Kalau di Jabodetabek ada menu “ayam-ayaman mirip KFC” seperti brand Sabana atau Hisana, nah kata beberapa teman yang tinggal di Yogyakarta, ada Olive Fried Chicken (Olive). Olive ini cukup ngetrend, katanya karena rasanya enak tetapi harganya bersahabat dengan kantong. Khususnya, mahasiswa perantauan yang kuliah di kampus-kampus di Yogyakarta. Benarkah?
Makanya, saat sebelum Ramadan kemarin ada kesempatan ke Yogyakarta, saya pun berusaha membuktikannya. Sayangnyaaa, waktu saya di sana terbatas sekali dan enggak hampir enggak ada kesempatan nyicipin Si Olive ini.
Pada hari terakhir di Yogyakarta, saya pun posting kegundahan saya karena enggak sempat makan ayam goreng Olive. Trus, ada beberapa teman menanggapi yang intinya menyayangkan udah jauh-jauh ke Yogyakarta kok ra iso mangan ayam Olive. Makin galau, deh, wkwkwk.
Pasalnya, di hari terakhir itu saya harus naik kereta api menuju Surabaya sekitar pukul 11 siang. Saya mau mencoba memesan Olive Fried Chicken via aplikasi pesan antar, eh, ternyata belum ada yang buka (waktu itu saya pesan jam 8 pagi). Rata-rata gerai ayam Olive buka jam 9 atau kalau enggak, ya, jam 10. Padahal jam 9 saya harus udah berangkat ke stasiun, jaga-jaga khawatir terjebak macet kan? Udah kebiasaan tinggal di Jakarta (coret), soalnya.
Akhirnya batal, deh, gofudin Olive Fried Chicken. Saya dan keluarga OTW Stasiun Tugu segera.
Ternyata, alhamdulillah, jalanan Yogyakarta enggak macet. Kami sampai stasiun tuh “kepagian”. Akhirnya, keinginan buat membeli Olive Fried Chicken datang lagi, haha.
Sayangnya, di Stasiun Tugu tuh enggak ada gerai Olive Fried Chicken. Padahal, saya perhatikan ada beberapa makanan khas Yogyakarta yang lain buka gerai di sana.
Saya cek aplikasi, ternyata ada tuh beberapa gerai Olive Fried Chicken yang dekat dengan Stasiun Tugu. Saya pun ngide ke suami, mau beli ayam Olive naik ojek online sendirian. Toh, waktu untuk menunggu kereta masih satu jam lebih. Kan, lumayan, nanti bisa makan siang ayam Olive di kereta, ketimbang beli makanan di kereta yang lumayan mihil itu, hehehe.
Suami pun mengizinkan. Akhirnya saya cus, deh, diantar ojol menuju salah satu gerai ayam Olive yang terdekat dari stasiun.
Ternyata, gerai Olive Fried Chicken yang saya kunjungi tak sesuai ekspektasi. Tadinya saya kira ada tempat buat dine in gitu, kan? Yang saya datengin ini enggak. Cuma ada kursi panjang untuk menunggu antrean pemesanan.
Kemungkinan besar memang tergantung pemilik gerai masing-masing kali ya? Soalnya, kalau enggak keliru, Olive Fried Chicken ini tuh bentuknya franchise, gitu. Makanya, ada yang khusus buat take away seperti yang saya datangi itu, ada juga yang bisa untuk dine in.
Sebenarnya, kata teman-teman saya, ayam Olive tuh enaknya kalau dimakan di tempat. Tapi, yoweslah, toh enggak ada waktunya juga makan di sana, yang penting tahu dulu bentuk dan rasanya Si Olive Fried Chicken ini.
Gerai Olive yang saya datangi itu enggak terlalu ramai, mungkin karena belum jam makan siang ya. Sebelum saya, kalau enggak salah ada dua pengunjung yang mengantre.
Saya pun kemudian melihat menu yang tersedia di papan yang terpampang di atas meja service gerai Olive. Selain menjual paket nasi ayam krispi, Olive di sini menjual minuman juga.
Oh ya, kalau mau beli ayam goreng tanpa nasi juga bisa, lho. Mau pesan ayam geprek juga ada. Namun, saat itu saya beli paket ayam nasi yang standar saja, hehe.
Untuk paket nasi ayam krispi, menu yang ditawarkan antara lain:
- Nasi Sayap harganya Rp. 7.000,-00;
- Nasi Paha Bawah Rp. 10.000,-00;
- Nasi Dada Rp. 14.000,-00;
- Nasi Dada Lembut Rp. 13.000,-00.
- Nasi Paha Atas Rp. 14.000,-00.
Sebenarnya bisa memesan paket yang bisa dapat minum juga, tinggal nambah Rp. 2.000,-00 atau Rp. 3.000,-00 gitu. Kalau nambah dua ribu dapat es teh, kalau tiga ribu dapat (kalau enggak salah) susu kemasan botol, gitu. Namun, saya memutuskan enggak pakai minum, karena kami sudah sangu air mineral tadi.
Selain paket nasi krispi, ternyata gerai Olive Fried Chicken ini juga menjual side item, yakni berupa Beef Burger, Friench Fries, Spaghetti, dan Chicken Soup. Kalau enggak keliru semua item dibanrol Rp. 8.000,-00. Trus, kalau mau nambah nasi juga bisa. Tinggal bayar Rp. 4.000,- lagi aja. Cukup bersahabat sih ya?
Saya kemudian memesan Nasi Sayap untuk saya, karena saya suka ayam yang porsinya kecil. Lalu, untuk suami saya memesankan Nasi Dada. Sedangkan untuk anak-anak, saya membelikan Nasi Dada Lembut dan Nasi Paha Atas. Total saya membayar adalah Rp. 48.000,-00.
Setelah pesanan saya dibungkus, saya pun kembali ke Stasiun Tugu. Masih ada waktu agak lama juga sih, sekitar setengah jam lebih sebelum kereta datang. Cuma, kami memutuskan enggak makan ayam Olive, khawatir anak-anak makannya lama, ntar malah bingung pas kereta datang belum selesai makan.
Kami baru makan Olive Fried Chicken ketika sudah berada di kereta api menuju Surabaya. Anak-anak seneng banget bisa makan nasi ayam krispi kayak, gitu. Walaupun mereka tetep aja nyebutnya “Ayam KFC” wkwkwk.
Untuk rasa daging ayamnya menurut saya tuh empuk ya, walaupun udah enggak anget kayak pas masih beli di gerai. Ya, emang bener sih, kalau mau lebih nikmat sebaiknya dine in di gerainya. Cuma kalau soal lembut dan juicy, walaupun dalam kondisi ayamnya agak dingin tetep enak, sih. Rasa asinnya juga pas. Bumbu tepungnya seolah tercampur dengan daging ayamnya. Dagingnya cukup tebal, jadi enggak zonk yang tulang tok, gitu.
Intinya, enggak sia-sia lha saya bela-belain keluar stasiun setelah check in lalu naik ojol buat beli Si Olive Fried Chicken ini. Wes enggak penasaran sama rasanya lagi, jadi bisa bobo nyenyak wkwkwk 😛 .Yaaa, maklum, jarang-jarang kan saya ada kesempatan ke Yogyakarta.
Kalau boleh memberi penilaian, untuk Olive Fried Chicken ini saya beri skor 8/ 10, deh. Enggak nyesel nyobain paket ayam krispinya. Soalnya, kayaknya Si Olive ini gerainya hanya ada di Yogyakarta. Di Jakarta dan sekitarnya sepertinya enggak ada.
Eh, atau saya yang enggak update ya? Coba teman-teman yang tinggal di kota lain selain Yogyakarta, khususnya di Jabodetabek, pernah tahu ada gerai Olive Fried Chicken enggak, sih? Jawab di kolom komen ya 😀 .
Trus, buat teman-teman yang sudah pernah mencoba makan Olive Fried Chicken yang katanya asli Yogyakarta ini, paling suka makan menu Olive yang mana? Sharing juga ya di kolom komen 😀 .
April Hamsa
Comments