Obat generik. Hmmm, kalau mendengar nama obat tersebut, saya jadi teringat percakapan antara budhe dengan ibu saya dulu, sewaktu mengantar eyang saya yang sakit kontrol ke dokter. Kebetulan, budhe saya dulu seorang perawat di sebuah rumah sakit di Surabaya.
“Nanti, tebusnya obat generik aja enggak apa-apa,” kata budhe.
“Apa tidak apa?” tanya ibu saya.
“Enggak apa-apa kandungan obatnya sama aja,” jawab budhe saya.
Alhasil, sampai sekarang pun, kalau misalnya ibu sedang enggak enak badan. Setiap ke dokter, ibu saya mintanya obat generik. Alhamdulillah, obatnya ampuh-ampuh aja, sih. Punya efek menyembuhkan penyakit yang enggak kalah ampuhnya dengan obat bermerk.
Nah, saya tahu kalau kandungannya sama. Saya juga ngerti kalau obat generik punya kemampuan menyembuhkan penyakit yang sama juga. Cuma, waktu itu, hal yang belum terjawab adalah, mengapa kok harga obat generik jauh lebih murah?
Sampai beberapa waktu kemudian, pertanyaan saya tersebut akhirnya terjawab. Tepatnya pada tanggal 13 November 2017 lalu, ketika saya menghadiri acara blogger gathering di PT Hexpharm Jaya Laboratories (Hexpharm Jaya Labs). Blogger gathering tersebut berupa presentation dan factory tour.
Di depan PT Hexpharm Jaya Laboratories Cikarang.
Selayang pandang PT Hexpharm Jaya Labs
Saat acara presentation, para blogger disambut dengan hangat oleh jajaran manajemen dan staf PT Hexpharm Jaya. Hadir sebagai perwakilan perusahaan, sekaligus narasumber yang melakukan presentasi, yang menjelaskan kepada kami yang awam-awam tentang obat ini, yakni: Group Product Manager Bapak Boni Anom, Departement Medical Head dr. Artati, dan Kepala Pabrik Bapak Parlindungan DS.
Group Product Manager Bapak Boni Anom memperkenalkan perusahaan.
Berdasarkan presentasi dari Bapak Boni Anom saya mengetahui bahwa PT Hexpharm Jaya Labs merupakan salah satu perusahaan farmasi di Indonesia. Perusahaan ini tergabung dalam Kalbe Group. Kalau Kalbe Group udah enggak asing kan ya?
Kayaknya produk-produk Kalbe Group, terutama produk makanan (nutrisi), farmasi, minuman, sering deh kita konsumsi sehari-hari. Sedangkan, PT Hexpharm Jaya Labs ini memproduksi obat-obatan baik obat branded, maupun generik. Khusus hari itu, kami blogger diajak membahas mengenai obat generik yang berlogo.
Apakah obat generik itu?
Dalam kesempatan itu, Bapak Boni Anom juga memberi pengantar mengenai perbedaan antara obat paten dan obat generik.
“Obat paten itu obat yang dibuat sebuah perusahaan yang menghabiskan banyak waktu untuk melakukan penelitian tentang suatu obat. Setelah itu perusahaan tersebut menjadi satu-satunya yang memegang paten obat tersebut selama 20 tahun. Setelah 20 tahun, patennya habis, maka perusahaan lain boleh memproduksi obat sejenis yakni obat generik,” kata Bapak Boni Anom.
Berdasarkan penjelasan Bapak Boni Anom tersebut, saya menyimpulkan bahwa dalam kurun waktu 20 tahun itu, perusahaan yang memproduksi obat paten bisa dikatakan memonopoli harga. Enggak ada pesaingnya. Makanya, “suka-suka aja” mematok harga tinggi untuk obat yang masih satu-satunya ada itu.
Selain itu, tentu saja proses produksi obat paten yang melalui serangkaian penelitian-penelitian juga membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga, wajar aja sih, apabila perusahaan mengambil keuntungan semaksimal mungkin.
Untungnya sih hak paten tersebut terbatas. Suma 20 tahun. Setelah 20 tahun, perusahaan-perusahaan produsen obat yang lain boleh memproduksi obat serupa. Namun, enggak pakai melakukan penelitian yang serumit dan berjangka waktu yang lama kayak saat obat patennya pertama kali diproduksi. Sehingga, wajar, jika obat generik lebih murah.
Bagaimana kualitas dan keampuhan obat generik?
Setelah Bapak Boni Anom, gantian dr. Artati menjelaskan lebih lanjut mengenai perbedaan antara obat paten dan obat generik. Dr. Ariati membenarkan apa yang dikatakan oleh Bapak Boni Anom, bahwa salah satu hal yang membuat obat paten lebih mahal, ya memang penelitian-penelitian itu.
Lamanya penelitian bahkan bisa mencapai 40 tahun hanya untuk menemukan satu obat. Mulai dari menentukan formulanya, diujicobakan pada hewan (biasanya tikus), kemudian melakukan uji coba kepada manusia, sampai akhirnya dinyatakan bahwa obat tersebut aman dikonsumsi, berkhasiat, dan layak dipasarkan kepada masyarakat.
Khusus untuk obat generik, ada beberapa tes yang dilakukan sampai akhirnya obat generik itu dinyatakan sama khasiatnya dengan obat paten. Tes-tes yang dilewati antara lain tes Biovaliabilitas dan Biokuivalensi.
Dr. Artati juga menjelaskan bahwa selain enggak membutuhkan penelitian yang panjang lagi, faktor lain yang membuat obat generik lebih murah adalah:
- Obat generik enggak perlu melakukan promosi besar-besaran.
- Pemerintah sudah menetapkan batas harga untuk obat generik.
Tak lupa, dr. Artati menyampaikan bahwa kemasan obat paten dan obat generik boleh berbeda, namun bentuk sediaannya harus sama.
“Jadi kalau patennya kapsul, ya generiknya kapsul, Kalau tablet ya tablet,” kata dr. Ariati.
Setelah menjelaskan mengapa obat generik bisa lebih murah harganya, dr. Ariati kemudian menjelaskan bagaimana cara kerja obat di dalam tubuh manusia. Ketika, ada peserta gathering yang bertanya mengenai keampuhan obat generik, dr. Ariati menjawab bahwa yang namanya obat itu baru bereaksi setelah dua jam kita mengkonsumsinya. Jadi, enggak langsung sembuh setelah minum obat.
Dr. Artati menjelaskan perbedaan obat paten dengan obat generik.
Mengenai khasiat obat itu sendiri, dr. Artati mengatakan bahwa hal tersebut sebenarnya dipengaruhi oleh tiga faktor, yakni: genetik, jenis kelamin, dan kehamilan. Contoh secara genetik, misalnya orang Asia dengan orang Afrika. Orang Afrika enggak bisa cuma minum satu tablet Paracetamol, mereka butuh dosis lebih. Misal kalau orang Asia cuma butuh satu, orang Afrika butuh tiga sekaligus.
Jadi, seorang pasien itu lekas sembuh atau enggaknya, setelah minum obat, tergantung pada ketiga faktor tadi. Bukan karena pasien ini minum obat paten lalu sembuh, sebaliknya saat minum obat generik kok enggak sembuh-sembuh 😀 .
“Jadi, mitos mengenai obat paten lebih manjur dan lekas sembuh mesti ditangkal. Semuanya itu bergantung pada kondisi tubuh seseorang,” tegas dr. Artati.
Berdasarkan pemaparan dr. Artati tersebut saya lagi-lagi menarik kesimpulan bahwa obat generik memang berkhasiat. Kelebihannya harganya murah. Lha, kalau ada yang murah, ngapain beli yang mahal ya? Mending, kalau udah sembuh, duit buat beli obatnya buat traveling aja, hehe.
BTW, meski obat generik murah, namun bukan berarti diproduksi secara asal-asalan, lho. Presentasi ketiga dari Kepala Pabrik Bapak Parlindungan DS, makin meyakinkan saya bahwa obat generik, terutama obat yang diproduksi oleh PT Hexpharm Jaya Labs itu benar-benar bagus.
Kepala Pabrik Bapak Parlindungan DS, mengatakan bahwa perusahaan yang sudah berdiri sejak tahun 1971 (waktu itu pabriknya masih di Cipanas) ini, memiliki beberapa keunggulan sebagai produsen obat generik, yakni antara lain:
Mutu produknya terjamin
Perusahaan yang berlokasi di Cikarang ini telah memegang sertifikat yang berstandar internasional dalam hal mutu produk, antara lain:
- Good manufacturing practice yang terkini dengan standar Pharmaceutical Inspection Convection/ Scheme (PIC/S).
- Sistem manajemen mutu ISO 9001:2015 mengahsilkan produk sesuai spesifikasi yang ditetapkan.
- Sistem kesehatan dan keselamatan kerja OHSAS 18001: 2007.
- Sistem manajemen lingkungan ISO 14001: 2004.
- Lean manufacturing dan Total productive Management (TPM).
Dengan standar-standar mutu yang tinggi seperti itu, maka tak heran jika produk obat generik PT Hexpharm Jaya Labs ini juga diekspor ke luar negeri. Produk obat generik PT Hexpharm Jaya bisa kita jumpai di rumah sakit atau apotek di negara-negara tetangga, seperti Singapura, Kamboja, Myanmar, dan Hongkong.
Memiliki infrastruktur yang andal dan memadai
Infrastruktur yang lengkap sudah dimiliki oleh PT Hexpharm Jaya Labs, antara lain:
- Mesin-mesin dengan teknologi mutakhir yang telah sesuai dengan ketetapan Good Manufacturing Practice.
- Perusahaan yang baru saja melaunching kemasan barunya ini juga memiliki fasilitas laboratorium yang andal.
- Tak ketinggalan, PT Hexpharm Jaya Labs juga memiliki sistem penunjang seperti HVAC, PWG, Clean Steam, dan IPAL. Sistem penunjang tersebut lah yang menjamin proses produksi berjalan sesuai spesifikasi dan hasil produksi pabrik enggak mencemari lingkungan sekitar.
Bapak Parlindungan DS menjelaskan tentang produksi obat generik yang mengedepankan kualitas.
Jadi, sebagai sebuah perusahaan, PT Hexpharm Jaya Labs tidak hanya memikirkan keuntungan semata, namun juga memikirkan bagaimana supaya produknya bisa berhasil memberikan kesembuhan bagi orang yang membutuhkan, plus tetap menjaga lingkungan.
Supaya saya dan teman-teman blogger lainnya benar-benar yakin mengenai standar mutu PT Hexpharm Jaya Labs, maka kami juga diajak melihat langsung proses produksi obat generik.
Melihat proses produksi obat generik di pabrik
Sebelum masuk ke area produksi, kami mendapatkan penjelasan mengenai tata cara masuk area produksi. Ruangan yang boleh kami kunjungi adalah area F yang warna lantainya hijau dan area E yang warna lantainya biru.
Seorang staf PT Hexpharm Jaya Labs menjelaskan syarat dan kondisi yang harus kami patuhi jika ingin masuk ke kedua are tersebut. Syarat dan kondisi tersebut, antara lain:
- Matikan sinyal internet.
- Lepas semua perhiasan dan benda logam lain yang melekat di tubuh.
- Memakai pakaian khusus. Ada dua jenis pakaian berbeda yang masing-masing kami kenakan di dua area yang berbeda. Pakaiannya seperti pada gambar di bawah ini:
Pakaian yang wajib dikenakan di area F.
Cara berpakaian di area E yang lebih tertutup lagi.
Setelah kami para blogger, memahami syarat dan kondisi yang ditetapkan, kami dibagi menjadi dua kelompok. Kebetulan saya masuk ke kelompok satu yang dipandu “jalan-jalan” oleh Staf PT Hexpharm Jaya Labs Ibu Titis.
Namun, Ibu Titis enggak langsung mengajak kami ke area-area yang berwarna hijau dan biru tadi, melainkan mampir ke laboratorium Quality Control (QC) terlebih dahulu. Meskipun cuma ke laboratorium, tapi kami juga diwajibkan memakai pakaian khusus.
Di laboratorium kami bertemu dengan Bapak Haryanto yang menjelaskan cara kerja di laboratorium. Bapak Haryanto juga menunjukkan kemasan baru obat generik produksi PT Hexpharm Jaya Labs yang berwarna biru. Sebelumnya, kemasan obat generiknya berwarna putih.
Suasana di laboratorium QC.
Bapak Haryanto menunjukkan kemasan baru dan komputer yang canggih.
Analis menunjukkan cara kerja alat untuk memeriksa keaslian bahan obat generik.
Tak lupa, Bapak Haryanto memamerkan kepada kami beberapa alat canggih untuk mengetes kualitas, mutu, dan keaslian bahan obat-obatan. Ada yang dites secara manual oleh analis, ada pula yang dites oleh komputer khusus. Jadi, bahan-bahan tersebut tinggal dimasukkan ke dalam CPU komputer, kemudian komputer yang akan membaca bahan-bahan tersebut.
Bapak Haryanto juga menunjukkan kran-kran air yang hanya mengeluarkan air yang sudah dimurnikan. Jadi, airnya tuh sudah enggak mengandung mineral lagi. Mengapa pabrik obat membutuhkan air yang mineralnya dihilangkan?
Instalasi air yang tidak mengandung mineral.
Bapak Haryanto menjawab, “Khawatirnya mineral-mineral dalam air akan bercampur dalam bahan-bahan obat yang mungkin mengandung mineral yang sama. Nanti, bahan-bahannya jadi berlebihan.”
Wah, sampai detail seperti itu ya memastikan kualitas bahan-bahan obatnya? Meskipun “cuma” obat generik, bukan berarti diproduksinya sembarangan.
Melihat para blogger telah puas mengelilingi laboratorium QC, Ibu Titis kemudian mengajak kami menuju area hijau dan biru untuk melihat proses produksi obat. Di sana kami berganti pakaian lagi. Bahkan, saat pindah ke area biru, pakaian kami di-double-in, sehingga benar-benar tertutup rapat.
Mengapa sih, harus pakai pakaian khusus? Alasannya adalah khawatir pakaian yang kami kenakan dari rumah mengandung partikel apa gitu yang bisa mencemari bahan obat-obatan di area-area tersebut.
Saya dalam pakaian khusus saat factory tour.
Sebelum melihat proses produksi obat, Ibu Titis menjelaskan mengenai keamanan sistem masuk dan keluar tiap area. Menurut ibu Titis tidak semua orang bebas masuk. Hanya mereka yang terdata dalam sistem yang bisa masuk. Sistem tersebut keamanannya juga berlapis dan terintegrasi. Lalu, di area biru, kami diajak melihat bagaimana bahan-bahan obat generik ditimbang, lalu dicek lagi dan dilabeli, kemudian disaring, dikemas, dikontrol oleh mesin, sampai masuk box packaging.
Ibu Titis menjelaskan sistem keamanan perusahaan.
Bahan-bahan baku obat ditimbang.
Bahan-bahan baku obat yang siap diolah menjadi obat generik.
Penyaringan bahan-bahan obat generik.
Mesin canggih yang bisa mendeteksi produk cacat.
Saat melihat proses produksi obat, satu hal yang menarik perhatian adalah ketika Ibu Titis menjelaskan mengenai kerja salah satu mesin. Jadi, ada salah satu mesin buatan negara Jerman yang bisa mengecek apakah kemasan produk obat sudah sempurna atau belum. Saat saya melihat mesin itu, rasanya kok takjub ya, ada mesin secanggih itu, bisa memilah-milah mana produk bagus, mana produk cacat.
Pengemasan obat generik.
Namun, hal yang membuat proses produksi obat generik di PT Hexpharm Jaya Labs lebih menarik lagi adalah ternyata enggak semua mesin di sana buatan Jerman, lho. Bahkan, sebagian besar mesin di sana adalah produksi anak negeri.
“Inilah bedanya kami PT Hexpharm Jaya Labs dengan pabrik lain. Kami melakukan kerja sama dengan industri-industri mesin lokal. Kami meminta mereka mesin yang kami inginkan untuk membuat obat. Prinsipnya kalau kita bisa bikin sendiri, kualiatsnya sama, buat apa memakai mesin buatan asing,” kata ibu Titis.
Wah wah, saya sendiri enggak menyangka lho, kalau banyak mesin buatan negeri sendiri di sana. Berarti emang ciptaan anak bangsa ini enggak kalah bersaing dengan buatan asing ya?
Saya jadi membayangkan, kalau banyak pabrik obat seperti PT Hexpharm Jaya Labs yang mau menggandeng produsen-produsen mesin lokal, mungkin akan makin banyak lagi biaya produksi yang ditekan. Masyarakat juga yang diuntungkan, sebab harga obat juga makin murah.
Mengakhiri, factory tour, ibu Titis mengatakan bahwa, salah satu yang membuat obat generik PT Hexpharm Jaya Labs bisa lebih murah adalah karena mereka selalu melakukan perawatan mesin, sehingga mencegah kerusakan mesin. Kalau mesinnya lancar terus, biaya perbaikan juga akan zero, sehingga perusahaan hanya memikirkan mutu dari obat yang diproduksi saja.
Ah, seneng banget, hari itu dapat banyak ilmu tentang perusahaan farmasi. Pertanyaan yang selama bertahun-tahun ada di benak saya, mengenai mengapa harga obat generik bisa jauh lebih murah pun terjawab.
Mengapa harus minum obat generik yang diproduksi PT Hexpharm Jaya Labs.
Terima kasih PT Hexpharm Jaya Labs telah sharing mengenai proses produksi obat generik-nya. Semoga kemasan barunya yang berwarna biru, yang katanya sengaja dipilih karena memiliki arti “menyamankan/ menenangkan” makin mendapat tempat di hati masyarakat. Mungkin juga, sebagian konsumennya adalah pembaca blog ini, hehe.
Jadi, gimana, masih ragu dengan keampuhan obat generik? 😀
April Hamsa
Lengkap bgt mba infonya…jd gak ragu lg donk pke obat generik 😊
Iya semoga artikelnya bermanfaat dan bikin yang ragu pakai obat generik gak ragu lagi ya mbak 🙂
Aku juga sering make generic mba.. yang penting kan komposisinya sama dengan yang obat paten. Malah harganya jauh lebih ekonomis
Iya sama kok mbak komposisinya.
Iya lbh ekonomis krn alasan2 yg saya sebut di tulisan saya tadi ya 🙂
Jadi ga perlu ragu pilih obat herbal Erik ya, karena kualitasnya sama dengan obat paten.
Ups obat generik maksud saya, typo auto text
Hehehe iya mbak 😀
Kepo deh air yg mineralnya dihilangin tuh seperi apa ya?
Iya mbak Ade, saya juga masih kepo, kmrn gak sempet ikut ke yang sumbernya, cuma liat instalasi kran dan pipanya aja.
Sekarang aku tak ragu lagi milih obat generik, mba. Soalnya kualitasnya sudah sagat teruji banget
Iya mbak, ternyata yang bikin murah bukan bahannya tapi krn ada proses kyk penelitian dll yg dihilangkan itu yaaa
Aku beberapa kali minum obat generik bisa sembuh kok 😊 aku ga malu atau gengsi hehe..di Puskemas aja kl nebus resep cuma 2 ribu. Setelah kita berkeliling melihat semua proses pembuatan obat generik, jadi makin yakin deh ya sama obat generik HJ kemasan biru. Mesti JELI memilihnya.
Iya ibuuku juga sering cek up di puskesmas dan dapatnya generik mbak 😀
Kalau ditanya ampuh atau nggak memang harus coba. Biar tahu bagaimana reaksi obat bekerja. HJ tidak main-main ya untuk jadi perusahaan terpercaya generik
Iya obat juga cocok2an ya. Yg pasti obat generik gk kalah sama yg paten sih 😀
Semenjak visit ke pabrik obat generik ini Sekarang saya jadi makin yakin kalau obat generik sama kualitas nya dengan obat paten.
Iya mbak Amel sama, tooosss 😀
Jadi sebenarnya kualitasnya sama ya, cuma karena hak paten itu yg bikin mahal.
Aku juga sering pakai obat generik, lebih ekonomis harganya 🙂
Bener mbak kualitas sama.
Iya krn ada penelitian dll makanya yang paten lbh mahal, kalau generik tinggal pakai resepnya aja gk perlu meneliti lagi.
Lengkap banget infonya, Pril
Jadi tau bedanya obat generik dan obat paten. Info2 seperti ini harusnya disebarluaskan ke masyarakat biar pada sadar dan gengsi2an pas harus konsumsi obat
Btw asik ini kunjungannya
Bisa intip2 detil proses pembuatan obat
Iya asyik banget berasa anak sekolahan yang kunjungan pabrik, nanya2 sampai detail dan puas hehe
Aku juga minum obat generik baik-baik aja kok, memang kadang suka ada orang yang nggak yakin. Sekarang saya makin tambah yakin deh.
Iya mbak, jadi makin yakin ya sama obat generik 😀
baru tau bedanya obat paten sama generik berkat postingan ini. makasih sharingnya mba
Sama2 Mbak Nhie moga bermanfaat yaaa
Wah, ulasan mba April top bgt.. Bener banget mba, masyarakat lebih percaya sama kualitas obat paten, padahal obat generik juga ngga kalah bagus.,,
Iya mbak Anita, sebagai bidan pasti lebih paham yaaa. Makasih 🙂
Pilih obat harus jeli. Di kampung saya and banyak obat palsu.
Nah ini juga yang bikin masyarakat jd parnoan ya mbak. Semoga pemerintah makin tegas membasmi obat palsu aamiin
Wah, makasih banget Mbak sharingnya. Jadi lebih tahu tentang obat generik dan serba-serbi pembuatannya. Bisa ikut ngintip dalemnya pabrik, nih. Hehe. Semoga keberadaan obat generik akan semakin membantu masyarakat Indonesia dalam hal kesehatan, ya 🙂
Aamiin mbak. Iya moga masyarakat makin mudah mendapatkan akses obat2an yang dibutuhkan dengan biaya miring ya mbak 😀
Oalaaah selama ini kemakan mitos bahwa obat generik kalah sama obat paten nih aku berarti 😂
Jadi terjawab juga pertanyaanku selama ini tentang kenapa obat generik harganya bisa lebih murah? Nice info banget, Pril.. Ulasannya lengkap.
Bikin obat generik ternyata susah ya, standar kualitasnya banyak dan rumit. Ga ragu lagi deh pake generik asal jelas produsennya.
Waah, asyik bisa melihat langsung pembuatan obat generik, saya percaya kok sama obat generik, malah katanya efek sampingnya lebih rendah karena dosisnya lebih rendah, cmiiw
Saat melahirkan dengan sesar, saya juga dikasih obat generik, alhamdulillah cepat pulih
bagus juga kok pake obat generik, anak-anak terbiasa dengan generik jadi gak khawatir kalau sakit soalnya banyak juga di apotek-apotek jualnya.
Makasih sharingnya Pril, terjawab sudah kenapa kalau obat generik dosisnya kadang gak sama dengan obat paten, rupanya si pengaruhi beberapa faktor ya.
Aku sih ga pernah ragu sama obat generik mbak. Walaupun harganya murah, aku yakin sama mutu dan kualitasnya.. ^^
udah sering dengar tentang obat paten-generik ini waktu kerja di dinkes dulu. tapi tetep loh, ada aja dokter dan apoteker lebih memilih merk obat tertentu yang paten dan emang terasa bedanya dari hang generik 😆
Makasih infonya Mbak April. Lengkap banget. Jadi makin percaya dengan khasiat obat generik. Biasanya beli generik karena murahnya. Soalnya harganya bisa 1/10 obat paten. Bener…sisanya bisa buat traveling…
Aku selama ini nggak masalah sih dengan obat generik cocok cocok aja, toh kualitasnya juga nggak kalah dengan obat paten.
Waahh, saya baru tau kalau ternyata seperti itu.. Makasih sharingnya Mba April, bener-bener menjawab pertanyaan saya selama ini yang nggak tau mau ditanyakan ke mana. XD
Aku enggak pernah ragu sih sama kemampuan obat generik, wong biasanya juga minum obat generik. Program hamil kemarin pun dapat dokter yang lebih suka kalau ada obat yang generik atau kalau pun paten tapi lebih murah dibanding program hamil di rumah sakit lain.
Pas aku sempat minta obat hormon suntik seperti yang biasa dipakai di rumah sakit lain dia cuma jawab, “Kalau cara kerjanya sama, ini lebih murah dan enggak pakai sakit, kok Nyonya malah enggak mau sih.”
Iya sih hasilnya sama aja, sel telur tetap dapat banyak meski pakai obat generik. Dan yang jelas harganya beda jauh banget. hihihihi kan irit jadinya.
aku setujuu nih, kadang orang memilih obat paten hanya karena gengsi, dan merasa obat paten lebih baik.. padahal obat generik juga sama aja. dari kecil aku dibiasakan pake obat generik aja, karena katanya kalo udah kebiasa pake yang paten yang generik jadi ga mempan… hihi..
Mungkin karena mereka jg sama sih mas, gak tau alasannya kyk saya dulu. Coba kalau mereka ikutan kunjungan ke pabrik generik pasti akan paham jg hehe. Btw mungkin jg sebagian khawatir krn adanya obat2an ilegal jg kali ya 😀
sejujurnya aku percaya aja dengan obat generik karena itu kan obat ya, pastilah udah diteliti kegunaannya. Saat hamil pun aku pakai generik (dapat dari bpjs). Tapi kenapa ya ada dokter yang menganjurkan paten aja, jangan yang generik?
Mungkin karena bekerja sama dengan perusahaan obatnya kali yaaa, mungkiiiiin 😀
Eh tapi bisa jg krn kondisi pasien yg dirasa lbh cocok minum obat paten barangkali.
Aku juga tipikal yg cocok sama obat generik hihi, Alhamdulillah.. Higienitasnya dijaga banget ya mba, sampe beda2 pakaian khususnya
Iya. Wah gtu ya mbak. Alhamdulillah ya kalau cocok. Baik khasiat maupun di kantong hehehe
Jujur dulu aku juga sempat beranggapan kalau obat generik ini kualitasnya tak seampuh obat paten karena harga nya yang murah, dan sekarang terjawab kenapa harganya jauh lebih murah jadi makin yakin kalau kualitasnya sama dengan obat paten.
Komplit banget Mba infonya, seru ya bisa berkunjung ke Pabrik Obat 🙂
Idem saya pun ngiranya begitu mbak Melinda. Tapi kata budhe saya khasiatnya sama. Budhe perawat jd saya percaya hehe. Akhirnya kejawab jg mengapa obat generik lbh murah ketimbang yg paten. Iya seru banget 😀