Ada yang mbatin enggak, sih? “Sarapannya jauh amat ya, sampai ke Pasar Modern Intermoda BSD City?” Hahaha, enggaaakk, pas kebetulan aja, saat itu lagi menuju Kabupaten Tangerang, jadi saya sempatkan makan nasi pecel di Pecel Pincuk Ibu Ida yang ada di Pasar Modern Intermoda BSD City. FYI, pasar modern alias pasmod ini nempel stasiun Cisauk ya, teman-teman.
Waktu itu, saya ke Tangerang-nya naik commuter line (KRL). Mampir pasmod bentar untuk makan pecel 😀 . Maklum, berangkat dari Cilebut pagi-pagi banget dan enggak sarapan, karena saya termasuk susah kalau menelan makanan terlalu pagi, kecuali sahur, of course 😛 .
Lokasi Pecel Pincuk Ibu Ida di ruko.
Sebagai arek Suroboyo, sarapan pecel adalah hal yang biasa. Penjual nasi pecel bisa ditemukan dengan gampang di Surabaya. Namun, sayangnya, begitu pindah ke Jakarta (coret) agak susah menemukan menu makanan ini. Dekat tempat tinggal saya pun tak ada.
Itulah sebabnya, apabila ada yang kasi info tentang penjual pencel, saya tuh suka tertarik mencoba. Seperti pada suatu waktu ketika seorang teman blogger, sebut saja namanya Ajeng 😛 , bilang kalau di Pasar Intermoda BSD City ada yang jualan pecel, maka saya pun tertarik ke sana. Jadi, waktu mampir pasmod, sengaja mencari rumah makan Pecel Pincuk Ibu Ida. Enggak makan di pujasera pasmod kayak biasanya, kalau pas lagi OTW Tangerang.
Baca juga: Makan Siang yang Kesorean di Seafood 32 Alfa Wijaya Pasar Modern Intermoda BSD City
Dari Ajeng juga, saya mengetahui kalau Pecel Pincuk Ibu Ida ini lokasinya ada di bagian ruko-ruko belakang pasmod. Jadi, enggak masuk ke pasmod-nya, gitu. Pantesan sebelumnya, saya enggak menemukan Pecel Pincuk Ibu Ida ini. Awalnya saya kira gerainya ada di pujasera pasmod, eh, ternyata saya keliru.
Pesan dulu di sini.
Berbekal ancer-ancer lokasi Pecel Pincuk Ibu Ida dari Ajeng, saya pun dengan mudah menemukan rumah makan ini. Jadi, kalau teman-teman dari arah stasiun Cisauk, nanti turun ke pasmod naik lift atau tangga. Nah, masuk ke halaman pasmod ke arah bangunan ruko-ruko ya. Jangan masuk ke dalam pasmod. Jalan lurus aja sampai deretan rukonya habis, sampai nanti menemukan jalan. Nah, di seberangnya itulah lokasi rumah makan Pecel Pincuk Ibu Ida. Tepatnya di salah satu ruko di area belakang (atau samping? 😛 ) pasmod.
Waktu saya ke sana, tanggal 26 Mei lalu, sekitar jam 9 pagi, rumah makan itu cukup ramai. Mejanya penuh pengunjung. Belum lagi yang antre memesan makanan. Saya pikir enggak akan kebagian kursi, eh, ternyata kata mas-mas pelayannya ada meja juga di lantai atas.
Beragam lauk pauk yang tersedia.
Yup, ternyata Pecel Pincuk Ibu Ida yang di pasmod Intermoda ini ruang makannya ada dua, di bawah dan di lantai atas. Untuk area makan yang di bawah, malah ada yang di outdoor juga di samping bangunan rukonya.
Pemesanan makanan di Pecel Pincuk Ibu Ida dilakukan sebelum pengunjung duduk. Jadi, pesan dulu, trus bayar, kemudian nanti diantar sama mas-mas pelayannya.
Oh ya, nuansa Jowo-nya terasa saat kita mau memesan, mas-mas pelayannya mengucapkan kalimat hmmm, pokoknya yang intinya “selamat datang” gitu dalam kromo inggil. Saat kami selesai makan dan pulang pun mas-masnya kembali berbahasa Jawa mengucapkan terima kasih dan ucapan sampai jumpa kembali (kalau enggak keliru ya haha 😛 ).
List harga menu makanan dan minuman.
Awalnya saya sempat khawatir kalau menu yang tersedia cuma pecel aja. Namun, begitu melihat ke menu yang ditempel di dekat kasir, ternyata bisa memesan yang lain. Soalnya anak-anak kn belum bisa makan dengan bumbu pecel yang pedas.
Akhirnya, waktu itu untuk anak-anak saya pesankan nasi dengan ayam goreng aja. Sedangkan untuk orang tuanya makan nasi pecel yang pedas.
Kalau beli nasi pecel di rumah makan yang satu ini, ternyata belum sama lauk. Jadi hanya dapat nasi, pecelan, dan rempeyek. Suami kemudian memesan tambahan tahu tempe bacem dan perkedel jagung, sedangkan saya nambah telur ceplok alias telur mata sapi.
Area makan di lantai dua.
Untuk minum, waktu itu minum air mineral aja. Ditambah saya memesan es beras kencur. Udah lama banget soalnya ngidam minum jamu. Eh, ndilalah di Pecel Pincuk Ibu Ida tersedia minuman jamu, yakni antara lain: beras kencur, kunyit asem, kunci sirih, dan temulawak. Pengunjung bisa memesannya dalam keadaan anget atau dikasi es batu alias dingin.
Setelah memesan dan membayar, mas-mas pelayan kemudian mengarahkan kami ke lantai dua rumah makan. Di lantai ini kalau enggak salah ada lima meja makan. Sebelum kami, dua meja sudah terisi.
Memilih duduk di pojok.
Ternyata di lantai itu ada toilet, mushola kecil, lengkap dengan tempat wudhunya. Trus, sepertinya ada gerai lain di sana yang menjual ketan dan penyetan, tetapi sepertinya udah enggak buka lagi. Mungkin juga buka agak siangan atau gimana, entahlah.
Trus, saya melihat spanduk besar yang berisikan informasi bahwa ternyata Pecel Pincuk Ibu Ida tuh enggak cuma ada di pasmod stasiun Cisauk aja, melainkan ada beberapa cabang. Pecel Pincuk Ibu Ida ada di Cibubur, Bintaro, pasmod BSD yang satunya, serta di area Serpong.
Mushola yang disediakan untuk pengunjung.
Sebenarnya ruko tempat rumah makan tersebut berada terdiri dari tiga lantai, sih. Namun, saya enggak tahu deh, lantai paling atas dipakai buat area makan juga atau enggak.
Saya, suami, dan anak-anak kemudian memilih duduk di meja pojok dekat tangga. Setelah menunggu sekitar 15 menitan, menu pesanan kami diantar oleh mas-masnya.
Kesan untuk menu nasi pecelnya, hmmm, sesuai namanya, sih. Disajikan di daun yang dipincuk.
Lalu, menurut saya, rasa bumbunya lebih khas bumbu pecel Jawa Tengahan, gitu, deh. Soalnya rasanya manis. Pantes Ajeng yang asal Yogya suka, hehe.
Nasi pecel yang dipesan suami.
Kalau saya bukannya enggak suka, namun lidah Jawa Timur saya lebih terbiasa dengan pecel yang gurih dan asin, seperti pecel khas kota Madiun. Tetapi secara umum Pecel Pincuk Ibu Ida ini rasanya enak, sih,
Bumbu pecelnya enggak pelit dan sayurannya pas kuantitasnya. Sayurannya ada kecambah, mentimun, kemangi, sama daun apa yaaa, kok mendadak lupa 😛 .
Nasi pecel yang saya pesan.
Rempeyeknya juga banyak ngasinya. Bumbunya, selain manis, menurut saya enggak seberapa pedas. Padahal kami waktu itu memesan yang pedas, lho. Yaaa, level kepedasan orang emang beda-beda sih ya 😀 .
Cuma, sayangnya, menurut saya nasi untuk menu pecelnya ini termasuk porsi mungil ya? Untung, saya dan suami memang lagi diet, so, bukan masalah besar. Lagipula, nasi buat anak-anak porsinya cukup banyak, kok. Pas anak-anak juga dah pada laper, hehehe. Tapi, kalau menurut teman-teman nasinya belum cukup bikin kenyang, minta nambah nasi lagi aja 😀 . Ya, mbayar, tapinyaaa 😀 .
Tambahan lauk untuk dimakan bersama.
Ayam goreng yang dimakan anak-anak juga cukup empuk. Rasanya asin, cocok dimakan sama pecel sebenarnya. Namun, saya lebih suka makan pecel tuh pakai lauk telur mata sapi, sih 😀 . Kalau baceman tahu tempenya juga enak, manis-manis asin #hallah.
Nasi ayam goreng untuk anak-anak.
Kalau minuman es beras kencurnya, saya suka, soalnya enggak seberapa pedas. Kan ada tuh jamu beras kencur yang pedes banget. Padahal, tadinya sempat cemas juga kalau beras kencurnya terlalu pedas. Masa pecelnya udah pedes, minumannya juga, xixixi.
Es beras kencur.
Alhamdulillah, kecemasan saya sirna setelah minum es beras kencurnya. Mungkin penjualnya paham, kalau es beras kencur itu emang buat diminum menemani makan pecel yang pedas kali ya? 😀
Anak-anak suka ayam gorengnya.
Jadi, begitulah teman-teman, cerita sarapan saya dan keluarga di Pecel Pincuk Ibu Ida di pasmod Intermoda BSD City yang lokasinya nempel dengan stasiun Cisauk itu. Maaf saya lupa berapa total uang yang saya bayarkan untuk makan hari itu di sana. Namun, foto list harga makanan dan minuman di Pecel Pincuk Ibu Ida udah saya fotokan yaaa. Semoga bermanfaat buat yang pengen nyicipin menu pecel di sana juga 🙂 .
April Hamsa
Saya kira pecel kaya di desa cuma pecel aja paling sama ketupaf trus gorengan, wah ini mah lengkap banget menu menunya hehehe
Jadi pengin nyobain juga kesana
Hayuk mbak, ini nempel stasiun Cisauk, buat sarapan manteb
Seru juga konsepnya tetap tradisional, ya. Kalau pecel di jateng biasanya tanpa peyek.
aku pikir pincuk tuh artinya sedikit, soalnya tiap ada nama makanan pake kata pincuk porsinya sedikit, ga taunya daun ya artinya?
Di daerah tempat saya tinggal juga ada Pecel Pincuk Ibu Ida ini.
Dulu kalau kangen makan pecel, larinya ke sana, plus minumnya kalau saya es kunyit asem.
Sekarang di seputaran tempat tinggal udah banyak yang jualan pecel, pecel Madiun, pecel Solo, pecal Medan. Jadi jarang nyari pecel pincuk lagi, pas lewat aja sekali2 mampir, minum es beras kencur ato kunyit asem pas cuaca panas, seger..
Sesusah itu ya, Mbak, nyarik yang jualan nasi pecel. Apa diriku jualan pecel aja ya di Jakarta. Hehehe.
Pecel pincuk nya kelihatan sedep tuh. Salah bewe pagi nih. Jadi ngiler kan? Hah
Btw, emang ada Beras Kencur pedes? Aku selalu minum manis deh. Kalau beli kamu, sekarang lebih milih Kunir Asem
Mba iiihhh.. Aku jadi pengen huhuhuhu… Kalau liat postingan kuliner itu selalu ingin pulang dan rasanya ingin safari kuliner haha. Btw jarang2 ya ada es beras kencur di tempat makan gt 😀
sueneng ya mba kalau nemu pecel enak di rantauan. pas ke jogja dan pas hamil aku juga ngidam pecel banget dan agak susah cari yang enak.. syukurlah dapat dan hampir tiap hari sarapan di sana hahah
Paling seneng kalau ada tempat makan yang pilihan lauknya banyak. Mau cobain ini ahh pas maen ke rumah ade yang di BSD. Terima kasih rekomendasi makanannya ya mbak ☺️
Itu di menu ada mendol, kok ora nganggo mendol, Pril? Biasanya orang Jawa Timur suka maem pecel pake lawuh mendol. :))
Cucok nih ya kalau maem di pecel pincuk Bu Ida, sebagai orang Jawa Tengah yang manis, eehh suka yang rada manis, bakalan satu frekuensi dengan bumbu pecelnya Bu Ida.
Ngeces abis ini sik, secara di Lombok jarang bener yg jualan pecel dengan konsep begini.
Yg pernah dan jadi langganan ya nasi pecel di wilayah Banyumanik, Semarang selatan.
Satu lauk paling favorit, telur ikan yang digoreng jadi dadar.
Ya ampun, dimana ya importir lauk begini du Lombok :))
Suasananya nyaman dan bersih. Makanannya juga banyak pilihannya dan semua hommey banget
Emang kalau makanan nuansa pedesaan atau makana legenda masa kecil itu bikin nikmat saja
pengen banget nyobain pecel pincuk di tempat aku adanya pecel biasa kapan2 kalau main kessna wajib nyobain kayaknya
aku pernaaah ke sini mba.. udah lama, sebelum jalan ke NZ ini. Kalau ngga salah ada meeting di salah satu hotel di area ini terus diculik temenku untuk sarapan dan brunch di sini. Enaaak memang
Pecel adalah salah satu makanan favorit aku mbak. Apalagi lihat pecel pincuk Ibu Ida ini jadi tertarik. Btw lokasinya bersih ya mbak dan menu makanannya juga bervariasi.
Akuuu pecinta pecel jugaa nih, hmmm apalagi kalo pake peyek dibubukin, ternikmat. Nah, kan ada pecel enak di BSD, ah menjadi fav, bisa buat kangen2an bagi perantau makan khas daerah. Tempatnya juga bersih, legaaa.
Maxy, icip donk ayamnya secuil .
Wah jadi pengen ke sana nih terlebih namanya sama dengan namaku hehe… Jadi ingat dulu kita pilih tempat makan, dari puluhan pedagang makanan angkringan yang terpilih warung bu Ida karena namanya bu Ida, hahaha….
Yummiii…
Kak April kaya mertuaku.. Senengannya makan pecel. Sampai Mama juga dirumah sering masak pecel sendiri, biar bisa nambah semau-maunya.
Gitu kalau makan di luar, ya pecel lagi loo.. Sampe tau pecel yang enak sepanjang perjalanan Surabaya-Jombang dimana aja.
Amazing daya tarik pecel tuh yaa…temen-temennya ini.
Kaya dadar jagung, iwak peyek, hahhaa.. peyek teri aku sukaaa.. Tapi sepertinya di Pecel Pincuk Bu Ida dikasihnya peyek kacang yaa.. Dan gak pelit kasih peyek.. Ini beneran surga banget!
Sama kaya suami sukanya pecel yang gurih.
Iya sih di Cilebut jarang ketemu pecel, yang banyak disana itu nasi uduk, sambelan gitu.
Mba April penggemar pecel juga toh?
Tahu gitu aku buka PO sambel pecel Madiun. Wkwk
lemah aku lihat lauk segitu banyak, hahaha..
btw tempatnya apik yaa, bersih dan nyaman buat makan di tempat. seneng aku kalau tempat makannya gitu.
btw sini mbak samperin aku, pecele uakeh sini. hahaha
Enaknya mbak, pagi pagi sarapan nasi pecel pincuk Ibu Ida. Ternyata susah juga ya kalau tinggal di Jakarta nemu pecel hehe. Aku suka kalo penjual nasi pecel gak pelit ngasih bumbunya, soalnya itu kan intinya hehe. Besok pagi jadi pingin sarapan pecel juga mbak :p
Saladnya orang Indonesia, pecel ini favorit aku juga. Jadi kabita pengen kulineran ke sana. Mau nyobain pecel pincuk Ibu Ida. Makasih rekomendasinya ya.