Membeli dan memiliki properti. Siapa sih orang yang enggak punya keinginan begitu? Saya yakin, empat dari lima teman-teman yang sedang membaca artikel ini, pasti kepengen banget punya properti bukan? Minimal punya rumah sendiri, iya kan?

Ngobrolin masalah rumah, sebenarnya saya tuh agak menyesal, hiks. Menyesalnya kenapa? Karena pada saat saya masih gadis, masih bujangan, dan masih punya pendapatan sendiri karena waktu itu kerja kantoran, saya enggak punya pikiran untuk beli rumah, dududu. Ya, gaji saya waktu itu emang enggak besar-besar amat, sih. Namun, seenggak-enggaknya, andai saya mau berpikir ke depan, mungkin waktu itu sudah bisa beli rumah atau minimal tanah, lha.

Punya properti sendiri adalah impian banyak orang.

Namun, yaweslah, apa mau dikata yekan? Nasi sudah menjadi bubur. Namun, alhamdulillah bubur juga masih bisa dimakan 😛 . Pada akhirnya, setelah menikah, saya dan suami baru bisa membeli dan memiliki rumah sendiri saat usia pernikahan kami menginjak tahun kelima. Wes, saya syukuri wae, daripada menyesal ingat yang lalu-lalu, uhuks.

Maka, sebelum saya banyak mengulas mengenai cara membeli rumah atau properti lainnya, saya mau memberi sedikit saran kepada teman-teman yang masih bujangan (yang udah kerja tentu aja) supaya, “Hayuklah lekas beli atau investasi properti. Jangan terlena dengan masa muda. Harga properti makin naik, khawatirnya makin susah kebeli kalau nanti-nanti. Kasian ntar istrinya kalau dah nikah diajak ngontrak rumah. Capek tau, ngontrak rumah!” Wkwkwkw, maaf, keterusan curcol 😛 . Intinya, apabila teman-teman udah ada rezeki dan kesempatan untuk beli properti, enggak perlu berpikir lama, saran saya segera beli aja.

Pengalaman saya mencari dan membeli properti

Saya dan suami sebenarnya sudah berusaha mencari rumah saat anak baru satu, kala itu. Saya masih ingat, waktu itu, kami sekeluarga mengontrak rumah di area Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Cita-cita kami enggak muluk-muluk, kok, pengen punya rumah di Depok, hehe. Soalnya, kalau di Jakarta Selatan udah enggak kebeli, mihil 😛 . Kalaupun ada yang murah, aksesnya kurang oke.

Saya dan keluarga saat masih hobi tiap weekend keliling cari rumah. 

So, hampir tiap weekend kami bertiga jalan naik sepeda motor bertiga ke Depok. Kepanasan, kedinginan, ya kami lalui. Tujuannya untuk melihat-lihat lokasi perumahan yang hendak dibangun dan mendatangi kantor-kantor pemasaran pengembang perumahan di Depok. Namun, takdir berkata lain, saya hamil anak kedua. Rencana beli rumah ditangguhkan dulu. Kami enggak jadi beli rumah di Depok, melainkan pindah kontrakan ke Depok, wkwkwk 😛 .

Kontrakan di Depok kemarin itu enak banget, sampai bikin kami terlena. Bagaimana enggak? Akses kemana-mana mudah, daerahnya bagus, trus tetangga-tetangga di sana punya status pendidikan yang baik, perfect lha buat hunian. Sampai suatu waktu ada titik dimana saya dan suami nyadar, kalau kami enggak bisa selamanya ngontrak rumah terus. Waktu itu biaya kontrakan naik lumayan drastis, hahaha.

Akhirnya, saat anak kedua saya berusia hampir setahun, kami mencari-cari rumah lagi. Kali ini yang jadi pertimbangan adalah akses ada stasiun commuter line untuk transportasi. Soalnya kantor tempat suami bekerja berada dekat jalur commuter line.

Salah satu rumah yang kami taksir di Depok, sayang harganya belum sesuai kantong waktu itu.

Kami mulai mengumpulkan brosur-brosur perumahan lagi. Kami menemukan beberapa rumah sih, cuma pada akhirnya enggak sreg. Beberapa kali booking fee kami relakan hangus, ketimbang menyesal kan? Eh, tapi pernah juga sih keblusuk pengembang nakal di area Bojong Gede, mana pengembangnya bawa-bawa nama syariah pula 🙁 , padahal DP udah lunas dan mulai nyicil. Duh, saya sebenarnya malu cerita ginian, tapi moga-moga bisa jadi pelajaran buat yang mau beli rumah yaaa…

Shock akibat ketipu pengembang syariah itu saya dan suami jadi males cari rumah. Ada mungkin sekitar setahunan, kami berhenti total cari rumah, bahkan enggak tertarik beli rumah. Sampai pada suatu waktu, saat “luka” itu udah mulai kering, kami mulai memberanikan diri mencari rumah lagi.

Ketika saya menyadari bahwa properti adalah investasi yang penting

Kami mulai keliling-keliling lagi. Kali ini berempat, mengandalkan commuter line dan kendaraan online. Kami mencari ke arah Tangerang, Bekasi, dan Bogor. Cita-cita punya rumah di Depok udah kami hapus, hehe. Soalnya, rumah di Depok yang dekat dengan stasiun commuter line makin mahal. Namun, alhamdulillah, tepat satu setengah tahun lalu, kami berjodoh dengan sebuah rumah di Cilebut, Kabupaten Bogor. Ya rumah standar aja sih, lumayan untuk berteduh empat orang anggota keluarga kecil kami.

Keberhasilan saya dan suami memiliki rumah sendiri tidak serta merta membuat kami terlena. Kami masih punya keinginan untuk menambah properti lain. Ya, siapa tahu kapan-kapan kami nambah anak lagi (eeeehhh) jadi butuh rumah yang lebih besar. Trus, kepengennya sih, punya investasi berupa apartemen atau tanah gitu, buat simpanan. Siapa tahu kelak dibutuhkan saat anak-anak kuliah.

Saya dan keluarga masih ingin menambah properti lagi. Moga dimudahkan. Aamiin 😀

Sehingga, sampai sekarang kami masih excited kalau ada pameran properti, baik itu di mall maupun property expo yang gede-gedean kayak kapan hari, yang biasanya diselenggarakan di area Senayan, Kemayoran, dll. Namun, kadang suka capek pergi ke pameran. Lokasinya jauh, macet di jalan, kepanasan, sampai penginjung banyak sehingga areanya jadi crowded, apalagi bawa dua anak kecil (maklum enggak ada support family maupun asisten yang bisa dititipin) pusing deh jadinya, sehingga akhirnya udah males duluan untuk pergi ke pameran properti.

Pernah kepikiran begini, “Teknologi kan makin maju, pameran-pameran itu biasanya kan punya website yang mengumumkan siapa aja pengembang yang ikut pameran. Kenapa mereka enggak bikin versi untuk transaksi online-nya juga ya, supaya lebih memudahkan pembeli maupun penjual/ pengembang yang ingin menjual propertinya?” Namun, pertanyaan itu saya jawab sendiri, “Ooo, kalau pengunjung datang ke pameran, mereka akan beli tiket masuk, dan itu lebih menguntungkan penyelenggaranya.” Hehe, #analisasotoy sih.

Pameran properti kini ada yang online

Seolah ada yang membaca angan-angan saya, eh, tahun ini ternyata ada yang menggelar pameran properti secara online. Langkah inovatif tersebut dilakukan oleh Indonesia Property Watch. Saya mengetahui informasi tersebut ketika menghadiri undangan talkshow sekaligus blogger gathering yang mengambil tema properti pada tanggal 8 Mei kemarin. Hadir sebagai pembicara dalam talkshow tersebut adalah Bapak Ali Tranghanda, CEO Indonesia Property Watch.

Suasana talkshow dan blogger gathering tentang pameran properti online.

Dalam talkshow yang berlangsung di hotel Golden Tulip Pasar Baru itu, Bapak Ali Tranghanda yang sudah berkecimpung selama 23 tahun di dunia properti ini sharing mengenai cara beriinvestasi properti. Banyak tips yang disampaikan oleh Bapak Ali Tranghanda dalam hal pembelian properti, khususnya untuk kaum muda/ milennial. Bapak Ali Tranghanda juga agak menyayangkan, zaman sekarang masih ada kaum milennial yang memutuskan punya mobil duluan ketimbang rumah. Padahal, sebagaimana kita ketahui bersama mobil nilainya bisa turun, beda dengan properti yang terus merangkak naik, apapun kondisinya.

Bapak Ali Tranghanda saat sharing tentang tips investasi properti.

Dalam hati saya menyetujui yang disampaikan oleh Bapak Ali Tranghanda. “Itulah sebabnya Pak, saya tangguhkan dulu beli mobilnya, soalnya saat ini toh anak-anak belum sekolah, mobil mungkin hanya kepakai saat weekend. Sebelum punya mobil, saya pengen punya minimal satu rumah lagi atau sebidang tanah di kampung,” batin saya.

Menurut Bapak Ali Tranghanda, ternyata keluhan kaum milennial mengenai membeli properti adalah “Mampu bayar cicilan, tapi enggak bisa bayar DP.” Padahal, menurut Bapak Ali Tranghanda hal tersebut bisa diatasi dengan dua cara:

  • Pinjam orang tua, mertua, saudara, dll. Menurut Bapak Ali Tranghanda enggak perlu malu meminjam, apalagi meminjam ke orang tua, pasti orang tua biasanya akan bantu. Tapi, tetep ya kalau bisa kembalikan, minimal dicicil yeee… 
  • Cari calon pasangan yang bisa diajak joint income untuk beli properti. Jadi, teman-teman, terutama yang masih single, coba deh syarat cari pasangannya ditambahin, “Harus mau diajak joint income beli rumah!” 😀 .

Satu lagi tips tentang investasi properti yang saya ingat dari Bapak Ali Tranghanda adalah, “Jangan investasi rumah subsidi. Kenapa? Karena rumah subsidi itu susah naik harganya, walaupun belinya murah. Minimal beli rumah yang harga tiga ratusan juta ke atas. Itu pasti akan ada untungnya.Hohoho, noted. Semoga teman-teman juga mengingatnya baik-baik yaaa…

Selain sharing mengenai tips membeli properti, dalam kesempatan itu, Bapak Ali Tranghanda juga memperkenalkan PropertyExpo.id . PropertyExpo.id ini merupakan pameran properti online pertama dan satu-satunya di Indonesia.

Sekilas tentang pameran properti online PropertyExpo.id yang tengah berlangsung

Inilah penampilan website pameran properti online PropertyExpo.id:


Website pameran properti online PropertyExpo.id.

Teman-teman bisa masuk ke website, lalu klik properti yang diminati. Teman-teman akan mendapatkan informasi lengkap tentang properti tersebut. Jika ada pertanyaan teman-teman bisa mengajukan pertanyaan di kolom Q and A Express yang sudah disediakan. Kalau mau lebih cepat dijawab bisa langsung klik fasilitas WhatsApp Chatting yang disediakan. Nanti, teman-teman akan langsung terhubung dengan marketing-nya (kalau bisa menghubunginya saat jam kerja ya teman-teman).

Kolom Q and A ada di bagian bawah tengah. Fitur WhatsApp di samping kanan kanan ya.

Menurut Bapak Ali Tranghada, pameran properti online PropertyExpo.id ini akan berlangsung tiap tiga bulan sekali. Tiap pameran akan memiliki tema-tema yang berbeda. Bisa jadi nanti ada pameran rumah aja, apartemen aja, dll.

Saat ini, tengah berlangsung pameran properti online dengan teman #HunianZamanNow (berlangsung tanggal 1-31 Mei 2018). Tema #HunianZamanNow dipilih sebagai kampanye untuk kaum milennial supaya sedini mungkin “melek” properti. Jangan cuma lifestyle-nya aja yang keren, eh, kelupaan beli properti. Kalau bisa sisihkan pendapatan untuk menanbung atau mencicil properti. Minimal punya rumah dulu lha ya. Biar enggak nyesel kayak saya, dulu #tutupmuka.

Karena sasaran pameran properti online yang tengah berlangsung adalah kaum milennial yang penghasilannya mungkin masih terbatas, www.propertyexpo.id pada kesempatan kali ini membatasi harga rumah maksimal Rp. 750 juta saja. Kisaran harga segitu dinilai sesuai dengan kemampuan/ daya beli kaum milennial.

Keuntungan “mengunjungi” pameran properti online PropertyExpo.id

Pameran porperti`online yang digagas oleh Indonesia Property Watch ini diharapkan mampu menjadi solusi dan pengalaman baru mengunjungi pameran pameran properti. Keuntungan “mengunjungi” pameran properti online seperti PropertyExpo.id ini antara lain:

Dapat diakses dimana saja

Cukup duduk di depan laptop atau PC atau bahkan gadget di tangan, teman-teman bisa langsung mengunjungi PropertyExpo.id dari mana saja. Teman-teman enggak perlu menyiapkan waktu khusus untuk datang ke lokasi pameran.

Lebih hemat

Teman-teman juga enggak harus datang ke lokasi, enggak perlu terjebak macet lagi saat mau ke lokasi pameran, juga enggak perlu bayar tiket masuk pameran maupun parkir.

Lebih efektif dan efisien

Bisa lebih efektif dan efisian dalam mendapatkan informasi properti yang hendak dibeli. Kalau pergi ke pameran properti offline, biasanya udah capek duluan keliling, sehingga kadang enggak sempat menyambangi seluruh stand yang ikut pameran. Berbeda, kalau mengunjungi pameran properti online seperti ini, kita bisa dapat informasi sebanyak mungkin.

Properti yang dipamerkan dari pengembang yang telah berpengalaman dan terpercaya

Pengembang yang mengikuti pameran di pameran properti online PropertyExpo.id ini adalah pengembang yang track record-nya sudah terpantau oleh Indonesia Property Watch.

Konsumen berkesempatan mendapatkan properti yang harganya lebih miring

Kalau mengunjungi pameran properti online PropertyExpo.id teman-teman akan berkesempatan memperolejh voucher atau discount pembelian properti selama periode pameran. Dengan demikian, harga transaksi nantinya pasti lebih murah dibandingkan bila konsumen membeli di luar pameran online PropertyExpo.id.

Hal-hal yang sudah saya sebutkan tadi adalah keuntungan/ manfaat yang bisa didapatkan oleh konsumen/ pembeli jika beli properti di pameran properti online PropertyExpo.id. Sedangkan untuk pengembang, pameran properti online ini tentu saja akan lebih menghemat biaya pemasaran mereka.

Yuk, kaum milennial dan keluarga muda jangan menunda beli properti!

Itulah teman-teman sharing pengalaman saya mencari properti dan informasi tentang pameran properti online. Semoga teman-teman yang membaca artikel ini, yang belum memiliki properti dimudahkan dalam mencari dan membelinya yaaa. Silahkan intip-intip dulu ke www.propertyexpo.id, toh via online, kalau nanya-nanya dulu juga enggak bakal malu. Siapa tahu ada properti yang cocok. Semoga segera ketemu jodoh propertinya yaaa… 🙂

April Hamsa