Ketika Embun Merindukan Cahaya. “Kok kayaknya judul novel ini enggak asing ya?” Teman-teman merasa begitu? 😀 Mungkin, karena teman-teman masih ingat kalau saya dulu pernah menulis resensi tentang novel yang judulnya Embun di Atas Daun Maple di blog ini juga. Nah, Ketika Embun Merindukan Cahaya ini merupakan sekuel dari novel sebelumnya yang berjudul Embun di Atas Daun Maple itu.

Buat teman-teman yang enggak ingat atau bahkan belum mengtahui sama sekali tentang novel Embun di Atas Daun Maple, it’s oke. Saya beri gambaran sedikit ya tentang novel ini. Jadi, ceritanya Embun di Atas Daun Maple menceritakan tokoh utamanya Sofyan alias Fyan, pemuda muslim asal Teluk Kuantan, Riau yang memperoleh beasiswa belajar di Kanada.

Cover novel Ketika Embun Merindukan Cahaya.

Sikap Fyan yang santun membuatnya disukai oleh teman-temannya yang memiliki latar belakang, baik negara, maupun agama yang berbeda-beda. Beberapa nama teman Fyan antara lain: Kiara, Felix, Frits, Olivia, Zahra, Eva. Fyan dan teman-temannya itu sering terlibat diskusi seputar agama. Meski demikian, mereka tetap saling menghormati keyakinan masing-masing. Meskipun, pada akhirnya, ada beberapa teman Fyan yang mulai tertarik mempelajari agama Islam secara lebih mendalam. Oh ya, ada pula keberadaan seorang secret admirer dalam novel pertama yang identitasnya masih misterius.

Informasi novel Ketika Embun Merindukan Cahaya

Berikut adalah informasi tentang novel Ketika Embun Merindukan Cahaya:

  • Judul: Ketika Embun Merindukan Cahaya
  • Penulis: Hadis Mevlana
  • Editor: Said Kamil
  • Penerbit: Tinta Medina, Creative Imprint of Tiga Serangkai
  • Genre Novel: Religi Islam
  • Tebal: 340 + xi halaman
  • ISBN: 978-602-0894-97-3
  • Cetakan Pertama, 2018

Sekilas tentang novel Ketika Embun Merindukan Cahaya

Ketika Embun Merindukan Cahaya masih menceritakan kehidupan dan hubungan Fyan dengan teman-temannya, Kiara, Felix, Frits, Olivia, Zahra, dan Eva. Selain itu, ada pula tokoh Mario seorang cleaning service di apartemen yang disewa oleh Fyan yang sepertinya tertarik belajar tentang Islam.

Cerita dalam novel Ketika Merindukan Cahaya dimulai dengan setting waktu sepertiga malam, ketika Fyan melaksanakan sholat sunnah Tahajud. Dalam doanya, Fyan mengungkapkan kerinduannya kepada kampung halamannya. Fyan juga berharap bisa segera berkumpul kembali dengan ibu dan adik satu-satunya, ‘Aini. Tiba-tiba, nuansa malam yang sendu juga membuatnya teringat kepada laki-laki yang menjadi panutannya, almarhum Abah-nya. Sebentar lagi, studi Fyan memang akan segera selesai. Artinya, tak lama lagi Fyan akan kembali pulang ke Indonesia.

Novel Ketika Embun Merindukan Cahaya menceritakan kisah persahabatan anak manusia dengan latar belakang yang berbeda.

Tokoh Kiara, gadis pemeluk Kristen Ortodoks diceritakan telah memeluk Islam. Namun, Kiara belum mengikrarkan dua kalimat Syahadat secara resmi. Kiara juga masih merahasiakan mengenai keislamannya kepada teman maupun keluarganya. Walaupun telah mengenakan kerudung, banyak orang menganggap bahwa Kiara sedang memakai pakaian sebagaimana yang sering dikenakan oleh kaum perempuan pemuka agamanya. Hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa sebenarnya Kiara sudah berubah keyakinannya.

Dalam novel Ketika Embun Merindukan Cahaya, hubungan persahabatan Fyan dengan roommate-ya Si Felix lebih menonjol dibandingkan sebelumnya. Ternyata, meskipun selama ini Felix memperlakukan Fyan yang notabene seorang muslim dengan baik, namun sebenarnya Felix memendam kebencian terhadap Islam. Bagi Felix, Islam-lah yang membuat keluarganya hancur berantakan. Akibatnya tragis, ibu Felix bunuh diri dan dia terpisah dari adik yang disayanginya.

Aku kehilangan jejaknya. Facebook-nya kulihat sudah tak aktif. Namun, sampai hari ini aku selalu rajin mengirim e-mail untuknya, mengabarkan kabarnya meski tak pernah sekali pun ia membalasnya.” (Halaman 48).

Namun, Felix masih bisa berpikir jernih bahwa tidak semua orang Islam bersalah atas tragedi keluarganya. Felix masih berteman baik dengan Fyan, bahkan berusaha membantu Fyan menemukan siapa gadis pengagum rahasia Fyan yang selama ini mengiriminya bunga dan puisi. Tak lama kemudian, Felix mengetahui siapa gadis tersebut melalui rekaman CCTV apartemen. Namun, Fyan masih ragu akan kebenaran bahwa gadis itu adalah secret admirer-nya. Fyan merasa bahwa tidak mungkin gadis yang dimaksud Felix adalah gadis yang selama ini suka mengiriminya bunga dan puisi. Terlebih lagi, ada seorang gadis lain yang akhir-akhir ini suka memberi bunga yang sama persis kepadanya.

Fyan juga menjadi akrab dengan Mario yang banyak bertanya tentang Islam. Sehingga, “adegan” diskusi tentang agama Islam makin sering diceritakan di novel Ketika Embun Merindukan Cahaya ini. Tidak hanya sekadar sharing, namun tokoh Fyan juga berupaya memberikan bukti-bukti ilmiah akan kebenaran Islam, sehingga teman-teman diskusinya kesulitan membantahnya.

Konflik terjadi pada saat keluarga Kiara mengetahui bahwa anak gadis satu-satunya telah memeluk Islam. Orang tua Kiara sampai jatuh sakit. Tunangan Kiara marah besar.

Tidak ada yang hilang Ayah. Tidak ada yang berubah dariku kecuali perbedaan iman di antara kita. Aku masih putrimu yang dulu. Aku akan selalu berbakti kepada Ayah dan Ibu, meski saat ini berbeda jalan yang kita tuju.” (Halaman 301)

Novel Ketika Embun Merindukan Cahaya kemudian diakhiri dengan hari wisuda Fyan dan teman-temannya. Adik Felix muncul hari itu. Pada saat yang sama, Fyan akhirnya menemukan kebenaran siapa gadis yang selama ini mengiriminya bunga dan puisi. Gadis itu bahkan berani “menembaknya” untuk diperistri oleh Fyan.

Kelebihan dan kelemahan novel Ketika Embun Merindukan Cahaya

Menurut saya kelebihan dari novel Ketika Embun Merindukan Cahaya ini adalah gaya bahasa yang dipakai cukup ringan, sehingga sangat mudah dinikmati oleh pembacanya. Meskipun diskusi-diskusi agama dalam novel ini mulai terasa berat, karena melibatkan rumus-rumus Einstein salah satunya, tapi karena penyajiannya yang ringan, pembaca cukup mudah menangkap maksudnya.

Novel Ketika Embun Merindukan Cahaya ini juga sarat akan nilai-nilai positif. Pertama, karena berhasil menyajikan kisah persahabatan antara anak manusia dengan latar belakang yang berbeda-beda. Kedua, mampu menggambarkan bahwa semua agama di dunia mengajarkan kebaikan. Seolah novel ini menggambarkan alangkah indahnya kalau semua yang berbeda itu bisa hidup rukun berdampingan tanpa masalah.

Selain itu, banyak hal tentang agama Islam yang bisa dipelajari dari novel Ketika Embun Merindukan Cahaya ini. Kita bisa menemukannya dalam diskusi-diskusi agama yang dilakukan oelh Fyan dan teman-temannya, dimana diskusi-diskusi itu mendominasi novel ini.

Sedangkan kelemahannya, menurut saya, novel Ketika Embun Merindukan Cahaya kurang menceritakan setting latar Kanada-nya. Mungkin, karena latar Kanada sudah banyak diceritakan di novel pertamanya dahulu. Porsi terbanyak di novel kedua lebih banyak membahas diskusi-diskusi tentang agama Islam.Saya berharap nuansa Kanada-nya lebih kental lagi, sehingga saya bisa berimajinasi mengenai kehidupan Fyan dan teman-temannya di Kanada.

Lalu, saya berharap konflik yang melibatkan Felix lebih digali lagi. Mungkin dengan sedikit flashback ke kehidupan Felix sebelumnya. Juga, mungkin bisa dilengkapi dengan bagaimana Felix bisa berdamai dengan masa lalunya itu, sehingga bisa menerima seorang muslim jadi teman bahkan roommate-nya. Begitu pula dengan konflik yang dialami tokoh Kiara, mungkin sebelum orang tuanya jatuh sakit, ada “bumbu-bumbu drama”-nya terlebih dulu. Misal, seperti penolakan orang tua Kiara yang begitu marah anaknya memeluk Islam, barangkali? Namun, kemungkinan orang tua Kiara dalam novel ini lebih mudah nrimo karena mereka pun diceritakan berasal dari keluarga dengan latar belakang multi agama.

Terlepas dari itu, menurut saya novel ini tetap menarik untuk diikuti. Kalau mau lebih menikmatinya, saran saya teman-teman juga membaca novel pertamanya, Embun di Atas Daun Maple. Trus, sepertinya penulis juga tengah menyiapkan novel ketiganya yang merupakan lanjutan dari novel Ketika Embun Merindukan Cahaya ini. Sebab, di novel Ketika Embun Merindukan Cahaya ini, Fyan belum menjawab lamaran secret admirer-nya.

Giveaway berhadiah novel Ketika Embun Merindukan Cahaya

Begitulah teman-teman, sekilas tentang isi dari novel Ketika Embun Merindukan Cahaya karya Hadis Mevlana ini. Apakah ada teman-teman ingin tahu lebih mengenai jalan cerita dari novel Ketika Embun Merindukan Cahaya? Buat teman-teman yang mau tahu banget isi novel Ketika Embun Merindukan Cahaya, saya akan membagikan hadiah (giveaway) berupa SATU buah novel Ketika Embun Merindukan Cahaya ini.

Namun, tentu aja ada syarat dan ketentuannya ya? Namanya juga giveaway, hehe. Syarat dan ketentuannya gampang kok, teman-teman tinggal mengikuti instruksi di bawah ini:

  • Memiliki alamat di Indonesia untuk pengiriman buku.
  • Wajib like FanPage Keluarga Hamsa.
  • Wajib follow juga akun Instagram @april.hamsa dan @hadismevlana.
  • Enggak wajib, tapi akan menjadi nilai lebih, follow akun Twitter: @april_hamsa.
  • Share link postingan Blogtour dan Giveaway Novel Ketika Embun Merindukan Cahaya ini di Twitter dengan mention @april_hamsa, beri tagar #KetikaEmbunMerindukanCahaya, dan mention/ tag tiga orang temanmu. Apabila enggak punya Twitter, cukup share di Facebook, mention Keluarga Hamsa atau April Hamsa, jangan lupa tagar #KetikaEmbunMerindukanCahaya.
  • Tulis pernyataan di kolom komentar postingan ini: “Mau tahu tentang kisah Fyan di Kanada, donk.”
  • Tulis juga data diri teman-teman di bawah pernyataan tersebut:
  1. Nama:
  2. Akun Facebook:
  3. Akun Twitter:
  4. Akun Instagram:

Contoh:

Mau tahu tentang kisah Fyan di Kanada, donk.”

Nama: April Hamsa

FB: April Hamsa

Twitter: @april_hamsa

Instagram: @april.hamsa

Giveaway ini berlangsung dari tanggal 25 sampai 31 Maret 2018. Pemenang giveaway akan diumumkan pada tanggal 1 April 2018. Pemenang akan dipilih secara acak.

Syarat dan ketentuannya gampang banget kan? Yuk, ikutan ya teman-teman… makasiiihhh 😀  .

Edit:

Hello hello assalamuallaikum wr wb, sebelumnya mohon maaf banget atas keterlambatan pengumuman ini. Soalnya saya sedang sok sibuk di dunia nyata.

Well, tanpa nambahin basa-basi lagi, saya umumkan pemenangnya adalaaaahhh ZEFY ARLINDA. Selamat yaaaa…

Buat teman-teman yang lain, harap jangan berkecil hati yaaaa… pengennya sih kasi semua yang ikutan, apa daya bukunya cuma satu. Saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasi teman-teman semua yang ikutan 🙂 .

Buat ZEFY ARLINDA bisa kontak saya melalui email: april.hamsa@gmail.com untuk menginfokan alamat pengiriman novelnya. Sekali lagi selamat dan saya tunggu emailnya ya 🙂 .

April Hamsa

Categorized in: