Ngemil bijak itu apa? Ada yang mengernyitkan dahi? 😀
Hehe, soal ngemil ini emang bahasan menarik ya, teman-teman? Khususnya buat para moms, nih. Soalnya, saya baru ngeh juga nih, bahwa yang namanya kebiasaan makan, termasuk ngemil, dibentuk oleh lingkungan keluarga. Nah, role model-nya adalah ibu a.k.a kita ((KITA)) ini, moms.
Mondelez bersama IIDN menyelenggarakan Virtual SHaring Session bertema “Tips dan Trik #NgemilBijak Dalam Keluarga”.
Itulah salah satu poin yang disebut oleh Tara De Thouars (Mbak Tara), seorang Psikologi Klinis yang menjadi salah satu pembicara di Virtual Sharing Session bertema “Tips dan Trik #NgemilBijak Dalam Keluarga” yang diselenggarakan Mondelez (produsen makanan/ snack seperti Cadbury, Oreo, Biskuat, dll) dan Ibu-ibu Doyan Nulis (IIDN) pada tanggal 22 Agustus lalu.
“Orang tua khususnya ibu akan jadi contoh untuk anak-anaknya. Sehingga biasanya kebiasaan ngemil mulai dari makanan yang dimakan, caranya, bahkan frekuensi ngemil akan diikuti oleh anak-anaknya,” begitu kata Mbak Tara pada kesempatan itu.
Ngemil itu bikin bahagia sih, tapi bikin enggak sehat?
Wuaduh…
Pantas saja, anak-anak saya suka ngemil. Soalnya saya sendiri suka ngemil. Tiap saya capek, ngrasa down, feeling blue, dan sejenisnya, saya larinya ke makan atau ngemil.
Apalagi, belakangan ini, sejak pandemi diumumkan, ngemilnya makin intens. Terutama setelah menemani anak belajar daring/ PJJ 😛 .
Enggak tahu kenapa yang namanya PJJ ini, sebulan dua bulan pertama begitu indah, eh, bulan-bulan berikutnya sampai sekarang bikin stress wkwkwk 😛 . Yawda, daripada marah-marah enggak jelas kan? Ya, jadinya ngunyah aja yang banyak 😀 😛 .
Yaaa, gimana yaaa, soalnya ngemil itu salah satu mood booster, sih. Karena, tidak bisa pergi ke mana-mana, akhirnya hiburan saya di rumah aja, ya buka kulkas atau lemari persediaan makanan. Melihat makanan atau camilan udah seperti nemu harta karun deh 😛 . Tak peduli, pagi, siang, sore, bahkan malam-malam saat terbangun dari tidur, saya bisa ngemil.
Contoh camilan yang selalu tersedia di rumah.
Trus, setelah ngemil, emang sih saya merasa lebih bahagia. Mood meningkat. Marah-marah sama situasi yang enggak jelas berkurang. Tapiii, belakangan saya juga merasakan dampak yang bikin mewek, moms, yakni:
- Setiap gerak agak banyak, perut engap dan ngrasa ngos-ngosan.
- Ketika melihat cermin, pipi saya makin chubby dan lingkar lengan kayaknya diameternya nambah, deh.
- Perut saya lebih buncit.
Oh, no!
Dampak tersebut kan sebenarnya merupakan alarm yang memperingatkan diri saya untuk mengurangi atau bahkan berhenti ngemil? Tapi, moms, berhenti ngemil itu susah kan ya? Huhuhu. Jadiii, ya saya tetep ngemil, moms, sampai sekarang 😛 .
Cuma, bedanya, setelah ngikutin Virtual Sharing Session bertema “Tips dan Trik #NgemilBijak Dalam Keluarga” yang saya singgung di atas tadi, sekarang saya mulai menerapkan ngemil bijak.
“Enggak takut pipi makin chubby? Kok ngemilnya lanjut?” Ada yang bertanya begitu? 😀
Jawabannya, “Enggak.”
Ya, karena pola ngemilnya sudah berubah menjadi ngemil bijak itu tadi 😀 .
Ngemil bijak supaya bahagia dan sehat
Mau ikutan ngemil bijak juga enggak, moms? Yuk, yuk sini saya coba rangkumin tips yang saya dapat dari Virtual Sharing Session kala itu yaaa.
Jadi, begini moms, sebenarnya yang namanya makanan/ camilan/ snack itu bukan penyebab kita jadi kelebihan berat badan, dll. Namun, yang menjadi problem di sini adalah pola ngemil kita. Los-losan kayak saya tadi, tak kenal waktu, dan tiap merasakan hasrat ingin ngemil, saya selalu turutin. Bahkan, kadang saya sering lupa, bahwa sebelum ngemil, beberapa waktu sebelumnya saya abis makan besar.
Mbak Khrisma saat menyampaikan materi via aplikasi Zoom.
Nah, pada saat Virtual Sharing Session tersebut, pembicara lainnya, Head of Corporate Communication Mondelez Indonesia, Khrisma Fitriasari (Mbak Khrisma) memberi saran sebagai berikut:
“Pada saat merasa ingin ngemil, kenali isyarat tubuh dan ajukan tiga pertanyaan penting.”
Pertanyaannya sebagai berikut moms:
“Kenapa saya ingin ngemil?”
Nah, kita tuh sebenarnya ingin ngemil karena lapar atau cuma ingin sekadar ngunyah aja gitu untuk meredakan emosi kita?
“Camilan apa yang saya inginkan?”
Kalau sekiranya memang butuh makan sesuatu, sebaiknya kita makan apa, trus porsinya seberapa?
“Bagaimana saya menikmatinya?”
Mau makan lap gitu aja, los-losan sampai enggak nyadar kalau makan sebungkus bahkan lebih atau perlu metode khusus, sehingga tahu kapan harus berhenti ngemil?
Nah, dari ketiga pertanyaan tersebut sebenarnya kita sebagai pelaku sudah bisa langsung membuat keputusan moms.
Saya beri contoh diri saya sendiri ya moms, alhamdulillah, belakangan sudah agak berhasil ngerem ngemil banyak-banyak setelah menerapkan tips ngemil bijak tersebut. Saat saya merasa kepengen ngemil, saya mengingat-ingat jarak antara waktu itu dengan saat ngemil atau makan terakhir kalinya kapan? Apabila kurang dari satu jam, saya tunda dulu ngemilnya.
3 pertanyaan wajib sebelum ngemil.
Lalu, setelah satu jam ngemil enggak?
Hmmm, ternyata moms, biasanya setelah ditunda, seringnya saya enggak berminat ngemil lagi, hahaha, udah lupa sama rasa laparnya 😛 . Namun, kadang ya ada rasa masih kepengen ngemil. Yawda saya tetep ngemil aja, karena artinya saya butuh makanan itu 😀 .
Kemudian, soal camilan yang saya makan, serta metodenya, saya siasati begini: dulu saya kalau mau ngemil yawda ambil saja seporsi penuh. Misalnya, biskuit, ya saya ambil satu kemasan. Kalau sekarang moms, saya berusaha ambil secukupnya, misal ambil 2-3 keping dulu aja, kemasannya disimpan lagi. Soalnya kalau satu kemasan dihidangkan semua biasanya saya cenderung makan, makan, dan makan lagi hehe 😛 .
Alhamdulillah, itu bekerja di saya moms.
Untuk anggota keluarga yang lain, khususnya anak-anak, juga mulai saya biasakan demikian. Kalau anak-anak minta camilan, tidak saya berikan semua satu kemasan, melainkan saya minta mereka ambil sesuai porsinya. Selain itu, saya dengan tegas melarang anak-anak ngemil, apabila sebelumnya belum makan besar.
Soalnya, sebelumnya, kalau ngemil dulu sebelum makan besar, anak-anak pasti agak susah makan. Nah, apabila dibalik, makan dulu kemudian ngemil, keuntungannya adalah:
- Anak-anak makan besar dengan lahap, sehingga mendapat nutrisi terbaik dari makan besarnya.
- Anak-anak ngemil lebih sedikit.
Semoga sudah sesuai dengan saran Mbak Khrisma saat itu:
“Kebiasaan ngemil bijak untuk seluruh anggota keluarga dimulai dari para orang tua, utamanya ibu, sehingga seluruh anggota keluarga bisa mendapatkan manfaat camilan secara seimbang, baik untuk tubuh dan juga pikiran,” kata Mbak Khrisma.
Tips ngemil bijak dari Mbak Tara
5 cara ngemil bijak dari Mbak Tara.
Mendukung dan melengkapi saran dari Mbak Khrisma, Mbak Tara juga memiliki tips atau strategi untuk ngemil bijak yang bisa kita praktiikan nih moms:
Cek sinyal tubuh
Ini mirip seperti pertanyaan yang disarankan Mbak Khrisma tadi, yakni bertanya kepada diri kita sendiri moms:
“Apakah saya lapar?”
Nah, lapar enggak sih? Kapan terakhir kali kita selesai makan/ ngemil? 😀
Kalau waktunya berdekatan, sudah tahu kan moms, sebaiknya menahan diri dulu? 😀
“Seberapa banyak saya membutuhkan camilan ini?”
Kalau perutnya merasa lapar banget, ya monggo ambil sesuai porsi yang sekiranya bisa mengenyangkan. Namun, kalau cuma tombo pengen ya ambil sesuai porsi yang ingin dicicipi atau syukur-syukur enggak jadi ngemil 😀 .
“Ini kira-kira physical atau cuma emotional hunger?”
Moms, makan karena lambung/ perut lapar atau makan karena pelarian dari esmosi karean PJJ aja kayak saya di atas? Hahaha. Hayyooo jujur! 😀
Lagi-lagi, jawabannya kalau lapar ya makan, kalau cuma emosi sesaat pereda stress, tahan dulu moms 😀 .
Beraaatt!
Memang sih. Tapi, moms mau tetap bisa ngemil tapi tetap sehat tanpa bonus kelebihan berat badan atau mau ngemil los-losan yang berakibat buruk pada tubuh? (Baik itu jangka pendek maupun jangka panjang?) .
Relaksasi
Masih berkaitan dengan mengecek sinyal tubuh, kali ini Mbak Tara meminta kita untuk menurunkan emosi dan menggunakan logika kita.
“Apakah ngemil saat ini tepat untuk saya?”
Pakai logika dan kesadaran moms. Misal, ketika terbangun malam-malam nih, trus kepengen ngemil. Secara logika kan sebelum tidur udah gosok gigi, masa iya, ngemil lagi? Gimana-gimana? 😀
“Apakah ini pilihan terbaik untuk saya?”
Apakah ngemil satu-satunya jalan keluar saat itu untuk menghilangkan lapar/ stress? Apa enggak ada jalan lain? Misalnya minum air putih aja gitu atau nonton tipi? 😀
“Sesuaikah dengan kebutuhan saya?”
Lagi-lagi skeptis sama pikiran kita, tanyakan lagi apa saat itu memang urgent banget harus mengunyah makanan? 😀
“Action apa yang diperlukan?”
Tegas mau makan/ ngemil saat itu juga atau bagaimana?
Mindful eating and snacking
Nah, begitu moms sampai pada jawaban “OKE, aku butuh ngemil” boleh kok ambil camilannya dan mulai makan. Namun, saran Mbak Tara, libatkan fungsi 5 indera kita, dengan cara:
- Mata: Lihat makanan itu dengan seksama. Perhatikan bentuknya, warnanya, teksturnya, penataannya. Amati apa saja yang ada di makanan itu.
- Hidung: Cium dan nikmati bau makanan tersebut. Rasakan sensasi aromanya.
- Kulit: Sentuh makanan tersebut, rasakan teksturnya.
- Lidah: Masukkan makanan tersebut pelan-pelan ke dalam mulut, biarkan lidah moms pertama kali merasakannya. Jangan cepat-cepat dikunyah ya, hehe.
- Telinga: Dengarkan bunyi yang muncul pada saat kita mengunyah makanan tersebut. Fokus pada bunyi tersebut.
Nah, moms, setelah saya mempraktikkan hal tersebut, camilan yang saya makan tuh bisa berkurang.
Mbak Tara saat mengajak peserta mempraktikkan Mindfull Eating and Snacking.
Hmmm, kalau moms kurang yakin coba deh diingat-ingat saat kita memasak makanan. Setelah memasak, biasanya kita kan jadi enggak tertarik lagi makan makanan yang kita masak tadi. Entah kenapa kok rasanya udah kenyang gitu ya?
Jawabannya adalah karena tanpa kita sadari, kita tuh sebenarnya sudah mempraktikkan mindful eating and snacking ini.
Intinya adalah kita menikmati proses kita makan, makanya sangat disarankan untuk tidak makan dengan cepat, melainkan pelan-pelan dan benar-benar menikmati apa yang kita makan saat itu moms. Coba deh! 😀
Tunggu sebentar
Mbak Tara juga menyarankan untuk menunggu sekitar 15-20 menit sebelum kita makan camilan atau mulai mengunyah lagi untuk kedua kali dst. Biasanya dengan menunggu, rasa lapar/ ingin ngunyah itu bisa hilang moms 😀 .
Bersyukur
Kalau sudah terlanjur ngemil, jangan nyesel moms, hehe. Syukuri saja. Meski demikian, Mbak Tara menyarankan supaya kita melakukan dua hal ini:
- Pertama, mengatakan kepada diri sendiri bahwa kita mensyukuri apapun yang sudah masuk ke dalam tubuh (makanan).
- Kedua, membuat planning kapan sebaiknya makan/ ngemil lagi. Misalnya, “Karena sudah ngemil jam segini, maka nanti saya enggak akan ngemil lagi sebelum jam sekian” atau “Sebelum makan malam” dll.
Dengan mempraktikkan 5 langkah di atas, maka kita sudah bisa disebut pelaku ngemil bijak.
Harapannya, hal ini enggak hanya berdampak kepada diri/ kesehatan ibu/ moms saja, namun juga menurun ke anak-anak moms.
Memang, untuk anak-anak biasanya agak sulit menerapkan tips di atas ya moms, namun Mbak Tara menyarankan supaya moms tetap konsisten untuk mengubah perilaku ngemil supaya, selain mempengaruhi kesehatan, juga dapat menjadi contoh yang baik untuk anak-anak kita.
Kebiasaan ngemil ibu biasanya akan dicontoh oleh anak.
Mbak Tara juga mengatakan supaya moms jangan terlalu cemas atau merasa bersalah kalau tidak memberikan camilan yang diminta oleh anak-anak. Untuk hal seperti ini, moms harus memakai logika moms, apakah itu merupakan “Love” atau cuma “Pity” ke anak.
Perbedaan ‘Love” dan “Pity” ke diri sendiri maupun anak tuh begini moms:
- Kalau “Love” maka apa yang kita lakukan itu artinya memberikan dampak positif ke tubuh kita/ anak. Sedangkan, “Pity” itu yawda tak terlalu memikirkan hal demikian. Sekarang, kalau anak moms merengek minta es krim, padahal anaknya belum makan, kira-kira moms bakal kasi atau enggak? Padahal risikonya nanti si anak sakit perut karena sebelumnya belum makan?
- “Love” itu artinya apa yang moms berikan ke diri sendiri dan anak akan menambah perasaan positif (feel good). Sedangkan, “Pity” seolah bersikap cuek dan bahkan mencari pembenaran pada perilaku tersebut.
- “Love” juga berarti moms tuh ngemil atau memberikan camilan ke anak juga sambil memikirkan efek jangka panjangnya. Sedangkan, “Pity” ya cuma sekadar memikirkan jangka pendek. Misalnya, anak moms saat ini berat badannya sudah agak berlebih dan sebenarnya moms tahu itu enggak baik. Lalu, anak moms merengek minta biskuit padahal tadi baru saja selesai makan. Moms, akan memberikan biskuit itu tanpa memikirkan jangka panjang si anak bisa jadi obesitas atau malah sebaliknya, cuek aja?
- Terakhir, apabila, moms bertindak atas dasar “Love” maka setelah melakukannya moms enggak akan merasakan penyesalan. Sebaliknya, kalau didasari rasa “Pity” moms pasti deh merasa efek bersalah sekali.
Tidak apa menolak permintaan anak yang ingin ngemil terlalu banyak atas dasar “Love”, karena hal itu juga demi kebaikan anak-anak juga.
Ngemil bijak untuk merasa bahagia dan lebih sehat.
Memang sering sih, saya mendengar orang tua, khususnya ibu, mengeluh merasa bersalah karena tidak memenuhi keinginan anaknya. Kalau saya, sejak kecil sudah diwanti-wanti sama dokter anak yang biasa mengimunisasi anak-anak dulu. Jadi, dulu saat anak-anak mengalami Gerakan Tutup Mulut (GTM), dokter anak selalu bilang:
“Ibu jangan mau dikontrol sama anak, tapi ibulah yang mengontrol anak-anak. Tegas. Kalau anak GTM jangan berikan apa yang dia mau, namun berilah sedikit rasa lapar, supaya si anak pada akhirnya mau makan.”
Saya rasa prinsip tersebut juga sejalan dengan ngemil bijak dalam Virtual Sharing Session MondelezXIIDN tersebut #imho.
Trus, moms alangkah baiknya juga kita memberikan camilan juga harus memperhatikan nutrisinya. Jadi, enggak sekadar junk food yang agak kurang bagus buat jangka panjang kesehatan anak.
Oh iya, Mbak Alfa Kurnia, perwakilan dari IIDN dalam Virtual Sharing Session MondelezXIIDN juga memberikan saran serupa, yakni sebaiknya berikan anak-anakan makanan yang selain mengenyangkan, tapi juga harus bernutrisi. Hendaknya, moms memperhatikan jenis, kualitas, juga seberapa banyak jumlah camilan yang dikonsumsi anak-anak (keluarga).
Belajar ngemil bijak bersama para moms.
Yes, sebagai seorang ibu, marilah moms kita mengutamakan yang terbaik untuk anak-anak kita, jadi enggak sebatas menuruti keinginan anak kita. Karena hanya kita lha, para ibu, yang paling memegang peranan untuk memutuskan apa yang terbaik untuk masa depan anak kita, khususnya untuk kesehatan tubunya ya 🙂 .
Satu lagi moms, sebaiknya saat makan/ ngemil usahakan kita melakukannya bersama-sama dengan anak. Jangan membiasakan diri sendiri atau anak ngemil sambil nonton televisi atau bermain gadget. Ketika waktu ngemil, usahakan untuk saling berkomunikasi, saling bercerita, bercanda bersama anak, yang harapannya akan membuat bonding antar keluarga bisa menjadi lebih erat lagi.
Biasanya rasa lelah atau kesedihan akan sirna moms kalau kita sering ngobrol dan terbuka sama keluarga, sambil ngemil bijak juga 😀 .
Dan, pada waktunya nanti, percayalah moms, keluarga kita khususnya anak-anak, bahkan moms sendiri akan mensyukuri perubahan kecil dalam hal ngemil ini.
Ngemil bijak sekarang, maka bahagia dan sehat selamanya 🙂 .
April Hamsa
jujur mba aku malah orang yang ngga suka ngemil, aku lebih suka langsung makan besar hahaha jadi dulu kalo sd atau smp temen temen ku pada jajan, aku jarang banget jajan camilan
Huaaaaaa ku banget nih ka! Kalau lapar makan, kalau pusing banyak pikiran.. makan lagi, tp emg balikin mood ku nih dari nyemil, tp emg hrs sesuai porsi ya, biar BB tetap sehat & terjaga pola makannya
Aku justru orangnya tipe yang jarang ngemil, tapi makan berat sampai kenyang. Hehehe.. Kalo selama jeda waktu antar jam makan perut sudah meraung, baru deh ganjel dengan camilan asal ganyem aja.
Qnak2 pasti happy kalau belajar sambil ditemenin aneka cemilan begini ya mbak
maafkan typo mbak hahaha saking semangatnya ngeliat aneka cemilan, maklum saya tukang nyemil soalnya 🙂
Setujuuuu. Ini camilan yang biasanya disukai anak-anak saya juga. Ngemil memang enak
omejiii, bacaa tulisan ini malem malem ku jadi auto pengen ngemil juga deh, auto buka kulkas buat cari cemilan hihihihi, nggak tau kenapa suka banget ngemil akutuuu
Wkwkwk ah saya malah sebaliknya, jd agak ngerem kebiasaan ngemil
Sebab saya jd mikir, ini lapar atau gimana. Kalau lapar yaa makan aja. Kalau sekedar pengen mengunyah, saya cari buah deg
Pelajaran baru lagi niih…bahwa ngemil juga harus disadari tujuannya, agar gak sembarangan di waktu dan camilan yang kurang tepat.
Suka banget cokelat….
Kak Apriill…itu pas foto bareng, ada yang pake fotonya Joong Ki doonk…
Hihii~
Aku uda gak karu-karuan juga niih…bentuk badannya.
Bundar?
Bulat?
Huhuu….nyemil yang sehat dan dinikmati saat melahapnya.
Ngemil itu emang bikin happy juga sekaligus kenyang pas perut lapar 😁 Tapi kebiasaan nyemil juga harus diimbangi sama kebijakan ya? 😀 ((kebijakan))
Waah thanks for sharing tips ngemil bijaknya Kak, memang yaa kalo di rumah aja itu bawaannya lapar terus dan pengen ngemil terus hihi
dari kemarin-kemarin penasaran apa itu ngemil bijak, ternyata ini yang dimaksud ngemil bijak ya mba. btw aku jadi kepikiran selama ini kalau makan langsung telan aja, jarang menikmatinya dengan mata, telinga, hidung, lidah, apalagi dengan kulit. jadi self reminder juga, makanan itu memang harus dinikmati ya. mau nyobain deh tar kalau makan atau minum dinikmatin gitu
Aku juga biasanya langsung telan Mbak Mei. Nggak dinikmati dulu. Hihihi..
Huhuhuhu… aku nih kalau ngemil suka bablas gitu deh efek keasikan, apalagi kalau udah makanan yang aku suka. Ternyata ngemil pun harus bijak ya, oke next kita ngemil dengan bijak.
Ngomongin soal ngemil, selama ini aku asal aja deh. yang dimau, ya dibeli dan dimakan. Gak kepikiran ini itu. Paahal iya ya, huhu itu tuh ngefek banget ke tubuh. Dan bisa jadi ngaruh ke pola ngemil dan pola makan keluarga. Ihiks jadi merasa bersalah deh. Kudu mulai praktekin deh tips ngemil bijaknya
Aku kira, ngemil sehat itu ya ngemil buah dan sayur. Ternyata bisa apa saja ya selamanya kita bijak makannya. Tok sebenernya, dari camilan-camilan itu juga kita bisa dapet gizi yang bagus. Ya itu tadi, balik lagi ke bijaknya kita makannya. Noted.
Jadi ibu itu emang nggak boleh seenaknya ya, karena jadi role model anak-anak, bahkan juga dalam urusan ngemil.
Saya mau belajar lagi ah, belajar ngemil bijak
Bener banget nih, ngemil juga harus bijak biar gak jadi penyakit di badan nantinya.
Ngemil sebenernya gpp yaa, karena bisa ningkatin mood banget 😆 apalagi kalo rumahnya kayak kapal pecah yang lagi dijajah saking berisiknya
Huah aku merasa sedih karena baca ini jadi selama ini aku kebanyakan ngemil ga beraturan dan ga inget sinyal tubuh apalagi cemilannya ngemil micin wkwkk duhhhh
PR banget buat saya untuk bisa ngemil bijak. Seringnya pengen ngemil karna mulut pengen ngunyah aja padahal perut kenyang. Dan masih sering memperturutkan hawa nafsu ingin mengunyah itu 🙁
makasih sharingnya mbak April, jadi tahu deh kalau ngemil pun harus bijak ya. Apalagi musim pandemi gini, wkwkwk… ngemil loss gak pake rewel ^_^
Well! Aku juga lagi berusaha untuk ngemil lebih bijak nih mba sekarang, karena terbukti banget dengan bijak ngemil jadi lebih sedikit dan ga craving banget hahaha
Mengunyah cemilan memang bisa jadinpelipir lara asyik ya. Tapi kalau pandemi masih lama, berarti harus bijak ngemilnya ya hehe.
wah sekarang lagi rame banget ya seputar ngemil bijak ini. pengen deh coba menerapkan tips dan triknya hehehe
Produk mondelez ini emang enak enak, pengen dicemilin smua…
Tapi harus ngemil bijak ya, sesuai kebutuhan tubuh
kalau saya malahan ga doyan ngemil mba April, tapi setelah baca paparan mba ini, aku jadi mikir, jangan-jangan sebenarnya tubuhku pengen ngemil cuman aku ga paham alarmnya kan, harusnya diisi malah ga diisi perutnya, ok jadi nambah selfcare gitu ke tubuh sendiri
Kalau ngemil kadang kebablasan. Dan mau nggak mau harus kita atur sih agar nggak kebablasan ya mba makannya. Makasih mba sudah berbagi. Btw itu cemilan kesukaan akuuu
yang terpenting untuk bisa ngemil sehat kita harus mindfullness snacking ya.
Aku baru mau praktekkin itu gimana caranya ya mindfullnya yang seperti apa 🙂
harus relaks dulu kali ya pertama kali, dan harus tau sinyal tubuh lapar atau gaknya kali ya.
Hihihii prakteknya susaaah euy..
Ngemil bisa jadi Moodbooster atau kadang Untuk menunda lapar, tapi emang asik banget sih untuk menemani waktu bersantai misalnya.
Selama ini begitu banyak stigma negatif soal ngemil, tapi jika dengan ngemil secara bijak memperhatikan berbagai hal nya, ngemil juga bisa memberi efek yang baik
Ngemil ternyata harus bijak juga yaa. Baru tahu saya mbak. Tadinya aku ngemil ngemil aja salah satu waktu antara makan.
Biasanya memang gadikasih waktu sih, yang penting jangan terlalu dekat jam makan aja.
Ternyata harus diaturjuga yaa. Agak ngemil jadi bijak
Saya juga nih, perut buncit dan berat badan bertambah gara-gara pandemi di rumah aja. Mau coba praktikin ngemil bijak ah…
Kalau kitanya bijak, maka justru aktivitas ngemil ini bisa memberikan manfaat ya mbak. Nah..mulai sekarang mesti belajar dan pelanpelan menerapkan yang namanya ngemil bijak.
jadi karena ngemil ngga bisa distop harus bijaaak ya mba. Yang pasto kalau bisa hindari karbo, hindari gula, hindari lemak kalau ngemil
saat ini anak – anak menikmati aneka cemilan yang dibuat mamanya. Ngga selalu berhasil or cantik seperti buatan toko or pro, but they love them because it was made with LOVE 🙂
Bener banget y mba ngemil bijak buat kesehatan kalo Aku pengalaman biasanya selalu taro buah sih jadi anak2 terbiasa makan buah ketimbang snacks yg beli di luaaran
Ngemil juga ada metodenya yaaa gemes bgt haha akhirnya ada yg bahas soal ngemil juga. Aku masi suka ngemil sampe saat ini hehehe
berarti ini mirip sama feeding rules MPASI anak saya ya hehehe saya kasih waktu antara waktu makan snack dan makan utama, selama ini sih saya ngemil gak pake waktu pantes aja jadi melar kesamping dan kedepan hehe
Ngemil sehat, ngemil yg bikim happy, ngemil yg bijak berarti ya…
Ngemil makanan sehat alami kayak buah sayur n rebus2an masuk kategori ngemil bijak bukan ya?
Ngemil sambil ngopi asyik banget sih buat nemenin create content di rumah, well ngemil pun harus tetap bijak ya kak dalam arti ngemilpun harus ada kandunga nutrisi didalamnya 🙂
Sama cemilannya yang selalu tersedia di rumah juga ituuuu
Habis enak ya di rumah juga biar ga setres ngemil. Yang pasti anak-anak g gabut bisa nyemil
Ini camilan paling gak bisa terlewatkan yaa…kak.
Bener manis bisa melepaskan ketegangan setelah mendampingi anak-anak PJJ.
Hehhe~
Tapi ternyata tetap harus bijak yaa…
Kalau ngemil mbok ajak ajaaak dong. Aku kalau ngemil biasanya milih yang ada banyak kandungan gandumnya mba. Biar bermanfaat juga di aku mba 🙂
kalo soal ngemil, yang paling penting menurutku adalah memerhatikan informasi nilai gizi. soalnya, sering kali ngemil itu bikin bocor alus hihi
Ngemil sepertinya sudah menjadi rutinitas semua emak. Selama ini asal ngemil aja, gak pernah terfikirkan kalo ngemil juga ada aturan khususnya.
Info baru nih jadi kalo nyemil gak bisa sembarangan, biar gak bahaya juga ya buat tubuh
Ngemil memang kudu bijak yaa, kalau enggak bisa kebablasan ini haha peengaruhnya juga besar buat jangka panjang yaa
Wah kalau aku ada Dairy Milk dan oreo nih mba yang selalu ada di rumah. Soalnya ngenyangin juga kalau pas malam malam terus laper. Lah itu termasuk snacking yang sehat nggak ya mba? Hehehehe
Aku makan untuk meredakan stres..emang ga bijak ya..makanya badanku ga kurus-kurus wkwkwk.. Pengen membatasi ngemil tapi kok susah.
aku boros banget ngemil, belvita jadi favorit sih, bikin kenyang juga..
ngemil itu kebutuhan haha, anak saya udah muai bujang baru mulai suka ngemil nih emak berusaha ngerem, baca tulisan ini jadi harus berusaha nge rem ngemil, apalagi banyak dirumah sekarang ini ^_^
Ngemil bijak ala Manda, beli yang kecil2 dan sekali habis, terlebih coklat, itu moodbooster banget dan dengan porsi kecilnya Cadbury udah pas banget.
Ngemil bikin hapy terus asalkan sekarang udah tau cara ngemil bijaknya ya. Duh ibu ya yang jadi role modle kalau gitu harus memperbaiki nih aku juga walaupun gak terlalu suka ngemil tapi suka kasih camilan ke anak
Sebelum ngemil kudu nanya ke diri sendiri dulu yaa. Ga asal ngunyah Aja. Hahaha … Demi kesehatan!
Ga sengaja tapi udah betul haha..untungnya akupun juga selama ini ngemil ga langsung banyak. Biskuit aku taruh wadah toples trus makan beberapa dan toples tutup lagi. Akhirnya dilihat anak anak dan ditiru sama anak anak di rumah.
Cuss kita ngemil bijak sehabis nyari ilmu via zoom bisa praktekkan di rumah ya. Nah kan pantesan kalau aku masak udh g selera makan cepet cepet meskipun udh lapar nih. Karena emang termasuk ke dalam eating and meaning snacking ya
Ngemil bijak itu ternyata kita kudu mengenali tubuh dan kebutuhannya. Aku nih demen banget ngemil malam2 sebelum bobo hahahah plus ngopi pula wkwkwkw. …. Jd prioritasin dulu ya makanan utama abis itu snack2 nya deh kalau bs jangan terlalu guriiiih atau maniiiiis bgt ya.
Aku bangeett nih. Suka kalap kalau ngemil. Kadang nggak mikir udah abis makan, kalau ada camilan favorit, hajaar aja sudah. Jadi makin paham buat bijak ngemil setelah baca ini
saya ngemilnya suka yg asin2 macam keripik, tapi anak suka yg manis2. nah kalo makan oreo,dia cuma mau makan bagian tengahnya ajah. yg biskuit dikasihkan saya, padahal abis dijilat2. wkwkw saya blender campur milkshake deh. camilan jd minuman
Ngga dalam bersosial media aja ya yang butuh bijak, tapi ngemil juga.. kalo ngga bijak ngemil bisa bisa ngga sehat terus muncul banyak penyakit baru deh huhu jangan sampai deh, gegara kurang bijak ngemil malah jadinya buat masalah baru terutama dalam kesehatan
Kalau aku senengnya ngemil yang asin-asin, Pril. Yang manis aku cenderung membatasi. dan kalau udah ngemil kerupuk bisa cepet abis wkwkwk… Padahal harusnya itu buat lauk nasi ya. Kalau badanku udah ngasih sinyal badan berasa gatal-gatal itu biasanya karena udah kebanyakan cheating terutama makan makanan bermicin wkwkwk… Sekarang lagi mau banyakin ngemil buah-buahan aja hihi
kalo aku dirumah bisanya ngemilnya kayak ubi rebus, singkong rebus, pisang rebus, gitu mba hehe selain ngenyangin, enak, dan sehat juga 😀
Haha seram banget memang ngemil sering kalap aku..habisnya puas gitu ngunyah tahunya gejala stres huhu..kudu bijak..
Sebenarnya sih bukan tipe pengemil yang gimana juga gitu akutu..Tapi kalau lagi stres memang larinya ke makanan dan ngasal. Hiks. Padahal kalau ngemilnya bijak bakalan bermanfaat ya. Apalagi sebagai Emak yang jadi role model bagi anak-anak. Baiklah, berarti mesti direvisi ini pola ngemilnya agar lebih bijak lagi…
Sama, Mbak. Aku kalau ngemil sekarang nggak lagi langsung bawa satu kemasan. Cukup 1-2 keping biskuit dinikmati pelan-pelan. Trus minum air yang banyak hahaha. Anak-anak juga mulai kubiasakan gitu.
Ngemil bijak ini pentingbangetya biar gak kebablasan kitanya. Gak kebablasan makan, duit beli camilannya juga hehehe.
Perhatian tentang ngemil sampai sedetil ini ya, Mbak. Kalau ngemilnya yang menyehatkan gitu, sih, ngga pikir panjang, yaaa. Aman2 sajaa.
Iiiihhh aku kesentil. Baru juga selesai makan besar, udah langsung jajan. Padahal mah perut begah. Tapi ya mulut kok kayaknya masih pengen ngegayem. Hahahahaha… Apalagi masih jaman WFO Mba. Gak pernah skip jajan setelah makan siang.
Aku baca ini sambil ngemil sehat. Hahahhaa. Tapi emang nih kalau kebiasaan ngemil susah berhentinya ya mbaaa. Makasih tipsnyaaa
Aku tuh suka banget ngemil, tapi ngemilnya gorengan. Hiks. Anakku malah lebih sehat, sukanya ngemil buah. Sejak pandemi ini aku mulai belajar ikut ngemil buah juga nih. Tapi masih berasa nggak puas gitu.
Bagi aku ngemil itu sebenarnya bikin bahagia. Tapi kadang kebanyakan lupa sehingga makanan di meja atau di toples saja tak tersentuh 😅
Aku suka ngemil dan bahagia pas ngemilnya. Tapi begitu selesai ngemil biasanya berkurang kebahagiaanku karena yang mulut terasa asemlah, yang BB naik lagi lah. Pokok banyak penyesalan. Heuheu. Sekarang lagi belajar mengontrol camilan. Memang sudah waktunya daku harus ngemil bijak.
Suka nih sama istilahnya. “ngemil bijak!”
Btw, kalau sudah makan besar biasanya aku tidak tertarik ngemil lagi.
Apalagi kalau habis minum air putih satu gelas, biasanya kurang tertarik ngemil.
Dan aku setuju itu dengan cara, camilan kudu ditakar ngambilnya
Ngemil itu harus ada catatannya juga jangan asal ngemil hahaha dan aq mulai skg kalo mau ngemil liat isi kandungannya hahaha
Dulu kalau ngemil rasanya semua pengin langsung dilahap habis. Ikutan webinar bareng Mondelez ini jagi berasa ketampar hehehee.. harus bisa kendalikan hasrat ngemil yang berlebih ya. Tetap bisa nikmati jajanan asalkan tidak berlebihan.
Iya juga ya.. kebiasaan ngemil itu berawal dr ibunya. Klo ibunya doyan keju dan coklat, otomatis anak2nya demen yang sama dengan yg ibu makan. Soalnya kan cemilannya juga ibunya yang beliin.. xixixi
Hidup ini harus bijak yo sampai ngemil aja harus bijak biar tetap positif. Ngemil ora gawe lemu lan kolesterol xixixi. Tapi aku ga suka ngemil karena ibuku ga ngemil tapi klo bengong baca buku