Belakangan, cuaca makin tak menentu. Bulan di mana seharusnya sudah masuk musim kemarau, eh, ternyata masih saja hujan. Kalau hujan-hujan begini, salah satu yang perlu diwaspadai adalah penyakit demam berdarah dengue. Duh, paling sedih, deh, kalau mendengar ada kabar saudara atau kenalan harus opname karena demam berdarah dengue. Apalagi, kalau yang dirawat adalah anak kecil ☹.

Penyebab penyakit demam berdarah dengue 

Buat yang masih bingung apa hubungannya peningkatan penyakit demam berdarah dengue dengan musim hujan, saya coba jelasin dikit ya. Jadi, demam berdarah dengue ini disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui gigitan nyamuk.

Alur penularannya, nyamuk yang sudah terinfeksi biang penyakit demam berdarah dengue ini menggigit manusia, sehingga tubuh manusia ini terinfeksi virus dengue. Demam berdarah dengue juga bisa terjadi apabila ada nyamuk yang menggigit manusia yang membawa virus dengue, lalu nyamuk ini ikut terinfeksi, kemudian menggigit orang lain. Nah, si orang ini bisa ketularan demam berdarah dengue juga.

Jelang musim hujan waspada demam berdarah dengue.

Orang yang terserang demam berdarah dengue biasanya akan mengalami gejala-gejala seperti demam, sakit kepala/ pusing,mudah merasa lelah, mual dan muntah, nyeri tulang dan sendi, serta muncul ruam kemerahan di kulit.

Yang lebih menyedihkan kalau orang yang terkena demam berdarah dengue ini sedang hamil. Walaupun kasus ini jarang terjadi, tetapi ada kemungkinan janin dalam kandungannya bisa tertular. Hal ini membawa risiko bayi terlahir secara prematur.

Nyamuk yang paling sering menyebarkan virus dengue ini adalah nyamuk Aedes aegypti. Pada saat sering turun hujan populasi nyamuk ini meningkat, karena telurnya mudah menetas di tempat yang tergenang air. Udah gitu, biasanya umur nyamuk Aedes aegypti ini lebih lama saat musim hujan, karena nyamuk ini cocok dengan tempat yang memiliki tingkat kelembaban tinggi.

Itulah sebabnya saat musim hujan, banyak himbauan yang meminta kita waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue ini.

Kasus demam berdarah dengue di Indonesia

Kasus demam berdarah dengue di Indonesia lumayan tinggi, karena Indonesia merupakan negara tropis dengan intensitas hujan yang cukup tinggi. Menurut data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, pada tahun 2022 jumlah kasus demam berdarah dengue mencapai 131.265 kasus dengan 40% penderita berusia 0-14 tahun. Data kematian karena penyakit demam berdarah (2022) memperlihatkan terdapat 1.135 kasus kematian yang mana 73% adalah anak-anak usia 0-14 tahun.

Pada awal 2023 lalu, Kemenkes RI mencatat terdapat 710 kasus demam berdarah dengue dari DKI Jakarta dan Nusa Tenggara Timur. Data beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa Januari dan Februari 2023 menunjukkan peningkatan kasus demam berdarah dengue.

Kasus demam berdarah dengue di Indonesia masih sangat tinggi.

Para ahli mengatakan bahwa hal tersebut tak lepas dari fenomena El Nino yang membuat peningkatan suhu air laut, sehingga Indonesia masih mengalami musim hujan. Seperti yang saya sebutkan tadi, banyaknya genangan akibat hujan menjadi lahan subur buat nyamuk Aedes aegypti berkembang biak.

Nah, mengingat risiko terkena demam berdarah dengue masih sangat tinggi, maka sebaiknya kita melakukan beberapa langkah pencegahan untuk melindungi diri dan keluarga kita.

3MPlus dan Vaksinasi, langkah awal mencegah penyakit demam berdarah dengue

Langkah preventif yang bisa kita lakukan untuk menjauhi penyakit demam berdarah dengue yakni dengan melakukan 3Mplus ditambah vaksinasi demam berdarah dengue. Mungkin, ada yang masih belum familiar ya dengan vaksin untuk mencegah penyakit demam berdarah? Namun, tahukah teman-teman, bahwa sebenarnya vaksin demam berdarah dengue sudah ada di Indonesia sejak tahun 2016 silam, lho.

Saat itu, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI) menyetujui pemberian vaksin untuk mencegah penyakit demam berdarah dengue. World Health Organization (WHO) yang merekomendasikan penggunaan vaksin ini di Indonesia, karena sekitar tahun itu penderita demam berdarah dengue meningkat. Data akhir September 2016 mengatakan bahwa kasus demam berdarah dengue di Indonesia meningkat 17% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2015.

Demam berdarah membawa dampak buruk pada kualitas kesehatan masyarakat.

FYI aja, nih, Indonesia tuh termasuk dalam negara hiperendemik dengue, lho. Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, hal ini terjadi karena Indonesia merupakan negara tropis dengan curah hujan yang cukup tinggi. Sedihnya lagi, kondisi tersebut membuat peringkat Indonesia menjadi nomor dua tertinggi dalam hal kasus demam berdarah dengue di bawah Brasil ☹ .

Parahnya, kenyataan ini tidak berhenti membawa dampak buruk pada kualitas kesehatan masyarakat, namun juga menyebabkan kerugian lainnya. Salah satunya adalah memberikan kerugian ekonomi yang bisa mencapai lebih dari Rp. 3,9 triliun per tahunnya.

Bagaimana enggak? Lha wong, penyakit demam berdarah dengue ini dapat mengganggu produktivitas seseorang. Penyakit demam berdarah dengue memang sering menyerang orang-orang yang masih berusia produktif, bahkan anak-anak usia sekolah. Kadang, mereka mendapatkan virus dengue dari aktivitasnya di luar rumah.

Akibatnya ketika seorang pekerja menderita penyakit ini, mereka terpaksa tidak bisa bekerja. Begitu pula saat ada anak usia sekolah kena demam berdarah dengue, maka tak hanya mereka yang tidak sekolah karena sakit, namun orang tuanya yang seharusnya bekerja, kemungkinan besar terpaksa enggak bisa bekerja juga, karena harus menemani si anak yang opname di rumah sakit.

Penyakit karena virus dengue ini juga berimbas kepada ekonomi maupun emosional.

Tak hanya berdampak buruk pada ekonomi, penyakit demam berdarah dengue juga menimbulkan problem dalam segi emosional. Bagaimana tidak, misalnya ada pekerja yang terpaksa berhenti bekerja karena terserang penyakit ini dihadapkan pada kenyataan tidak mampu membayar tagihan rumah sakit.

Lalu, ada kasus anak sekolah yang terserang penyakit demam berdarah dengue terpaksa enggak bisa mengikuti kegiatan belajar mengajar. Belum lagi, apabila nyawa seseorang melayang akibat penyakit ini, tentu menyebabkan kedukaan buat seluruh anggota keluarga dan masyarakat yang ditinggalkannya.

Itulah sebabnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sangat concern mendorong pengembangan inovasi untuk mengatasi penyakit demam berdarah dengue yang belum ditemukan obatnya ini. Salah satunya vaksin sebagai langkah preventif terhadap infeksi virus dengue.

Awalnya, dahulu, vaksin demam berdarah dengue ini diberikan kepada masyarakat di daerah endemik yang menjadi prioritas. Harapannya vaksin demam berdarah dengue ini dapat mengendalikan beban penyakit di sana. Namun, karena hampir semua daerah di Indonesia merupakan area tropis yang berpotensi menimbulkan penyakit ini, kini, kita dapat berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit atau unit layanan medis lainnya terkait vaksinasi demam bedarah ini.

Vaksin demam berdarah dengue bisa menjadi langkah preventif.

Mengenai keamanan vaksin, jangan khawatir, karena vaksin demam berdarah dengue yang diizinkan beredar di Indonesia telah sesuai dengan persyaratan vaksin yang mengacu pada standar proses pembuatan dan evaluasi vaksin ini juga sangat ketat, karena melibatkan para ahli dari berbagai bidang, seperti epidemiologi, farmakologi, imunologi, farmasi, klinisi, regulatori, vaksinologi, akademisi, serta institusi pemerintahan.

Kalaupun ada orang yang telah mendapatkan vaksin ini masih terserang penyakit demam berdarah dengue, maka akan lebih mudah tertolong dengan perawatan dari rumah sakit yang tepat. Vaksin demam berdarah dengue ini juga bisa menurunkan risiko perawatan intensif yang lama bagi penderita demam berdarah dengue.

Apabila tak banyak lagi orang terserang penyakit demam berdarah dengue ini, maka beban ekonomi maupun emosional pun bisa dihindari dengan baik. Itulah sebabnya, apabila ada kesempatan untuk mendapatkan vaksin demam berdarah dengue ini, maka sebaiknya diambil. Jangan ditunda, karena manfaatnya sangat besar buat kualitas hidup kita sebagai orang yang hidup di negeri tropis, seperti Indonesia.

Jangan lupakan Langkah 3M Plus

Jika vaksin demam berdarah dengue sudah kita dapatkan, sebaiknya tetap kombinasikan dengan melakukan langkah-langkah aksi 3M Plus yang selama ini sering diserukan Kemenkes ya, yakni:

  • Menguras

Kegiatan membersihkan tempat penampungan air di rumah, seperti di bak kamar mandi, toren air, aquarium, dispenser, pot bunga, dan tempat-tempat penampungan air lainnya di rumah. Hal ini, sebaiknya kita lakukan secara rutin supaya tidak memberikan kesempatan telur-telur nyamuk Aedes aegypti menetas.

  • Menutup

Jangan lupa menutup rapat tempat-tempat penampungan air di rumah kita, misalnya seperti bak kamar mandi atau gentong tempat kita mengambil air untuk minum/ memasak. Hal ini untuk mencegah nyamuk bertelur di dalam tempat penampungan air kita.

Menutup ini juga bisa memiliki arti mengubur barang-barang bekas yang kemungkinan bisa menampung air dengan tanah.

Cara cegah demam berdarah dengan 3MPlus.
  • Memanfaatkan limbah barang bekas

Barang-barang bekas tersebut juga bis akita manfaatkan Kembali supaya enggak tergeletak kosong begitu saja sehingga menjadi sarang nyamuk. Kalau tidak terpakai mending dibuang atau dikubur.

Serta, “plus-nya”, yakni:

  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan obat anti nyamuk
  • Memasang kawat kasa
  • Gotong royong membersihkan lingkungan
  • Meletakkan pakaian bekas dalam wadah tertutup
  • Memberikan larvasida pada penampungan air yang susah dikuras
  • Memperbaiki saluran dan talang air yang tersumbat
  • Menanam tanaman pengusir nyamuk, dll.

Dengan vaksinasi plus gaya hidup yang bersih dan sehat, maka insyaAllah kita bisa menghindari virus dengue.

Itulah, teman-teman, beberapa langkah untuk melindungi keluarga kita dari penyakit demam berdarah dengue. Mulai dari gerakan 3MPlus hingga pemberian vaksin demam berdarah dengue, hingga Gerakan 3M Plus. Semoga postingan cegahDBD tentang  ini bermanfaat ya, terutama saat cuaca masih sering hujan seperti sekarang ini😊.

April Hamsa 

Sumber referensi:

  • https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230205/3642353/atasi-dengue-kemenkes-kembangkan-dua-teknologi-ini/
  • https://www.cegahdbd.com/Ini-yang-Perlu-Moms-dan-Dads-Ketahui-tentang-Vaksin-Demam-Berdarah