Salah satu resolusi tahun 2018 saya adalah memperbanyak liburan bersama keluarga. Setelah sebelum-sebelumnya disibukkan dengan urusan tumbuh kembang anak lha, masalah rumah lha, de el el yang ruwet-ruwet, yang sepertinya enggak ada abisnya. Alhamdulillah, awal 2018 sudah mulai mencoba beberapa kali “piknik tipis-tipis” sama keluarga. Yaaa, meski melipirnya cuma sekitaran Bogor, Tangerang, terjauh Bogor. Pokoknya yang penting kan maen ke kota sebelah yeeee, wkwkwk 😛

Supaya jam terbang piknik makin banyak, sekalian mengisi blog traveling yang udah cukup lama nganggur 😛 , saya dan suami merencanakan bepergian lagi. Masih yang lokal-lokal aja sih, juga yang jaraknya enggak terlalu jauh, yakni Malang. Mengapa Malang? Soalnya saya udah lama enggak ke Malang. Terakhir ke sana tahun 2009-nan. Trus, beberapa kali baca blog-blog traveling, ternyata tempat wisata di Malang makin menjamur.

Padahal dulu ya, saat saya masih kecil dan tinggal di Surabaya, yang namanya Malang tuh destinasi buat anak-anak SD perpisahan sekolah, haha. Sekarang, Malang sepertinya berubah menjadi kota tujuan wisata keluarga. Kalau dulu lokasi yang terkenal tuh seperti Songgoriti, Sengkaling, dll, sekarang yang terkenal wisata kekinian kayak:

Kampung Wisata Jodipan

Saya pertama kali mengetahui kampung wisata ini dari tayangan di televisi. Kampung wisata Jodipan ini memiliki kekhasan berupa warna-warni cat tembok rumah-rumah penduduknya. Namun, siapa sangka dulu kampung ini adalah kampung yang kumuh lho. Sampai suatu ketika, sekumpulan mahasiswa jurusan Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan program corporate social responsibilities yang disupport oleh salah satu perusahaan cat. Akhirnya, semua rumah yang ada di kampung tersebut dicat. Supaya unik dan menarik, mereka memilih catnya warna-warni.

Eh, enggak disangka ternyata warna-warni cat tembok rumah-rumah penduduk di kampung Jodipan mengundang perhatian. Orang-orang mulai tertarik mengunjungi kampung tersebut. Hingga pada 4 September 2016, akhirnya Walikota Malang meresmikan kampung Jodipan sebagai kampung wisata. Harapannya kampung wisata Jodipan bisa jadi kawasan wisata Malang. Ternyata beneran banyak orang ingin datang ke sana. Banyak orang tertarik foto selfie di sana karena kampungnya memang menarik. Nah, saya juga penasaran sama kampung yang kini sudah cantik itu 😀 .

Museum Angkut

Dari namanya mungkin udah bisa ketebak ya? Museum ini ada hubungannya dengan alat angkutan alias alat transportasi. Sebenarnya Museum Angkut ini enggak terletak di Kota Malang-nya sih, melainkan di Kota Batu, sekitar 20 km dari Malang. Kelebihan Museum Angkut adalah museum ini memiliki lebih dari 300 koleksi jenis alat transportasi/ alat angkutan. Mulai dari angkutan tradisional sampai angkutan modern. Museum yang didirikan pada tanggal 9 Maret 2014 ini dikelola oleh Jawa Timur Park Group.

Batu Night Spectaculer

Batu Night Spectaculer ini juga salah satu tempat wisata yang dibangun oleh Jawa Timur Park Group. Keunikannya adalah tempat wisata ini hanya buka saat malam hari. Selain wahana dan permainan karnival, di Batu Night Spectaculer juga ada pusat perbelanjaan, panggung hiburan, dan tempat olahraga.

Batu Secret Zoo

Batu Secret Zoo ini konsepnya adalah kebun binatang. Koleksinya cukup lengkap, meliputi satwa-satwa dari berbagai wilayah di penjuru dunia. Selain itu, “kandang binatang” di sana dibuat semirip mungkin dengan habitat aslinya. Hal tersebut juga bisa menjadi sarana edukasi untuk anak-anak. Menariknya, terdapat banyak wahana dan aneka permainan menarik yang juga bisa dinikmati di sana.

Batu Flower Garden

Mau foto-foto selfie dengan latar belakang bunga-bunga indah, maka Batu Flower Garden lah tempatnya. Selain kebun bunga, di sana juga ada wahana sepeda kayu dan ayunan di atas tebing yang bisa kita pakai buat berfoto juga. Terlepas dari semua itu, pemandangan alam di sana masih sangat asri. Sejauh mata memandang banyak bukit-bukit berwarna kehijauan di sana.

Itulah teman-teman, lima tempat wisata kekinian di Malang yang rencananya ingin saya dan keluarga kunjungi apabila saya jadi pergi ke sana. Namun, sepertinya harus bersabar dulu nih, menunggu setelah lebaran.

Meski demikian, saya memutuskan buat pesan tiket dulu. Mumpung duitnya ada. Soalnya kalau beli tiketnya ntar-ntar yang ada dananya terpakai dan gagal pergi lagi, deh hehe. Kebetulan seorang teman merekomendasikan salah satu website yang katanya jualan tiket murce alias harganya lebih miring, yakni di JD.ID tepatnya JD Flight.

Wah, saya baru tau lho kalau JD.ID jualan tiket pesawat juga. Saya dan suami beberapa kali beli produk dari sana, alhamdulillah sih pengiriman selalu lancar. Karena penasaran, akhirnya saya pun mencoba membeli tiket buat ke Malang melalui JD.ID. Rencana keberangkatan tanggal 30 Juni 2018 dan pulang dari Malang tanggal 3 Juli 2018.

Berikut adalah langkah-langkah memesan tiket melalui JD.ID.

1. Teman-teman memesan cari masuk ke laman FLIGHT.

2. Pilih langsung rencana penerbangan.

3. Masukkan data seperti tanggal keberangkatan, tanggap pulang, jumlah penumpang, kelas penerbangan.

4. Pilih jadwal dan maskapai penerbangan.

5. Nanti JD.ID akan langsung memberi informasi berapa total biaya pembelian tiket yang harus dibayarkan. Teman-teman juga bisa langsung mengisi data penumpang.

6. Setelah data diisi. Teman-teman bisa langsung melakukan pembayaran. Setelah itu, JD.ID akan memberi kita email konfirmasi tiket yang kita pesan.

Cukup mudah bukan caranya? Alhamdulillah, dapat harga lumayan buat empat orang buat traveling agak jauhan dikit ke Malang 😀

Oh ya, satu lagi kelebihan JD.ID adalah terdapat perlindungan konsumen. Selain itu ada pula lho layanan cicilan tiket, jadi kalau misal mau beli tiket jauh-jauh hari, namun dana belum mencukupi, bisa banget memesan dulu. Sejauh ini sih, saya cukup puas dengan layanan JD.ID, baik pembelian produk maupun tiket pesawat ini.

Teman-teman adakah yang sudah pernah membeli tiket melalui JD.ID? Sharing pengalaman yuk! 😀

April Hamsa

Catatan: Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog yang diselenggarakan oleh Indonesia Corners dan JD.ID. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi.