“Pelatihan literasi keuangan untuk perempuan? Emangnya, mengapa sih perempuan kudu melek literasi keuangan?”
“Perempuan kan rata-rata udah megang keuangan rumah tangga saat menikah, apa masih perlu ikutan pelatihan literasi keuangan? Ah, nanti juga bisa-bisa sendiri seiring waktu…“
Penting enggak sih pelatihan literasi keuangan untuk perempuan itu?
Hmmm, menurut teman-teman bagaimana dua pernyataan di atas? Kalau saya pribadi, terus terang bakal senyum-senyum sendiri mendengar dua pernyataan itu 😀 . Alasannya karena dua pernyataan itu sama-sama agak meremehkan betapa pentingnya pengetahuan tentang literasi keuangan buat seorang perempuan. Padahal, kondisi di lapangan, banyak lho perempuan yang merasa dirinya paham literasi keuangan, namun setelah “dites”eh ternyata belum sepaham “itu”.
Mengapa pelatihan literasi keuangan untuk perempuan penting?
Contoh nih ya, ketika ada yang bertanya: “Ibu, sudah punya dana darurat belum, yang bisa dipakai kalau dalam kondisi darurat, misal tiba-tiba ada keluarga sakit?”
Trus, dijawab: “Sudah, saya sudah punya tabungan.”
Tanya lagi: “Punya berapa rekening, Bu.”
Masih banyak yang menjawab: “Ya satu saja. Itu sudah tabungan buat macam-macam.”
Padahal, sangat disarankan, kita tuh punya lebih dari satu rekening yang fungsinya berbeda-beda. Ada yang memang murni buat tabungan, investasi, dana darurat, dll. Kalau dicampur agak riskan sih ya? Bisa-bisa dana yang tadinya niatnya buat urusan A, kepakai juga buat urusan B.
Perempuan biasanya adalah manajer keuangan keluarga.
Sayangnya, belum semua perempuan memahami hal ini. Saya pun dulu begitu kok, tabungan semua dijadikan satu. Seiring waktu, setelah beberapa kali mengikuti beberapa workshop bertema literasi keuangan jadi makin paham 🙂 . Sehingga, menurut saya, pelatihan literasi keuangan untuk perempuan itu sangat penting 🙂 . Eh, BTW, kalau menurut teman-teman pembaca blog ini, khususnya yang Kaum Hawa, bagaimana? 😀
Pelatihan literasi keuangan meningkatkan pemahaman perempuan betapa uang sangat berharga
Enggak cuma pada akhirnya bikin insyaf mengenai soal memiliki beberapa rekening, pelatihan literasi keuangan juga pada akhirnya akan membuat perempuan paham bahwa:
Melakukan pengelolaan keuangan itu sangat penting
Jadi, enggak cuma berpikir bagaimana membelanjakan uang yang masuk, namun juga berpikir untuk jangka panjang seperti menabung, memiliki asuransi, berinvestasi, menyimpan dana darurat, dll.
Bagaimana menghindari kejahatan di bidang finansial/ keuangan
Pernah dengar soal investasi bodong? Konon katanya sih, di berita-berita biasanya perempuan lha yang kena. Soalnya, katanya lebih mudah diiming-imingi dengan hasil yang instan tapi hanya perlu modal dikit. Nah, dengan melek literasi keuangan, perempuan akan lebih bisa memilah mana kira-kira investasi atau transaksi keuangan lainnya yang betulan dan menghasilkan keuntungan, mana yang cuma tipu-tipu.
Mengelola keuangan erat hubungannya dengan mewujudkan keluarga yang lebih sejahtera
Perempuan yang sudah ahli mengelola keuangan keluarganya biasanya akan siap dengan situasi apapun. Bahkan, perempuan ini enggak hanya pasif menerima uang (misal dari suaminya), namun bisa jadi, kalau udah melek literasi keuangan, dia akan memikirkan caranya ikut membantu keuangan keluarga, tanpa harus meninggalkan kewajibannya sebagai perempuan (ibu). Sehingga, keluarganya pun bisa jauh lebih sejahtera dari sebelumnya.
Prudential sering bikin pelatihan literasi keuangan untuk perempuan lho
Ngobrolin soal pelatihan literasi keuangan untuk perempuan, tahu enggak sih teman-teman, ternyata perusahaan asuransi PT Prudential Life Assurance (Prudential) sering lho menyelenggarakan pelatihan ini. Enggak cuma sekali dua kali, Prudential melaksanakan kegiatan tersebut, melainkan sudah 10 tahun lamanya. Daaan pelatihan untuk mengasah kemampuan perempuan dalam pengelolaan keuangan keluarganya tersebut telah terselenggara di berbagai kota di seluruh Indonesia.
Baru-baru ini, Prudential juga menggelar pelatihan literasi keuangan untuk perempuan di Jakarta, tepatnya di Kantor Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) di Jakarta Pusat pada tanggal 14 November lalu. Peserta pelatihan adalah para perempuan dari berbagai instansi dan komunitas, alhamdulillah, saya juga dapat kuota mengikuti pelatihannya, lho.
Saya saat mengikuti pelatihan literasi keuangan untuk perempuan yang diselenggarakan oleh Prudential.
Namun, sebelum saya mengikuti pelatihannya, saya juga berkesempatan untuk bertemu dengan pihak penyelenggara pelatihan, yakni dari Prudential dan KPPPA. Soalnya sebelum pelatihan, digelar konferensi pers untuk media dan blogger gitu. Hadir dalam kesempatan tersebut adalah:
- Sekretaris KPPPA Republik Indonesia, Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM
- President Director Prudential Indonesia, Bapak Jens Reisch
- Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ibu Sondang Martha
- Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Ibu Nini Sumohandoyo.
Suasana konferensi pers tentang pelaksanaan pelatihan literasi keuangan untuk perempuan yang diselenggarakan oleh Prudential.
Saat konferensi pers berlangsung, ada kabar yang cukup menggembirakan lho dari Ibu Sondang Martha. Ibu Sondang Martha menunjukkan data terbaru tentang Survei Keuangan Nasional Literasi Keuangan terbaru (2019) yang dilakukan oleh OJK. Menurut data tersebut, terdapat peningkatan indeks literasi keuangan perempuan, yakni menjadi sebesar 36, 13% dibandingkan tahun 2016 lalu yang cuma sekitar 25% saja. Tentu saja hal ini menggembirakan ya teman-teman?
Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ibu Sondang Martha.
Peningkatan tersebut memang belum ideal, namun dari trend-nya sih katanya akan lebih meningkat lagi. Hal tersebut bisa terjadi karena disebabkan oleh beberapa faktor sih, yakni antara lain:
- Makin banyak pelatihan literasi keuangan untuk perempuan, salah satunya yang diselenggarakan oleh Prudential
- Teknologi seperti internet, gadget, dll membuat perempuan memiliki banyak akses untuk mendapatkan pengetahuan/ informasi mengenai literasi keuangan
- Makin banyak kesadaran perempuan belajar literasi keuangan, dll.
“Pencapaian ini (peningkatan indeks literasi keuangan) tidak lepas dari kerja keras dan kolaborasi anara pemerintah, OJK, kementerian, dan berbagai pihak lain untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan secara berkelanjutan. Salah satunya seperti upaya Prudential indonesia melalui program tahunan Pelatihan Literasi Keuangan untuk perempuan,” jelas Ibu Sondang Martha.
Sedangkan, Bapak Jens Reisch menjelaskan bahwa program pelatihan literasi keuangan untuk perempuan Prudential ini merupakan bagian dari fokus Prudential yakni “We Do Good” untuk memberdayakan masyarakat, khususnya perempuan. Bapak Jens Reisch juga menyatakan bahwa pihaknya turut senang mengetahui bahwa indeks literasi keuangan perempuan makin meningkat.
President Director Prudential Indonesia, Bapak Jens Reisch.
Sedangkan, Ibu Nini Sumohandoyo mengatakan bahwa Prudential akan tetap konsisten menyelenggarakan pelatihan literasi keuangan untuk perempuan ini, selain karena memang sudah menjadi program Prudential, juga karena optimis bahwa angka tersebut masih akan naik lebih tinggi lagi.
“Kami percaya perempuan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Atas alasan ini kami secara konsisten menyelenggarakan program literasi keuangan untuk perempuan selama sepuluh tahun berturut-turut,” jelas Ibu Nini Sumohandoyo.
Sharia, Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Ibu Nini Sumohandoyo.
Ibu Nini Sumohandoyo juga mengatakan bahwa untuk mewujudkan tujuan perempuan melek literasi keuangan, Prudential akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak terkait, misalnya kementerian, OJK, dll.
Sedangkan Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, mewakili pihak pemerintah, menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan literasi keuangan untuk perempuan seperti yang diselenggarakan oleh Prudential. Menurut Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, pelatihan tersebut sudah sejalan dengan tujuan pemerintah yakni ingin lebih membuat perempuan Indonesia berdaya dan cakap di bidang finansial. Pemerintah memiliki alasan, yakni apabila perempuan melek keuangan, maka akan mengakhiri kesenjangan ekonomi kaum perempuan.
Sekretaris KPPPA Republik Indonesia, Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, MM.
Selain mendukung program pelatihan semacam ini, menurut Dr. Pribudiarta Nur Sitepu, pemerintah juga saat ini tengah mendorong perempuan untuk bekerja. Enggak mesti harus bekerja di sektor formal sih, melainkan bisa juga secara informal.
BTW, mengenai hal ini saya teringat beberapa waktu lalu membaca status seorang ibuk-ibuk di media sosial. Kurang lebih bunyi statusnya itu menceritakan bahwa si ibu ini dengan modal Rp. 200.000,- saja sudah bisa bikin usaha. Usahanya adalah pertama yang Rp. 100.000,- dia tabung, lalu sisanya dia belikan minyak, beberapa bungkus tahu, dll. Rupanya si ibu ini bikin usaha jualan tahu goreng. Dari situ si ibu ini mendapatkan keuntungan yang lumayan, yang lagi-lagi dia bagi, sebagian dimasukkan tabungan, sebagian lagi ya untuk modal jualan tahu goreng lagi.
Itu yang di atas kisah nyata ya teman-teman. Terlepas dari berapapun keuntungannya (yang mungkin bagi sebagian orang enggak seberapa), namun dari membaca status seperti itu rasanya saya tuh merasakan sekali usaha si ibu dalam membuat keluarganya jadi lebih sejahtera lagi. Hal-hal seperti itu lho yang sesungguhnya diharapkan bisa dikuasai oleh perempuan. Ya, mengelola keuangan, ya bantuin cari pendapatan untuk keluarga, jangan “diam” saja. Kita semua, perempuan, ibu, bisa kok, asal ada kemauan. Intinya, jangan pasif jadi perempuan. Kalau misalnya enggak bisa dagang atau kerja karena situasi, minimal ya mengelola keuangan harus lebih baik lagi. Jangan cuma punya satu tabungan yaaa… #ntms 😀 .
Rangkuman materi pelatihan literasi keuangan untuk perempuan
Trus, balik ke materi literasi pelatihan keuangan hari itu, ada yang penasaran saya dan ibu-ibu/ perempuan peserta diajari apa? Baik, saya akan mencoba merangkumnya yaaa… 🙂 .
Jadi, kami peserta mendapatkan tips mengelola dana gitu deh. Secara garis besar yang harus dilakukan adalah:
- Perencanaan Keuangan
- Memisahkan Penghasilan.
Perencanaan Keuangan
Di sini, peserta pelatihan literasi keuangan diajari untuk membedakan mana “kebutuhan” dan mana “keinginan”. Hal ini sebenarnya dipengaruhi oleh “prioritas” dan “jangka waktu”. Trus, cara menentukannya ya kita bertanya pada diri kita sendiri.
Contoh “prioritas”, misalnya, teman-teman bilang butuh banget punya mobil saat ini juga. Nah, ini mobil funsinya buat apa? Kita petakan dulu, untung ruginya punya mobil. Kalau secara umum ternyata fungsinya cuma buat lifestyle doank, ya sebaiknya tangguhkan dulu beli mobilnya. Bisa menabung dulu saja, daripada menambah pengeluaran buat menyicil mobil. Berbeda kalau kita butuh mobil, tapi emang urgent banget buat usaha misalnya. Maka, itu sudah bisa dikatakan masuk kategori “kebutuhan”.
Suasana pelatihan literasi keuangan.
Sedangkan untuk “jangka waktu” biasanya dibagi jadi tiga: jangka pendek, menengah, panjang. Jangka panjang tuh contohnya periodenya dari 0-1 tahun, biasanya saat dibutuhkan cepat dan sewaktu-waktu bisa dicairkan, seperti tabungan/ deposito, emas, simpanan koperasi, dll. Kalau jangka menengah biasanya 1-4 tahun di mana kita menyimpan uang dalam jangka waktu sekian tahun untum kebutuhan yang memang telah kita rencanakan. Contohnya seperti tabungan berjangka, asuransi pendidikan anak, dll. Lalu, kalau jangka panjang, biasanya jangka waktunya 5 tahun ke atas. Jadi, buka yang akan kita pakai secepatnya. Contohnya seperti asuransi, properti, dll.
Moga-moga contohnya bisa dipahami, hehe.
Memisahkan Penghasilan
Kalau memisahkan penghasila tuh sebaiknya kita minimal punya beberapa rekening yang terbagi menjadi: Rekening Aktif dan Rekening Pasif. Rekening Aktif bisa kita pakai untuk pengeluaran wajib dan kebutuhan sehari-hari. Sedangkan Rekening Pasif antara lain untuk tabungan dan dana darurat.
Perempuan wajib hukumnya melek literasi keuangan.
Selain itu, dari pelatihan literasi keuangan untuk perempuan yang diselenggarakan oleh Prudential kali itu, saya juga mendapat beberapa tips seperti:
- Kalau punya cicilan atau utang, begitu menerima gaji segeralah dibayar.
- Ubahlah kebiasaan, kalau kita dapat gaji jangan langsung dibelanjakan, melainkan sisihkanlah terlebih dahulu ke beberapa pos.
- Tabung minimal 20% dari penghasilan yang kita terima.
- Sisihkan penghasilan untuk tabungan khsusus dana darurat.
- Selalu disiplin mencatat dan memantau pengeluaran rutin.
- Kenali produk asuransi dan simpanan sesuai tujuan kita.
- Apabila menerima “uang kaget” seperti Sisa Hasil Usaha (SHU) koperasi, arisan, warisan, sebaiknya dialokasikan untuk simpanan, tambahan modal usaha, atau membeli asuransi.
- Hal paling penting adalah DISIPLIN + jaga gaya hidup!
Begitu kira-kira materi pelatihan literasi keuangan khusus perempuan kemarin. Semoga bermanfaat dan menginspirasi teman-teman untuk lebih baik lagi dalam mengelola keuangan, demi kesejahteraan keluarga kita ya 🙂 .
April Hamsa
Pelatihan Yg kayak gini memang super duper penting dan harus diikuti semua perempuan ya Pril.
Supaya kita bisa jadi “menteri keuangan” yg makin mumpuni di rumah tangga.
karena masalah keuangan ini fundamental banget!
betul, mbak. kan wanita juga butuh banyak ilmu seputar keuangan. biar pengaturan makin maksimal dan gak boros
Well noted banget nih, saya juga masih terus memperkaya pengetahuan tentang literasi keuangan, kudu bisa lebih pintar mengatur keuangan.
Salut deh buat edukasi menerus yang dilakukan Prudential.
Bermanfaat banget nih, secara mamak-mamak zaman now semakin banyak godaan cash flow keuangannya hahaha
Entah mengapa, kalau untuk perencanaan keuangan, saya tuh lebih lihai, maklum dulu kerjanya di bidang ngitung-ngitung rencana biaya proyek.
Jadi, bikin rencana mah hebat-hebat aja.
Giliran praktek?
Kacau semua hahahahaha.
Butuh ilmu lagi kayaknya ya saya ini, biar bisa menyeimbangkan pemasukan dan pengeluaran, tentunya termasuk dengan investasi 🙂
Karena perempuan ya mengelola keuangan rumah tangga, jadi kudu ikutan literasi keuangan, nambah ilmu, semoga tabungan makin banyak, hehhehe
Kemampuan mengelola keuangan rumah tangga itu kunci ya mbak. Nah itu tugas penting si emak. Penting banget pelatihan macam ini agar levih banyak perempuan melek literasi keuangan. Thanks sudah berbagi mbak Hamsa 🙏
Setuju mba. Setiap orang perlu punya pengetahuan tentang keuangan, termasuk para ibu yang sehari-harinya emang menjadi pengelola keuangan keluarga.
Dear Prudential, Bu Nini dkk plis plis plsssss bikin acara semacam ini di Surabaya doooongg 😀
Prudential sering banget sepertinya ngadain acara seperti ini ya bund?
Asik bangetttt! ini ilmu penting nih!
Izin buat catat ya, bund beberapa bagian.
Makasih ilmunya~
Acara seperti ini bermanfaat sekali ya, kita perempuan memang harus punya pengetahuan literasi keuangan. Aku sendiri masih harus banyak belajar nih. Rekening juga cuma punya satu *ngakuu haha. Makasih sharing dan tips nya.
Bener banget Mbak April, mau bentuk apapun tabungannya kalau nggak disiplin ya sami mawon ya. Sampe dicaplocks lho! hehehe
Aku rekeningnya ada beberapa sih tapi isiny ayg gak ada hihihi, Untung deh ikutan literasi keuangan jadi makin melek biar bisa mengurus keuagan keluarga lebih baik lagi
Baca ini kasih insight buat aku deh mba, aku juga cuman punya 1 rekening jadi kefikiran punya banyak jadi ke-post masing-masing yah..duh emang kudu banyak belajar keuangan ini mah
waaah iya sama. saya awalnya mikir kalau banyak rekening bakal banyak potongan per bulannya. ternyata enggaj yaaa malah makin jelas itu sesuai kebutuhan dan benar2 tabungan
kudu melek literasi keuangan buat emak2 biar pinter ngatur penghasilan dan pengeluaran keluarga. dulu waktu aku punya toko, keuangannya diatur terpisah biar jelas mana uang bisnis mana uang pribadi rumah tangga 😀
Perempuan selalu diidentikan sebagai sosok yang bisa mengelola keuangan. Padahal mengurus keuangan rumah tangga, kalau gak ada dasar ilmunya juga sulit. Yang ada baru pertengahan bulan udah narik napas panjang
Jadi memang perempuan mudah tergoda, ya? Selain memang perempuan terbiasa memikirkan segalanya, perempuan juga dekat dengan keindahan, suka sama yang indah dan cantik…
Kayaknya pada saat pertama kali nikah saya sok tau dengan merasa sudah mahir mengelola keuangan, akibatnyaaa? Hiks hiks.. pahit kalo diceritain! Untuk itu, perempuan HARUS BELAJAR LITERASI KEUANGAN!
Edukasi seperti ini Literasi keuangan memang penting banget. Untuk mengolah keuangan di Rumah tangga.
Baca ttg rek aktif dan pasif aku jadi inget yg raffi ahmad rek 40 jutanya buat harian dan bisa diambil2 *gosip bgt yak hihi
Yes, kudu harus tahu persis membedakan mana kebutuhan dan mana sekadar kepentingan ya Mbak supaya keuangan aman
Punya beberapa rekening dengan fungsi berbeda-beda yah … noted, Mbak. Memang nih perlu banget kegiatan seperti ini
TFS mba..jadi bisa ikut belajar juga nih. Saya tertarik dg pentingnya punya rek yg khusus menabung. Ini yg dinamakan rek pasif kah?
Ini acaranya sangat keren, Mbak April. Literasi keuangan untuk perempuan jelas penting sekali. Soalnya dalam rumah tangga, seorang Ibu justru yang sering pegang kendali dalam masalah keuangan. Makanya wajib acara seperti ini sering diadakan di banyak kota.
Literasi keuangan ini penting banget buat perempuan terutama ibu-ibu. Selain buat nambah ilmu untuk mengelola keuangan keluarga. Sekaligus nambah wawasan untuk bisa mengidentifikasi investasi bodong. Nggak gampang tergiur dengan habil besar. Korban investasi bodong nih 80% adalah kaum perempuan soalnya.
Salah satu hal penting sebelum nikah: melek finansial
Alhamdulillah y mb sekarang banyak bgt edukasi2 semacam ini
Krn saya pun pernah dikomen temen ngapain sih bikin lap keu segala… blanja y blanja aja xixixi
Ini aku gak lulus-lulus tentang literasi keunang keluarga. Terutama dalam pencatatan pengeluaran. Rasanya males, padahal perlu. Jadi diganti dengan membatasi saldo yang ada di ATM, kalau dah sedikit berarti warning pengeluaran sudah lumayan banyak. Makanya kayaknya aku juga perlu deh ikut acara keren begini.
Pelatihan literasi keuangan memang penting banget untuk perempuan ya… karena pada umumnya yang mengatur keuangan rumah tangga adalah perempuan.
Iya ya, meskipun perempuan adalah manager keuangan bisa jadi memang hanya memiliki satu rekening untuk semua keperluan. Prudential memang keren, menyasar para wanita agar melek literasi keuangan. Semoga acara kayak gini, ada di Palu juga
Huhu, aku nih, salah satu perempuan yang kurang pengetahuan literasi keuangannya. Masih pake feeling dalam hal ngatur keuangan. Ikutan juga atuhlah acara ini. Aku kepengen bisa ngatur keuangan dengan baik. 😀
Menurut saya juga pelatihan keuangan untuk perempuan itu memang penting banget. Jadi ingin pakar keuangan yang booming di Instagram, rata-rata followers nya mungkin perempuan. Begitulah sekarang lebih banyak perempuan yang peduli literasi keuangan
Menurutku, penting banget ada pelatihan literasi keuangan buat kaum hawa nih. Tapi btw, meski dibagi2 ke beberapa rekening kadang ga disiplin sesuai pos2nya nih aku, Pril, apalagi krn transaksi online transfer2 biasanya org nyari rek yg sama, jd ga tega misal ngasi pilihan cuma 1, wkwk
Yup menurut saya ikut pelatihan literasi keuangan seperti ini memang penting banget untuk perempua. Saya juga kalau ada kegiatan seperti ini di sini pengen ikutan juga deh, lumayan bisa nambah wawasan. Tapi setidaknya juga bisa dapat pengetahuan tentang literasi dari membaca postingan Mbak ini.
Banyaaak alasannya ya mba.. dan semua untuk kebaikan kita semua pastinya
Banyaaak ya mba alasannya.. dan semua untuk kebaikan kita semuaaa
Justru di tangan para perempuan lah kesejahteraan keluarga berasal. Jika memiliki literasi keuangan yang baik, maka perputaran cash flow di rumah pun bisa oke dan berjalan lancar.
Ternyata penting yaa punya beberapa tabungan biar ga kecoceng istilahnya. Alhamdulillah sy juga punya beberapa ada 3 utk pensiun, utk sehari hari dan utk pendidikan anak. Makasih sharingnya mba makin harud melek literasi keuangan
Penting banget buat kaum perempuan untuk memiliki literasi keuangan yang baik, apalagi godaan untuk membelanjakan uang dengan cepat makin banyak dan kalau ngak pinter-pinter mengatur keuangan bisa kebobolan nih, padahal ibu adalah manajer keluarga yang harusnya memiliki kemampuan untuk mengelola keuangan dengan baik. Terima kasih mak referensi ilmunya.
Bener-bener wajib melek literasi keuangan ya kak soale kadang wanita ini yang pegang uang untuk rumah tangga.
Setuju banget kalo perempuan perlu mendapatkan literasi keuangan. Jangan sampai ada perempuan yang melakukan hal negatif gara-gara terbelit hutang, hiksss
Setuju, Mbak. Kalau perempuan melek literasi keuangan, ia akan bijak mengelola finansialnya. Uang tuh gak dihabisin semua tp ada manajemennya. Bs buat nabung, bs buka usaha, yg akhirny bikin perempun mandiri dan berdaya scr ekonomi
Ulasan yang lengkap Mbak April. Setuju pada tipsnya tentang literasi keuangan . Memang mesti disiplin koentjinya ya..Tapi yang berat tuh jaga gaya hidup. Penghasilan nambah gaya hidup pun ngikut ternyata hahaha
Dan karena perempuan adalah pengelola keuangan maka pas jika literasi keuangan mesti diedukasikan pada kita. Dan salut untuk Prudential untuk program literasi keuangan yang berkelanjutan bagi perempuan
Aku pengen belajar tentang investasi nih mbak April. Selama ini cuman belajar mengelola duit tapi lupa memutar duit agar bisa menghasilkan juga
Asik banget sih kak April, bisa ikutan acara Prudential ini. Kalau aku sih masih dalam tahap belajar terus, apalagi di rumah jadi menteri keuangan. Jujur sih kalau aku masih terus belajar tentang literasi keuangan ini.
Iyaya…seringnya tabungan jadi satu alesannya agar potongan admin gak banyak-banyak.
Hihii~
Tapi di nilai gak sehat karena tercampur dengan biaya kebutuhan hidup.
Bergizi banget pelatihannya, semoga bakal dibikin juga di Semarang, bikin ibu lebih cerdas dan berdaya untuk menjaga keuangan keluarga ya…
Benar juga ya harus memiliki berbagai rekening, biar alur uang jelas dan tak terpakai
wih keren acaranya,smoga bisa diadain di Palembang juga.karena bermanfaat banget untuk perempuan yang sering bingung mengatur keuangan
Saya nih yang bener-bener buta urusan keuangan, pokonya ada uang pake, yang penting tagihan, bayaran dll ketutup. Tapi ya gitu, ngos-ngosan dan ngajeblag kaget saat ada kejadian tak terduga, huhu
Sekarang dapat suami yang pandai ngurus keuangan, dikit banyak belajar…semoga ke depannya bisa lebih bijak lagi mengurus keuangan
Seneng banget mbak April Hamsa bisa ikut pelatihan literasi keuangan dari Prudential, saya juga pengen mbak. Soalnya literasi keuangan itu sangat diperlukan untuk menentukan arah keuangan rumah tangga.
Perempuan ini salah satu yang hisabnya akan sangat panjaaaaaang krn sering belanja secara impulsif. Mereka, eh kita, memang perlu edukasi tentang keuangan. Sangat penting. Terlebih para istri ASN yang notabene menjadi gawang keuangan keluarga.
Aih… semoga literasi keuangan semakin banyak diadakan. Aamiin
Belum pernah ikutan acara yg diadakan Prudential mbak. Temanya menarik nih, apalagi buat asupan otak hehee. Bagaimanapun juga, perempuan tetap butuh informasi yang berkaitan dengan literasi keuangan ini, heee. baik yang udah atau belum nikah heee
Pentingnya sekali mom kita tau untuk belajar Literasi keuangan kayak gini loh.. Soalnya nambah manfaat yah…
Salah satu yang penting dalam literasi keuangan adalah mampu mengelola keuangan keluarga secara baik sehingga tidak besar pasak dari pada tiang.
Saya sih setuju banget, siapa pun perlu literasi keuangan, apalagi kaum adam yang memang jadi menteri keuangan di keluarga. Kalau ada acara kayak gini di Bandung kabarin ya Kak
Saya sih setuju banget, siapa pun perlu literasi financial, apalagi kaum hawa yang sering jadi menteri keuangan keluarga. Kalau ada acara di Bandung kabari ya Kak.
Alhamdulillah mba April. Selama ini saya selalu membagi penghasilan ke beberapa post.
Saya ndak tau malah kalo itu ternyata sesuatu yg berhubungan dgn literasi keuangan.
Aku lagi butuh banget nih perencanaan keuangan kak,sudah coba memisahkan penghasilan dan pengeluaran tetap aja g konsisten
literasi keuangan bagi perempuan sepertinya sifatnya hampir wajib deh, karena peran perempuan dalam rumah tangga itu adalah menteri ekonomi. Terlebih lagi, perempuan teliti dalam segala hal
Sudah pasti perempuan harus pintar literasi keuangannya, supaya keuangan keluarga tetap sehat ya …
Saya nih mbak pengen banget belajar literasi keuangan. Apalagi beberapa tahun yang lalu pernah buku rekening saham (gak ngerti namanya apa) pas ada event investasi syariah gitu. Dulu asal daftar aja, sekarang malah pengen cari orang yang bisa jelasin yang saya daftar tempo hari tuh apa. Wkwkkw.. epic bener.
well perempuan tu emang penting untuk melek literasi keuangan. Termasuk membuat anak2nya juga literasi keuangan..
Aq tuh pernah beberapa kali ikutan acara literasi keuangan gini trus mantengin berita dan baca2 artikel ttg literasi keuangan, tapi kok rasanya masih susah menerapkan ya? kalo skrg sih baru sebatas belajar investasi dulu.. yang lain2 masih butuh belajar lagi nih
Bingung juga sih Mbak, kadang uang udah masuk rekening, suruh diem di sana, tetapi kalo sumai butuh uang yang sehatus tidak diambilkan dari sana, ya tetep aja gak tega, akhirnya diberikan tuh simpenan. Niatnya ntar ditata ulang. Eh endingnya begitu lagi begitu lagi.
Aku nih masih kacau aja kalau mengatur keuangan, padahal lulusan akuntansi ternyata gak jamin ya. Pengen banget serius belajar dan menerapkan mengatur keuangan.
Menurutku gapapa punya satu rekening saja, asalkan jelas catatan dan budget untuk masing-masing keperluan. Soalnya punya banyak rekening justru nambah pengeluaran=biaya admin. Hehe
Tapi aku setuju, literasi keuangan harus terus didengungkan supaya masyarakat tidak konsumtif tapi melek finansial
Jujur ya kak april aku suka sekali dengan litetasi keuangan yang spesifik buat perempuan.. di Medan gak ada soalnya.. padahal aku penggemar setia prudential.. bener.. menjaga gaya hidup dan stick to the list penting biar gak ludes
Ih keren banget ya prudential ngadain pelatihan literasi keuangan gini. Emang masih banyak perempuan yg belum aware pentingnya bikin catatan keuangan. Belanja2 aja tau2 habis. 😂
Tapi walau ade punya catatan keuangan, tetep aja ga ada dana darurat. Xixixi. Paling dana darurat masuknya kedalam investasi. Beaok kyknya kudu nyiapin nih dana darurat. Biar tipis2 yg penting ada.
Huhuhu, aku mba April masih sering ngalamin keperluan A akhirnya terpake dana buat keperluan B. Berarti kudu bust beberapa tabungan ini ya
Catat dan pisahkan, siap laksanakan tips ini..
Perempuan memang harus melek finansial, kan yg atur keuangan keluarga perempuan a.k.a istri a.k.a ibu
Harusnya orang perhatikan poin pertama: kalau punya utang atau cicilan begitu terima gai segera dibayar. Jangan diam saja terus pas ketemu pura-pura enggak lihat orang yang minjemin uang..#eh.
Tapi seriusan edukasi literasi keuangn untuk perempuan perlu sekali. Termasuk aku aja sampai umur segini masih enggak rapi pengelolaan keuangannya. Hiks.
Paling seneng kalau ada acara keuangan gini, jadi nambah ilmu seputar keuangan. KAn ilmukeuanganitu penting diterapkan biar aman terkendali keuangannya.
Jadi ingin belajar lebih banyak lagi nih seputar literasi keuangan
Sebagai garda terdepan dan mommy semua bisa maka literasi keuangan semakin diperlukan. Agar tertib mengatur keuangan dan menyiapkan sampai menabung dan membagi dalam beberapa pos sehingga keuangan keluarga dapat direncanakan dengan baik. keren Mom….
Setuju banget, Mbak. Perempuan memang harus melek literasi keuangan, kebayang kan keuangan keluarga bisa amburadul kalau kita sebagai istri nggak bisa ngatur uang dengan cerdas dan bijak.
Tentu penting dan harus tau dong ya perempuan zaman now tentang perencanaan keuangan. AKu aja masih selalu buat anggaran konvensional di buku per bulan langsung dipos2kan. Kalau ga, bisa bahaya loh dana darurat jadi benda2 belanjaan yang kurang dibutuhkan hehehe. Isteri kan sebagai manajer keuangan rumah tangga di rumah, jadi mesti bener atur duitnya 😀
Penting banget dong perempuan belajar literasi keuangan secara setiap hari yang pegang uang kan kita biar lebih pintar lagi memanage keuangan keluarga
Sudah 10 tahun prudential memberi pelatihan literasi keuangan bagi para perempuan…. Di mana sajakah? Semoga sampai ke daerah-daerah, ya. Karena pelatihan ini sangat penting. Perempuan adalah ujung tombak ekonomi. Bahkan para gabut pun juga pemegang ujung tombak. Jika ia tak bisa kelola uang, roda keluarga akan njomplang.
Bener mba, perempuan memegang peran penting dalam hal keuangan di suatu rumah tangga.
Dengan banyak info yang didapat, otomatis wawasan dan pengetahuan yang diserap juga menambah kaum perempuan makin bijak dalam mengatur uang.
Kan terkadang suka khilaf sama diskon dan promo
Aku tuh pengen banget ikutan acara literasi keuangan kayak gini soalnya aku masih perlu belajar banyak mengatur keuangan nih hehe
Memang sih, Kak. Sebagai perempuan, memang perlu belajar juga soal bagaimana literasi keuangan ini. Biar bisa mengatur sistem keuangan di keluarga. Kan, peran istri kyk gitu, kan?
Pengen banget ikut pelatihan literasi keuangan biar pinter mengelola keuangan kayak mba April, terusb terang, saat ini masih keteteran dalam mengeloa keuangan, kayaknya belum bisa investasi aja nih, padahal udah niat
Kalo ku pribadi dr sebelum nikah emang uda pny 2 rekening, satu utk tabungan, satu lagi ya utk biaya hidup. Next target mau bisa investasi selain unitlink sih 😁
asik banget nih di sana diajari juga buat membedakan keinginan dan kebutuhan yaa, sampe sekarang aku masih kesulitan nih buatmembedakan keduanya, kadang selalu tergoda sama diskon pdahal ga butuh huhu
emang penting banget sih mba, apalagi di masa depan, perempuan jadi pemegang kendala urusan keuangan di keluarga biasanya hihi. selain mengurusi kebutuhan rumah tangga, perempuan jga penting banget menyediakan investasi dan perencanaan keuangan untuk keluarga yaah
Alhandulillah aku sdh dipisah mba alokasi dana nya. Dana bisnis ke rek bisnis..biar uang nya ngga boncos euy
Setuju banget sama postingannya. Perempuan tuh harus melek literasi keuangan, biar aman keuangan keluarga. Apalagi zaman serba digital ini, bikin hidup boros 😊
Pelatihan literasi untuk perempuan ini penting jg ya, yg masih single aja agak rempong ngatur keuangan sndri apalg ntar klo udah berkeluarga hehe
Semoga aja acara literasi keuangan untuk perempuan ini segera mampir ke Bandung, karena aku pengen banget “menyehatkan” keuangan aku :”)
Iya nih penipuan udah makin marak ya, kadang tawaran jasa finansial tampak begitu menggiurkan. Kalau perempuan ngga paham dengan berbagai wacana keuangan, bisa jadi korban empuk mereka yang niat menipu itu.
Tip-tip yang diajarkan bermanfaat sekali ini. Jadi tahu tabungan itu harus disisihkan 20%. Sip sip.
Iya juga kak, kalau hanya punya satu rekening aja, jadinya uang yang tadinya mau diniatkan untuk satu impian malah bisa tercampur dan bahkan terpakai ya nantinya
Bener bgt nih mba sebagai perempuan dan istri plus ibu yg notabenenya bisa dibilang mentri keuangan kita musti melek ttg investasi. Tp sungguh bimbang mau ikut mana yang bener2 ya. Paling ak baru pisahin rekening darurat, tabungan, dapen anak. Bismillah..
Bener banget mbak. Literasi keuangan ini penting banget dipelajari saat ini. Aku juga lg belajar tentang itu supaya pintar ngatur keuangan.
penting banget perempuan belajar literasi keuangan soalnya kan kebanyakan kaum perempuan ini yang mengatur keuangan keluarga. kalau ilmu keuangannya nggak oke bakal susah nantinya
Alhamdulillah bermanfaat banget ikut pelatihan ini ya mBa April
wah ada ice breakingnya itu ya jadi seru dan makin semangat belajar literasi keuangan
Pengen kalo di Semarang ada. Ikutan gini jadi nambah ilmu
salut banget Prudential ngadain pelatihan semacam ini untuk perempuan.. sebagai menteri keuangan di rumah, memang kita harus pintar2 mengatur pengeluaran supaya gak boros dan masih bisa punya simpanan untuk masa depan
Betul aku setuju banget. Kalau perempuan lebih aware dan mengerti soal keuangan, maka tentu akan lebih baik mengatur keuangan pribadi maupun keluarga. Bagus banget program ini 😀
Kebiasaan tentang setelah gaji gak dibelanjakan langsung malah harus dibagi beberapa pos, terlihat gampang tapi sunggu itu susah banget.. hehehe.. tapi betul setahun ini saya melakukan kebiasaan itu, sistem keluangan dikeluarga bisa terlihat dimana ada pemborosan hehe.. dan memang perempuan kuduuuuu belajar tentang keuangan!!