Penyakit Diabetes. Mendengar nama penyakit ini saja saya sudah bergidik ngeri. Kalau ada yang menyebut kata “diabetes” ingatan saya melayang ke beberapa tahun silam saat saya masih duduk di bangku perguruan tinggi.
Jadi, saat itu saya abis kecelakaan lalu lintas, cuma keserempet sih 😛 namun ujung-ujungnya saya keracunan obat. Tapi, sebelumnya saya sempat diduga kena campak. Pokoknya panjang lha ceritanya. Singkat cerita, pakdhe saya yang waktu itu masih dinas di salah satu rumah sakit di Surabaya kemudian membantu saya mendapatkan perawatan khusus di semacam ruang isolasi.
Dalam ruangan tersebut terdapat beberapa bilik/ kamar kecil yang bersekat-sekat. Saya menempati salah satu kamar tersebut. Nah, tetangga depan bilik saya seorang laki-laki yang salah satu kakinya diamputasi. Saya taksir usianya sepertinya masih muda. Mungkin belum ada 30 tahunan. Laki-laki itu juga kayaknya pengantin baru gitu.
Suatu hari saya enggak sengaja melihatnya duduk di atas ranjang, sementara si istri yang berdiri di depannya memeluknya erat. Si laki-laki mengatakan, “Maafkan aku.” Sambil kayak mewek-mewek gitu. Eh, sekali lagi saya tekankan, saya enggak ngintip lho ya? Pintu kamarnya yang berada persis depan kamar saya kebuka (udah percaya aja napa? 😛 ).
Penyakit diabetes makin banyak menyerang kaum muda
Belakangan kemudian, saya dengar dari kabar yang beredar di lingkungan rumah sakit, si laki-laki muda itu terkena diabetes yang menyebabkan kakinya terpaksa diamputasi. Waktu itu saya bertanya-tanya, “Lho, masih muda kok bisa ya kena diabetes? Bukannya diabetes itu hanya menyerang orang tua aja?” Kebetulan, tetangga depan rumah saya di Surabaya dulu juga kena diabetes. Tapi, usianya sepantaran nenek saya gitu, sih. Makanya, saya ngiranya yang bisa kena diabates itu cuma yang usia-usia sepuh aja. Ternyata, saya keliru.
Tahunpun berganti. Kini, saya makin sering mendapati kasus dimana kaum muda terserang diabetes. Entah itu dari cerita saudara, teman, maupun media-media online dan offline yang saya baca. Hmmm, kira-kira penyebabnya apa ya? Teman-teman ada yang tahu tidak? Mau saya kasi tau penyebabnya?
Well, beberapa waktu lalu saya mengikuti acara diskusi kesehatan yang mengupas tentang penyakit diabetes dan solusi alternatif makanan buat penderita diabetes yang diselenggarakan oleh brand H2 Health and Happiness. Brand H2 Health and Happiness ini merupakan salah satu anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk yang memproduksi produk nutrisi seperti makanan dan minuman, suplemen dan obat-obatan, perawatan kecantikan, dll. Acara diskusi kesehatan yang berlangsung di Restoran Akasaka Tei di bilangan Tebet tersebut menghadirkan empat orang narasumber, yakni:
- Ahli Gizi Klinis dr. Cindiawaty Josito, MARS, MS, SpGK (dr. Cindi).
- Kepala Subdirektorat Diabetes Miletus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan drg. Dyah Erti Mustikawati MPH (dr. Dyah).
- Kepala Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut Pertanian Bogor Dr. Didah Nur Farida (dr. Didah).
- Deputy Director Corporate Business Development PT Kalbe Farma Tbk FX Widiyatmo (Bpk. Widi).
Suasana diskusi kesehatan bersama H2 Health and Happiness.
Acara diskusi kesehatan dimulai dengan sharing dari dr. Cindi yang menceritakan bahwa sekarang ini kaum muda makin banyak yang berisiko terkena penyakit diabetes. Menurut dr. Cindi, penyebabnya selain karena memiliki keturunan atau keluarga yang sakit diabetes, juga karena faktor gaya hidup, stress, makanan, dan malas bergerak. Maka, dr. Cindi menyarankan supaya kita-kita yang masih sehat ini untuk mengubah gaya hidup, seperti banyak bergerak atau olahraga, juga mengkonsumsi makanan yang sehat.
Dr. Cindi menjelaskan tentang indeks glikemik.
Cegah penyakit diabetes dengan mengubah gaya hidup
Sedangkan, drg Dyah menyatakan bahwa penyakit diabetes ini merupakan salah satu dari penyakit tidak menular yang menjadi concern Kementerian Kesehatan. Mengapa? Sebab, beban pembiayaan perawatan yang ditanggung oleh negara untuk menangani penyakit ini sudah sangat tinggi.
Kementerian Kesehatan juga berupaya menangani diabetes dengan mengkampanyekan “Cegah Diabetes dengan CERDIK” dimana CERDIK merupakan kependekan dari:
- Cek kesehatan secara berkala.
- Enyahkan asap rokok, dengan cara jangan merokok, tegur orang merokok di rumah atau tempat umum.
- Rajin melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga.
- Diet yang sehat. Jangan diet aneh-aneh, konsultasikan dengan dokter diet yang tepat.
- Istirahat yang cukup. Jangan banyak begadang, sebab biasanya orang yang begadang supaya tetep melek pasti mengkonsumsi makanan atau minuman yang membuatnya on terus. Tentu saja makanan/ minuman yang enggak sehat.
- Kelola stress dengan baik. Kalau stress jangan lari ke makanan dan minuman yang tidak sehat.
Senada dengan apa yang dikemukakan oleh dr. Cindi, drg. Dyah juga menyarankan supaya kaum muda menjaga lifestyle-nya. Jadi, menurut drg, Dyah, pemerintah berupaya menjangkau dari hulu ke hilir. Dimana orang yang sehat dijaga supaya sehat terus, yang berisiko kena diabetes diarahkan ke gaya hidup sehat, sedangkan yang sakit dirawat dengan baik. Namun, yang menjadi fokus perhatian sekarang adalah bagaimana orang-orang yang masih sehat ini enggak terkena diabetes.
Drg. Dyah membeberkan fakta makin tingginya kaum muda terkena diabetes.
Drg. Dyah mengatakan bahwa sebenarnya diabetes bisa dicegah, salah satunya adalah dengan memperhatikan asupan yang masuk ke dalam tubuh kita. Lalu makanan seperti apa yang sebaiknya kita konsumsi supaya terhindar dari risiko diabetes?
“Untuk mengurangi risiko penyakit diabetes, diperlukan adanya keseimbangan antara nutrisi makanan dan minuman yang dikonsumsi setiap harinya. Kunci dari pencegahan dan penanganan penyakit diabetes tipe 2 adalah dengan menggunakan bahan pangan dengan indeks glikemik yang rendah,” kata dr. Cindi.
Teman-teman ngerti enggak indeks glikemik itu apa? Indeks glikemik adalah angka yang menunjukkan adanya peningkatan gula darah dari makanan (karbohidrat) yang biasa kita konsumsi. Entah itu dari nasi, roti, tepung-tepungan, gula dari buah-buahan, dll. Orang yang kena diabetes disarankan untuk menjaga indeks glikemiknya ini supaya enggak meningkat. Itulah sebabnya orang yang sakit diabetes biasanya harus diet nasi, mengurangi gula, dilarang konsumsi buah-buahan tertentu, dll. Pokoknya banyak deh pantangannya. Enggak enak banget kan ya?
Mengkonsumsi tepung kelapa untuk menghindari risiko diabetes
Memperhatikan fenomena dimana orang yang berpotensi terserang diabetes dan yang sudah menderita diabetes dibatasi konsumsi karbohodratnya (yang cenderung tinggi indeks glikemiknya), maka PT Kalbe Farma Tbk melalui brand H2 Health and Happiness meluncurkan alternatif nutrisi buat orang yang berisiko kena diabetes/ penderita diabetes. Alternatif solusi tersebut berupa produk H2 Tepung Kelapa.
Ini lho produk H2 Tepung Kelapa. Foto oleh: Eni Martini.
H2 Tepung Kelapa ini terbuat dari kelapa yang tumbuh di perkebunan kelapa terbesar di Indonesia, tepatnya di daerah Riau. Cara pembuatannya daging kelapa yang segar dan matang dikupas dan dibuang kulitnya, kemudian dicuci, digiling, di-blanch, dikeringkan, dan diayak. Kemudian, dikmeas secara higienis. Oh ya, dalam proses produksinya, lemak-lemak yang buruk/ enggak sehat dari daging kelapa tersebut juga dibuang.
“Jadi, kita mengganti nasi dengan konsumsi H2 Tepung Kelapa ini gitu?” Mungkin ada yang bertanya begitu.
Sebenarnya, H2 Tepung Kelapa ini adalah jawaban buat mereka yang berisiko atau kena sakit diabetes yang ingin tetap mengkonsumsi nasi. Jadi, caranya adalah mencampurkan H2 Tepung Kelapa dengan beras putih saat memasak.
“Kami mencoba memenuhi solusi gaya hidup sehat yang dibutuhkan dalam mencegah dan menangani penyakit diabetes melalui bahan pangan tepung kelapa, dimana salah satu penerapan yang bisa dilakukan sehari-hari adalah mencampurkan H2 Tepung Kelapa dengan beras putih pada saat memasak,” kata Bpk. Widi dari PT Kalbe Farma Tbk.
Bapak Widi memperkenalkan H2 Tepung Kelapa.
Selain dicampur ke beras saat hendak memasak nasi, H2 Tepung Kelapa ini juga bisa menggantikan penggunaan tepung terigu untuk membuat berbagai makanan, seperti roti, aneka kue, biskuit, dan berbagai dessert lainnya. H2 Tepung Kelapa ini tinggi serat dan bebas gluten, sehingga aman dikonsumsi oleh mereka yang memiliki risiko penyakit diabetes. Kalau dikonsumsi oleh mereka yang sehat, tentu lebih baik lagi. Sebab, produk makanan yang sehat ini bisa menjauhkan kita dari penyakit diabetes.
Bukti ilmiah tepung kelapa bisa cegah diabetes
“Apakah penambahan produk H2 Tepung Kelapa ini ada bukti ilmiahnya?” Ada yang penasaran?
Dr. Didah yang juga seorang peneliti dari IPB mengatakan bahwa pihaknya secara rutin melakukan penelitian terhadap produk pangan yang mendukung kesehatan masyarakat. Baik itu meneliti produk yang sudah ada atau pengembangan produk baru. Salah satu bahan pangan yang pernah diteliti oleh IPB adalah makanan yang kaya serat dan rendah indeks glikemiknya.
Dr. Didah menjelaskan tentang manfaat tepung kelapa.
Salah satu produk pangan yang kaya serat dan rendah indeks glikemiknya adalah tepung kelapa seperti produk H2 Tepung Kelapa. IPB pernah melakukan penelitian/ tes dengan mencampur karbohidrat dengan tepung kelapa. Hasilnya, karbohidrat tersebut indeks glikemiknya menjadi rendah. Tidak cuma itu, namun serat yang tinggi juga didapatkan dari tepung kelapa tersebut.
“Ternyata tepung kelapa itu seratnya tinggi sekitar 22 persen yang bisa bikin penyerapan glukosa terhalang, lambat diserap oleh tubuh. Jadi, seperti kita memasak nasi uduk, nasi lemak, itu juga memperlambat penyerapan karbo. Meski demikian proses memasaknya tetap berpengaruh ya?” kata dr. Didah.
Kesimpulan yang saya dapatkan adalah iya, benar, bahwa tepung kelapa jika dicampur ke nasi maka bisa menurunkan indeks glikemik dari nasi tersebut. Sehingga, nasi bisa menjadi lebih ramah untuk dikonsumsi mereka yang berisiko terkena diabetes maupun yang sudah menderita diabetes.
Untuk takaran penambahan H2 Tepung Kelapa, Bpk. Widi menjelaskan caranya yakni dengan cara mencampur 47 gram H2 Tepung Kelapa pada 185 gram beras putih atau 6-7 sendok makan H2 Tepung Kelapa pada 1 cup beras putih. Masak seperti biasa dalam rice cooker. Menurut Bpk. Widi dengan cara begitu, nasi putih yang awalnya indeks glikemiknya sebesar 89 (kategori tinggi) berubah menjadi 49 (kategori rendah). Tentu saja jangan lupa memperhatikan porsi makanannya ya. Jangan terlalu berlebihan juga.
BTW, dalam acara tersebut saya juga berkesempatan mencicipi makan nasi yang sudah dicampur H2 Tepung Kelapa. Teksturnya mengingatkan saya pada ketan putih dicampur kelapa. Bentuk nasinya jadi ambyar gitu. Duh, opo yo Bahasa Indonesia-nya ambyar? 😛 Kalau rasanya sih mirip-mirip nasi uduk, gitu, enak aja sih. Eh, tapi tetep jangan lupa ya, kalau makan pakai nasi yang begini, perhatikan juga cara memasak lauknya. Usahakan jangan yang digoreng, dikukus atau dipanggang dengan sedikit minyak lebih baik.
Nasi putih yang dicampur dengan H2 Tepung Kelapa.
Selain nasi, saya juga menjajal dessert berupa es krim yang dibuat dari H2 Tepung Kelapa. Rasanya juga enak, enggak ada bedanya dengan es krim yang lain. Malah lebih sehat karena bahan bakunya mengandung indeks glikemik yang rendah. Kalau teman-teman ingin tahu informasi lebih detail mengenai produk H2 Tepung Kelapa silahkan follow media sosial H2 Health and Happiness:
- Instagram: @h2celebratelife
- Twitter: @h2celebratelife
Mimin-mimin-nya termasuk aktif menjawab pertanyaan seputar produk mereka kok 🙂 .
Dessert dari bahan baku H2 Tepung Kelapa.
Bagaimana teman-teman bisa dipahamikah penjelasan saya mengenai cara mencegah penyakit diabetes dengan tepung kelapa (H2 Tepung Kelapa)? Jangan lupa juga, untuk memperhatikan lifestyle kita supaya jauh-jauh dari penyakit diabetes ini ya?
Kalau brand H2 Health and Happiness menyarankan konsep FENUS, mirip-mirip sama CERDIK tadi sih, yakni:
- Food: Memperhatikan makanan yang kita konsumsi.
- Exercise: Melakukan olahraga.
- Nutraceuticals: Suplementasi untuk membantu menjaga kebugaran tubuh.
- Stress Reduction:Memiliki manajemen stress yang baik.
Dengan melakukan FENUS, maupun CERDIK tadi moga-moga kita semua selalu sehat. Aamiin 🙂 .
April Hamsa
Smoga dengan menjaga asupan, kita sehat selalu amin
aamiin mas Agung
Tepung kelapa ini sangat membantu banget nih…solusi buat mencegah diabetes, jadi ga takut lg ya mengkomsumsi nasi
Iya mak, eh tapi tetep perhatiin porsinya ya hehe
Makasih infonya mba..baru tahu ada tepung kelapa, trus ada khasiatnya lagi buat diabetes.
Aku kok bayanginnya jadi mirip2 santan bubuk gitu atau gimana mb?
Ooo gak mbak. Jd emang bentuknya tepung gtu. Bukan santannya, bukan airnya, krn dibikinnya dari daging kelapanya. Justru bagian yang ampas2 itu lho tapi halus tepung 😀
Iya krn penambahan tepung kelapa me,buat nasi jd turun indek glikemiknya, oleh krn itu aman dikonsumsi yg kena diabetes.
Suami ada keturunan diabetes dari ortunya, Jadi saya juga mesti waspada sejak dini nih. Kapan-kapan mau nyoba tepung kelapa
Ada turunan diabetes dari ibu. Jadi saya beresiko lebih tinggi terkena diabetes jg kalau tidak menjaga pola hidup 🙁
Mungkin dengan tepung kelapa ini bisa membantu ya 🙂
untung ada tepung kelapa ini jadi membantu sekali untuk penderita diabetes
namun pola makan harus tetap dijaga ya
Banyak sekali manfaatnya ya Tepung Kelapa itu, dan saya semakin semangat tuk menjalankan cerdik demi menghindari Diabetes
Suka sama program nya Kemenkes CERDIK. Sekarang saya sedang menerapkan olahraga minimal 30 menit dan lebih banyak bepergian jalan kaki.. biar banyak gerak.
Bahaya ternyata kalo gaya hidup udah gak sehat, minim aktifitas gerak, konsumsi makan lebih banyak fast food. Diabetes siap menghantui.
Terima kasih ulasannya seputar diabetes.
Anak-anakku doyan nasi dicampur H2 Tepung Kelapa
Asiiik pas banget ini, saya bisa sarankan ibu saya yang kebetulan juga penderita diabetes, semoga saja beliau mau..
Jadi…mbak di ruangan isolasi seperti nonton sinetron? *Eh
Diabetes bukan penyakit orang sepuh. Anak dan remaja pun bisa terkena. Semoga kita sehat-sehat aja yaa
Jadi suka neh ama tepung kelapa, bikin makan enak dan cegah diabetes.
Waduh kalo masih muda udah sakit mah ngeri, aku mau diet ah biar sehat.
Baru tau tepung kelapa dan ternyata banyak manfaatnya yoo.
Alhamdulillah ada solusi lagi utk atasi diabetes. Makin menakutkan aja penyakit ini.
Solusi jitu buat penderita diabetes yang blm bisa jauh dr nasi ya mba, tgl campur dgn tepung kelapa
Hiks sedih amat ceritanya, kebayang ya pasangan masih muda yang harusnya masa depannya masih panjang. Jadi makin aware sama diabetes nih yang sekarang bukan cuma jadi penyakit keturunan tapi juga penyakit gaya hidup.
Nasi dengan tepung kelapa itu rasanya enak dan khas bgt
Ternyata menerapkan pola makan dan gaya hidup itu ga mudah ya 🙂 Dengan mengikuti acara ini kita sedikit banyak lebih paham bagaimana kiat2 khusus mencegah penyakit diabetes. Alhamdulillaah sudah ada solusi terbaik dari Kalbe Farma dengan H2 Tepung Kelapa ini. Mudah2an dengan nutrisi dan supan makanan secara benar, kita bisa makin sehat dan bugar 🙂
Di kantorku ada 2 orang yang kena diabetes, satunya harus tergantunh suntikan insulin sedangkan satunya jari kakinya harus diamputasi.
Aku belum ngecek neh berapa gula darahku tapi aku wes sejak lama.mengurangi konsumsi yg manis2 sih.
nasi yg dimasak dengan tepung kelapa ga beda kah hasilnya? atau lebih pulen? enak dan sehat buat dessert
aku baru tau soal tepung kelapa. mbak april ada beli gak?
aku dah coba, dan rasanya enak mba. kaya ada gurih gurihnya gitu. rendah indeks glikemik lagi
Bapak saya pun terkena diabetes, lalu ujung-ujungnya kena kanker pankreas hingga meninggal, bte produk tepung kelapa bisa dibeli di mana ya, mba april?
Wooh… baru tahu saya… makan kopra bisa bikin sehat… makan nasi uduk juga bikin sehat dong ya… kan ada kelapa2nya gitu tho
Aku penasaran sama tepung kelapa ini
Kayaknya asik juga bikin2 makanan pakai tepung ini. Dirimua ada stock gak, Pril? Aku mau nyoba dong
Kebetulan papaku gula darahnya sempet tinggi, coba aku infoin tepung kelapa ini. Makasih infonya
Kebetulan papaku gula darahnya sempet tinggi, coba aku infoin tepung kelapa ini. Makasih infonya..
wah baru tahu aku , mksh infonya
ngeri kalau dengar kata diabetes. tetanggaku juga masih kecil udah kena diabetes. nanti aku infoin ke emaknya deh, kalau ada tepung kelapa H2 ini. makasi infonya…
Itu dijual di mana aja ya? Kayaknya boleh juga tuh dicoba demi kesehatan.
Diabetes memang salah satu penyakit yang hampir mematikan ya mba. Benar2 harus menjaga pola makan agar bisa mencegah diabetes ya mba
Ambyar is hampir mirip dengan pero kali yo mbak april.. Hehehehe.. Jadi pengen myobain tepung kelapa. Yuk, hidup lebih sehat
Itu tepung kelapa sudah dijual bebaskah? Belum pernah nemu. Pengen buat makanan dari tepung yang menyehatkan
ah jadi inget tetangga kena diabetes. beneran yang g bisa luka dikit pasti langsung makin parah dan susah ilang. Beneran sih gaya hidup pola makan sangat mempengaruhi. Makasi ya ka atas segala tips dan trik mencegah diabetesnya. Harus bisa dijaga dari usia muda.
Sayabaru tahu ada tepung kelapa. Belum pernah nyobain sih, baca ini jadi penasaran pengen nyoba
Tepung kelapa kl buat dimasak bersantan enak kali ya. Mau nih kasih info ini ke istri
Cegah sedini mungkin, karena kalu udah kena diabet ngga bisa sembuh. Ortuku juga pada kena diabetes. Jadi pingin cari H2 tepung kelapa juga. Produknya udah ada dimana ajah, mba?
Mbak..aku musti peduli dengan diabetes ini. Pasalnya Bapakku, keluarga besar Bapak dan Ibu banyak yg kena. Syukur sudah ada H2 tepung kelapa. Semoga bisa jadi salah satu solusi
Waah thx infonya mbaa
Aku nyari tepung non gluten agak susah soale
Oh iya harganya gimana?
Serius aku penasaran sama rasanya mbak… pasti enak ya… kebayang rasa gurihnya saja…
Bisa buat santan gak y? Sekarang lagi musim santan bubuk. Kalo bisa kan, mudah2an yg ini lebih sehat
Bagus ni infonya tapi bisa d dapet di mn ya tepung H2 ini, sayang kan kalau sulit di dapat padahal bermanfaat bnget buat para penderita diabetes
Assalamualaikum mbak April, suka banget baca artikel2 mbak April. Aku dr dulu cukup concern soal diabetes, karena kakekku jg dlu meninggal karena ini, dan beberapa keluarga juga mengalami ini. Waahh tepung kelapa ya ternyata, dan itu sampe ngiler liatnya deh hihiiii. TFS mbaaak 🙂 anyway cerita yang pertama itu sedih bangeeettt ya Allah :”””(
thx infonya bermanfaat bgt mba, kebetulan ibuuku diabetes juga, beliau nyoba berbagai cara biar bsa sembuh krna diabetesnya kering. Nanti kucoba pake tepung kelapaa mbaa
Wah iya, gaya hidup masa kini memang menyimpan sejumlah risiko ya, Mba. Baru tahu soal tepung ini, infonya bermanfaat banget….
Aku pengen beliin ini ih buat ibu mertua aku. Beliau ketahuan diabetes udah agak lama sebenarnya. Pas mau berangkat haji beberapa tahun lalu. Mungkin karena semangat mau haji nurut jaga kesehatan. Ehhhh ke sininya kurang jaga kesehatan.
Beberapa bulan lalu kena serangan jantung dan kadar gula tinggi banget. Di suruh ganti nasi susah, makanya mau coba aku tawarin tepung kelapa ini.
Thanks ya, Mbak April informasinya.