Salah satu yang membuat anak mudah menyukai buku, karena biasanya di dalam buku itu kaya akan ilustrasi menarik. Nah, beberapa waktu lalu, TaCita bekerjasama dengan Japan Foundation menggelar pameran Ehon, yakni Jelajah Cerita dan Seni Buku Anak Jepang. Ada banyak sekali acara yang di pameran ini, salah satunya adalah melihat pameran karya ilutrasi buku anak Jepang yang merupakan karya para illustrator yang telah dikurasi oleh Chihiro Art Museum.

FYI, Chihiro Art Museum ini merupakan museum di Jepang yang memamerkan karya para illustrator berbakat. Tahu buku Totto Chan? Nah,ilustrasi pada buku itu merupakan salah satu yang dipamerkan dalam pameran ini.

Alhamdulillah, saya dan anak-anak berkesempatan dua kali ke pameran Ehon ini. Pertama Cuma sama Dema, karena lumayan harus war seat buat mengikuti pameran ini, jadi waktu itu Cuma dapat satu kuota saja.

Pertama, acaranya adalah bikin semacam art dengan menggunakan cat pewarna dan kertas. Anak-anak diajari Teknik melukis yang menghasilkan campuran warna-warni indah, seperti yang ada dalam beberapa ilustrasi buku cerita anak Jepang.

Lalu, playdate yang kedua kalinya kali ini bisa bawa anak-anak lengkap, karena mendaftar melalui komunitas. Kali ini lebih concern untuk melihat karya dari para illustrator buku anak yang dipamerkan.

Meskipun buku anak, tetapi ilustratornya orang dewasa semua yang memiliki gagasan yang luar biasa untuk mengeluarkan imajinasi mereka mengenai dunia anak.

Kebetulan waktu itu, saya dan dua ortu lainnya berkesempatan masuk menjadi pemandu. Tugasnya adalah mengawasi anak-anak supaya enggak memegang lukisan ilustrasi yang ada.

Kembali lagi ke ilustrasi-ilustrasi yang dipamerkan, memang tampak luar biasa, sih. Bagaimana sesuatu yang sederhana digambarkan menjadi karya yang menarik. Karya-karya itu kemudian dituangkan ke cetakan berupa buku cerita anak Jepang.

Sayangnya, kami enggak diizinkan mengambil gambar, karena terkait hak cipta. Tahu sendiri kan orang Jepang sangat ketat kalau terkait hal begini?

Setelah puas berkeliling melihat banyak karya illustrator, anak-anak kemudian dikumpulkan di tengah ruangan. Seorang pemandu kemudian membacakan salah satu cerita anak Jepang yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.

Salah satu buku yang dibacakan adalah mengenai kereta api yang bentuknya aneh-aneh. Ada kereta berbentuk donat, ada kereta yang satu gerbong isinya hanya satu orang, dll

Anak-anak pun menikmati cerita tersebut sambal sesekali memberikan tanggapan. Sebagai orang dewasa, saya jadi menyadari betapa menyenangkannya dunia anak yang masih sarat dengan imajinasi. Ah, jadi kangen Kembali menjadi anak-anak, deh.

Setelah membaca buku, anak-anak kemudian diberi semacam kertas di mana mereka bisa menggambar dan mewarnai sesuai imajinasi mereka. Anak-anak juga diberi kuis untuk mencari beberapa gambar yang tersebar di ruangan. Seru banget.

Setelah acara selesai, kemudian anak-anak diajak oleh pemandu foto bersama. Semuanya pulang dengan Bahagia sambal berdoa semoga kapan-kapan bisa datang ke Chihiro Art Museum yang sebenarnya di Jepang đŸ˜€ .

April Hamsa

Categorized in: