Batuk berdahak menyerang ketika musim pancaroba? Duh, kondisi kayak gini menurut saya momok banget, teman-teman. Pasalnya, walaupun kesannya “cuma sakit batuk”, namun cukup membuat saya stress. Mengapa demikian? Ntar, saya ceritain yaaa… Tapi, itu dulu, sih. Kalau sekarang, alhamdulillah, saya sudah menemukan obat batuk yang cocok untuk saya dan keluarga, yakni Bisolvon. Sehingga, apabila saya atau anggota keluarga yang lain terserang batuk berdahak, tinggal minum obat batuk Bisolvon saja. So far, menurut saya cepet deh sembuhnya 😀 .

Batuk berdahak sekarang bukan masalah karena saya selalu sedia Bisolvon di rumah.

Cerita terserang batuk yang membuat stress

Tadi, saat memulai artikel ini, saya sempat bilang kan ya kalau saya stress ketika batuk menyerang? Sebenarnya, kejadiannya baru-baru ini aja sih, saat musim pancaroba di akhir tahun kemarin datang. Saya dan anak-anak bergantian sakit.

Saya merasa sudah cukup stress ketika tiba-tiba sakit batuk, lalu badan meriang, dan demam menyerang. Bagaimana tidak? Lha wong ketika sakit seperti itu, saya hampir enggak bisa menelan makanan apapun. Akibatnya saya jadi kurang berenergi dan pekerjaan rumah pun enggak keurus.

Sakit batuk bisa bikin stress juga lho. Sumber: Pixabay.

Saat tahun baruan pun, yang rencananya kami sekeluarga mau staycation ke salah satu hotel di Jakarta, akhirnya batal. Tahun baru kemarin pun berlalu gitu aja dengan kelabu #melas.

Tak lama setelah saya sembuh, eh, gantian anak pertama saya (Maxy) sakit batuk, disusul anak kedua (Dema) saya ikutan batuk. Jadi, serumah tuh batuknya enggak sembuh-sembuh karena ping pong. Sementara, keduanya enggak bisa dipisahin. Yaaa, namanya juga kakak dan adik ya?

Sama seperti saya, kedua anak saya kalau terserang batuk, akhirnya jadi malas makan. Bagian malas makannya ini lho yang bikin gemas, sekaligus cemas. Kalau saya, sebagai orang dewasa, saat sakit, ya masih bisa lha, maksain nelen makanan dikit-dikit. Lha, kalau anak-anak, dipaksa makan ya susah. Bahkan, Dema itu bisa bertahan enggak makan berhari-hari kalau sedang sakit 🙁 . Untungnya, anaknya masih mau minum air putih dan susu.

Ketika anak-anak saya sakit, saya pun kembali drop lagi. Kemungkinan besar karena kecapaian mengurus anak-anak. Sampai akhirnya, gong-nya tuh sekitar dua mingguan lalu, saya angkut anak-anak ke dokter untuk memastikan kondisi mereka. Alhamdulillah, kalau Dema sih ketahuan cuma kena roseola aja. Namun, Maxy sempat cek darah soalnya abis reda demamnya, tak lama kemudian demam lagi.

Maxy saat cek darah beberapa waktu lalu.

Tapi, kondisi Maxy juga alhamdulillah negatif untuk DBD, Tifus, dll sih. Bahkan HB-nya pun normal. Sehingga kesimpulan dokter, ya penyakit di rumah ping pong aja sih. Anak-anak dan saya harus banyak istirahat. Dokter pun meresepkan beberapa obat, seperti vitamin, obat penurun panas/ pereda nyeri, plus obat batuk untuk kami.

Yaaa, jadi begitulah ceritanya teman-teman. Musim pancaroba kali ini, kami sekeluarga KO semua 🙁 . Semoga, teman-teman dan keluarga enggak mengalami hal seperti kami yaaa. Sehat-sehat selalu. Aamiin.

Mengapa orang sering jatuh sakit saat musim pancaroba?

Namun, memang yang namanya musim pancaroba atau musim peralihan dari musim hujan ke kemarau atau sebaliknya ini, rawan mengundang penyakit ya teman-teman? Penyakit yang banyak menyerang orang-orang ya salah satunya batuk tadi. Selain batuk, penyakit-penyakit seperti pilek, infeksi saluran pernafasan akut (ISPA), asma, sakit tenggorokan/ panas dalam, dll juga sering timbul.

Musim pancaroba memang situasi yang rawan mengundang penyakit.

Sebenarnya, mengapa sih kok banyak orang jatuh sakit ketika musim pancaroba datang?” Mau tahu penyebabnya?

Jadi, teman-teman, ketika musim pancaroba datang kan cuaca tuh suka berganti tiba-tiba. Tadinya panas, eh, tiba-tiba kemudian turun hujan. Begitu pula sebaliknya, dari hujan berganti ke panas. Tubuh kita ini dipaksa untuk menyesuaikan dengan suhu dan tekanan udara yang berubah-ubah seperti itu. Nah, kondisi seperti itu sangat sesuai untuk waktu berkembang biaknya virus dan kuman di sekitar kita. Akibatnya, mereka yang daya tahan tubuhnya lemah, begitu kehujanan lalu kepanasan dan sebaliknya, rentan sekali terserang penyakit.

Biasanya sih mereka yang daya tahan tubuhnya rendah itu, karena mereka:

  • Makannya kurang teratur.
  • Asupan gizi/ makanannya enggak seimbang.
  • Kurang minum.
  • Waktu istirahat/ tidur kurang.
  • Jarang berolahraga.

Hayyooo-hayyooo coba cek list, kira-kira teman-teman ada yang berpotensi punya daya tahan tubuh rendah sehingga mudah terserang penyakit ketika pancaroba tidak? Kalau saya pribadi, saya akui, hal-hal yang saya sebutkan itu kayaknya memang kebiasaan buruk saya semua. Makanya, kemarin itu saya mudah terserang penyakit, akibatnya anak-anak saya juga kena deh, ketularan saya, hiks.

Tips supaya tidak sakit batuk ketika musim pancaroba

Lalu bagaimana donk supaya kita enggak gampang sakit saat musim pancaroba datang?” Teman-teman mau tahu caranya?

Okey, melalui postingan ini juga, saya juga mau bagi-bagi tips supaya kita enggak sakit, khususnya terserang batuk, ketika musim pancaroba datang ya? Eh, tapi sebenarnya, ini bukan tips dari saya sih, melainkan tips dari dr. Riana Wijaya (dr. Riana), seorang Sanofi Medical Expert, yang menjadi narasumber di acara talkshow yang diselenggarakan oleh Bisolvon dan Fimela pada tanggal 25 Januari lalu.

Suasana talkshow bersama Bisolvon dan Fimela.

Selain dr. Riana, dalam talkshow bertajuk “Jangan Batuk Berdahak Jauhkan yang Dekat di Masa Pancaroba Ini” yang diselenggarakan di Eighty Nine, Kemang, Jakarta Selatan tersebut, hadir pula narasumber lain, yakni Brand Manager Bisolvon Mega Valentia (Ibu Mega) dan mom influencer Amallia Sarah. Ketiga narasumber tersebut sharing tentang informasi dan tips seputar mencegah sakit saat musim pancaroba datang.

Waktu itu pas banget, saya ikutan talkshow-nya saat saya dalam masa pemulihan setelah sakit. Jadi, saya dengerin baik-baik tuh tips dari narasumbernya 😀 . Teman-teman mau tahu tidak, tips supaya tetap sehat menghadapi pancaroba?

Well, berikut adalah tips tetap sehat ketika musim pancaroba datang menurut dr. Riana:

Jaga kebugaran tubuh

Jangan malas bergerak, perbanyak olahraga, istirahat yang cukup, minum vitamin bila perlu.

Perbanyak makan buah dan sayuran

Buah dan sayuran mengandung antioksidan yang bisa menangkal datangnya penyakit. Hindari makan gorengan, makanan pedas, juga junk food.

Perbanyak konsumsi air putih

Minum air putih yang banyak, minimal 2 liter sehari.

Persiapkan diri terhadap perubahan cuaca

Jangan lupa kalau bepergian keluar rumah sedia selalu jas hujan, payung, pakai jaket, dll.

Gunakan masker untuk melindungi diri dari penyebaran virus

Pakai masker ketika sakit. Tujuannya untuk melindungi diri sendiri dan orang lain supaya mereka enggak tertular penyakit kita.

Memakai masker itu untuk melindungi diri sendiri dan orang lain. Kalau kita yang batuk untuk menghormati orang lain. Namun, kalau ada orang lain batuk dan dia enggak pakai masker, ya kita yang ngalah jangan deket-deket sama dia,” saran dr. Riana.

Menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Bersihkan lingkungan rumah. Jika ada debu atau kotoran yang berisiko bikin batuk atau alergi sebaiknya segera dibersihkan.

Dr. Riana memberikan tips supaya bisa terhindar dari penyakit batuk.

Dr. Riana juga menyarankan, sebaiknya kalau sudah terserang batuk, sebaiknya batuk itu cepat-cepat diobati. Sebab, jika enggak cepat-cepat diobati, nanti berisiko akan menulari orang lain.

Nah, kalau batuk sudah terlanjur menyerang kita, apa yang harus kita lakukan?”

Kalau kita sudah terlanjur batuk, dr. Riana juga punya tips nih teman-teman:

  • Pakai masker, supaya mencegah penularan virus.
  • Minum vitamin atau antioksidan, supaya penyembuhan bisa lebih cepat.
  • Cepat-cepat obati batuk. Bisa dengan minum obat batuk. Supaya bisa cepat memutus rantai penularan batuk.

Dalam kesempatan itu, dr. Riana juga berpesan, bahwa sebaiknya kita juga mencermati batuk kita termasuk jenis batuk kering atau berdahak. Keduanya berbeda ya teman-teman. Kalau batuk kering biasanya enggak ada lendirnya, kalau batuk berdahak terasa ada lendir di tenggorokan.

Jangan sampai kita salah minum obat. Aslinya batuk berdahak malah minum obat batuk untuk batu kering. Hal ini akan mengakibatkan refleks batuk hilang dan dahak menumpuk. Kalau batuk berdahak yang kasi obat batuk berdahak yang bisa mengencerkan dahaknya. Makanya pastikan beli obat yang cocok,” kata dr. Riana.

Menyembuhkan batuk berdahak dengan minum Bisolvon

Ngomongin soal obat batuk, apalagi untuk anak-anak, Amallia Sarah pun mengajukan curhat sekaligus pertanyaan kepada dr. Riana. Menurut Amallia Sarah, selama ini kalau anaknya sakit batuk, dirinya takut-takut ngasi obat batuk. Amallia Sarah lebih memilih pengobatan tradisional dengan madu, dll. Alasannya adalah karena dirinya khawatir dengan efek samping yang ditimbulkan jika memberikan obat batuk untuk anaknya.

Amallia Sarah sharing apa yang dia lakukan saat anaknya batuk.

Menjawab kekhawatiran Amallia Sarah, dr. Mega mengatakan bahwa kalau anak batuk, sebaiknya jangan menunda untuk mencari pengobatan. Takutnya malah terjadi komplikasi seperti radang paru, pneumonia, bronkitis, dll. Kalau mau minum obat batuk, misalnya seperti Bisolvon yang “cuma” mengandung Bromhexine, yakni pengencer lendir/ dahak, masih aman kok untuk dikonsumsi oleh anak kecil. Tentu saja harus sesuai dengan dosis yang tepat.

Dr. Riana kemudian bercerita bahwa seringkali dia mendapati pasien yang mengabaikan batuk. Padahal, sebetulnya enggak boleh begitu. Saat kita batuk, otomatis ya sebenarnya sudah ada virus yang siap-siap menyebar ke orang lain.

Kenapa harus ditunda? Disarankan segera cari pengobatan. Daripada menular ke keluarga kita? Kalau enggak segera diobati biasanya dahak akan berubah warna trus diiringi dengan demam menggigil. Bahkan sering juga bikin sesak di dada,” kata dr. Riana.

Mengamini saran dr. Riana, Ibu Mega dari Bisolvon mengatakan bahwa yang namanya batuk, khususnya batuk berdahak, harus segera diatasi. Jika enggak cepat-cepat diobati, maka akan membuat kita jadi enggak enak kalau dekat orang lain, khususnya anak-anak kita atau orang lain di sekitar kita, baik di rumah, di kantor dll. Khawatir kita bikin mereka tertular batuk.

Jangan tunggu nanti-nanti, harus sekarang menghilangkan batuk berdahak, supaya kita bisa senantiasa dekat sama keluarga,” pesan Ibu Mega. Ibu Mega juga mewanti-wanti:

Jangan batuk berdahak, jauhkan yang dekat.”

Menurut Ibu Mega, kalau konsumsi obat batuk, sebaiknya pilih obat batuk yang:

  • Telah terdaftar di BPOM.
  • Obat batuk tersebut telah teruji klinis, efektif meredakan batuk.
  • Obat batuk tersebut direkomendasikan dokter.

Nah, Ibu Mega mengatakan bahwa Bisolvon, produksi dari Sanofi ini, telah memenuhi semua kriteria tersebut. Bisolvon sendiri relah hadir selama 45 tahun untuk seluruh keluarga Indonesia, sebab variannya cukup lengkap.

Berikut adalah varian obat batuk Bisolvon:

Bisolvon Extra

Obat batuk untuk remaja dan orang dewasa. Memiliki fungsi meredakan batuk berdahak.

Bisolvon Kids

Obat batuk dengan rasa buah strawberry yang sangat disukai anak-anak (usia 2-10 tahun). Kemasannya berukuran 60 ml.

Beberapa varian obat batuk Bisolvon.

Bisolvon Tablet

Tablet ini bisa langsung ditelan dan cukup praktis dibawa-bawa kemana saja. Cocok buat yang aktivitasnya cukup padat,

Bisolvon Solution

Untuk remaja atau dewasa yang menderita penyakit tertentu seperti diabetes, dll. Soalnya varian Bisolvon yang ini bebas gula. Selain itu, Bisolvon Solution juga banyak dipakai oleh dokter (khususnya dokter anak) untuk perawatan nebulizer.

Bisolvon Tablet untuk mereka yang beraktivitas tinggi.

Cukup lengkap kan varian produk obat batuk Bisolvon? FYI, dokter anak-anak kemarin juga memberikan Bisolvon Kids untuk anak-anak untuk lekas meredakan batuk yang mengganggu. Alhamdulillah cocok buat anak-anak. Saya pun saat kapan hari mulai tampak tanda “uhuk-uhuk” lagi, langsung menyediakan dan konsumsi Bisolvon di rumah. Jadi, Bisolvon pun, kini menjadi obat batuk andalan keluarga kami, deh. FYI, Bisolvon pun bisa dengan mudah kita temukan di apotek, toko obat, minimarket, supermarket, atau online marketplace.

BTW sebelum acara berakhir, Amallia Sarah juga membagi tips kalau misalnya ada anggota keluarga atau anak yang sakit batuk, yakni:

  • Jangan panik.
  • Cari referensi, misalnya di internet, untuk pertolongan pertama.

Setelah mendengarkan penjelasan dr. Riana, Amallia Sarah juga mengatakan bahwa dirinya kini lebih yakin dengan Bisolvon, khususnya untuk sediaan kalau anaknya terserang batuk.

Saya jadi ingin stock banyak Bisolvon di rumah,” kata Amallia Sarah.

Oh iya, di akhir acara Ibu Mega berpesan supaya obat batuk yang sudah kita buka dan konsumsi, sebaiknya untuk sekali pakai yaaa. Dalam artian sekali buka, abis enggak abis ya dibuang. Jangan kemudian, batuk kita sembuh, obat belum habis, lalu kita simpan di kulkas, misalnya. Kalau sudah dibuka dan dikonsumsi, lalu enggak habis ya dibuang.

Ibu Mega berpesan supaya jangan menunda mengobati batuk berdahak.

Kita enggak tahu di rumah kadar kebersihannya gimana, udara terbuka, maka paling bener ya sekali penggunaan, sekali buka ya udah. Kalau ditaruh di kulkas juga kita enggak tahu itu bersih apa enggak,” jelas Ibu Mega.

Sebenarnya jika patuh terhadap dosis yang 60 ml biasanya akan abis dalam dua hari. Obat batuk kita itu 120 ml ya buat empat hari, harusnya sudah habis. Kalau ada sisa kemungkinan ada yang lewat-lewat pemberiannya. Tapi, ya kalau udah enggak batuk ya enggak stop minumnya,” jelas Ibu Mega.

Bagaimana teman-teman udah paham kan ya tentang tips supaya jauh dari sakit, khususnya batuk, ketika pancaroba? Sudah paham juga kan, bagaimana sebaiknya memilih obat batuk yang benar-benar terpercaya? Tentu saja, Bisolvon, maksud saya 😀 . Soalnya saya juga minum Bisolvon kalau batuk, jadi bisa ngomong kalau memang Bisolvon ini ahlinya dalam menyembuhkan batuk berdahak.

Semoga teman-teman mendapatkan manfaat dari postingan ini yaaaa. Semoga teman-teman juga sehat selalu, aamiin 🙂 .

April Hamsa