Ibu-ibuuu, masih ingat tidak dengan kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak (GGAPA) yang viral tahun lalu? Kalau tak keliru sekitar Oktober-November 2022 tuh rameee banget, sampai bikin ibu-ibu kayak kita nih ketakutan ngasi anak obat sirop. Soalnya ragu kan, apakah obat aman dikonsumsi atau enggak?
Kasus GGAPA di Indonesia yang viral tahun lalu
Buat yang agak lupa dengan berita yang bikin gonjang-ganjing tersebut atau bahkan enggak tahu sama sekali, saya coba ingetin tentang kronologinya ya.
Jadi, pada bulan Agustus-September tahun lalu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia menerima laporan lonjakan kasus anak yang terkena penyakit gagal ginjal (GGAPA). Saya sempat cari tahu dari media sosial juga, ada anak yang sebelumnya sehat, tiba-tiba drop, kemudian meninggal. Hiks, turut prihatin. Meski bukan anak sendiri, tetap aja, sebagai ibu, saya bisa dengan tepat menebak perasaan orang tua si anak ☹.
Linimasa kasus GGAPA.
Kembali ke banyaknya kasus GGAPA yang bermunculan, sejak saat itu Kemenkes melakukan pemeriksaan/ uji patologi untuk mengetahui penyebabnya.
Waktu itu, Kemenkes juga sempat mencurigai dampak post Covid-19 adalah penyebab GGAPA ini, namun ternyata bukan. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa kurang dari 1% saja pasien yang pernah positif Covid-19. Akhirnya, disimpulkan bahwa GGAPA tersebut bukan disebabkan oleh virus, bakteri, maupun parasit.
Hingga pada bulan Oktober, Kemenkes mengetahui bahwa di Gambia, Afrika Barat terdapat kasus GGAPA yang serupa. Lalu, Kemenkes melakukan komunikasi dengan World Health Organization (WHO) dan Pemerintah Gambia, serta melakukan uji toksikologi.
Hasil uji toksikologi tersebut mengungkap bahwa 7 dari 10 pasien GGAPA dalam darahnya mengandung senyawa kimia berbahaya yang terkandung dalam obat sirop yang pernah dikonsumsinya. Senyawa kimia tersebut ada pada obat sirop karena adanya cemaran bahan pelarut Propilen Glikol (PG)/ Propilen Etilen Glikol (PEG) yang diganti dengan Etilen Glikol (EG)/ Dietilen Glikol (DEG) oleh satu oknum perusahaan supplier kimia.
Kasus GGAPA massal membuat masyarakat khususnya ibu-ibu resah dan stop menggunakan obat sirop.
Sampai akhirnya tanggal 18 Oktober 2022, Kemenkes mengeluarkan surat edaran yang meminta seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, organisasi profesi kesehatan (dokter, dll), Dinas Kesehatan di daerah-daerah, dan masyarakat untuk stop pemberian obat sirop kepada masyarakat. Masyarakat pun dihimbau untuk sementara tidak mengkonsumsi obat sirop.
Nah, sejak saat itu masyarakat, khususnya orang tua yang memiliki anak kecil, terlebih lagi kaum ibu-ibu seperti saya jadi parno memberikan obat sirop untuk anak. Bahkan, terus terang, saya juga membuang sediaan obat sirop demam yang selalu ada di kotak obat. Sembari berharap, semoga anak-anak saya selalu sehat.
Tidak mau memberi anak obat sirop
Sayangnyaaa, kala itu sekitar bulan Desember 2022 masuk musim penghujan. Anak saya yang nomor satu, Maxy kesenggol virus yang bikin dia mengalami batuk pilek, deh. Tahu sendiri kan, kalau batuk pilek biasanya apa yang mengikuti? Yak, betul, anaknya demam, karena merupakan mekanisme dari tubuh si anak untuk memerangi virus.
Bingung kan? Soalnya sempat demam tinggi dan anaknya mulai rewel, katanya pusing, sehingga jadi susah makan juga. Biasanya, kalau anaknya ada keluhan pusing dan demamnya masih tinggi saya berikan sediaan obat sirup penurun demam. Namun, kan enggak berani?
Yawda, akhirnya daripada kenapa-kenapa, saya bawa Maxy ke dokter. Hal yang saya syukuri waktu itu adalah alhamdulillah dokternya update, sehingga Maxy dikasinya obat demam yang bentuknya puyer.
Cuma ya itu, karena anak-anak zaman now kan jarang ya minum puyer kalau sakit, sehingga agak susah meyakinkannya untuk meminumnya. Akhirnya ya diakal-akalin, seperti mencampurkan puyer itu ke obat racikan liquid yang dipakai untuk mengobati batuknya (diajarin ma dokternya gitu 😛 ). Alhamdulillah, tak lama setelah itu Maxy sembuh.
Sejak akhir tahun 2022 hingga awal 2023 anak-anak bergantian sakit. Betapa bingungnya saya ketika tidak memiliki sediaan obat sirop penurun demam di rumah.
Sejak itu saya berusaha mencari obat demam yang bentuknya chewy/ tablet kunyah. Namun, entah kenapa susah sekali mencarinya. Baik di apotek/ toko obat offline maupun online langka. Jadi, yawda, selama beberapa bulan itu saya pasrah, enggak ada sediaan obat demam untuk anak di rumah.
Kemudian, pada bulan Januari 2023, gantian anak kedua saya Dema yang sakit ☹ . Kali ini barengan sama ayahnya yang kena batuk pilek plus demam. Sepertinya virusnya main pingpong yaaa. Yawda, ke dokter lagi, deh. Buat Dema, obatnya masih dikasi obat puyer,
Namun, badai belum berlalu, saudara-saudara, bulan Februari, Maxy demam lagi. Kali ini ke dokter yang berbeda dari sebelumnya, karena kebetulan periksanya bareng saya (yang kebetulan sedang sakit juga). Nah, dokter yang ini memberikan Maxy oleh-oleh obat sirop penurun demam. Kan bikin saya galau ya?
Iya, sih, sepengetahuan saya BPOM sudah mengeluarkan rilis daftar obat sirop yang tidak tercemar EG dan DEG, namun sebagai ortu saya tetap khawatir. Kalau bisa dihindari pemakaian obat siropnya itu lebih baik, pikir saya waktu itu.
Kebetulan setelah pulang dari dokter, Maxy enggak demam lagi, jadi obat sirop itu enggak saya berikan ke Maxy. Fyuuuhh.
Setelah itu saya sering kepikiran kapan ya obat sirop dinyatakan benar-benar aman bisa dikonsumsi lagi oleh anak-anak? Soalnya kalau (amit-amit) anak sakit lagi, agak susah juga ya kalau diberi puyer. Soalnya peracikan puyer in ikan belum tentu semua higienis. Udah gitu, agak susah ya kalau diberikan ke anak yang selama ini sudah terbiasa dengan obat sirop yang memiliki varian rasa (jeruk, anggur, strawberry, dll).
Sebagai orang tua dari dua anak yang masih kecil, saya mengharapkan kepastian bahwa obat sirop sudah benar-benar aman.
Mendapat kepastian kalau obat sirop aman dikonsumsi
Semesta bersambut, pada tanggal 21 Maret lalu, saya mendapatkan undangan untuk menghadiri dialog interaktif kesehatan dengan tema “Sirop Obat Aman untuk Anak”. Acara dialog yang diselenggarakan di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan ini menghadirkan pihak-pihak/ narasumber yang dapat menjelaskan apakah obat sirop yang kini beredar di masyarakat sudah benar-benar aman dikonsumsi.
Saya ketika menghadiri dialog interaktif yang membicarakan keamanan obat sirop tanggal 21 Maret lalu.
Narasumber yang hadir dalam dialog interaktif hari itu adalah:
- Direktur Produksi dan Distribusi Kefarmasian Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes RI, Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS;
- Direktur Standarisasi Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekursor dan Zat Adiktif & Plt. Direktur Registrasi Obat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M.Pharm;
- Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).
- Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Apt. Noffendri Roestram, S.Si;
- Guru Besar Farmakologi – Farmasi Klinis Institut Teknologi Bandung, Prof. Apt. I Ketut Adyana, M.Si, Ph.D;
- Guru Besar Kimia Farmasi Institut Teknologi bandung, Prof. DR. Rer.nat. Apt. Rahmaa Emran Kartasasmita;
- Ketua Umum Gabungan Pengusaha Farmasi Indonesia (GPFI), Bapak Tirto Kusnadi;
- Terakhir ada seorang ibu yang juga sekaligus public figure, Mona Ratuliu.
Membaca nama-nama narasumbernya, saya lega ya, soalnya semua pihak hadir lengkap, yakni dari Kemenkes sebagai regulator, BPOM yang bertanggungjawab terhadap peredaran obat, ada dokter anak dan ibu-ibu, serta akademisi dan apoteker yang merupakan ahli di bidang obat-obatan.
Lalu, apa kata ahli mengenai peredaran obat sirop yang sekarang, mengingat awal tahun ini (kalau baca-baca media sosial) masih ditemukan kasus GGAPA?
Ibu Agusdini dari Kemenkes mengatakan bahwa setelah mendapat laporan tentang GGAPA, Kemenkes langsung mengumpulkan semua rumah sakit, kemudian memberikan edaran bagaimana tata laksana penanganan penyakit ini. Tak hanya itu, seperti yang sudah saya ceritakan di atas tadi, Kemenkes juga membuat keputusan berani menghentikan pemberian/ peredaran obat sirop di masyarakat.
Dr. Dra. Agusdini Banun Saptaningsih, Apt., MARS.
Kemenkes juga telah melakukan beberapa pengujian bersama BPOM, sampai akhirnya keluar rilis BPOM yang memuat daftar obat sirop aman yang telah banyak beredar di media sosial. List ini juga bisa ditemukan di website BPOM atau aplikasi Kata BPOM.
“Otoritas kesehatan yang berwenang menyatakan bahwa sirop obat yang sudah diverifikasi ulang dan dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman. Sehingga masyarakat bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti anjuran pakai,” kata Ibu Agusdini.
Tak hanya itu, dalam kesempatan itu, Ibu Agusdini mengatakan bahwa Kemenkes bersama BPOM dan Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) beberapa waktu lalu mengikuti siding WHO yang membahas masalah obat-obatan. Menurut Ibu Agusdini, WHO mengapresiasi pemerintah Indonesia dan mitra karena bisa menangani kasus GGAPA padahal sebenarnya enggak mudah, mengingat wilayah Indonesia begitu luas, terdiri dari kepulauan.
Ibu Tri Asti dari BPOM juga menyatakan bahwa sebagai penanggungjawab dalam peredaran produk obat di negeri ini BPOM telah melakukan banyak evaluasi. BPOM juga menyatakan akan lebih memperketat regulasi pra-post market obat-obatan yang beredar. Dalam acara tersebut, Ibu Tri Asti meminta perusahaan farmasi untuk lebih memaklumi kalau BPOM akan makin ketat dalam regulasi terkait izin edar obat-obatan.
Dra. Tri Asti Isnariani, Apt, M.Pharm.
Kemudian, Ibu Tri Asti mengatakan bahwa BPOM telah mempublikasikan daftar obat sirop yang aman dikonsumsi dan berharap masyarakat tidak ragu lagi akan keamanan obat sirop.
Ibu Tri Asti mengatakan bahwa BPOM akan melakukan pengawasan dan pengendalian khasiat, keamanan, dan mutu obat secara komprehensif sepanjang product life cycle. Kemudian, BPOM juga akan adaptif apabila sewwaktu-waktu diperlukan evaluasi regulasi.
BPOM juga berharap bisa berkolaborasi dengan banyak pihak dengan regulator, organisasi profesi, dan tenaga kesehatan. Kemudian, terkait rilis, kata Ibu Tri Asti, daftar obat sirop itu akan terus diperbaharui. Mengapa BPOM tidak langsung merilis semua? Menurut Ibu Tri Asti karena BPOM perlu melakukan uji sample obat sirop yang telah masuk daftar uji dengan berhati-hati.
Intinya, obat sirop yang sudah masuk daftar sudah aman dan masih akan bertambah seiring uji lab yang dilakukan BPOM.
“Daftar produk sirop obat yang aman untuk dikonsumsi selama mengikuti anjuran pakai, kini bisa dilihat di website/ sosmed BPOM atau melalui kanal publikasi BPOM lainnya. Masyarakat, pasien, fasilitas kesehatan dan dokter diminta untuk tidak lagi khawatir dan ragu,” kata Ibu Tri Asti.
Itulah pernyataan dari pemerintah (Kemenkes dan BPOM). Mungkin, ibu-ibu kayak kita ((KITA)) masih mengernyitkan dahi ya?
Yawda, saya sampaikan juga ya bagaimana penjelasan dr. Piprim yang selama ini kita kenal sebagai dokter anak yang sering sharing tentang kesehatan anak di media sosial.
Dr. Piprim Basarah Yanuarso, Sp.A(K).
Pada saat GGAPA viral, ternyata dr. Piprim (IDAI) mengikuti konferensi yang di dalamnya ada orang Gambia yang melaporkan kasus GGAPA yang persis dengan yang terjadi di Indonesia. Akhirnya dilakukan diskusi dengan mengajak ephidemolog, yang kemudian menghasilkan langkah-langkah yang sama, langsung stop obat sirop. Baru kemudian angka kejadian GGAPA menurun.
Lalu, yang terjadi waktu itu, jangankan masyarakat, sebagian dokter-dokter anak anggota IDAI juga ada yang enggak percaya kalau penyebab GGAPA adalah obat sirop. Sampai akhirnya IDAI bersama pemerintah melakukan koordinasi dan sharing informasi untuk stop dulu penggunaan obat sirop.
Menurut data ini penyakit GGAPA sudah ada sejak lama, namun kasusnya individual. Kasus massal ditemukan pada Agustus-September 2022.
Menanggapi tentang kasus GGAPA yang masih terjadi setelah BPOM mengeluarkan rilis, menurut dr. Piprim, penyakit ini sebenarnya sudah lama ada. Tidak selalu penyebabnya adalah racun dalam obat sirop yang beredar. Apalagi kalau yang muncul adalah kasus individual, bukan “kasus rombongan” sebagaimana yang terdeteksi pada Agustus-September 2022.
Sebagai dokter/ klinisi, dr. Piprim mengatakan bahwa pihaknya hanya user yang kemudian meresepkan obat kepada pasien. Kalau obat sirop tersebut sudah dinyatakan aman oleh lembaga yang berwenang (BPOM), maka dokter manut dan percaya pada ketetapan tersebut.
“Kalau ditanya jadi menurut IDAI bagaimana? Kami merekomendasikan sesuai dengan rekomendasi lembaga yang berwenang, dalam hal ini Badan POM dan Kementerian Kesehatan sebagai induk dari yang ngurusi kesehatan di negeri ini. Jadi, kalau dari kedua lembaga ini menyatakan aman ya kita samina wa atona,” kata dr. Piprim.
Apt. Noffendri Roestram, S.Si.
Selain dr. Piprim, pihak yang sering ditanya oleh masyarakat mengenai keamanan obat sirop adalah para apoteker. Bapak Noffrendi menyatakan waktu itu IAI dihubungi oleh rekan-rekan dokter untuk bersiap-siap memberikan obat puyer sebagai pengganti obat sirop. Akhirnya memang sempat ada periode di mana apoteker tidak lagi memberikan obat sirop.
Hingga setelah dirilisnya produk obat sirop yang aman oleh BPOM dan tidak ada lagi kasus GGAPA masal, Bapak Noffrendi dan sejawatnya menganggap BPOM telah berhasil membuktikan kemanan produk tersebut.
Bapak Noffrendi mengatakan bahwa dengan demikian pasien dan orang tua tidak perlu lagi khawatir tentang keamanan obat sirop. Namun, Bapak Noffrendi mengingatkan supaya membeli obat sirop di apotek resmi.
Prof. Apt. I Ketut Adyana, M.Si, Ph.D.
Lalu, akademisi Prof. I Ketut menjelaskan mengenai EG dan DEG. Menurut Prof. I Ketut sebenarnya kedua senyawa kimia ini memiliki banyak manfaat dan sudah sering digunakan di berbagai produk, baik obat-obatan, makanan, kosmetik, skincare, dll. Namun, berapa jumlahnya itu diatur.
Akademisi Prof. Emran kemudian melanjutkan bahwa sebenarnya semua substansi bahan apapun itu yang biasa kita gunakan sehari-hari sebenarnya memiliki potensi bahaya. Bahkan, air yang paling murni pun berbahaya, makanya selalu ditekankan ada takaran tertentu di mana aman untuk mengkonsumsinya.
Prof. DR. Rer.nat. Apt. Rahmaa Emran Kartasasmita.
Maka, dalam penggunaan obat, obat itu harus aman, berkhasiat, dan bermutu. Prof Rernat mengatakan proses ini sudah dijamin sejak awal obat ditemukan. Maka untuk itu peran ada di industri farmasi dan lembaga pengawas untuk mengontrol bahwa obat itu aman dikonsumsi.
Prof. Rernat mengatakan bahwa obat sirop yang sudah beredar telah memenuhi persyaratan itu, maka sebaiknya tidak ada keraguan lagi untuk mengkonsumsinya.
Terakhir adalah pendapat Mona Ratuliu yang bisa dikatakan merupakan perwakilan dari ibu-ibu yang juga resah seperti saya dan ibu-ibu semua. Mona Ratuliu yang memiliki dua anak kecil di rumah mengatakan juga sempat was-was. Apalagi saat anak-anaknya demam dan agak susah kalau enggak minum obat sirop.
Mona Ratuliu.
Mona Ratuliu mengatakan bahwa dirinya selalu update berita soal perkembangan obat sirop ini. Makanya begitu rilis obat sirop yang aman dari BPOM keluar, Mona Ratuliu Kembali menggunakan obat sirop ini, karena memang merasa sangat membutuhkannya.
Sebelum dialog interaktif selesai, Bapak Tirto Kusnadi dari GPFI memberikan beberapa pernyataan, yakni:
- Pertama, ada 2 faktor penyebab GGAPA. Yang pertama adalah GGAPA individu yang terjadi karena faktor medis individu tersebut dan yang kedua adalah gagal ginjal anak masal yang ditandai dengan terjadinya sejumlah besar kasus secara bersamaan, yang disebabkan karena terjadinya pencemaran.
- Yang kedua, dengan sudah dinyatakannya oleh otoritas kesehatan yang berwenang bahwa sirop obat yang sudah melalui verifikasi ulang dan sudah dirilis oleh BPOM adalah sirop obat yang aman, maka Dokter Spesialis Anak tidak perlu ragu lagi untuk meresepkan sirop obat kepada pasien dan masyarakat juga bisa kembali menggunakan sirop obat dengan mengikuti aturan pakai.
- Yang terakhir, Tirto Kusnadi kembali mengingatkan kepada anggotanya agar tetap disiplin dalam menerapkan Cara Pembuatan Obat yang Benar (CPOB) dan Cara Distribusi Obat yang Benar (CDOB).
Acara dialog interaktif yang membahas keamanan obat sirop.
Jadi itulah teman-teman pernyataan para regulator, apoteker, dan produsen obat-oabtan, serta user dan akademisi mengenai obat sirop. Secara garis besar, kesimpulannya adalah sebagai berikut:
- Pemerintah sudah memperbaiki system monitoring dan menjamin kualtas obat yang aman, yakni obat yang sudah dirilis BPOM.
- Proses produksi obat dilakukan dengan sistematik, teurkur, dan dikontrol secara ketat sesuai dengan pedoman CPOB untuk menjamin kualitas, keamanan, dan efikasi obat, serta disitribusikan sesuai dengan CDOB.
- Telah dilakukan serangkaian pengawasan secara komprehensif terhadap rantai pasok dan proses pembuatan sediaan sirop obat.
- Telah dilakukan serangkaian proses verifikasi terhadap keamanan sediaan obat sirop dan telah dilakukan rilis.
- Obat yang dipastikan aman bisa dibeli di apotek atau fasilitas kesehatan lainnya yang terpercaya,
- Masyarakat dihimbau untuk menggunakan obat sirop sesuai dengan daftar yang telah dirilis dan dinyatakan aman oleh BPOM.
- Terakhir, masyarakat diharapkan bijak mengkonsumsi obat, patuhi aturan pakai/ dosis pemakaian sesuai aturan/ anjuran dokter.
Deklarasi semua pihak (regulator, user, apoteker, akademisi, mom) yang menyatakan bahwa obat sirop aman dikonsumsi.
Itulah, ibu-ibu hasil dialog interaktif kala itu. Alhamdulillah ya kalau dapat kepastian kayak gini kan ibu-ibu seperti kita bisa tenang, Semua pihak sudah menyatakan bahwa obat sirop yang masuk daftar rilis BPOM aman dikonsumsi. Kini, kita bisa tenang menyediakan obat sirop buat anak lagi, khususnya obat sirop penurun demam di rumah, karena obat sirop yang masuk dalam rilis BPOM aman dikonsumsi.
Informasi mengenai obat sirop yang aman bisa dicek Instagram @gpfarmasi dan website BPOM di https://www.pom.go.id/new/view/direct/klarifikasi_sirup_obat. Semoga postingan ini bermanfaat yaaa 😊 .
April Hamsa
Alhamdulillah sekarang sudah dapat kepastian obat sirop aman untuk anak. Jadi nggak cemas dan was-was lagi ya kalau mau kasih obat. Para ibu pasti seneng baca info ini, termasuk April tentunya.
Semoga info ini dapat tersebar secara luas, karena di luaransana udah terlanjur banyak yang takut kenapa-kenapa kalau minum obat sirop.
Aku pun lega banget Mba. Alhamdulillah sirop obat udah aman dikonsumsi. Saya selalku kasih ini kalau anak batuk, pilek atau flu soalnya. Syukurlah jadi nggak ada kekhawatiran berlebih soal pemberian sirop obat ini.
Bener banget mbak Rien, semenjak adanya pemberitahuan ini tuh sebagai seorang ibu aku pun merasa lega sekali. Nanti harus rajin-rajin nih cek di website BPOM untuk obat-obat yang aman.
info ini kudu disebarluaskan ya
esp buat ibu2 muda
atau para Uti yg juga ikut ngasuh cucu
supaya makin paham dan legaaa
senang banget dengar berita ini, saya sebagai ibu jadi gak panik lagi kalo anak sakit dan udah bisa nyetok obat sirup lagi di rumah
Saya pun begitu mbak, apalagi anak-anak tuh termasuk nggak bisa minum obat tablet ataupun pil. Jadi emang obat sirop itu penolong banget saat anak-anak sakit dan membutuhkan obat
Alhamdulillah, beneran tenang sekarang. Bagaimanapun memang obat sirup lebih disukai anak dan komposisinya terjaga dibanding puyer
Setuju kak,
Soalnya ponakan daku juga lebih sukanya obat sirup dibanding bentuk obat lainnya. Mungkin kalau sirup gak perlu tambah minum air lagi ya
Soal obat tak berkualitas ini memang mengganggu bahkan menakutkan menurut ku sih. Ancamannya nyawa soalnya. Saat sudah memakan banyak korban, kita baru aware untuk bertindak cepat. Kerjasama yang erat antara BPOM dan Kemenkes semoga bisa jauh lebih baik lagi kedepannya agar peristiwa-peristiwa ini tidak terjadi lagi.
Alhamdulillah ya jadi lebih tenang nih dengan sosialisasi soal sirup obat ini, sehingga jadi lebih memahami akan keamanannya dan bisa digunakan. Selain itu bisa bantu kitanya juga biar lebih teliti dan cari obat itu pastikan di apotek yang resmi
Tentu saja aku masih ingeeet. Prihatin dan khawatir sama nasib anak-anak. Sekaligus maraaaahhh sama oknum yang tega-teganya main kotor gitu. Semoga nggak ada lagi kejadian yang sangat meresahkan seperti kemarin itu.
Saya pun saat itu jadi ikutan membuang persediaan obat sirop yang ada di rumah mbak, padahal belinya beberapa bulan sebelum kasus gagal ginjal itu merebak. Tapi demi keamanan fisik dan pikiran, ya udah di buang aja.
Alhamdulillah pemerintah bergerak cepat menangani kasus ini ya, dan kini alhamdulillah obat siro sudah aman lagi dikonsumsi. Pantesan sudah mulai lihat iklan obat sirop lagi di TV, berarti emang sudah dinyatakan aman ya
Ikut happy bacanya
Karena ngerasain banget sulit nya ngasih obat dan vitamin ke anak
Apalagi kalo puyer, bisa “berkelahi” sementara obat tetap gak masuk
sangat melegakan ketika tahu beberapa obat sirup buat anak sudah aman di konsumsi ya mbak. Benar kata Mona ratuliu, emak-emak wajb up date tentang hal ini. terimakasih ulasannya ya mbak, Walaju enggak dapat kesempatan hadir langsung jadi tidak khawatir lagi sekarang. terkait penggunaan obat sirop aman pada anak
Alhamdulillah ya sirop obat sudah aman di konsumsi jadi ibu2 ada pilihan selain obat puyer untuk balita
Kompleks sekali kalau ngobrolin masalah obat dan regulasinya ini.
Karena aku uda ngerasain sendiri saat Bapak rahimahullah sakit keras dan memiliki kesimpulan tersendiri atas obat resep dokter. Jadi memang lebih baik, orangtua yang memahami kebutuhan anak, seperit mengikuti selalu pemberitaan di televisi dan banyak membaca terkait obat, bahan dan efeknya. Karena rawan sekali terjadi kembali kasus gagal ginjal ini. Ya, another case sih ya.. gak sama persis.
Semoga selalu diberikan kemudahan, kesehatan dan dijauhkan dari berbagai penyakit untuk kita semua dan keluarga.
sebagai ibu kemarin tuh pusing dan panic attack kalau ank sakit karena obat syrup ternyat dilarang, kini para ahli sudah bicara ternyata obat sirup aman dikonsumsi tapi tentu yang sudah direkomendasikan dan dinyatakan aman. alhamdulillah
Aku seneng banget tahu kabar obat sirup udah aman untuk dikonsumsi anak-anak dan nggak menyebabkan gagal ginjal. Ini berita yang sangat baik untuk para orang tua yang ingin memastikan bahwa anak-anak mereka mendapatkan obat yang aman.
Selain itu, ini juga berarti bahwa anak-anak akan mendapatkan manfaat dari obat tersebut tanpa perlu khawatir tentang efek samping yang nggak diinginkan. Terima kasih telah berbagi berita baik ini, mba April.
Alhamdulillah,
Jadi tau informasi terkini mengenai sirop obat anak yang kini telah terjamin aman. Rasanya poteq banget pas tau banyaknya kasus gagal ginjal pada anak.
Meluncur cek, sirup obat apa saja yang aman dikonsumsi
Jaga-jaga kalau anak sakit
Karena saat anak sakit dan nggak bisa minum obat sirup, dramanya jadi nambah
Huhuhu
Alhamdulillah bisa cek cek langsung ya obat sirop yang aman untuk dikonsumsi. Langsung cuz ke webnya BPOM. Semoga aja obat yang biasa dikonsumsi anak-anak masuk di daftar obat sirop yang aman ya.
Alhamdulillah sih ya kalau sirup anak sudah aman dikonsumsi. Karena panik banget pas tahun lalu tuh. Mana keponakanku yang balita pas lagi sakit pula. Heboh bener di rumah. Mau ngasih sirup kok ya takut.
Ya Allah terbayang waktu Maxy dan Dema sakit sementara sirop obat sedang ditarik dari peredaran karena ada kasus itu..Syukurnya kini sirop obat sudah aman dikonsumsi. Sosialisasi yang bini ibu-ibu se Indonesia lega ini
Memang ya kalau udah ada kabar kayak gini tuh bikin hati jadi tenang, karena ibu-ibu bisa kembali menggunakan obat sirop untuk mengobati anak yang sedang sakit.
ALhamdulillah, dapat kesempatan berharga dengan momen seperti ni ya, kak. palagi yang dibicarakan soal obat.
Jadi gk khawatir lagi ya mba tapi tetep aja kita harus waspada cek n ricek terus lihat komposisi obat.. jangan lupa konsultasi dulu ke dokter untuk jaga-,jaga
thanks sharingnya mbak punya anak kecil memang paling nyaman kalau minum obat sirup nggak pakai drama minumnya. segera aku cek ricek list sirup obat yang bisa distock dirumah
Syukurlah sekarang sirop obat aman dan sudah tersedia di apotik dan diresepkan dokter, kebayang kalo kasus ini berlarut-larut pusing emak ngerayu si kecil minum obat
Aku termasuk yang worry banget berita gagal ginjal kemarin. Secara masih punya bayi yang kalau sakit harus mengonsumsi obat sirup. Dengan adanya berita ini sekarang jauh lebih lega.
akhirnya ya kak, obat sirop sudah aman buat dikonsumsi anak-anak. lega juga rasanya mengetahuinya, soalnya anak-anak ya memang obatnya harus sirop kalau sekalin itu pasti susah masuknya
Narasumber yang lengkap Kemenkes, BPOM, IDAI, akademisi, ibu-ibu…bikin makin yakin jika obat sirop aman dikonsumsi. Dah enggak kebingungan saat anak sakit. Lega rasanya yaa
Alhamdulillah ikut senang dan tenang nih jadinya. Sirop memang andalan Bu Ibu kan kalau anak kena demam dan lainnnya. Semoga kejadian kaya kemarin gak terjadi lagi. Anak-anak juga sehat-sehat ya
alhamdulillah ya ibu bisa tenang sekarang karena sirop obat aman dikonsumsi untuk anak-anak
Wah waktu awal kasus gagal ginjal itu asli panik. Udah wiswas karena anak-anak juga minum sirop penurun demam, tapi alhamdulilah merknya nggak termasuk yang dilarat tapi bagaimana pun saat itu saya menghentikan konsumsi sirop ganti dengan tablet. Sejak saat itu, saya suka mantengin akun BPOM untuk tahu obat-obat apa saja yang aman. Syukurlah sekarang keadaan semakin membaik ya mak, sirop pun bisa dikonsumsi lagi
Ini juga menjadi evaluasi ya mba untuk semakin memperketat proses produksi hingga peredaran sirop obat di Indonesia agar tak terjadi lagi ya
Serem banget kasus gagal ginjal akut pada anak gegara obat sirup ini. Jadi susah orangtua pas anaknya sakit. Minum obat puyer kan pahit. Untung udah ada obat sirop ini. Semoga ke depannya pengawasan terus diperketat.
Mulai sekarang, belajar akrab dengan sosial media BPOM dan websitenya untuk senantiasa mengecek keamanan dari obat atau apapun yang kita konsumsi. Semoga senantiasa di update secara berkala sehingga meningkatkan rasa aman bagi para Ibu, sebagai apoteker keluarga.
Akhirnya ya kak April, sirop obat sudah dinyatakan aman untuk anak-anak, ini sungguh berita yang membahagiakan para ibu di Indonesia. Setelah beberapa waktu lalu dibikin marah dan kesel dengan temua yang ada, bahkan kadang bisa berubah-ubah informasinya.
Betul ini. Ibu bisa tenang setelah tahu ada obat sirup aman dikonsumsi. Karena sebelumnya, saya sendiri merasa khawatir mau memberikan obat itu takut ada efeknya. Apalagi pemberitaan cukup santer dan menakutkan
Pas diumumkan sirop obat berbahaya, anak saya juga pas lagi demam. Bikin galau dan khawatir banget kala itu. Sampai-sampai memastikan ke faskes.
Alhamdulillah, sekarang udah aman. Kita jadi tenang.
Alhamdulillah
Ini kabar baik yang sangat dinantikan
Saat anak sakit, memang yang jadi andalan ya obat sirup
Kalau sudah aman gini, hati jadi tenang
Inget banget saat kejadian serangan Ginjal akut yang terjadi beberapa bulan lalu dan menyerang usia anak.
Hampir tiap hari memenuhi headline dan menimbulkan kekhawatiran para orang tua
Syukurlah segera di tindak lanjuti dan sudah ada kejelasan perihal obat sirup dan aman dikonsumsi
Jika secara benar maka kerja obat pun lebih optimal. Serta pastikan sudah terverifikasi, terdaftar dan teruji BPOM
dengan acara ini jadi semakin jelas kasusnya sudah terungkap dan obat sirup aman dikonsumsi sesuai anjuran pakai. Perlu cek lagi stok obat di rumah mana yang sudah confirmed aman oleh BPOM. Yang penting udah ga khawatir lagi saat anak sakit atau cari suplemen anak ya bisa dikasih dalam bentuk sirup.
Obat sirup untuk anak itu andalan banget sebenarnya untuk para orang tua tapi sejak kasus Kemarin aku ga nyetok obat sirup di rumah. Habia baca artikel ini jadi ga khawatir lagi untuk nyetok obat sirup yang aman
Bulan2 lalu emang pancaroba ya mbak, byk yg batpil demam. Pas lagi ramai soal obat sirup pula wkwkwk emK jd galau kan
ternyata samaan kita, mak. anak lanangku juga akhir Desember lalu batuk pileknya enggak sembuh2. mau ngsih obat sirop takut banget gara2 pernah ada kasus yang gagal ginjal itu.
sekarang sudah enggak ragu lagi dan enggak takut. sirop aman dikonsumsi, ya.
Bener bangeet ya mba.. dengan begini, kita jadi tau update informasi tentang obat sirup yang aman dan kita sebagai orang tua jadi tenang
baiknya informasi seperti ini mudah diakses publik, terutama orang tua ya. Saat kita membeli obat pun baiknya para petugas menginfokan hal – hal penting yang perlu kita tahu dan pahami
alhamdulillah kalau dikasih pencerahan begini sama pemerintah khususnya yang berwenang dengan kebijakan obat karena kita sebagai ibu ibu jadi sangat khawatir mau beli obat dan memberikan ke ananda.
cuaca berubah memang bikin was-was tapi nggak khawatir lagi karena sekarang obat sirop udah bisa kembali dikonsumsi no drama pas anak sakit
Ingat banget waktu kasus GGAPA tahun lalu. Bu-ibu pada panik. Kalau aku malah nggak ngasih sirop sama sekali ke anak. Beralih ke herbal aja. Tapi Alhamdulillah sekarang udah aman ya kak. Nggak perlu takut lagi😊
Iyaa, aku inget banget aku jadi mengkurasi semua obat sirup yang ada di rumah hahaha. Kalau mencurigakan langsung disingkirkan dulu. Duh untungnya sekarang aman ya untuk dikonsumsi.
Kebayang betapa resahnya orang tua saat sirop obat ditarik karena kasus gagal ginjal akut anak…duh, mana kalau kasih obat selain sirup ke anak tuh susahnya!
Syukur setelah proses kini sirop obat dinyatakan aman. Semua jadi tenang!
Memang ngeri sih ya kejadian GGAPA waktu itu. Saya juga ikutan deg-degan meskipun udah gak punya anak kecil. Karena obat sirop kan biasanya paling mudah diterima anak. Trus, mendadak jadi berbahaya. Mana efek bahayanya cepat pula. Alhamdulillah sekarang kalau udah dinyatakan kembali aman
Sekrang jadi amann ya ama sirup obat mau konsumsi yang mana aman ga khawatir lagi. Soalnya pas heboh itu bingung mau kasih apa buat anak :”(
Alhamdulillah udah aman ya ibuu. Aku ngerti rasanya pas anak2 sakit dan ketika itu nggak ada obat sirop. Ampuun. Yg puyer jg langka. Anak2 susah minumnya. Udah sakit, penderitaan combo ya. Huhu
Sekarang bisa cek2 web bpom ya.. hamdalah
tentu kabar ini adalah kabar yang paling ditunggu oleh seluruh ibu di Indonesia, udah gak galau dan khawatir lagi karena obat sirop aman dikonsumsi oleh anak dengan mengakses di website BPOM untuk mengetahui merk obat sirop apa saja yang aman
Mantap, sharing yang sangat bermanfaat sekali sehingga kita tahu mana sih obat sirup yang aman untuk digunakan. Thanks buat sharingnya, kak.
ikut happy bacanya Mbak
karena kerasa banget sulitnya ngasih obat/vitamin ke anak
Di pihak lain, saya juga paham alasan Kemenkes menghentikan penjualan obat sirop
Daripada jatuh korban, mending ambil langkah antisipasi
Fix ya ini BPOM udah rilis kalau sirop aman dikonsumsi. Kasus kemarin bikin kita banyak belajar. Kabar ini tentu bikin tenang dan senang semua orang tua
Sebenernya kasus sirop yang tidak layak minum oleh anak2 itu, karena banyak perusahaan yang salah kaprah. Hanya mementingkan keuntungan bisnis tanpa humanis dengan orang yang mengonsumsinya.
Pengawasan ketat terhadap produk2 sirop harus lebih ketat, sehingga aman dikonsumsi semua kalangan ya kak.
alhamdulillah yaa. akhirnya ibu-ibu gak perlu panik lagi karena obat sirup insyaallah sudah aman dikonsumsi
Hai mom April, PR banget ya kalau anak-anak bergantian sakitnya. Apalagi batuk terus ada rasa takut untuk minum obat sirop dan memang kalu puyer agak ribet ya. Untunglah sekarang sudah ada keluar informasi dari BPOM obat sirop yang aman dikomsumsi
senang dan lega sih mendengar kabar obat sirop udah aman dikonsumsi, masih kebayang banget beberapa waktu lalu bagaimana galaunya mamak-mamak yang punya anak kecil, pas sakit tapi parno ngasih obat sirupnya.
alhamdulillah obat yang tercemar itu udah ga produksi lagi kan. Semoga tidak terulang dan instansi terkait lebih ketat mengawasi produksi obat-obatan ini. Efeknya itu loh sampai ratusan anak jadi korban.
Hampir tiap hari saya menulis resep syrup untuk anak. Beberapa ortu masih was-was dan menanyakan keamanan obat syrup…
Artikel ini bisa banget menepis rasa khawatir para orang tua terhadap keamanan obat syrup… Makasih kak, izin share ya
Keberadaan kasus gagal ginjal akut beberapa.waktu lalu menjadi trauma bagi para orang tua, mereka tidka mau memberikan obat kepada anaknya yang sakit. Termasuk di keluarga besar saya.
Event ini bisa menajdi event edukasi bagi banyak orang kalau obat sirop aman untuk dikonsumsi dikala dibutuhkan.
Gegara oknum yang tak bertanggungjawab, bikin masyarakat Indobesia geger karena obat sirup memicu gagal ginjal akut pada anak. Bikin kita khawatir dan cemas. Alhamdulillah, sekarang udah aman.
Dulu waktu kasus ini muncul, menyeruak dan timbul puluhan korban, aku langsung merinding. Termasuk kesal dan jengkel akan kealpaan BPOM dan KEMENKES. Kemana ya pengawasan mereka selama ini? Tapi alhamdulillah sekarang masalahnya mulai terurai dan pelan-pelan terpecahkan. Semoga masalah yang sama tidak terulang lagi di masa yang akan datang ya.
Gerak cepat yang dilakukan pihak terkaot menurutku patut diapresiasi. Ini upaya agar tak banyak korban anak yang alami ginjal akut. Tapi berharap banget inintak terjadi lagi. Butuh pengawasan ekstra
Seneng banget, sekarang obat sirup udah boleh dikonsumsi. Untuk mak emak, ini info yg menyenangkan. Krn kan kalo bubuk biasanya pahit, anak2 gak suka
Waktu awal ini merebak, aku parno banget mbak.. Alhamdulillah sekarang sudah semakin jelas ya. InsyaAllah gak parno lagi kasih sirop obat ke anak
Alhamdulillah sudah coba cek
Syukurlah sirop obat yang biasa dikonsumsi anak saat sakit sudah aman
Emak jadi tenang deh
Alhamdulillah ikut seneng dan plong kemarin sempet parno sama obat sirup. Namanya anak.kecil bisanya minum obat di halusin diksh air minum deh (itu anakku sampai sekang)
Alhamdulillah ya mbak, beneran deh info ini tuh bikin lega banget. syukur sekarang sudah ada pengumuman resminya sirup obat sudah dapat dikonsumsi dengan aman untuk anak. kemarin kemarin watir sama kesehatan anak, karena gak ada obat yang aman. untung mereka sehat semuanya.
Mantap banget dengan narasumber yang didatangkan dan juga menjelaskan kaitannya obat sirop ini
Karena masih ada beberapa orang tua yang belum berani kasih sirop saat anak lagi demam
Syukurlah sudah ada konfirmasi kalau sirop obat aman untuk dikonsumsi
Senang deh karena sirop obat sudah ijin edar lagi
Anak anakku kalau obat puyer bakalan drama banget soalnya
Wah gak kebayang minum puyer. Kita aja ga doyan apalagi anak-anak ya mbak. Alhamdulillah sekarang sirop obat udah aman,
Sedih juga pada saat tahu kalau sirup obat itu tidak aman,
karena anak-anakku dan aku juga (!) peminum sirup obat flu – sirup obat batuk – sirup demam – sirup tolak angin cair!
Legaaa banget setelah tahu sirup obat aman!
dengan adanya pernyataan resmi kayak gini kita sebagai orangtua merasa aman dan nyaman nih saat akan memilih obat sirop untuk anak. semoga ke depannya regulasi obat sirop lebih diperketat.
Alhamdulillah ya, kemarin2 bingung banget kalau anak2 sakit. Obat harus diteruskan atau jadikan puyer dulu cukup repot juga..
Sempet deg2an banget saat sirop ditarik karena menyebabkan kasus gagal ginjal. Mana anak2 kan pada susah ya minum puyer. Udah jadi parno banget kalo anak demam. Alhamdulillah sekarang sirop obat udah aman, pastikan ceki2 di laman resmi BPOM dan ikuti petunjuk pemakaian.
Syukurlah,lega bacanya kalau sirup sudah aman untuk anak, sempat kaget karena pas berita itu muncul anakku sakit dan pakai sirup terkontaminasi walaupun jenisnya masih simpang-siur semoga aman terus ya obat kita dan BPOM lebih jeli lagi
Wah bersyukur banget dan ikut lega baca berita ini, Kak.
Selama ini kesulitan minumin obat ke anak-anak karena obat sirop berpotensi bahaya.
Sementara, anak2ku bisanya minum obat sirop aja, hiks….