Jelang Iduladha kayak sekarang ini, umat Muslim pasti langsung teringat akan ibadah haji. Yeah, bulan Dzulhijah dalam penanggalan Islam juga sering disebut bulan haji. Setiap muslim akan aware karena pasti ingin juga ke tanah suci, baik itu haji atau umrah. Beruntunglah teman-teman yang bisa ke sana. Namun, buat teman-teman yang belum pernah ke tanah suci, jangan bersedih hati, saya juga belum kok, hehehe. Namun, percaya aja, insyaAllah cepat atau lambat dengan niat, doa, dan ikhtiar kita pasti sampai ke sana. BTW, percaya enggak sih kalau seseorang bisa pergi ke tanah suci pakai jalur langit?

Pergi ke tanah suci pakai jalur langit?

Pergi ke tanah suci pakai jalur langit?” Penasaran apa maksudnya? Maksudnya adalah diberi rezeki langsung dari Allah untuk bisa berangkat ke tanah suci, baik itu haji maupun umrah. Syukur-syukur bisa keduanya (Aamiin Ya Rabb).

Eh, tapi duitnya dari mana? Buat makan sehari-hari aja susah?” 🙁 Ada yang memiliki kekhawatiran seperti itu?

Wah, mungkin yang masih punya pikiran seperti itu belum pernah nih melihat beberapa keajaiban, bahwa ada orang bisa pergi ke tanah suci tanpa harus mengeluarkan uang sepeser pun alias mendapat panggilan langsung dari Allah? 😀 . Saya pribadi udah sering mendengar cerita, bahkan menyaksikan sendiri, orang bisa pergi ke tanah suci pakai jalur langit ini.

Percaya enggak sih kalau pergi ke tanah suci itu bisa melalui jalur langit?

Contoh misalnya, beberapa teman blogger yang memenangkan lomba blog dari travel haji dan umrah, lalu mendapat hadiah umrah gratis. Ada pula cerita ibu-ibu pedagang yang suatu saat mendaftar DP (down payment) untuk pergi umrah ke travel seorang kenalan saya. Uniknya beliau membayar pakai uang receh dan lusuh, kemudian sama teman saya diceritakan, diposting di sosmed.

Awalnya teman saya cuma ingin menunjukkan, “Ini lho ibu-ibu yang dananya terbatas aja bertekad kuat untuk umrah, masa kalian yang uangnya banyak, enggak ada keinginan berangkat ke tanah suci?”

Eeehh, ternyata postingan tersebut dinotice oleh beberapa teman dan follower-nya teman saya tersebut, kemudian mereka berbondong-bondong berebut melunasi biaya umrah ibu-ibu pedagang tersebut. MasyaAllah banget kaaann?

Ada pula beberapa kenalan saya, bahkan kedua mertua saya sendiri yang pernah mendapat rezeki ke tanah suci melalui jalur kantornya dulu. Jadi, udah percaya belum kalau pergi ke tanah suci via jalur langit itu nyata?

JNE memberangkatkan karyawannya ke tanah suci

Ngobrolin pergi ke tanah suci jalur kantor, jadi keinget nih, kalau bulan Mei kemarin, perusahaan yang bergerak di bidang pengiriman barang dan logistik JNE juga memberangkatkan karyawannya ke tanah suci.

Menurut Presiden Direktur JNE, Bapak M. Feriadi Soeprapto ini adalah umrah pertama setelah pandemi. Sebenarnya, sebelum pandemi, JNE telah rutin memberangkatkan karyawan yang sudah bekerja lebih dari 12 tahun untuk umrah. Sayangnya, tahun 2020 dan 2021 program ini sempat terhenti, karena situasi wabah yang masing tinggi-tingginya.

Sebanyak 140 orang diberangkatkan JNE ke tanah suci.

Nah, alhamdulillah yaaa, tahun 2022 ini lebih kondusif. Jamaah haji di Indonesia juga sudah boleh berangkat. Apalagi, jamaah umrah, sudah lebih bebas, tanpa prosedur yang rumit sebagaimana di tahun 2020/ 2021. Maka, JNE pun kemudian melanjutkan program hadiah tahunan untuk karyawannya ini.

umrah gratis ini, menurut Bapak M. Feriadi Soeprapto merupakan amanat dari founder JNE yakni almarhum H. Soeprapto Soeparno yang menggagas reward umrah ini kepada karyawannya. Itulah sebabnya, dari tahun ke tahun JNE rutin menjalankan umrah gratis untuk karyawannya ini. Cuma sempat terhenti 2 tahun gara-gara pandemi kemarin.

Ada 140 Ksatria dan Srikandi (sebutan untuk karyawan JNE) yang diberangkatkan oleh JNE pada Mei lalu ke tanah suci. Para karyawan ini berasal dari berbagai kantor cabang JNE, seperti dari jakarta, tangerang, Cilegon, Bandung, Cirebon, Purwakarta, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Medan, Pontianak, Sidoarjo, dan juga cabang utama JNE yang lainnya.

Lalu, bagaimana perasaan mereka ketika diberangkatkan umroh oleh perusahaannya? Wuah, tentu aja, bahagia dan bersyukur donk, pastinyaaa.Sebanyak 140 orang diberangkatkan JNE ke tanah suci.

Salah satunya ada Bapak Edi dari JNE Pusat Jakarta yang mengatakan bahwa dirinya spontan menangis daat pertama kali menatap Kabah di Masjidil Haram.

Saya mendapat keajaiban dan kenikmatan, di mana selalu di awal misalnya sarapan di awal, pembagian kunci di awal, jadi saya merasa bersyukur,” ujar Bapak Edi.

JNE sudah rutin memberangkatkan karyawan  ke tanah suci sejak sebelum pandemi.

Kemudian, ada pula Ibu Dara dari JNE Medan yang juga merasa terharu begitu sampai kota Makkah.

Suasana Kota Mekah begitu luar biasa indahnya, membuat perasaan saya menjadi terharu. Seperti mimpi yang menjadi kenyataan, karena jika mengingat Mekah yang tertuju adalah Ka’bah. Di depan Ka’bah saya menangis karena Allah telah mengabulkan doa saya untuk bisa sampai ke Mekah ini,” kata Ibu Dara.

Tak ketinggalan ada Ibu Yeni dari JNE Semarang yang terharu karena merasa diberikan kemudahan untuk berangkat ke tanah suci oleh perusahaan tempatnya bekerja selama ini.

Momen yang juga sangat berkesan saat masuk ke Masjid Nabawi ke area Raudhah. Antusias jamaah untuk masuk ke sana luar biasa, sampai antri dan berdesakan. Dibutuhkan kesabaran untuk bisa masuk ke area yang ada makam Rasullullah Muhammad SAW dan sahabat Abu Bakar serta Umar bin Khatab tersebut. Saya sangat terharu karena merasa diberikan kemudahaan untuk dapat melaksanakan sholat di Raudhah,” kata Ibu Yeni.

Tak hanya berdoa bagi diri sendiri dan keluarga, namun para Ksatria dan Srikandi JNE yang berangkat umrah ini pun juga mendoakan keberkahan untuk JNE.

Para Ksatria dan Srikandi JNE yang beruntung umrah tahun ini.

Saya seperti mendapat keberkahan yang luar biasa dari JNE, berlipat-lipat rejeki yang saya terima” kata Bapak Ari Bowo dari JNE Yogyakarta.

Bapak Ari Bowo juga berharap reward umrah dari JNE ini bisa terus dilaksanakan. Bapak Ari Bowo pun mengaku saat di depan Kabah menyempatkan berdoa supaya perusahaan tempatnya mengabdi selama bertahun-tahun ini agar selalu bisa maju dan terus berkembang.JNE sudah rutin memberangkatkan karyawan  ke tanah suci sejak sebelum pandemi. 

Sungguh mengharukan yaaa? Perusahaan dan karyawan sama-sama membutuhkan dan saling berusaha memberikan yang terbaik, salah satunya doa untuk keberkahan bersama. Apalagi doanya langsung di tanah suci.

Semoga kita pun juga mendapatkan rezeki yang sama, bisa pergi ke tanah suci melalui jalur langit, sebagaimana para Ksatria dan Srikandi JNE yang beberapa namanya saya sebutkan itu ya teman-teman. Aamiin.

Langkah-langkah supaya dimampukan pergi ke tanah suci

Oh iya, saya juga pernah mendapatkan tips dari seorang ustad yang pernah mengisi ceramah di acara kajian orang yang mau berangkat haji. Maaf saya lupa siapa nama beliau.

Pertama, pak ustad meyakinkan, bahwa haji dan umrah itu panggilan langsung dari Allah SWT. Jadi kalau ada kalimat “Berhaji bagi yang mampu”, kata “mampu” di sini bukan karena uangnya atau hartanya lebih banyak, namun karena murni dimampukan oleh Allah.

Saya lihat sendiri contohnya, kedua orang tua saya. Bapak ibu saya bukan orang-orang yang berkelebihan harta, namun sudah mulai menabung sejak zaman saya dan adik saya masih sekolah. Begitu uangnya cukup buat mendaftar, bapak ibu saya kemudian segera mendaftar, sambil meyakini bahwa ada jalan untuk melunasinya. Alhamdulillah, 10 tahun kemudian (mendaftar haji tahun 2009-nan), bapak ibu saya bisa berangkat sebagai jamaah haji terakhir yang berangkat dari Indonesia sebelum pandemi.

Bapak dan ibu saya di tanah suci tahun 2019.

Bapak ustad juga mengatakan bahwa, “Pergi umrah dan haji itu bukan perkara siapa yang memiliki uang lebih banyak. Banyak kok orang kaya tidak sampai ke tanah suci, banyak orang miskin sampai ke tanah suci.”

Maka, teman-teman alhamdulillah kalau kita rezekinya cukup dan diberi kemudahan berangkat ke tanah suci dengan sat set sat set. Namun, kalau sekiranya merasa belum mampu saat ini, berikut tips dari pak ustad supaya kita segera menjadi tamu Allah di tanah suci:

  • Niat

Katanya yang namanya niat itu aja udah jadi amal dan doa, lho. Selain itu, niat akan mendekatkan pada kenyataan. Bisa dengan berdoa misal kalau punya dana, kita prioritaskan dulu ke tanah suci ketimbang beli mobil dulu atau pelesir ke negara-negara lain terlebih dahulu. Intinya menjadikan pergi ke tanah suci sebagai sebuah prioritas lha, di atas hal-hal lain yang sebenarnya juga sangat kita impikan.

  • Ikhtiar

Selain berniat, tentu juga take action dooonk. Pertama buka tabungan haji dan/ atau umrah. Kemudian cari info-info tentang travel haji dan umrah yang bisa membantu kita. Perkara kapan bisa melunasinya, kata pak ustad jangan terlalu dipikirkan, karena biasanya kalau Allah sudah mengizinkan, maka akan ada aja cara yang mempermudah jalan kita melunasinya.

  • Berdoa

Sisipkan doa untuk ke tanah suci setiap waktu, misalnya setelah selesai shalat. Bisa juga berdoa di waktu-waktu khusus, di mana doa-doa lebih cepat diijabah. Ada pula yang berikhtiar dengan menitip doa ke teman yang sedang berangkat ke tanah suci, supaya bisa lekas menyusul ke sana. Satu lagi yang paling penting adalah minta didoakan oleh kedua orang tua kita. Kata pak ustad, insyaAllah cepat atau lambat akan makbul.

Nah, teman-teman yang belum pernah ke tanah suci, ayok sama-sama semangat yaaa. InsyaAllah ada jalan bagi kita pergi ke tanah suci, baik itu umrah maupun haji. Ingat, walau duit kita mungkin saat ini pas-pas’an, masih ada harapan pergi ke tanah suci jalur langit, yang penting niat, ikhtiar, dan berdoa.

Semoga postingan ini bisa memberi semangat, sekaligus memotivasi yaaa, untuk mewujudkan impian kita ke tanah suci, aamiin 😀 .

April Hamsa