“Kok anakku belum bisa duduk tegak ya?”
“Kok anakku belum merangkak ya. Anak tetangga sebelah kok sudah, padahal lahirnya hampir barengan?”
Huhuhu. Siapa para parents pembaca blog ini yang mengalami kegalauan seperti itu? Kalau saya, pernah. Yeah, saya pernah mengalami masa-masa bertanya-tanya kayak gitu. Dua anak saya, sempat mengalami masalah dalam hal pertumbuhan, sehingga sangat mempengaruhi perkembangan motoriknya. Nah, melalu artikel kali ini, saya mau sharing mengenai hal itu. Siapa tahu bisa bikin kegalauan para ortu, khususnya para moms di luar sana mereda.
Namun, kalau cerita tentang dua anak ntar kepanjangan ya? Hehe. Jadi, saya cerita tentang salah satu anak dulu ya? Kali ini tentang perkembangan motorik Si Dema.
Perkembangan motorik Dema yang istimewa
Kisah perkembangan motorik Dema yang istimewa ini dimulai ketika dia lahir. Jadi, saat Dema lahir, anak ini enggak langsung menangis. Diem aja, enggak bergerak. Tubuhnya meringkuk dan kulitnya terlihat membiru. Singkat cerita, Dema akhirnya dirawat di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Dokter menjelaskan bahwa Dema sempat menelan air ketuban dan mengalami hipotermia.
Dema saat berada di NICU.
Meski demikian, alhamdulillah, tenaga medisnya support pemberian Air Susu Ibu (ASI). Sehingga, meskipun Dema di NICU, saya tetap bisa menyusuinya melalui pemberian ASI Perah (ASIP). Setelah keluar dari rumah sakit, alhamdulillah, Dema cepat belajar menyusu langsung dan dapat ASI Ekslusif sampai usianya 6 bulan.
Drama selanjutnya berawal dari masa Dema mulai makan Makanan Pendamping ASI (MPASI). Dema itu susah banget mangap. Gerakan Tutup Mulut (GTM) adalah episode setiap hari yang setiap hari diperankannya. Dema lebih suka nenen ketimbang makan. Padahal, anak usia enam bulan ke atas kan seharusnya makannya yang lebih banyak ketimbang minum susu/ ASI-nya.
Akibatnya, tubuh Dema kurus (dari segi pertumbuhan) dan ada beberapa perkembangan motorik yang belum dicapainya. Sebagian yang saya ingat, antara lain saat usia 6 bulan, Dema belum mau duduk. Lalu, pada saat usia 9 bulan, boro-boro jalan, merangkak dan berdiri saja Dema enggak punya minat. Dema lebih suka duduk ngesot ke mana-mana.
Dema saat usia satu tahun belum bisa merangkak maupun berdiri dan berjalan.
Sampai akhirnya, menjelang usia setahun, saya membawa Dema screening ke Klinik Tumbuh Kembang. Ternyata, Dema mengalami Anemia Defisiensi Zat Besi (ADB). Kemungkinan besar, selain karena memang anaknya susah makan, juga berasal dari riwayat saya yang memang pernah menderita anemia juga.
Mengejar ketertinggalan motorik Dema
Untungnya saat itu, kondisinya cepat-cepat bisa dikoreksi. Dema masih dalam masa golden ages. Waktu itu, Dema diberi suplementasi zat besi selama sekitar 3 bulan. Kemudian, setiap hari saya dituntut disiplin, putar otak, berusaha menyajikan makanan sesuai petunjuk dokter untuk Dema.
Alhamdulillah, pertumbuhannya mulai optimal dan berbagai perkembangan motorik yang tertinggal mulai terkejar. Kalau sekarang melihat Dema, orang enggak akan menyangka anak ini dulu pernah masuk NICU dan beberapa tahapan perkembangan motoriknya sempat terlambat.
Siapa sangka saat kecil Dema sempat mengalami keterlambatan motorik?
Oh iya, teman-teman, sekadar mengingatkan, perkembangan motorik si kecil itu ada dua yaaa, motorik kasar dan motorik halus. Kalau motorik kasar tuh yang melibatkan otot-otot besar dan hampir semua anggota tubuh, seperti duduk, berjalan, berlari, dll. Sedangkan motorik halus itu lebih ke penggunaan otot-otot kecil, serta koordinasi tangan dan mata.
Hal yang paling saya ingat ketika berusaha keras menstimulasi motorik kasar Dema, antara lain:
- Dema akhirnya punya keinginan duduk tegak saat usia 8 bulanan. Waktu itu saya stimulasi dengan cara: tangan kanannya saya taruh di atas matras/ lantai tempat dia duduk, sementara tangan kirinya saya tarik pelan-pelan, sambil punggungnya saya pegangin. Lama-kelamaan Dema tahu kalau bangun dari tidur ke duduk adalah dengan cara menaruh tangan kanannya sebagai tumpuan. Saat awal-awal duduk pun, Dema selalu menyangga dirinya dengan tangan kanannya, lalu bermain/ beraktivitas dengan tangan kirinya. Itulah sebabnya, hingga saat ini, Dema lebih sering beraktivitas dengan tangan kiri alias kidal.
- Dema baru bisa jalan usia 18 bulanan. Waktu itu, saya sering stimulasi dengan cara Dema saya sandarkan gitu aja di tembok. Sesekali juga saya stimulasi pakai kursi/ sofa. Jadi, tangan diletakkan di dudukan kursi dan kakinya napak lantai. Awalnya nangis-nangis sih, kayaknya takut jatuh. Namun, lama kelamaan dia bisa dan berani berdiri. Sampai akhirnya, dua minggu sebelum usianya 18 bulan pas, Dema sudah berani jalan. Kalaju sekarang, jangan ditanya, udah lari-lari enggak kekejar.
- Lalu, tentang merangkak. Memang sih ada sebagian bayi yang enggak merangkak. Namun, idealnya kan seharusnya merangkak. Sebab, saya pernah baca sebuah artikel kesehatan anak yang mengatakan bahwa merangkak itu termasuk penting. Merangkak dapat melatih kekuatan otot tangan, kaki, juga kemampuan visualnya. Nah, Dema ini merangkak setelah dia akhirnya bisa jalan. Waktu itu Dema suka tiduran dalam posisi tengkurap, kemudian kakinya agak saya tekuk, jadi kayak posisi sujud gitu, sampai akhirnya tangannya saya biasakan menumpu tubuhnya. Lalu, saya suka kasi mainan di depannya dan dia berusaha meraihnya. Lama-lama Dema merangkak, deh.
Dema sekarang, tahun depan berusia 4 tahun.
Sedangkan untuk melatih perkembangan motorik halusnya, saya ingat kalau:
- Suka memberi Dema mainan puzzle. Awalnya, Dema bukan menyusun puzzle sih, namun lebih sering mengambil puzzle, lalu melemparnya. Semakin besar ya akhirnya tahu sendiri cara main puzzle.
- Saya suka memberikan camilan biskuit atau buah potong ke Dema. Walaupun enggak dimakan sih, lebih sering dipengangin aja sama Dema.
- Saya suka memberi Dema kertas atau tissue, kemudian dia sobek-sobek.
- Dema termasuk cepat mengenal pensil/ pulpen dan suka menggambari tembok, kertas, sprei, sampai kulitnya sendiri (tentu saja dengan pengawasan yaaa).
Itulah teman-teman beberapa hal yang pernah saya lakukan ketika mengejar keterlambatan perkembangan motorik Dema.
Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa saya enggak membawa Dema di Klinik Tumbuh Kembang? Sebenarnya, pernah sih, waktu itu cek ke Klinik Tumbuh Kembang. Namun, kemudian, atas rekomendasi dokter anak yang lain, saya disarankan menstimulasi Dema sendiri.
“Taruh handphone-nya, ajari anaknya!” Kata dokter, mak jleb, xixixi 😛 .
Alhamdulillah, untuk kasus Dema memang seperti itu ya, teman-teman. Bisa mengejar ketertinggalan motoriknya dengan stimulasi mandiri. Tentu saja, waktu itu, saya dapat support dari ayah dan juga kakek neneknya, sih.
Sampai kapan saya menstimulasi Dema?
Jawabannya, ya, sampai Dema benar-benar mandiri, sih. Usia Dema menjelang 4 tahun (tahun depan). Namun, saya tetap mengamati perkembangannya. Sejauh ini sih, kemampuan motorik kasar dan halusnya sudah sesuai milestones anak usia 3-4 tahunan.
Kalau teman-teman ada yang bertanya, aktivitas apa saja yang baik untuk dilakukan oleh anak seumuran Dema, beberapa aktivitas berikut bisa jadi alternatif:
Bemain di outdoor
Dema itu suka banget bermain di outdoor. Enggak peduli matahari sudah mulai terik, kalau di outdoor, Dema suka. Biasanya Dema paling suka naik sepeda, bermain panjat-panjatan di taman, sesekali berenang kalau saya ada kesempatan membawanya ke kolam renang.
Dema suka bermain di outdoor bersama teman-temannya.
Bermain dengan teman
Dema juga sangat suka bermain dengan teman. Ada banyak permainan yang bisa dilakukan bersama teman, seperti melempar bola tangan, main sepak bola, atau sekadar lari-larian, kejar-kejaran sama teman. Permainan-permainan sederhana semacam itu, selain membuat fisik Dema makin kuat, juga mampu membuatnya belajar memiliki kecerdasan sosial.
Bermain di dalam rumah/ ruangan
Kalau di rumah biasanya Dema suka menggambar atau menulis (kebetulan sudah mengenal huruf dan angka). Kadang juga bermain mainan yang Dema miliki seperti boneka, mainan puzzle, dll. Sebenarnya, saya termasuk ibu yang jarang sekali membelikan anak mainan. Anak-anak terbisa memainkan apa saja barang yang ada di rumah.
Misalnya neh, Dema itu suka banget berimajinasi main masak-masakan pakai buku dan pensil. Jadi, buku suka diibaratkan sebagai wajan penggorengan, sedangkan pensil itu sutilnya.
Makan sendiri
Dema sudah terbiasa saya pegangin makanan sendiri sejak kecil, jadi saat ini sudah terbiasa makan sendiri. Menurut saya, stimulasi makan sendiri ini bisa melatih koordinasi tangan, mulut, mata, plus kemandirian anak. Namun, memang kadang godaannya adalah saat makannya berantakan dan lama hehe. Yaaa, gimana lagi, satu-satunya jalan adalah keep calm, demi perkembangan motorik anak yang optimal.
Dema sudah makan sendiri sejak belajar makan (masa MPASI).
BTW, ngobrolin soal makan sendiri, Dema tuh suka sekali ngemil. Salah satu camilan favoritnya adalah Monde Boromon Cookies (Boromon). Kemasannya seperti ini lho:
Monde Boromon Cookies.
Boromon ini cookies yang direkomendasikan untuk anak usia 1-5 tahun. Saya memberikan Boromon ini kepada Dema sebagai camilannya, bukan tanpa alasan ya teman-teman. Ada beberapa faktor yang membuat saya memberikan Boromon kepada Dema, yakni:
Bebas gluten
Sesekali ada baiknya anak diberi makanan bebas gluten. Sebagai penyeimbang makanan lain yang mungkin sudah banyak mengandung tepung-tepungan yang mengandung gluten.
Terbuat dari tepung kentang
Teksturnya lebih lembut dan sangat mudah dicerna oleh sistem pencernaan anak.
Ada kandungan madu
Madu merupakan pemanis alami yang lebih aman untuk anak-anak.
Kemasan Monde Boromon Cookies.
Juga ada kandungan minyak ikan (DHA)
Sebagai nutrisi yang bagus untuk kecerdasan otak anak
Bentuknya kecil-kecil
Anak bisa berlatih memegang makanan yang bentuknya kecil-kecil seperti Boromon dan berhati-hati memakannya supaya enggak tersedak. Dengan demikian anak belajar megeksplorasi kemampuan makannya.
Cookies ini mudah meleleh kena air liur.
Mudah meleleh kena air liur
Namunm jangan khawatir teman-teman, Boromon ini mudah meleleh saat terkena air liur, sehingga mencegah anak tersedak, Karena begitu masuk mulut, cookies ini akan langsung meleleh.
Rasanya enak
Tentu saja camilan ini rasanya enak dan Dema suka 😀 .
Intiny adalah dari makan makanan/ camilan kesukaan, anak pun bisa banyak belajar 🙂 .
Untuk para moms yang galau…
Well, itulah pengalaman saya ya teman-teman, khususnya para moms. Jadi, kalau misalnya anaknya dirasa mengalami beberapa keterlambatan motorik dari anak-anak lainnya, hal yang mesti dilakukan adalah:
- Cek tabel milestones. Kalau masih sesuai ya udah, jangan panik. Tiap anak unik dan janghan dibandingkan.
- Apabila ada ketidaksesuaian dengan tabel milestones, maka sebaiknya konsultasi ke dokter anak atau Klinik Tumbuh Kembang.
- Konsentrasi ketika menstimulasi anak.
- Kalau ada orang yang membandingkan anaknya dengan anak kita, ya senyumin aja. Pegangan kita adalah tabel milestones dan apa kata dokter anak, bukan apa kata orang awam. Mungkin Si Ibu yang membandingkan anaknya dengan anak kita itu yang sebenarnya enggak pede akan kemampuan anaknya 😀 .
- Tetap optimis, bahwa anak kita pasti bisa melalui tahapan-tahapan perkembangannya dengan baik.
- Berdoa kepada Tuhan semoga anak-anak kita senantiasa diberi kesehatan 🙂 .
Dema sekarang larinya kenceng, siapa sangka dulu jalan aja susah.
Bagiamana moms, semoga udah enggak galau lagi yaaa… Semoga pengalaman yang saya sharing, beserta saran dan rekomendasi ini bermanfaat 🙂 . Terima kasih sudah membaca.
April Hamsa
Wah perjuangannya panjang jg ya mba Apri, sehat sehat terus ya Dede Dema, jd inget diriku wktu lahir jg kecil banget n siapa sangka sekarang malah ndut 🙂
Alhamdulillah ya mba anaknya sekarang tumbuh dengan baik dan sehat, semoga semakin pintar dan cantik. Ngomong2 biskuit itu memang enak, anak ku juga suka, meleleh dilidah.
Dema keren banget ya, sekarang sudah berisi badannya ya. Tetap segar dan cerdas ya
DEMA hebaaattt!
Emaknya juga warbiyasak hebaaat dah.
Jadi anak cantik, shalihaat dan setrooong ya 😀
Duh, eikeh juga mupeng biskuitnya hahahah
Hai Dema sehat selalu ya. Kok jadi mau icip2 ya monde Dema ini hahaha. Tugas ibu sebagai orang yang paling dekatlah buat perkembangan motorik anak ya.
Wow…aku salut dengan dirimu yang gak patah semangat dan putus asa buat Dema. IndyaAllah makin besar, pertumbuhannya semakin bagus ya mbak…
Tetap semangat ya Dema
Ya Allah baru tau kisah Dema yang masuk NICU ,, duh ga kuat ngebayangin nya. Alhamdulillah mba April dan suami sama2 kuat ya dan terus melatih motorik Dema.
Pertumbuhan setiap anak itu berbeda-beda tapi bukan berarti karena pertumbuhan yang lambat jadi tidak normal ya mbak
Alhamdulillah ya perkembangan motoriknya terkejar, berkat ketelatenan emaknya juga. Alhamdulillah pula sekarang ada Boromon, pilihan camilan sehat buat anak.
senangnya liat Dema semangat banget bermain outdoor.. akupun berusaha selalu meluangkan waktu untuk bisa mengajak anak bereksplorasi di luar rumah mbak.. selain melatih motorik, anak juga gak jenuh..
sekarang zaman anak kenal gadget, aktivitas bermain di outdoor makin jarang. penting banget nih, orang tua sering2 ajak main ke luar rumah, kaya zaman kita kecil dulu. Bisa bebas bergerak dan bermain di alam
Alhamdulillah ya Dema sekarang sehat dan badannya berisi. Sehat dan cerdas ya, nak. Kegiatannya banyak bikin anak sehat
Sehat ya Dema, senang lihat perkembangannya sudah bisa mengejar ketinggalan.
Dema … ono-ono wae. Sekarang sukanya memanjat sampai jendela rumah pun dipanjat.
alhamdulillah, nutrisi plus stimulasi membuat Dema tumbuh optimal.
Sehat – sehat yo, Dem. Tahun depan kita pindah ke Jepang.
Demaaa, anak cantik yang pinter :*
Air ketuban tuh beneran bikin saya parno saat hamil.
Makanya, pas kehamilan kedua, udahlah saya heboh minta cepet lahiran, takut anaknya kelamaan dalam perut, lebay kok saya.
Setiap anak itu emang istimewa ya mba, karena itulah cerita mereka dalam menghebatkan kita sebagai orang tua.
Dan bisa ngemil Boromon bareng itu sungguh bikin bahagia dan keenakan hihihi
Anakku dulu bisa jalan usia 2 tahun mbk. Tapi pernah jatuh pas belajar jalan, habis itu trauma. Jadi setiap jalan pasti minta pegang tanganku terus. Alhamdulillah sekarang sudah bisa lari
Saya juga pernah mendengar / membaca beberapa pendapat kalau memang yang terbaik adalah orang tua yang melakukan stimulasi. Konsultasi ke klinik tumbuh kembang boleh saja dan bisa jadi perlu. Tetapi, tetap saja orang terdekat yang memegang peranan utama. April pasti telaten banget, makanya Dema bisa mengejar ketertinggalan. Sehat selalu ya, Dema. Tante Myra minta Boromonnya boleh, ya. Abis enak hehehe
Alhamdulilah, sekarang dek Dema udah sehat dan larinya kenceng. Ternyata banyak juga ya keunggulan dari Monde Boromon cookies ini. Kapan-kapan pengen beli juga ah untuk keponakanku.
MasyaAllah adek Dema luar biasa kerennya.
Apalagi sekarang ada biskuit boromon yang bisa membuat motorik terbantukan ya Mba
Yang penting ini karena bundanya yang keren kaya mba April heheh jadi adek Dema bertumbuh dengna cepat. Sehat terus ya sayang.
Aku baru tahu kalau riwayat kesehatan Dema pernah alami ketertinggalan, untung mamanya keren eyu, jadi nggak pakai lama udah optimal saja ua
Aku baru tahu kalau riwayat kesehatan Dema pernah alami ketertinggalan, untung mamanya keren euy, jadi nggak pakai lama udah optimal saja ua
Halo Dema, Boromon itu rasanya asin atau manis. cocok ga ya buat anak satu tahun yg baru belajar nyemil. Terima kasih.
Dema cantiik.. Akhamdulillah sekarang sehat2 terus yaa sayang..
Boromon Kesukaanku juga nih. Selalu stock di rumah buat dicemil bareng anak2 sambil menggambar atau baca buku, aktivitas bersama jadi lebih seru karena ada Boromon cookies 🙂
Hihihi… Sekarang kayanya anak-anak harus cemburu ya sama Handphone. Kadang suka terlupakan. Padahal memperhatikan dan menstimulus perkembangan anak itu penting banget..
barakallah mba..kebanggaan kita sebagai wanita adalah ketika bisa menemani anak-anak pada masa golden age
Dema hebat karena support dari Bundanya yang hebat. Alhamdulillah perjuangan banget Dema untuk seperti sekarang. Yuk lari sama Ummi Ayyas yuk Dema
Thanks for sharing mba April,, sungguh ibu yang menginspirasi. Semoga Dema sehat terus ya dan mamanya juga semangat.
Loh Dema 4 tahunnya bulan apa, Mbak? Seusia anakku ya berarti. Anakku 4 tahunnya September 2019 nanti.
Ngomong2 soal perkembangan motorik nih ya. Aku punya murid, perempuan, setiap kali kegiatan di sekolah, baik yg outdoor maupun indoor, seringkali jatuh. Pas aku kroscek ke orangtuanya ternyata dulu waktu kecil gak mengalami fase merangkak. Aku kasihan banget dia sering ketinggalan dibanding teman2nya kalau urusan kinestetik.
Memang setiap anak memiliki fase perkembangan masing-masing ya mba. Untungnya selalu diawasi sehingga perkembangannya bisa terus maksimal. Latihan motoriknya juga harus intensf
Perkembangan pesat dema pasti di iringin ke optimisan ibunya ya mbak. Aku ini masih berjuang juga, karena anakku seusia dema juga (februari depan 4tahun) untuk perkembangan motorik alhamdulillah gak ada masalah hanya karena pernah Jantung bocor jadi BB nya mentok banget. Kapan-kapan tulis resep-resep yang pernah dicoba yang disaranin dokter boleh dong mba
Penasaran deh aku sama snack Boromon ini. Karena dari sari pati kentang dan gluten free. Pasti sehat untuk anak anak
Alhamdulillah ya Dema berhasil mengejar ketertinggalannya. Tetap semangat dan sehat selalu ya, Nak!
Wah Mbak April, salut saya. Untung dirimu cepat tanggap dan telated kasih stimulasi ya Mbak. Sehingga tetap bisa optimal perkembangan Dema di golden age-nya. 🙂 Semangat terus Mbak April dan Dema….
Makasih udah sharing tentang tumbuh kembang anak ya, mba april, penting banget nih untuk membuat plong para ibu yang masih galau kalau anaknya dibanding-bandingkan tumbuh kembangnya, salut banget sama mba april yang begitu telaten dalam menstimulasi Dema hingga Dema jadi anak yang tangkas dan ceria
Wah alhamdulillah skrg sudah sesuai usianya ya…untung aja vot dbawa ke klinik tumbuh kembang anak jd msh masa golden ages ga terlalu susah ngejarnya…mantap deh Mba April.
Ikutan seneng baca perkembangannya Dema, semoga sehat terus ya Nak. Umurnya hampir sama kayak Miqdad nih. Tahun depan Miqdad juga 4 tahun
Alhamdulillah perkmbangan dema bisa dikejar ya mbk. Btw itu boromonnya kayaknya enak. Jd pengen beli buat ponakan yang usianya hampir dua tahun. Optimis dia bakal soyan dengan boromon. Makasih share pengalamannya ya mbk
Berkat perjuangan, cinta kasih ibu dlm mengenar kstertinggalan motorik Dema, lihatlah dan bandingkan Dema 1th dan Dema yg segar, montom dengan binar mata yg sehat bersinar. Alhamdulillah perjuangan seorang ibu memang segalanya utk sang permata hati
Salut buat Mama April
Sehat2 terus ya Dema katanya pernh dengar nti ank2 ini besarnya akan jd cerdas bngt … Aamiin .. jadi may believe doromon buat difumah
MashaAllah…
Perjuangan seorang Ibu yaa, mba April.
Kaguum…
Barakallahu fiikum mba April dan Dema.
Semoga makin sholiha, cerdas dan menebar manfaat.
Pengalaman aku pas anak-anak kecil, memang mudah banget baper.
Lihat anak tetangga yang seumuran uda bisa giin, akunya panas.
Ya Allah…
Alhamdulillahnya, si tetangga segera pindah.
Hahhah~
Paling sebel kalau dibanding-bandingkan gitu ya jadi merasa jadi orangtua yang gak tau perkembangan anak, padahal perkembangan anak itu berbeda-beda, bene rbanget bisa dicek di tabel milestones supaya gak salah.
Mbak April anakku yang pertama juga menelan air ketuban dan harus dirawat di Perina.
Allhamdulillah Dema punya mama yang super jadi bisa mengejar perkembangan dengan baik ya.
Aku pun yang belum punya anak tapi cuma punya Ade sepupu yg balita suka cemas sendiri kalau lihat dia blm bisa ngapa2in dibanding anak lain yg seumurannya, apalagi yang ibunya ya Mbak.
Sehat terus Dema 🙂
Dema cantik tambah pintar tambah segala-galanya. Sekarang sudah sesuai ya dengan milestone kebanyakan anak-anak. Ditambah camilannya enak lagi. Tante minta dong, Dema 😀
Wah, aku tuh pernah kayak gini. Aku malah telat banget ngejarnya. Saat anak kedua. Karena anak cowok, jadinya ngerasa gak perlu punya kemampuan motorik halus tangannya. Toh gak harus juga kan anak cowok bertangan lentik atau apa gitu. Nah jadinya aku cuekin. Pas usia sekolah, dia susah nulis, susah gambar, susah meronce, dll. Dan lalu aku latih pelan2. Walopun udah gak bisa maksimal dan sampe sekarang gak bisa nulis halus, lumayan deh. Kapok jadinya. Pas anak ke-3 dan ke-4, aku gak gitu lagi. Belajar banyak di anak ke-2.
Hal seperti ini patut di sosialisasikan.
Bahwa setiap pertumbuhan anak itu unik. Berbeda satu dengan lainnya!
Kita sebagai orang tua wajih memperkaya diri dengan wawasan misalnya banyak bertanya ke dokter saat konsultasi, membaca literasi yang valid serta berbagi pengalaman seperti mba ini.
Hindarkan menelan informasi yang berdasarkan, “katanya, katanya”
Ntar bisa bingung sendiri.
Sharing ini bagus banget untuk para moms yang mungkin saja mengalami hal yang sama ya.
Aiiih senengnya kini Dema udah lincah dan sehat. Mamanya luar biasa nih, totalitas menstimulasi motorik kasar dan halus hingga kini udah lincah banget lari-lari, bahkan udah sulit mengejar larinya sekarang ya. 😉
Masya Allah, Dema dan emaknya keren banget usahanya. Aku pun pernah punya pengalaman yang sama, mengejar ketertinggalan motorik anak yang tengah. Alhamdulillah sekarang sudah tumbuh dan berkembang dengan baik.
ternyata membiasakan anak-anak untuk makan sendiri itu bermanfaat untuk perkembangan motorik juga ya mba. Oh ya itu cemilannya sehat ya. Bebas gluten 😀
Dik Demaaa, semoga sehat terus yaa. Tambah solih, makin keluar dan terasah semua potensi baiknya, jadi penyejuk mata dan hati kedua orangtua, berprestasi dan membanggakan bagi islam dan ummat. Ibunya Dema hebaat!!
duh, kujadi pengen coba cookiesnya. wkwk. Cookies buat anak-anak itu memang kudu diseleksi banget khawatir ada komposisi bahan yang nggak aman. Tapi ini karena sudah direkomendasikan, dan pas banget aku suka ngemil (makanan bayi juga dihajar asal enak #Lhaa) jadi takada salahnya kucoba besok beli wahaha
MasyaAllah perjuangan seorang bunda demi tumbuh kembang anaknya. Bundanya pintar dan Dema mau belajar. Noted bgt ini sharingnya Mba, jd referensi kalo dikasih momongan nantinya 🙂
kemaren aku beli boromon ini, selain dimakanin anaknya ini emaknya juga suka bahahah…
jadi kan dalem dus itu isinya beberapa bungkus kecil ya, pas anaknya uda kenyang yang ngabisin emaknya 😀
Alhamdulillah, Dema udah makin pinter sekarang. Memang kalau mengejar ketinggalan itu kuncinya kudu disiplin dan telaten. Anakku yang ketiga dulu juga telat ngomongnya. Alhamdulillah, dengan sering diajak ngobrol lama lama lancar juga..
Lucunya si Dama. Sehat terus ya dek. Mamanya tau yang terbaik buat anaknya. Kalau iklan di tv dibilang buat anak kok coba-coba? anak itu beroleh natured and nurtured ya dari Ibu dan orang-orang di sekelilingnya