Hello moms, khususnya yang masih punya anak bayi dan balita, sesuai postingan saya di Instagram tadi pagi, kali ini saya mau sharing mengenai materi webinar yang membahas tentang pertumbuhan anak yang diselenggarakan oleh brand PediaSure by Abbot kemarin, tanggal 14 Oktober kemarin. FYI, Webinar ini merupakan salah satu dari beberapa inovasi PediaSure untuk membantu mengatasi masalah pertumbuhan anak di Indonesia.
Saya saat mengikuti webinar tentang pertumbuhan anak.
Lho, emang pertumbuhan anak di Indonesia bermasalah?
Pandemi Covid-19 membuat masalah pertumbuhan makin parah
Jadi, sebenarnya, Indonesia memang masih belum benar-benar bebas dari masalah pertumbuhan anak, moms. Hingga saat ini masih banyak anak-anak Indonesia yang tidak mendapatkan asupan nutrisi maupun akses pendidikan, sehingga menimbulkan berbagai macam masalah pertumbuhan, seperti kekurangan nutrisi (undernutrition) meliputi: underweight, tengkes (kerdil) atau stunting, wasting, hingga defisiensi mikronutrisi.
Pandemi makin memperburuk kondisi stunting di Indonesia.
Kemudian, pandemi Covid-19 makin memperparah kondisi tersebut. Data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan bahwa hampir 7 juta anak di dunia terancam stunting karena pandemi. Kalau dari dalam negeri, data Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) menunjukkan bahwa angka stunting anak Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2020 dari sekitar 27,6% pada tahun 2019.
Mengapa hal demikian bisa terjadi?
Sebagaimana yang kita ketahui bersama, pada saat pandemi datang aktivitas dan interaksi masyarakat dibatasi. Masyarakat masih agak takut-takut ke rumah sakit atau ke dokter anak untuk konsultasi kesehatan maupun pertumbuhan dan perkembangan anak. Bahkan, hanya 19,2% Puskesma yang menjalankan kegiatan Posyandu, akibatnya kondisi pertumbuhan anak Indonesia banyak yang tidak terpantau.
Dampak masalah pertumbuhan anak
Apabila pertumbuhan anak tidak terpantau tentu saja akan menimbulkan dampak serius. Apalagi jika anaknya masih berusia bayi atau balita di mana 1000 hari kehidupan pertamanya menjadi “modal” untuk kehidupannya di masa mendatang.
Dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A(K).
Dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A(K) yang menjadi narasumber dalam acara webinar kemarin mengatakan bahwa 1000 hari pertama kehidupan anak adalah periode di mana pertumbuhan dan perkembangan, khususnya perkembangan otak anak, terjadi sangat cepat. Apabila periode ini bermasalah, maka efeknya kurang bagus buat anak. Anak akan terancam mengalami berbagai masalah kesehatan, maupun mengalami masalah pada kemampuan kognitifnya.
Maka dari itu pada saat 1000 hari pertama, anak-anak wajib dipantau pertumbuhan dan perkembangannya. Tentu saja, anak juga harus diberikan nutrisi yang baik.
Cara mencegah masalah pertumbuhan anak
Supaya pertumbuhan dan perkembangan anak bagus, maka orang tua perlu memperhatikan asupan nutrisi anak.
Untuk anak bayi dan batita, World Health Organization (WHO) menekankan beberapa hal ini untuk menghindari masalah pertumbuhan:
- Inisiasi menyusui dini (ASI) dalam waktu 1 jam setelah bayi lahir.
- ASI eksklusif selama 6 bulan.
- Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang adekuat dan aman.
- Lanjutkan pemberian ASI hingga bayi berusia 2 tahun.
Khusus untuk MPASI pun harus sangat memperhatikan kecukupan nutrisinya. Nutrisis seimbang pada MPASI meliputi:
- Energi 30%
- Protein 20%
- Zat Besi 95%
- Zinc 70%
- Vitamin A 20%.
Berikut adalah contoh kandungan MPASI yang sangat dianjurkan:
Kandungan MPASI.
Menurut dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A(K) MPASI sebaiknya mengandung:
- Karbohidrat: bisa didapatkan dari beras, ubi, kentang, singkong, dll.
- Protein: sangat disarankan protein hewani, berupa dahing sapi, ayam, ikan, telur, dll.
- Lemak: bisa didapatkan dari margarin, minyak, santan, dll.
- Sayur dan buah.
- Produk susu.
Di Indonesia ini problemnya adalah banyak yang mengesampingkan asupan protein hewani. Data menunjukkan bahwa Indonesia asupan proteinnya termasuk rendah dibandingkan negara Asia Tenggara lainnya.
Indonesia masih rendah asupan proteinnya.
Itulah sebabnya dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A(K) mengingatkan para orang tua untuk lebih banyak memberikan protein kepada anak-anak sejak masih MPASI. Protein yang disarankan adalah daging, hati, unggas, ikan atau telur yang dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari atau sesering mungkin. Khusus daging merah dan hati, selain sebagai sumber protein, juga merupakan sumber zat besi dan seng.
Jangan lupa untuk selalu memvariasikan makanan anak supaya anak bisa mengenal beragam jenis rasa makanan. Apabila diperlukan anak juga bisa diberikan makanan fortifikasi atau suplemen, namun sebaiknya konsul dokter anak terlebih dahulu ya.
Orang tua wajib memantau pertumbuhan anak dengan benar.
Dr. Cut Nurul Hafifah Sp.A(K) juga mengingatkan untuk selalu cek pertumbuhan anak, bisa melalui Posyandu atau dokter anak. Anak-anak harus ditimbang, diukur panjang badan dan lingkar kepalanya dengan benar, kemudian plot ke kurva pertumbuhan, supaya pertumbuhannya terus terpantau dan terhindar dari masalah pertumbuhan.
Lalu, bagaimana jika anaknya picky eater?
Duma Riris.
Duma Riris, presenter dan runner-up Putri Indonesia 2007 yang juga hadir sebagai narasumber kemarin sharing bagaimana supaya kebutuhan nutrisi anaknya tercukupi. Biasanya di luar jam makan utama, Duma Riris memberikan camilan yang juga bernutrisi, seperti susu atau yoghurt. Supaya anak-anak lebih semangat makan, Duma Riris juga sesekali mengajak anaknya memasak makanan dan camilan bersama.
Tak ketinggalan aktris dan mantan penyanyi cilik Sherina yang ternyata sejak kecil menjadi Brand Ambassador PediaSure mengatakan bahwa saat kecil, ibunya memberikan asupan PediaSure untuk menaikkan berat badannya.
Sherina.
Sherina juga sharing pada saat dirinya masih kecil dulu apabila sedang gerakan tutup mulut (GTM) ibunya akan menyuapinya sembari membacakan buku cerita yang menarik. Hasilnya, Sherina tumbuh menjadi sehat dan pintar.
Wah, bisa dicontek nih kayaknya, cara ibunya Sherina saat anak GTM. Ya enggak moms? 😀
Inovasi PediaSure bantu atasi masalah pertumbuhan anak di Indonesia
Masalah pertumbuhan anak di Indonesia ternyata juga mendapat perhatian dari PediaSure by Abbot. Salah satu di antaranya adalah dengan menyediakan berbagai sumber informasi dan penunjang supaya orang tua, tenaga kesehatan, dan guru bisa lebih aware lagi terhadap pertumbuhan anak. Beberapa kegiatan yang telah dilakukan PediaSure, khususnya di masa pandemi seperti sekarang ini, antara lain:
-
Rangkaian webinar
PediaSure melakukan edukasi berbentuk webinar dengan tema nutrisi dan pertumbuhan anak. Program ini menargetkan di akhir tahun 2021 bisa mengedukasi lebih dari 10 ribu orang tua dan guru sekolah.
-
Pelatihan online bagi tenaga dan kader kesehatan
PediaSure juga menyelenggarakan pelatihan online untuk para tenaga dan kader kesehatan. Pelatihan ini berfokus supaya masyarakat bisa mengenali tanda-tanda malnutrisi dan mengajarkan bagaimana cara melakukan tindakan intervensi melalui nutrisi dan pemantauan yang cukup dan teratur.
-
GrowthPedia
Ini adalah sebuah alat pengukur tinggi badan dari PediaSure. Platformnya juga berbentuk online yang bisa membuat orang tua mengukur tinggi anaknya secara mandiri, sehingga dapat mengidentifikasi masalah pertumbuhan sejak dini. Tak hanya itu, GrowthPedia ini juga memberikan saran nutrisi online supaya orang tua bisa melakukan intervensi nutrisi sejak dini.
PediaSure punya formula baru
Selain itu, PediaSure yang sudah ada di Indonesia sejak tahun 1996 ini juga berinovasi membuat formula baru supaya bisa mengimbangi perubahan kebutuhan nutrisi anak-anak Indonesia.
PediaSure punya formula baru.
Formula PediaSure yang terbaru ini mengandung Arginin dan Vitamin K2. Dua nutrisi ini terbukti bisa mendukung pertumbuhan tulang. Arginin merupakan asam amino yang memiliki manfaat untuk memicu multiplikasi sel pada lempeng pertumbuhan tulang untuk membantu tulang agar bisa tumbuh lebih panjang. Vitamin K punya manfaat untuk membantu menyalurkan dan mengikat kalsium ke tulang, sehingga bisa memicu pertumbuhan tulang yang kuat.
Medical Director for Abbott Nutrition Business in Pacific Asia, Dr. Jose Dimaano Jr. menyatakan bahwa PediaSure dibuat untuk membantu memperbaiki nutrisi anak-anak. PediaSure juga berkomitmen akan terus melakukan inovasi, sehingga mampu memberikan nutrisi yang terbaik yang bisa membuat anak-anak sehat, aktif, dan tumbuh maksimal.
Dr. Jose Dimaano Jr.
Begitulah moms, teman-teman semua, mengenai webinar tentang pertumbuhan anak yang diselenggarakan oleh PediaSure yang saya ikuti kemarin. Jadi, meskipun pandemi gini, sebaiknya jangan lupa cek kesehatan serta tumbuh kembang anak ke Posyandu atau dokter spesialis anak ya, agar kita bisa senantiasa bisa memantau tumbuh kembang anak-anak kita normal sesuai growth chart atau enggak. Semoga info ini bermanfaat ya 🙂 .
April Hamsa
Masih banyak anak teryata yang kurang asupan nutrisi. Apalagi di masa pandemi seperti saat ini. Inovasi seperti PediaSure ini semoga membantu mengatasi ya
Pertumbuhan anak ini benar benar harus diperhatikan dr awal ya mba. Untung ada pediasure yg bisa membantu dalam menunjang pertumbuhan anak.
Semoga semua inovasi PediaSUre bisa diakses oleh semua ibu dari segala lapisan masyarakat supaya angka stunting bisa ditekan. Sedih ya tahu angka stunting naik tahun lalu.
wow, ada Sherina, aku dulu ngefans dengan dia, pastinya anak-anak pertumbuhannya harus dikontrol ya, dulu juga anakku pakai pediasure
Masa balita anak sulungku sezaman dengan masa Sherina jadi model iklan Pediasure, btw. Memang bagus sih Pediasure ini. Dan catet ya, bacain buku cerita yang menarik biar anak mau makan. Bukan skrol-skrol medsos dan bacain gosip 😀
Jadi tolak ukurnya memang harus komplit yaa TB BB dan lingkar kepala untuk 1000 hari pertamanya. Nggak bisa cuma lihat pandangan mata aja. Tapi kayaknya saya perlu coba nih Pediasure. buat nambahin BB Adek Fi.
Pediasure emang terkenal banget nih sejak anak-anakku masih kecil. Kandungan gizinya sangat tinggi dan bagus utk pertumbuhan anak.
Kalau masih balita, anak-anak biasanya paling kepantau yaa.. pertumbuhan TB BB lingkar kepala dan lain-lain. Biasanya yang lupa kalau sudah lebih dari 5 tahun.
Sedih banget kalau sampai pertumbuhannya gak optimal.
Harus dipenuhi dengan PediaSure.
ternyata di masa pandemi ini stunting meningkat ya huhu
btw pediasure keren ya berinovasi terus, semoga menjadi salah satu ikhtiar untuk menekan angka stunting di Indonesia
Anakku jg konsumsi pediasure nih mom, tp yg compite karena BB nya masih dibawah garis normal jadi dibantu susu. Alhamdulillah cocok dan bagus, BB jadi naik dan anak jg jadixlebih aktif dan makan jadi lebih baik
Semoga dengan program yang digulirkan oleh Pediasure dapat membantu anak-anak Indonesia tumbuh dan berkembang sesuai usianya ya. Memang tidak bisa dinafikan bahwa masih banyak kelompok keluarga Indonesia yang prasejahtera sehingga imbasnya pada pemenuhan nutrisi pada makanan anak-anaknya.
jangan sampai karena kondisi pandemi, kesehatan dan pertumbuhan anak-anak kita jadi terabaikan ya mba…
kadang2 kita ga sadar juga nih isu stunting bukan karena kurang makan tapi makanannya yang tidak memenuhi standar gizi
Di masa pandemi, banyak orang tua kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan. Itu tentu saja berpengaruh langsung pada gizi anak ya Mbak. Terkadang masalah gizi juga tak semata masalah ekonomi, tapi masalah edukasi orang tua dan informasi. Semoga dengan semakin banyak informasi yang diberikan Pediasure by Abbot, masalah gizi buruk anak-anak Indonesia bisa teratasi. Kasihan kita, mereka adalah tunas bangsa, kalau gak sehat, bangsa pasti akan menderita juga
Aku sendiri agak kaget pas ada info dari sekolah anak-anak perihal skrinning kesehatan dan gizi. Katanya tumbuh kembang anak Indonesia masih jauh dari ketuntasan. Mungkin ini juga karena aku kurang peka dengan sekitar dan memakai tumbuh kembang DuoNaj sebagai patokan. Aku melihat keduanya oke dan cenderung makin bagus selama di rumah saja, tapi ternyata di luar makin banyak yang bermasalah. Masalah tumbuh kembang ini berkaitan erat dengan jenis dan pola asupan. Sering kita melihat anak-anak kecil jajan sampai berkali-kali dalam sehari tapi asupannya nggak ada gizinya. Hal-hal seperti minimnya informasi bagi ortu juga mendukung tumbuh kembang anak tidak optimal.
Stunting dan masalah pertumbuhan anak lainnya memang mengganggu banget yaa mba. Harus sama – sama kita lawan
Ibunya Sherina cerdas banget ya…
Biasanya ibu-ibu kalau anaknya mulai GTM, keluar jurus “Dinosaurus”.
Wkkwkw~
Kalau sabar dan memberikan waktu untuk anak-anak, pasti masa-masa GTM bisa terlewati dengan baik yaa… Apalagi didukung nutrisi yang tercukupi oleh PediaSure.
agar anak tumbuh sehat dan kuat perlu asupan gizi seimbang ya mbak
klo GTM, emak harus cari segala cara ya, agar anak tetap menerima asupan gizi
GTM, gerakan tutup mulut…(singkatan baru, hehehe..).
Ndilalah Kakak ipar belum lama ini curhat kalau anaknya yang belakangan ini hobi melakukan aksi tutup mulut, dan betah banget berlama-lama makanan didalam mulut (gak ditelan-telan). Katanya harus punya stock kesabaran tingkat dewa dan sejuta jurus agar anaknya bisa menghabiskan porsi makanannya.
Sekarang ini masih gencar dibahas isu stuntin dan gizi anak, apalagi di masa pandemi ini jadi isu besar lagi. Semoga saja semua ibu yang memiliki anak kecil bisa mendapatkan informasi berguna seperti yang di postingan Mbak April ini.
Sejak tau kalo protein hewani tuh penting banget, tiap hari aku nggak pernah absen kasih protein hewani ke Aqsa. Walaupun cuma sekadar telur tapi itu tuh berarti banget buat perkembangan otaknya.
Keren banget bisa jadi BA dari kecil Sherina. Alhamdulillah anak-anakku 2 tahun ASI mbak, dan dilanjut juga dengan produk susu. Webinar kayak gini memang bagus banget buat nambah ilmu pengalaman sebagai orang tua. Semoga target PediaSure tercapai bahkan bisa lebih yaa,…
Efek pandemi beneran parah banget sih Mak. Selain ke mental, pertumbuhan anak pun juga ikut terpengaruh sampai angka stunting makin bertambah banyak banget. Semoga para orang tua juga meningkat kesadarannya untuk segera memeriksakan sebelum terlambat :((