InsyaAllah, sebentar lagi Umat Muslim di seluruh dunia akan menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadan. Alhamdulillah, sudah sekitar tiga tahun ke belakang anak-anak saya juga ikut puasa. Puasanya juga sudah sampai Maghrib, karena memang saya selalu tekankan kalau berpuasa itu ya menahan lapar, dahaga, dan lebih penting adalah hawa nafsu sejak Subuh hingga Maghrib. Tentu enggak mudah mengajak anak berpuasa, karena banyak sekali tantangannya. Untuk itu biasanya sebelum Ramadan saya mempersiapkan anak puasa.
Mau tahu apa saja yang saya lakukan untuk mempersiapkan anak-anak berpuasa? Berikut adalah beberapa persiapannya:
Sounding anak sebentar lagi puasa Ramadan
Mengapa perlu di-sounding? Tujuannya untuk mengingatkan kembali mengenai makna Ramadan anak-anak.
Caranya bisa dengan menceritakan sejarah awal mengapa Umat Islam diperintahkan berpuasa oleh Allah. Lalu, kita juga bisa menjelaskan apa saja yang boleh atau tidak boleh dilakukan selama anak-anak menjalankan ibadah puasa.
Memang, kalau masih usia anak-anak, yang namanya berpuasa hitungannya masih sekadar berlatih. Namun, tidak ada salahnya melatih anak-anak menjalankan ibadah puasa dengan penuh makna sedini mungkin kan?
Satu lagi, saya tidak pernah menjanjikan anak-anak hadiah maupun sejenisnya apabila mereka berhasil berpuasa full sampai Maghrib. Saya selalu menekankan bahwa kemampuan mereka untuk berusaha puasa full tidak bisa dibandingkan dengan hadiah apapun.
Harapannya sih bisa muncul kesadaran, bahwa berpuasa itu bukan perintah orang tua, melainkan bagian dari ajaran agamanya yang sebaiknya dilakukan dengan sepenuh hati. Bukan karena hadiah atau lainnya.
Mengajak anak puasa sunnah sebelum Ramadan
Sebenarnya ini cuma salah satu tips yang saya lakukan supaya anak-anak bisa kuat berpuasa Ramadan. Tujuannya supaya mental maupun fisiknya tidak kaget begitu bulan puasa tiba.
“Tidak kaget” ini sebenarnya berhubungan ketika anak saya yang kedua Si Dema belajar berpuasa. Jadi, waktu itu di tahun pertama karena kurang minum, Dema mengalami Infeksi Saluran Kemih (ISK). Akhirnya, beberapa hari tidak ikut puasa, sampai benar-benar sehat.
Lalu, di tahun kedua, pada hari pertama Dema merasa lemas, karena kurang minum. Memang, problemnya, katanya kalau banyak minum akan sering pipisan, akhirnya memilih sedikit minum, huhu. Bisa ditebak akhirnya puasa pertamanya batal deh di tahun itu. Namun, alhamdulillah, hari-hari berikutnya bisa full sampai Maghrib.
Tidak mau terulang lagi kejadian semacam itu, maka di tahun kemarin yang juga tahun ketiga anak-anak belajar puasa, sebelumnya saya mengajak anak-anak puasa sunnah dulu. Itung-itung untuk melatih supaya enggak kaget saat puasa Ramadan.
Alhamdulillah, car aini berhasil, karena ketika Ramadan, anak-anak lebih siap secara mental maupun fisik untuk berpuasa sampai Maghrib.
Memberikan dorongan dan apresiasi
Meski demikian, namanya juga anak-anak, kadang ada saja hambatannya dalam berpuasa. Meskipun targetnya Maghrib tetapi ada kalanya sore sudah mulai mengeluh kehausan. Orang tua sebaiknya selalu memberikan dorongan maupun semangat supaya anak-anak enggak menyerah. Orang tua bisa mempersiapkan banyak kegiatan, terutama sebelum berbuka puasa supaya anak-anak bisa teralihkan dengan kegiatan lain.
Namun, kadang cara seperti itu tidak berhasil. Ya nggak masalah, sebaiknya orang tua tetap memberikan apresiasi atas usahanya sudah sejauh itu menahan lapar dan haus. Kalau anak memang sudah melambaikan tangan sebaiknya kita izinkan buka puasa dulua, ketimbang nanti malah mengalami sakit kan.
Jangan lupa setelah memberikan apresiasi, sebagai orang tua kita mengevaluasi kira-kira penyebab anak tidak kuat puasa hari ini apa sih? Apakah terlalu lelah bermain atau karena faktor lain? Jika sudah ketemu, maka esok harinya kita bisa berusaha untuk menghindarkan anak pada faktor penyebab gangguan puasanya itu.
Itulah beberapa cara yang saya lakukan untuk mempersiapkan anak-anak berpuasa. Apakah teman-teman ada yang memiliki tips lain? Silakan share di kolom komentar ya 😊.
April Hamsa
Mbak, aku baru lihat template blognya yang baru. Bagus mbak! Jadi lebih rapi dilihat.