Beberapa waktu lalu, ada orang tua temannya Dema menawari buku yang dia dan teman-temannya tulis. Buku tersebut berjudul “Fisika di Sekitar Kita 2” yang diterbitkan oleh ITB Press. Rupanya ortu teman Dema itu adalah salah satu penulisnya.

Nah, membaca buku tersebut, saya jadi menyadari, bahwa banyak hal terkait materi Fisika yang bisa kita ajarkan kepada anak. Tak perlu membeli peralatan atau mainan eksak yang njlimet dan pasti tak murah harganya itu. Bisa kok memakai benda-benda yang sudah ada di sekitar kita dan belajar dari aktivitas sehari-hari aja.

Soalnya, bukankah kita tuh belajar tujuannya untuk menjadi tahu, bukan sekadar diberi nilai di raport? Dengan tahu/ paham soal materi Fisika, harapannya anak-anak kita jadi bisa menerapkannya di kehidupan sehari-hari 😀

BTW, sebenarnya, tadinya saya mau mereview buku yang diberikan oleh ortu temennya Dema itu. Namun, ini kan bukunya ada jilid 1 dan jilid 2 ya? Nah, saya yang cuma punya jilid 2 ini merasa sayang, kalau belum membaca jilid 1-nya. Mungkin, nanti, kalau saya udah memiliki dua buku itu lengkap, baru akan saya review. InsyaAllah 😀

Okey, balik lagi ke bagaimana mengajari anak Fisika dari aktivitas sehari-hari, berikut adalah beberapa aktivitas yang bisa kita manfaatkan untuk mengajari anak Fisika:

Aktivitas memasak

Pada saat memasak kita melakukan banyak hal. Misalnya seperti saat memotong buah dan sayuran. Nah, pada saat memotong itu terjadi gaya. Masih ingat enggak nih sama gaya?

FYI, kalau masih ingat, yang namanya gaya tuh merupakan semuah tarikan atau dorongan yang bisa membuat suatu benda berubah. Bisa berubah posisi atau berubah bentuk. Nah, kalau kegiatan memotong ini merupakan gaya yang dapat mengubah bentuk benda.

Belajar perubahan wujud benda dari aktivitas memasak.

Kemudian, pada menggoreng, kita bisa menjelaskan mengenai konduksi yang berarti perpindahan panas tanpa diikuti oleh perpindahan zat. Jadi, saat wajan dipanaskan, kita bisa meminta anak berhati-hati supaya enggak menyentuh wajan tanpa sarung tangan/ lap, karena begitu wajan dipanaskan, semua bagiannya menjadi panas dan berbahaya karena konduksi tadi.

Contoh lain dari aktivitas memasak adalah mengenai perubahan wujud benda. Masih ingat kan berbagai perubahan wujud benda seperti: mencair, menguap, membeku, menyublim, dll?

Aktivitas memasak akan memberikan banyak informasi mengenai perubahan wujud benda semacam itu. Misalnya nih, saat kita mengajak anak membuat puding. Nah, asalnya kan dari air atau susu yang berupa benda cair yang kemudian kita masak dengan bubuk agar-agar, lalu menghasilkan puding yang padat? Nah, kita bisa menjelaskan apa namanya perubahan tersebut.

Contoh lainnya, saat kita memasak air di panci. Kita bisa meminta anak untuk memperhatikan tutup panci setelah air mendidih. Biasanya ada titik-titik yang merupakan uap air. Nah, kalau seperti itu apa namanya?

Satu lagi contoh yang sangat gampang, saat kita mengajak anak membuat es susu atau es jus bersama. Kita bisa meminta anak mengamati, bagaimana es batu yang tadinya berupa bongkahan besar, eh, busa menyusut bahkan hilang.

  • Aktivitas menulis, menggambar, dan mewarnai

Ketiganya adalah aktivitas umum yang pasti sering banget dikerjakan oleh anak-anak. Nah, di saat itu kita bisa menjelaskan kepada anak kenapa pulpen atau spidol bisa dipakai di kertas. Kita bisa kenalkan konsep gravitasi di mana tinta di dalam pulpen atau spidol turun, sehingga berpindah ke kertas.

Kemudian, saat si anak menggambar dengan pensil atau crayon, kita bisa menjelaskan mengenai gaya gesek yang menahan gerakan saat kedua benda saling bersentuhan. Akibat gaya tersebut maka ada partikel pensil atau crayon yang menempel di kertas dan membentuk gambar yang dibuat oleh si anak.

  • Aktivitas membuka dan menutup pintu

Aktivitas yang satu ini terlihat sangat sederhana. Bahkan, kita sampai enggak menyadari bahwa membuka dan menutup pintu juga bagian dari pelajaran Fisika, bukan?

Pernah enggak sih bertanya-tanya, mengapa ya, gagang pintu itu letaknya jauh dari engsel? Mengapa kok letaknya enggak di dekat engsel atau di tengah-tengah pintu aja?

Ada alasan mengapa gagang pntu jauh dari engsel, yakni supaya kita bisa menerapkan torsi. Nama lain torsi adalah momen gaya. Torsi ini merupakan ukuran kefektifan gaya yang bekerja pada suatu benda /untuk memutar benda tersebut terhadap suatu poros tertentu.

Torsi sebanding dengan lengan momen dan gaya. Kalau lengan momennya kecil (gagang pintu dekat engsel), maka akan lebih susah membuka pintu, karena gaya yang dihasilkan kecil.

Sebaliknya, makin jauh gagang pintu dari engsel maka kita bisa lebih gampang membuka dan menutup pintu, karena lengan momennya besar dan gaya yang dihasilkan juga besar.

  • Aktivitas menyalakan dan mematikan lampu

Nah, kalau ini jelas banget yang akan dibahas kan? Yap, soal pelistrikan.

Kita bisa memanfaatkan momen ini untuk memperkenalkan anak dengan istilah arus listrik. Mulai dari apa definisi arus listrik, yang merupakan aliran elektron yang bergerak dan mengalir pada satuan waktu.

Lalu, menjelaskan dari dan ke mana arus listrik tersebut mengalir. Trus, menjelaskan apa yang terjadi kalau aliran listrik tersebut tidak mengalir, dll.

Kita juga bisa sekaligus menjelaskan mengenai bahayanya bermain listrik kepada anak supaya anak waspada dan berhati-hati apabila ada peralatan listrik yang menyala di dekat mereka.

  • Aktivitas menempel magnet di kulkas

Siapa yang kulkasnya penuh dengn tempelan magnet yang lucu-lucu?

Nah, aktivitas sesederhana menempelkan magnet ini juga bisa kita manfaatkan untuk menjelaskan mengapa magnet bisa menempel. Kita bisa menjelaskan banyak istilah seperti medan magnet, gaya magnet, kutub-kutub magnet yang berlawanan, dll.

Itulah beberapa contoh aktivitas dalam kehidupan sehari-hari yang bisa kita manfaatkan untuk mengajari anak tentang Fisika.

Saya yakin, tentu saja teman-teman masih memiliki banyak aktivitas atau bahan-bahan lain untuk mengajari anak-anak Fisika. Selain yang sudah saya tuliskan di atas, mungkin kita bisa memulai dengan bagaimana langit bisa berubah dari terang ke gelap, lalu bagaimana pelangi bisa muncul, kok bisa turun hujan, bermain ayunan atau jungkat-jungkit, dll. Banyaaaakk kaaann? 😀

Sambil mencari aktivitas yang pas, sambil gugling istilah-istilah dalam bahasa Fisika-nya untuk diperkenalkan ke anak juga 😀 .

Kalau mau menambahkan beberapa hal supaya belajranya makin seru dan terarah, orang tua juga bisa melakukan beberapa hal berikut:

  • Ajak anak ke perpustakaan

Kita bisa mengajak anak ke perpustakaan, lalu mencarikan buku Fisika sesuai usianya. Lalu, ajak anak membaca buku bersama-sama sambil mencatat bagian-bagian penting.

  • Ajak anak menonton video

Banyak video yang bisa kita temukan channel YouTube yang bisa mengajari anak-anak tentang Fisika juga. Kita bisa menonton bersama anak, sembari menjelaskan apabila ada istilah-istilah yang tidak si kecil ketahui.

  • Membelikan mainan yang relevan

Kalau ada dananya ya enggak masalah, sih, sesekali membelikan anak mainan yang relevan. Misalnya nih seperti tabung-tabung percobaan, mainan DIY sirkuit listrik, dan mainan edukasi sains lainnya.

Namuuunn, seperti yang saya bilang di awal tadi, walau tanpa mainan-mainan itu sebenarnya masih bisa kok memakai apa aja yang ada di rumah. So, para ortu, jangan sampai merasa terbebani ajaaa 😀 .

Apalagi banyak sekali aktivitas sehari-hari yang bisa kita manfaatkan untuk mengajari anak pelajaran Fisika kaaann? Semoga postingan mengajari anak Fisika dari aktivitas sehari-hari ini memberi ide yaaa 😀 .

April Hamsa