Siapa teman-teman yang suka makan Pocky Biskuit Stik (Pocky)? Kalau saya dan keluarga kebetulan juga penggemar Pocky nih. Terutama, anak-anak saya. Pilihan rasanya macam-macam, ada strawberry, coklat, vanila, banana, matcha, dan lain-lain.

Dulu, saya sempat berhenti makan Pocky karena isunya produk ini belum halal. Maklum, biskuit stik ini asalnya dari negara Jepang yang memang masyarakatnya lebih banyak nonmuslim. Seorang teman yang kuliah di Jepang juga bilang kalau Pocky yang ada di Jepang enggak halal, sebab ada salah satu bahannya yang diambil dari babi.

Kemasan Pocky dengan logo halal.

Hingga pada suatu hari (sekitar April 2017), saya tak sengaja menemukan produk Pocky di rak dekat kasir salah satu Pusat Perlengkapan Rumah Tangga dan Gaya Hidup. Sambil menunggu antrean di kasir, saya iseng mengambil satu buah kotak kemasan Pocky. Eh, ternyata, Pocky sudah ada logo halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Alhamdulillah. Semenjak itu, saya enggak ragu lagi mengkonsumsi Pocky.

Sejak kapan Pocky mendapat logo halal?

Sebenarnya, sejak awal hadir di Indonesia, sekitar tahun 2014, Pocky sudah mendapat sertifikat halal dari MUI. Pocky juga telah medapatkan sertifikat halal dari CICOT (MUI-nya Thailand). Namun, pada saat itu logo halalnya tidak langsung dipasang di kotak kemasan Pocky. Statement tersebut saya dapatkan dari siaran pers perusahaan yang memproduksi Pocky, Glico.

Menyambut bulan puasa Ramadhan kemarin, akhirnya demi ketenangan masyarakat di Indonesia, pihak Glico menyatakan akan menambahkan logo halal dari MUI ke seluruh kemasan Pocky. Selain Pocky, kemasan produk-produk Glico lainnya, seperti Pretz dan Pejoy juga akan diberi cap logo halal.

Dalam momen bulan Ramadhan saat ini, Glico juga mengeluarkan kemasan spesial cantik dan unik yang bisa teman-teman manfaatkan untuk share happiness kepada orang-orang terdekat. Kemasan Pocky-nya seperti ini:

Kemasan Pocky khusus Ramadhan dan Idul Fitri 2017.

Kemasan ini dapat dapat teman-teman persembahkan sebagai bingkisan sekaligus greeting card “Selamat Hari Raya Idul Fitri” kepada keluarga, teman, kolega, dan orang terdekat lainnya. Teman-teman bisa mendapatan Pocky dalam kemasan seperti ini di supermaret atau hypermarket terdekat dari rumah.

Beberapa kelebihan Pocky sebagai cemilan keluarga

Ada beberapa alasan kenapa saya kini menjadikan Pocky sebagai cemilan untuk keluarga, yakni:

  • Pocky halal. Itu yang paling penting.
  • Pocky banyak pilihan rasanya, seperti yang sudah saya sebutkan di awal saya membuka artikel ini. Kalau saya pribadi menyukai rasa coklat. Kalau anak-anak dan suami suka semuanya, hehe.
  • Pocky berbentuk stik jadi mudah dipegang, apalagi oleh anak-anak.
  • Pocky tidak membuat tangan berminyak apalagi membuat kotor pakaian, meskipun stiknya dilapisi krim dari coklat, strawberry, banana, dan lain-lain.
  • Bentuk Pocky yang stik itu membuatnya jadi shareable. Jadi, anak-anak enggak berebut lagi, sebab satu kemasan Pocky bisa dimakan bareng-bareng.
  • Pocky itu no crumbs alias tanpa remah. Hal ini menyenangkan buat ibu-ibu seperti saya yang suka memberi cemilan buat anak-anaknya. Kalau anak-anak makan Pocky dijamin tidak berantakan, apalagi sampai meninggalkan remah-remah.
  • Pocky kemasannya pocketable atau lebih sering dikenal sebagai Pocky in My Pocket. Jadi, selain Pocky halal, kemasannya juga praktis, mudah dimasukkan ke dalam kantung maupun tas tangan yang ukurannya kecil.

Itulah beberapa alasan saya menyukai Pocky dan menjadikannya cemilan pilihan keluarga. Kalau main sama anak-anak biasanya sambil ngemil Pocky ini.

Main puzzle sama anak-anak lebih seru sambil ngemil Pocky.

Bagaimana dengan teman-teman, apakah sudah tahu kalau Pocky telah halal dan menyukai cemilan Pocky Biskuit Stik juga? Sharing yuk, keseruan makan Pocky bersama keluarga!

April Hamsa