MasyaAllah, udah 10 hari terakhir di bulan Ramadan aja, nih. Gimana kabarnya? Sehat-sehat kaaan? Semoga semua selalu sehat ya, baik secara fisik maupun mental 😀 . Ngobrolin tentang sehat, kali ini saya mau sharing tentang cara menjaga kesehatan diri dan keluarga saat Ramadan. Yaaa, walaupun lebaran datangnya sebentar lagi, yang namanya menjaga kesehatan saat Ramadan tetep penting. Jangan sampai di hari kemenangan nanti malah jatuh sakit, yekan?

Okey, langsung aja deh ya, berikut beberapa cara menjaga diri dan keluarga saat Ramadan:

Pastikan menyantap makanan sahur

Yes, puasa-puasa gini, yang namanya makan sahur adalah modal utama buat memperoleh energi yang dibutuhkan untuk beraktivitas sehari-hari. Maka, usahakan jangan sampai skip ya. Saya pribadi pun, walaupun sehari-harinya menjalani puasa intermiten, sehingga enggak sarapan, namun saat Ramadan tetap melakukan sahur sebagaimana sunnah Nabi.

Tips supaya selalu bisa makan sahur adalah setting alarm, baik itu di jam weker maupun HP. Kalau enggak bisa, minta saudara atau teman untuk call buat bangunin sahur. Trus, usahakan sebelum tidur tuh minum air putih dulu. Menurut saya acara ini tuh bisa membuat kita terbangun dini hari, minimal karena kebelet ke toilet. Tapi yaaa, saying banget kan, kalau Ramadan terbangun cuma sekadar ke toilet. Sekalian aja sholat malam lalu tadarusan nungguin waktu sahur.

Lalu, supaya enggak gedabrukan, sebaiknya makanan buat sahur tuh disiapkan pada malam harinya. So, ketika sahur kita enggak ribet masak-masak lagi. Yaaa, kalaupun memasak, paling cuma goreng lauknya atau menghangatkan makanannya doank.

Jangan lupa juga untuk tidak berlebihan menyantap makanan kala sahur. Usahakan mengkonsumsi karbohidrat yang kompleks, seperti nasi merah, roti gandum, oat, dll. Perbanyak juga konsumsi sayuran dan buah-buahan yang kaya serat agar tidak mudah lapar.

Penuhi asupan gizi dengan makanan bernutrisi dan suplemen tambahan

Sebelumnya saya sudah menulis tentang anjuran mengkonsumsi makanan sehat dan bernutrisi selama Ramadan. Pokoknya, selalu penuhi kebutuhan akan karbohidrat, protein, sayuran dan buah-buahan, lemak. Khususnya protein ya, karena nutrisi yang satu ini sangat bagus sebagai sumber energi dan sangat penting untuk regenerasi sel-sel tubuh.

Jangan lupakan asupan air yang cukup. BTW, air ini enggak terbatas pada air putih saja, ya. Namun, bisa juga berasal dari sumber cairan lain seperti susu, jus buah, bahkan kuah sayur yang kita makan. Pokoknya bisa memenuhi kebutuhan air dan membuat kita terhindar dari dehidrasi dan juga penyakit seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK).

Keluarga saya kebetulan punya cerita enggak enak terkait ISK ini. Tahun lalu, karena kurang minum, anak kedua saya Dema yang udah puasa sampai Maghrib kena ISK karena kekurangan cairan. Itulah sebabnya, karena enggak mau kecolongan lagi, saya menakar air minum maupun asupan cairan lainnya untuk anak-anak.

Hal lain yang sebaiknya kita hindari adalah gorengan (beli). Emang sih, makan gorengan saat berbuka puasa itu bagaikan tradisi di Indonesia. Namun, sebaiknya dihindari. Alhamdulillah, saya bersyukur, hingga puasa hari ke berapa ini, belum pernah makan gorengan (beli). Kalaupun pengen, bikin sendiri, dengan bahan-bahan yang lebih higienis dan sehat.

Satu lagi, sebaiknya jangan terlalu mengkonsumsi makanan atau minuman yang tinggi gula ya. Selain, karena bisa menyebabkan penyakit serius, kebanyakan mengkonsumsi gula bisa bikin mudah mengantuk.

Kembali ke soal menyantap makanan bernutrisi, ini sebenarnya kembali lagi ke waktu sahur yang tepat tadi, sih. Biasanya, kalau sahurnya tepat waktu, maka makanan yang dimakan pun cenderung akan memenuhi kebutuhan gizi kita. Sebaliknya, sudah  banyak contoh, kesiangan sahur, malamnya enggak menyiapkan apa-apa, akhirnya  makan makanan instan, deh.

Itulah sebabnya, penting sekali mempersiapkan bahan makanan pada malam sebelumnya dan mengatur manajemen waktu kita, khususnya pada saat sahur, agar enggak kesiangan.

Apabila dibutuhkan, konsumsi juga suplemen atau vitamin tambahan untuk menjaga stamina fisik. Pastikan suplemen tersebut sudah teregistrasi oleh BPOM dan diminum dengan dosis yang tepat ya.

Beraktivitas seperti biasa

Meski berpuasa tetapi bukan berarti kita bisa bermalas-malasan. Justru, menurut saya sebaiknya lakukan aktivitas sehari-hari seperti biasa. Yang bekerja ya bekerja seperti biasa, yang sekolah ya berangkat sekolah. Kalau males-malesan, apalagi mengisi waktu dengan tidur seharian, yang ada malah bikin badan lemes dan kepala pusing.

Hoax banget kalau ada yang mengatakan puasa akan bikin badan lemes. Yang penting kan udah niat dan sahur, insyaAllah ya B aja. Justru, beraktivitas seperti biasa pada saat berpuasa akan menjaga metabolisme tubuh, sehingga badan tetap bugar dan kita pun tetap bisa produktif.

Malah, enaknya kalau produktif selama berpuasa itu tuh kayak “membunuh waktu” sehingga tidak terasa tiba-tiba udah buka puasa aja. Cobaideh kalau seharian enggak ngapa-ngapain, gabut, malah terasa lebih lama kan waktu buka puasanya?

Lakukan olah fisik

Jangan lupakan olah fisik. Olah fisik ini bisa berupa olahraga atau hal-hal lain terkait kegiatan yang menggunakan fisik lainnya.

Kalau saya dan keluarga, biasanya memilih olahraga jalan kaki. Kalau sebelum Ramadan biasanya pagi, khusus di bulan suci kami pilih sore hari. Biasanya, saya dan keluarga mulai pukul 16.30 atau 17.00, setelah menyiapkan segala keperluan buka puasa.

Jalan kakinya pun cukup 30-45 menit saja. Sampai rumah udah jelang Maghrib. Kemudian, tinggal membersihkan badan sebentar dan bisa langsung buka puasa begitu adzan maghrib berkumandang, deh.

Saran olahraga lain yang bisa dilakukan adalah yoga, tetapi dengan Gerakan yang simple saja. Bisa kita lakukan sore hari atau malah pada malam hari sebelum tidur. Biasanya kalau exercise 20 menit sebelum tidur aja, udah berhasil bikin bobo nyenyak, lho.

Percaya deh, kalau kita melakukan olah fisik ini, meskipun saat bulan Ramadan, bisa membuat badan terasa lebih bugar. Kalau kita bugar, penyakit pun akan jarang mendekat, aamiin.

Jangan lupakan protokol kesehatan dasar

Mungkin ada yang bosan dengan istilah “protokol kesehatan” atau yang biasa disingkat dengan “prokes”? Wuah jangan bosan ya. Ingat-ingat, bahwa Covid-19 belum sepenuhnya punah. Apalagi, belakangan ada data kalau kasusnya meningkat Kembali, walaupun enggak separah tahun-tahun sebelumnya.

Menurut saya pribadi, prokes tetap harus dilakukan, salah satunya yang paling penting adalah rajin mencuci tangan. Apalagi buat anak-anak ya, sebaiknya selalu diiingatkan agar selalu mencuci tangan kalau abis main dari luar rumah, sepulang tarawih, mau makan, dll. Orang dewasa tentunya terlebih dahulu harus memberikan contoh.

Usahakan juga di tempat umum yang ramai orang, seperti di kendaraan umum, supermarket, masjid, dll, tetap memakai masker. Untuk menghindari kemungkinan tersenggol virus aja, sih. Soalnya, kadang walaupun bukan Covid-19, masih banyak orang yang batuk-batuk tetapi enggak menutup mulutnya. Kita kan enggak bisa mengontrol orang, maka kita kontrol saja hal yang masih bisa kita atur, yakni pakai masker.

Itulah beberapa hal yang saya lakukan untuk menjaga kesehatan diri dan keluarga pada saat Ramadan ini. Semoga postingan ini membawa manfaat ya. Kalau ada yang mau menambahkan cara atau tips menjaga kesehatan selama Ramadan, boleh banget lho, share di kolom komen. Sehat-sehat semuanyaaa yaaa 😀 .

April Hamsa

#KEBBerbagiCerita Ramadhan

Categorized in: