalan tumbuh kembangnya dengan baik.
Sekarang, anak-anak saya terlihat seperti anak-anak “normal” lain yang seumuran dengan mereka. Enggak ada yang mengira kalau anak-anak saya itu pernah mengalami masa-masa susah duduk sendiri tanpa dipegangi, telat merangkak, maupun lambat berjalan.
Mendukung tumbuh kembang anak dengan membiarkannya bermain di luar ruangan
Supaya tumbuh kembang anak-anak bisa lebih optimal lagi, maka saya berusaha membuat mereka selalu bergerak. Maksudnya, segala aktivitas mereka, saya usahakan aktivitas yang membuat mereka aktif.
Jadi, kalau anak-anak bergerak kesana kemari, panjat-panjat pagar, main loncat-loncatan di sofa maupun bed saya justru bersyukur. Soalnya, saat mereka enggak bisa ngapa-ngapain dulu, saya selalu berharap mereka bisa aktif bergerak.
Salah satu hal yang saya upayakan agar mereka terus bergerak adalah mendorong mereka bermain di luar ruangan. Kebetulan, rumah yang kami tempati saat ini halamannya cukup luas, jauh dari jalan raya yang bising, serta masih asri karena banyak pepohonan. Kondisi lingkungan yang semacam itu sangat mendukung untuk anak-anak bermain di luar ruangan.
Jadilah, anak-anak saya sekarang, dari bangun tidur sudah merengek minta keluar rumah. Hampir tiap hari mereka bermain di luar rumah. Sampai kata “main” yang melekat dalam pikiran mereka itu artinya “keluar dari rumah”. Jika, mereka sudah mengatakan, “Bunda, mau main.” Itu artinya mereka mau keluar rumah, hehe.
Beragam aktivitas yang dilakukan anak-anak di luar ruangan.
Kegiatan yang paling sering anak-anak saya lakukan saat berada di luar ruangan antara lain bermain sepeda, ayunan, dan main tendang bola. Kadang, mereka kakak adik bermain sendiri. Kadang, juga bermain bersama anak-anak tetangga.
Satu lagi, mereka paling suka bermain dengan kucing-kucing liar yang selalu datang ke rumah. Kebetulan saya suka kucing. Saya juga percaya dengan statement yang menyatakan bahwa anak-anak yang tumbuh dekat binatang mamiliki sistem imun yang lebih kuat dalam menahan infeksi. Jadi, saya pun enggak ragu membiarkan anak-anak saya bermain dengan kucing.
Jika ada kesempatan liburan, sebisa mungkin saya akan mengajak anak-anak melakukan aktivitas luar ruangan lainnya di tempat wisata/ rekreasi. Misalnya, mengajak anak-anak bermain di taman atau ruang terbuka hijau, mengajak berenang, atau kalau bisanya cuma ke mall biasanya saya memilih mall yang ada playground-nya.
Bermain di luar ruangan sangat banyak manfaatnya untuk anak-anak
Selain dapat mengoptimalkan tumbuh kembangnya, bermain di luar ruangan juga memiliki banyak manfaat untuk anak-anak, antara lain:
- Membuat anak lebih sehat
Menurut beberapa talkshow kesehatan dan parenting yang pernah saya hadiri, membiarkan anak-anak lebih banyak bermain di luar ruangan justru membuat anak-anak lebih sehat. Katanya sih karena anak sering terpapar bakteri dan organisme lainnya yang berada di ruang luaran yang justru membuat sistem imunnya menjadi lebih kebal.
Dengan lebih banyak bermain di luar ruangan, penglihatan anak-anak katanya sih juga akan lebih bagus. Mereka akan sering berlatih melihat dengan fokus obyek-obyek, baik jauh maupun dekat. Juga, mata anak akan sering terpapar cahaya alami dari sinar matahari yang justru baik buat penglihatan anak, dibandingkan terkena cahaya/ warna dari televisi atau gadget.
Selain itu, dengan banyak bermain di luar ruangan, anak-anak akan menjadi lebih banyak bergerak sehingga terhindar dari obesitas. Anak-anak memang lucu jika gemuk, namun jika obesitas maka akan memiliki risiko sakit diabetes atau jantung saat dewasa kelak. Bahaya bukan?
- Membuat anak lebih mahir bereksplorasi
Dengan banyak bermain di luar ruangan maka anak akan menjumpai hal-hal baru dan cenderung mau belajar hal-hal baru. Caranya dengan mengeksplorasi hal-hal yang mereka temukan itu. Anak juga akan lebih cepat tumbuh daya imajinasinya, serta menjadi lebih kritis karena sering bertanya. “Bunda ini apa?” atau “Bunda, kok, batunya berwarna hitam, sih?”
- Meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi sosial
Bermain di luar ruangan juga bisa meningkatkan kemampuan anak dalam berinteraksi sosial. Pernah tidak teman-teman menemani anak bermain di taman atau playground, lalu melihat anak-anak ngobrol dengan sesama anak-anak lain yang kebetulan bermain di sana juga?
Betapa cepatnya anak-anak tersebut saling berinteraksi dengan sesamanya, bahkan yang baru saja dikenalnya saat itu. Jika, sering dibiarkan bermain di luar ruangan, maka anak akan bertemu orang-orang baru, sehingga anak bisa tampil lebih berani di hadapan orang lain dan jadi lebih peka terhadap lingkungannya.
Dengan segambreng manfaat yang akan didapat oleh anak jika mereka lebih banyak bermain di luar ruangan, maka saya makin yakin dengan keputusan saya mendorong mereka lebih banyak bermain di luar rumah.
Memastikan anak nyaman dan aman bermain di luar ruangan
Meski membebaskan anak-anak bermain di luar ruangan, bukan berarti saya melepaskan anak begitu saja tanpa pengawasan dan pengamanan. Bagaimanapun anak-anak masih kecil, sehingga saya harus memastikan anak nyaman dan aman bermain di luar ruangan.
Berikut adalah beberapa cara yang selalu saya lakukan pada saat anak tengah bermain di luar ruangan:
- Mendampingi anak ketika bermain
Area luar ruangan atau luar rumah bagaimanpun enggak seaman di rumah. Banyak faktor yang bisa membuat anak celaka. Misalkan, anak terjatuh di tanah yang keras, tersandung batu, tergigit serangga, bertemu orang asing yang berniat jahat, dan lain-lain.
Ketika mendampingi anak-anak berenang.
Namun, jangan sampai risiko tersebut jadi membuat kita overprotektif terhadap anak. Kalau anak-anak saya nih justru kalau mereka jatuh, lalu kita berkomentar, “Eh, ati-ati” atau cuma menyebut “Aduh” gitu, justru mereka akan menangis. Sebaliknya, kalau saya pura-pura enggak melihat (setelah sebelumnya memastikan mereka baik-baik saja), mereka akan bangun berdiri sendiri, lalu melanjutkan permainannya kembali.
Saat saya mendampingi anak-anak bermain, tentu saja saya enggak pasif menunggui. Sesekali jika melihat anak berhasil menendang bola, misalnya, saya berusaha memberi pujian kepada anak-anak. Pujian tersebut kata seminar-seminar parenting sih bisa menumbuhkan semangat dan kepercayaan diri anak.
- Memeriksa kondisi tempat bermain di luar ruangan
Sebelum anak-anak bermain di luar ruangan, saya berusaha memeriksa kondisi tempat bermain mereka. Misalkan, anak mau bermain ayunan di halaman rumah. Padahal, semalam abis hujan lebat. Biasanya ayunan basah. Jadi, saya keringkan dulu ayunannya.
Contoh lain, misal bila anak mau main di taman, saya berusaha memastikan di sana enggak ada serangga berbahaya atau pun tempatnya terlalu jorok/ kotor. Pokoknya, saya memastikan dulu bahwa tempatnya nyaman dan aman untuk dipakai anak bermain.
- Memakaikan pakaian dan perlengkapan yang nyaman
Sebelum anak bermain di luar ruangan, saya akan memakaikan pakaian yang nyaman. Terutama bawahan ya, saya akan memakaikan anak celana panjang yang menutup kakinya. Tujuannya kalau mereka terjatuh, enggak menimbulkan luka, sebab terlindungi oleh pakaiannya.
Enggak cuma pakaian. Memilih sandal jepit yang enggak licin juga penting, Juga, kalau anak-anak mau bermain agak sorean di luar ruangan biasanya kan sudah mulai muncul nyamuk tuh, maka saya mengoleskan minyak telon antinyamuk. Kalau, misalnya anak-anak minta keluar rumah agak siangan, maka tak lupa saya pakaikan topi. Jadi, penting untuk selalu memastikan bahwa pakaian dan perlengkapan yang dipakai anak bermain saat di luar ruangan, nyaman.
- Membatasi waktu bermain
Meskipun bermain di luar ruangan seru dan banyak manfaatnya bagi anak, tetap saja saya enggak membiarkan anak-anak seharian bermain di luar ruangan. Saya tetap membatasi waktunya. Misalnya, kalau matahari sudah terlalu naik atau sudah mau tenggelam, saya minta anak-anak kembali ke rumah. Juga, jika tiba-tiba gerimis mau hujan, anak-anak saya minta masuk kembali ke dalam rumah.
- Menyediakan obat-obatan
Jatuh, kecapekan, tertulalar virus common cold merupakan risiko-risiko yang enggak bisa dihindari saat lebih banyak membiarkan anak lebih banyak bermain di luar ruangan. Oleh sebab itu, di rumah saya selalu menyediakan berbagai obat-obatan untuk anak.
Obat-obatan yang selalu tersedia untuk anak-anak di rumah, antara lain:
- Obat gatal: Saya selalu sedia obat gatal yang berbentuk lotion atau gel. Biasanya saya mengoleskan obat ini kalau anak mengeluh gatal-gatal entah karena digigit serangga, ruam karena terkena debu atau udara yang panas.
- Obat luka terbentur: Anak sering terjatuh atau terbentur saat bermain di luar ruangan, sehingga obat luka terbentur saya butuhkan sebagai penanganan awal untuk mengatasi luka/ benjolan yang mungkin akan muncul akibat jatuh atau benturan.
- Rivanol: untuk mencuci luka anak jika anak terjatuh/ terbentur dan menimbulkan luka berdarah.
- Obat antiseptik: untuk membuat luka anak cepat kering.
- Plester luka: untuk membungkus luka anak sehingga lukanya terlindungi dari kuman.
- Kasa: untuk membungkus luka anak jika lukanya agak besar.
- Obat demam: biasanya saya berikan jika suhu anak lebih besar dari 38 derajat Celcius dan penyebabnya adalah common cold. Ciri-ciri demam karena common cold adalah demam yang muncul pada saat anak batuk dan/ atau pilek.
Obat demam yang selalu tersedia rumah adalah Tempra Paracetamol. Saat anak-anak kecil sebelum usianya setahun dulu sih minumnya yang Tempra Drops. Tapi, saat udah agak besar seperti sekarang minumnya Tempra Syrup. Tempra ini obat demam yang direkomendasikan oleh Dokter Spesialis Anak (DSA) yang biasa mengimunisasi anak-anak.
Tempra Syrup andalan saat anak-anak demam.
Saya masih setia dengan Tempra Syrup untuk mengatasi demam anak-anak karena:
- Anak-anak menyukai rasa manis anggur dari Tempra Syrup. Jadi, kalau minum Tempra saya enggak perlu memaksa-maksa, mereka sudah mangap sendiri.
- Tempra Syrup bebas alkohol, jadi aman untuk anak-anak.
- Pengalaman memakai Tempra Syrup untuk menurunkan suhu tubuh anak-anak yang meninggi karena demam, biasanya sih demamnya lekas turun.
- Kemasan Tempra Syrup aman. Saat pertama kali membeli obat demam ini, kotak kemasannya tertutup rapat. Begitu pula jika kita membuka tutup botolnya, ada segel khusus di atas bibir botolnya.
- Tutup Tempra Syrup membutuhkan cara khusus untuk membukanya, yakni ditekan lalu diputar. Sehingga, jika enggak sengaja terpegang oleh anak-anak, tidak akan mudah tumpah.
- Tersedia gelas takaran yang ada ukurannya untuk minum Tempra Syrup jadi saya enggak perlu khawatir akan kelebihan atau kekurangan dosis.
- Dengan gelas takaran untuk minum Tempra Syrup, saya lebih mudah meminumkannya kepada anak, ketimbang jika memakai sendok takar.
- Penyimpanannya Tempra Syrup cukup mudah. Tinggal simpan di suhu kamar antara 25-30 derajat Celcius.
- Tempra Syrup mudah didapatkan di apotek maupun minimarket dekat rumah.
- Tempra Syrup tersedia dalam kemasan ekonomis, sehingga kita bisa membeli Tempra Syrup untuk persediaan dengan harga yang terjangkau pula.
Bagaimana, teman-teman? Enggak ragu lagi kan jika anak-anak kita lebih suka bermain di luar ruangan ketimbang di dalam ruangan? Asalkan mereka sudah terlindungi dengan baik, biarkan saja mereka mengeksplorasi lingkungan luar sana! InsyaAllah kenangan kegembiraan mereka saat bermain di luar ruangan akan terekam dalam memori sampai mereka besar kelak! 🙂
April Hamsa
Note: Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Main di luar ruangan butuh pengawasan ekstra dari orangtua. Tapi gapapa, kan demi anak bisa eksplore lebih banyak.
Iya mbak Murtiyarini, kalau dikekep terus di rumah khaatirnya anak2 malah gak banyak gerak dan jd gak optimal tumbangnya 🙂
Noted listnya mba April, makasih yaaa…
Sama2 mbak Manda, moga bermanfaat 😀
Aku termasuk ibu yang anaknya jarang main di luar rumah, paling kalau pagi atau sore aja. Depok panas Ciin ..Jogja sekarang juga panas, hehe. Jadilah Najla tumbuh dengan jarang ketemu anak sebayanya. Hoho. Beruntung sekarang udah ada adeknya, jadi lumayan ada temennya. Sebenarnya aq juga selalu ajak main di luar kayak berenang, lihat hewan dll, tapi buat main yang sampai lari-larian itu yang kadang bikin emaknya ngos2an, hehe.
Dan bener banget, main di luar risiko kena virus lebih besar, aplaagi kalau ada anak lain yang lagi pilek, lagi demam dll, bisa ikut ketularan kalau kondisi anak kita ga fit. Harus sedia obat deh di rumah:)
Iya mbak, itu sebabnya kita juga mesti batasi waktu mainnya.
Iya ini Maxy dan Dema juga mainya bareng, krn di lingkungan sini jarang ada anak2 seusia mereka.
Yup, betul, kita mesti sedia selalu obat2an buat jaga2 yaa
siippp deh! senangnya anak kalau sehat bisa tetap ceria bermain ya 🙂
Iya mbak, seneng banget 😀
Juna dulu malah gg merangkak loh mbak…
Iya kah? Anak2ku pada telat merangkaknya. Soalnya ada teori yg bilang merangkak itu penting buat perkembangan anak ke depannya.
Duh PR banget sering2 ngajak main ke luar anak2, karena emaknya males mobat mabit ngejar anak2 😂😂😂
Tetep sih harus ada jadwal main keluar, tapi harus nunggu weekend nunggu suami libur dulu, jadi bisa sekalian refreshing rame2
Hehehe ayo maen di luar. Ini aku beruntung msh tinggal di sini mbak. Moga2 kelak dpat jodoh punya rumah dengan lingkungan seperti ini jg, jd anak2 main keluar pun ya gk terlalu khawatir 😀
Main di luar ruangan membuat anak makin sehat dan kuat pastinya
Yup Kang, krn anak terbiasa di lingkungan luar yg “lbh ekstrem” dari dalam rmh 😀
Aku juga lebih setuju anak bermain di luar karena bisa bebas bereksplorasi dan juga membantu pertumbuhan tulang kalau kena sinar matahari, mba
Iya mbak, tapi matahari skrng pun jam 8 udah terik hehe, jd biasanya saya batasi aja waktunya gak boleh lebih dari 10an lha kalau pagi
Nanti aku banyak belajar dari pengelamanmu juga ya Pril 🙂 Btw, aku juga suka kegiatan diluar, pengennya nanti pas udah ada debay, diajakin naik gunung tipis2, wkwk
Hihihi insyaallah ntr anak2mu jg petualang kyk ibunya Prit aamiin 😀
Enak ya punya halaman luas dan jalan yg ga rame dengan kendaraan, Aiman sekarang lagi senang-senangnya sepedaan. Harus selalu diawasi karena dia suka ikutan temen2nya yang lebih besar keliling kampung :-0
wih jago Aiman udah bisa sepedaan jauh 😀 , Maxy dan Dema belum jago mancal sepedanya. Jadi kudu diawasin bener deh.
Lebih baik anak maenan di luar drpada main gadget terus ya mbaa, tp emak ga bisa leyeh2 ki harus ngawasi hihi
Betul mbaakkk, risiko. Hahaha.
Tapi biasanya saya batasi waktunya, jadi biar gak seharian maen keluar 😀
Anak-anak memang butuh keleluasaan saat bermain
Meski begitu faktor keamanan dan kenyamanan tak bisa diabaikan
APalagi kalau sudah urusan sama kesehatan, wajib banget nih orang tua lebih aware
Aku dirumah juga selalu sedia tempra buat cah bagus
Iya mbak, kudu mastiin bener aman dan nyaman apa gak tempat mainnya. APalagi kalau cuaca abis hujan.
Idem, sejak bayi buat jaga2 kalau demam, ya Tempra ini sediaan di rumah.
Memmbiarkan anak bereksplorasi di luar rumah memang bisa membuat lebih aktif dan kreatif berbaur juga sama temennya
Iya mbak. Cuma sayang nih di komplekku anak2 belum ada tmn2 yg sepantaran 🙁
Anakku juga gitu, Mbak. Malah lucu banget. Kalau dia jatuh, dia noleh dulu ke sekeliling. Kalau aku lihat dia balik, dia nangis. Tapi kalau aku pura2 gak tahu dia diem. :v Lanjut main lagi.
Hehehe iya kenapa ya anak2 bisa gtu?
Selalu sedia tempra di kotak obat. 😀 Buat jaga2 kalau kesehatan si kecil terganggu
Idem mbak, saya sejak mereka bayi udah sedia Tempra. Duu yg drops 😀
Mengawasi anak tanpa membuat mereka merasa tertekan emang susah-susah gampang. Pernah jaga adik yang main di tepi sungai, saya benar-benar menjaga dia ekstra karena takut jatuh ke sungai. Tapi juga nggak boleh melarang dia main di tepi sungai. hihi
ya mbak kudu diawasin ekstra. Enak banget deket sungai. Saya blm ada kesempatan bawa anak2 mengenal sungai. Moga nanti ada kesempatan 🙂
main di luar itu menyenangkan ya mba… meski begitu perlu ekstra dalam menjaganya
Betul Mbak Ira, makanya kalau anak main keluar kudu dijagain.
Tapi kalau di halaman aja saya sesekali nengok pintu ngliatin hehe
Paling enak kalau obat ada gelas takar nya ya, Mba April. Jadi ga perlu takut kedikitan atau kebanyakan, karena tepat dosis itu juga penting. I love Tempra deh. Dari kecil pun aku minumnya Tempra.
Iya lebih suka yg ada gelas takarnya, kalau pakai sendok di rumah kan gak tau itu udah takaran yg betul atau belum.
Iya Mbk, anak-anakku cendrung kinestetik, suka banget mainan di luar ruangan deh
Anak2ku gak tau masuk yg mana tapi emang sengaja saya dorong mereka gerak terus hehe
aku punya ponakan, dia sama orang tuanya dilarang maen diluar rumah, anaknya skrg jadi seperti ansos gitu, masih umur 3 th dan setiap ketemu orang selalu takut 🙁
anak memang harus diajarkan utk berani main diluar spy mereka bisa bersosialisasi ya mbak, harus lebih banyak sharing dan belajar spy kita ngga salah merawat dan mengurus tumbuh kembang anak
Ayunan merupakan permainan menyenangkan untuk anak anak namun tetap harus waspada ya mesti didampingi
Anak lebih cepat berkembang kalo di bawa main keluar mbak. Nambah pengetahuan, nampak sesuatu yang baru bagi anak.
Memang namanya anak cocoknya bebas bermain di luar ruangan ya. Thanks artikelnya bermanfaat banget bunda.
Si Alaric anak saya juga kalo udah deman tinggi bisa cepat reda dan ga rewel kalau sama Tempra
Tosss mas, obat demam sediaan saya di rumah jg Tempra 😀
Wah sama euy, nusaiba sama fathan juga seneng bgt klo maen di luar. Cendrung kompak dan akrab (ga pernah rebutan) klo main di luar. Klo di dalam rumah, beuh udah deh 😅
Ternyata anak pertama kita, sama berat badan waktu lahirnya. Hanya 2,1 kg saja. Hanya anak saya begitu masuk umur sebulan, perkembangan berat badannya pesat sekali..
Saya juga gak overprotective sama anak-anak. Kalau mereka jatuh, reaksi saya juga gak berlebihan. Santai aja, kalau kita panik, anak malah nangis.
Soal bermain di luar ruangan juga, saya gak terlalu over protective, asalkan gak membahayakan, saya izinkan mereka bermain.
Sering menyayangkan sama orang tua yang melarang anaknya main di luar rumah karena alasan nanti kotor atau panas, trus solusinya malah dikasih gadget. Padahal main di luar rumah itu berguna juga buat daya tahan tubuh anak.
Enaak banget kalo mba April yang nulis.
Ngaliiirr aja gituu…
Aku akhir-akhir ini (baru) merasakan pentingnya anak bermain di luar.
Sebelumnya selaluuu khawatir berlebihan.
Kaya takut anak diculik laah…sampai takut anak kecanduan game (karena amyoritas di lingkungan aku tinggal anaknya diasuh sama nenek/kakek, jadi biar mereka diam di rumah, pasti ada PS).
Kan seddiih yaa…
Sekarang untungnya aku bisa lega karena aku kasih kesepakatan sama anak-anak.
Kalau usia mereka adalah usia bermain di luar.
Boleh kotor-kotoran…jangan mau kalau diajak main game di rumah.
Main di rumah temen boleh…kalau mainnya boneka yaa…
Seneeng…
sekarang anak-anakku uda punya geng dengan teman sebayanya.
Bener bngt y mba kreativitas anak dan bounding penting banget buat tumbuh kembang anak noted bngt ini buat kita 2 sbg ortu
Setujuuuu, walopun kitanya juga capek ikut main di luar tapi anak2 happy bgt ya mba April.. 😀 Aku pernah dlm fase “aduh udahan dong mainnya” pingin mereka buru2 selesai main tapi makin ke sini makin menikmati.. Hehe.. Trus makin ke sini akunya jg makin gak khawatiran.. 🙂 Eh ini template-nya baruu ya mbaa, apa aku yg udah lama gak main ke sini yaa hehhe.. Baguuus mba Apriil..
setuju banget mbak april, anak itu memang harus dirangsang kreativitasnya dan dibebaskan untuk bermain di luar rumah. btw Dema sebaya sama putriku Naqiya.
Anak main di luar tetep harus dijaga. Bkn anaknya ke mana, Ibunya asyik apa
Semakin kreatif anak akan semakin baik utk pertumbuhannya
Ponakanku kalau main di luar kadang gak ingat waktu, apalagi pas main sama tetangga. Bagus buat nambah kreatifitas, tapi memang kudu ada batasan biar mereka disiplin. Kan gak lucu kalau Magrib2 masih asyik main. Orang dulu pasti langsung ditakut2 ti kolong wewe
Iyes, itu bener banget Mba April, jangan sampai anak terkekang di rumah. Harus mengenal lingkungan dan bergaul. Badan juga akan menjadi tidak rentan sakit karena adaptasi lingkungan luar.
Namun juga jangan kelamaan di luar karena risikonya. Juga mengajarkan arti rumah sebagai tempat bersama keluarga. Jangan keterusan kebanyakan diluar sampe ABEGE. Jadinya memang sih rumah harus penuh dengan suasana yang menyenangkan juga bagi anak. Jadi semua harus balance.
Mba Hamsa… Sayang anakku kurang cocok minum tempra kalau sakit panas.. Suka muntah2, kalau kedua kakaknya dulu selalu pakai tempat kalau sakit.
Dunia anak emang bermain ya mba. Anakku juga gitu ga bisa liat ibunya pake jilbab udah kepedean diajak main ke luar 😄😄
Aku emang belum punya anak, tapi kalau ponakan datang dia mau main boleh asal aku atau bapakku tau. Jadi bisa mengarahkan mana yang baik untuk dia. Tetep diawasi slalu
penting banget nih, anak jaman sekarang emang kudu dan wajib bersentuhan dengan alam. ngga boleh terlalu lama terpapar teknologi. salut mak!
Memang yang namanya anak – anak jangan sampe terenggut kebebasannya. Dan sebagai orang tua harus senantiasa mendampinginya saat bereksplorasi. Semangat Mba April 😀
Untuk masa anak-anak, dunia bermain tentulah menjadi dunia yang paling menyenangkan untuk mereka. Anak-anak masih belum mengerti akan hal yg lainnya, selain bermain tentu saja, oleh sebab itu gunanya orang tua selain sebagai orang yang mengajari, mengawasi, melindungi dsb ketika anak sedang bermain.
Ya meskipun saya belum punya anak, tapi tetap saja ketika mengajak main kelima kan q keponakan perlu kesabaran ekstra menghadapi mereka, habisnya mereka kalo main itu sukanya aduhai sekali tingkah polahnya. Dan tentu saja saya suka akan hal itu, habisnya lucu wkwk saya hanya bisa mengawasi sambil berkata dalam hati “maklum, namanya juga anak-anak”
Saya ikut senang saat mengetahui anak-anak yang bermain di luar rumah. Kalau saat ini banyak anak-anak yang lebih suka bermain gadget.
Saya jg setuju mba kalau anak itu malah diwajibkan bermain di luar rumah. Ya tujuan biar lebih banyak interaksi dan jg si anak bisa belajar banyak hal untuk bekal masa depannya. Kan kebanyakan anak jaman skrg malah sukanya ngendon di rumah
Wah…alhamdulillah yah Maxy dan Dema bisa mengejar fase tumbuh kembangnya. Perjuangan Ibundanya luar biasa. Sehat selalu yaaa…
Eh komentarku gak muncul.. sptnya di blog mba April gak pake sistem moderasi kan ya
Sepakat Mbaa.. Anak itu perlu banget main di luar rumah, bisa merangsang motorik kasarnya. Lebih sehat juga, karena kena matahari langsung. Daya tahan tubuhnya juga bisa terbentuk lebih baik, ketimbang dikurung di rumah terus.
Cuman ya itu… anakku kalo udah main di luar sm temennya, suka susah banget diajak pulang. >.<
Anak memang harus dibiarkan bergerak dan main secara aktif. Kalau anak di indoor aja udah aktif itu gpp kalau enggak dibawa keluar? Soalnya di sini saya tempat tinggal mostly anaknya sudah pada besar, kaya enggak ada temennya yang sebaya. Khawatir juga.
Ketipuu lagi :-)) ternyata tulisan lomba. Tapi poin-poin yg dibahas penting banget.
Makasih mbak. Sekarang pun anakku sedsmg aktif aktifnya main diluar. Meski lelah, tapi menyenangkan.
Iya bener. Selain menyehatkan dan banyak manfaatnya. Main di luar ruangan itu disukai banget ya mba sama anak2… maxy dan dema keliatqn banget sumringahnya ya.. sukaaa
Iya kalau udah main keluar kadang gak mau masuk. Berharap bisa punya rumah dengan halaman luas seperti yg skrng 😀
Senang ya mbak lihat si kecil aktif bermain di luar. Sebagai orangtua cukup melihat, memperhatikan dan pastinya melindungi kesehatannya. Semoga si kecil selalu ceria 🙂
aamiin makasih mbak Bela 🙂
Iya saya lbh suka anak2 main di luar ketimbang main hp mbk
Serunyaaaa klo ada adeknya main
Medin takmkasine adik jg ah xixixii
Hihihi moga Medin segera punya adik ya. Ini di sini ga ada yg sepantaran ma anak2ku mbak, moga di rumah baru nanti ada banyak yg sepantaran 😀
jangan2 saking senengnya mereka minta Tempra padahal lg gak sakit ya 🙂
Hahaha jangan donk mba, harus diminum sesuai dosis 😀