Setelah satu minggu meninggalkan rumah (hallah) untuk berwisata ke Yogyakarta dan mudik ke Surabaya, maka tibalah saatnya saya dan keluarga pulang. Kali ini, kami memutuskan naik pesawat, supaya bisa lama di kampung halaman plus enggak capek saat pulang. Pesawat yang kami tumpangi adalah pesawat Pelita Air rute Surabaya menuju Jakarta.

Sepertinya ini pertama kalinya saya menaiki pesawat Pelita Air yang ternyata milik Pertamina ini. Denger info dari salah seorang teman, dahulu Pelita Air ini enggak melayani penumpang umum. Pesawat ini hanya mengangkut pegawai Pertamina yang mau ke site. Berangkatnya katanya dari Bandara Pondok Cabe sana. Googling-googling, eh, ternyata sudah sejak tahun lalu ya, pesawat Pelita Air ini melayani penerbangan komersial.

Alasan memilih pesawat ini sebenarnya bukan karena harganya, soalnya cek-cek harganya sih ya so-so alias sami mawon lha ma pesawat brand sebelah. Alasan pertama karena waktu penerbangan yang cocok dengan jadwal kami, plus karena pesawat ini ngasi snack, lho.

Hahaha, iya ngasi snack. Ini tuh agak jarang ya di zaman sekarang. Seingat saya, udah sejak lama pesawat-pesawat rute domestic yang Cuma terbang sejam-dua jam enggak ngasi snack 😀 .Jadi, yawda, kami memutuskan naik Pelita Air buat pulang ke Jakarta (coret). Harga tiketnya Rp. 654.000,-00/ orang plus asuransi Rp. 116.000,-00 sudah buat berempat.

Oh ya, sebenarnya kami pesan tiket pesawat untuk penerbangan jam 14.30 WIB. Namun, sehari sebelumnya ternyata kami dihubungi oleh maskapai bahwa penerbangan dimajukan pukul 13.40 WIB. Kami dapat opsi mau ikut terbang lebih awal atau memilih jam penerbangan lainnya yang lebih malam. Akhirnya, dengan pertimbangan agak males ya kalau kemaleman, akhirnya kami mengikuti perubahan jadwal aja.

Kami berangkat dari rumah ibu saya yang sebenarnya enggak jauh dari Bandara Juanda pukul 11.00 WIB. Kebiasaan di Jakarta sih ya, sehingga memutuskan berangkat lebih awal buat jaga-jaga.

Begitu sampai bandara ternyata bisa langsung check in dan naruh barang di bagasi. Mbak-mbak staff-nya cukup ramah dan helpful. Kami meminta tolong supaya bisa duduk satu row, terutama bangku untuk saya dan anak-anak supaya enggak kepisah kursinya. Alhamdulillah, bisa.

Setelah itu, kami pun menunggu di ruang tunggu keberangkatan. Anak-anak yang enggak ke mana-mana selama 3 tahun terakhir, excited melihat pesawat terbang yang datang dan pergi.

Sekitar pukul 13.00 kami sudah dipersilakan untuk boarding. Petugas mengatur supaya yang masuk duluan adalah mereka yang duduk di seat dengan nomor besar. Karena saya membawa anak-anak, saya dipersilakan masuk juga terlebih dahulu, walaupun nomor saya kecil.

Eh, enggak hanya berlaku buat yang bawa anak-anak sih, melainkan juga buat mereka yang sakit dan lansia. Seumur-umur kayaknya baru kali ini  syaa menjumpai sistem boarding kek gini. Eh, atau saya aja yang kudet karena memang sudah jarang bepergian naik pesawat ya hahaha.

Perjalanan Surabaya-Jakarta memakan waktu 1,5 jam. Alhamdulillah cuaca juga sangat cerah dan bagus hari itu. Cuma memang anak-anak agak merasakan tekanan udara sih, sehingga Dema sempat rewel. Untungnya bisa diatasi dengan cara mengunyah makanan.

Seperti yang saya bilang tadi, Pelita Air memberikan snack. Kali itu snack-nya berupa roti kacang hijau dan sebotol air mineral. Lumayan banget kan? Ketimbang naik maskapai sebelah, enggak dapat apa-apa wkwkwk 😛 .

Setelah pramugari membagikan makanan, mereka beberapa kali (sekitar 3 kali mondar-mandir lagi menawari untuk membuang smapah bungkus snack tersebut. Oke banget deh pelayanan maskapai milik Pertamina ini. Semoga begini terus dan enggak menghapus kebijakan ngasi snack ke penumpang 😀 .

Itulah, pengalaman saya menaiki pesawat Pelita Air rute Surabaya menuju Jakarta. Semoga postingan ini bermanfaat ya 😀 .

April Hamsa

 

Categorized in: