“Dunia seorang perempuan berubah ketika dia memiliki bayi.” Setuju nggak, sih? Kalau saya setuju, setelah mengalaminya sendiri. Trus, beberapa hari ini, saya bepergian naik commuter line yang bikin saya berpapasan dengan banyak ibu pekerja yang bawa tas isi ASI perah alias ASIP. Kebayang nggak, sih, di kantor, capek-capek mikirin detlen, lalu masih harus menyempatkan pumping? Wuaaah, luar biasa. Nah, kali ini saya mau coba kasi rekomendasi pompa ASI handsfree terbaik menurut saya yang siapa tahu informasi ini dibutuhkan oleh para ibu menyusui. Pompa ASI ini salah satu dari sekian banyak pompa ASI Gabag.
Ibu menyusui perlu memerah ASI.
Yup, sebagaimana yang kita ketahui, Gabag tuh salah satu brand yang support pemberian ASI untuk bayi. Gabag juga punya beberapa varian pompa ASI, ada yang manual, ada yang elektrik, dll, yang bisa para busui pilih sesuai kebutuhannya.
Oh ya, sebenarnya yang membutuhkan pompa ASI tuh bukan cuma ibu pekerja saja, lho. Menurut saya, semua ibu yang menyusui bayinya wajib memiliki benda satu ini. Itulah sebabnya kalau ada teman atau saudara yang tengah mempersiapkan kehamilan, saya selalu mengatakan, “Jangan Cuma mikirin beli baju atau popok bayi berapa lusin, tetapi please beli juga pompa ASI.”
Cerita saya memerah ASI
Sebenarnya, “nasihat” saya itu berdasarkan pengalaman saya pribadi, sih, yang sebenarnya agak bikin nyesek ya kalau diceritakan kembali. Tapi, nggak pa pa, deh, siapa tahu ya, kisah saya ini bisa diambil hikmahnya. Moga-moga.
Jadi, ketika hamil anak pertama, saya tuh nggak punya pengetahuan banyak tentang menyusui. Saya kira, setelah melahirkan, maka semua ibu tuh otomatis bisa menyusui.
Ya, bisa ditebak? Saya menyusui dengan struggle.
Tidak semua ibu bisa langsung menyusui.
Pertama, karena bentuk nipple saya tuh flat (datar). Kedua, karena anak saya mulutnya kecil, karena dia lahir dengan berat badan yang rendah. Faktor lain, saya benar-benar buta tentang menyusui. Sampai-sampai anak saya susah naik berat badannya, sehingga membuat saya mengalami baby blues tanpa saya sendiri sadar, waktu itu.
Pernah konsul bidan di puskesmas waktu itu, eh, malah dikata-katain “ibu pemalas” sama bidan yang bertugas. Jadi, ceritanya, saya tuh buta tentang memerah ASI. Saya nggak tahu kalau ASI bisa diperah, karena selama ini tahunya kalau anak tidak bisa minum ASI ya dikasinya susu formula.
Eh, belio ngejudge kalau saya tidak memerah ASI karena saya malas. Padahal, saya tidak tahu sama sekali. Sedih nggak tuh? Bertahun-tahun berlalu, tapi ucapannya masih saya ingat.
Sampai akhirnya saya join salah satu mailing list yang sering bahas soal menyusui dan kesehatan bayi, saya pun mendapatkan banyak pencerahan soal menyusui ini. Saya pun mulai mencari dokter konselor laktasi.
Ketika ikut acara selebrASI. Waktu itu masih belajar menyusui.
Dari banyaknya konselor saya paling cocok dengan para dokter dan perawat di rumah sakit yang lokasinya ada di pusat Kota Jakarta. Sebut saja inisial rumah sakitnya RS St. Carolus.
Alhamdulillah, di rumah sakit ini saya diajari cara memerah ASI dengan tangan. Pertama kali memerah, langsung dapat satu gelas dan dipuji oleh salah seorang perawat. Seketika perasaan saya menjadi lebih tenang dan Bahagia, bahkan bisa bawa oleh-oleh ASIP dua botol.
Tak lama setelah itu, join komunitas ibu menyusui. Lalu, berkenalan dengan beberapa dokter anak yang juga mengajari cara menyusui dan memerah dengan benar.
Sayangnya, karena berat badan anak saya agak tertinggal, dokter meminta saya untuk mencampur dengan susu formula. Saya masih ingat perkataan dokter, kira-kira begini garis besarnya:
“Ibu tetap memerah ASI ya, Bu. Tapi ini bayinya perlu tambahan susu lain buat mengejar berat badannya.Susu formula bukan racun, kok. Anaknya membutuhkannya. Jadi, nanti berikan keduanya. Jangan pakai botol dot, tapi boleh pakai sendok atau spuit. Nanti, seiring waktu kalau beratnya sudah bagus dosis formulanya bisa dikurangi.”
Kalau minum ASIP pakai cup ya supaya tidak bingung outing.
Jadilah, waktu itu saya memerah ASI sekaligus menyeduh susu formula. Namun, anak saya minumnya tidak menggunakan dot, melainkan pakai gelas ASIP. Tujuannya supaya nggak bingung puting.
Lalu, untuk memudahkan memerah ASI, saya pun membeli pompa ASI. Kebetulan, saya punya sahabat dunia maya yang saat itu kakaknya memiliki toko online perlengkapan menyusui paling heits pada masanya (ehhmmm, sekarang pun kayaknya masih jualan 😀 ).
Alhamdulillah, setelah mengikuti saran dokter, anak saya berat badannya mencapai target sesuai chart. Tak hanya itu, karena badannya makin gemoy, mulutnya juga ikut membesar, sehingga makin pintar menyusunya.
Yaaa, begitulah sepenggal kisah masa lalu saya sebagai ibu menyusui.
Sebaiknya belajar tentang menyusui sejak mepersiapkan kehamilan ya.
Jadi, menurut saya memerah ASI sejak awal kelahiran bayi tuh sangat penting yaaa. Kalau boleh kasi kesimpulan sih, karena memerah ASI itu bisa:
- Membuat produksi ASI dalam tubuh ibu makin meningkat.
- Anak bisa mengkonsumsi ASI lebih banyak setiap hari. Oh ya, dulu saya disarankan setelah menyusui bayi langsung, selanjutnya bayi diberi ASIP sebanyak 20-25 ml. Nanti, kalau anak sudah besar bisa ditambah lagi kuantitas ASIP yang diminumnya.
- Melihat ASIP yang melimpah di kulkas itu menambah kepercayaan diri sebagai ibu menyusui.
- Kalau memompa pakai pompa ASI, buat ibu-ibu yang punya kasus nipple yang flat juga seperti saya dulu, nanti sedotan pompa juga bisa membuat nipple lebih menonjol.
- Ketika ibu mau me time sebentar, tak perlu lagi khawatir meninggalkan bayi, karena bayi bisa minum stock ASIP yang ada di rumah.
- Lalu, tak perlu diragukan lagi, kali ini khusus ibu pekerja (karena tadi saya di awal bahas ibu pekerja), yang namanya ASIP pastinya membuat anak tidak kekurangan gizi walaupun ditinggal bekerja seharian.
Begitu banyak manfaat pompa ASI ini. Jadi, buat ibu-ibu yang sedang merencanakan kehamilan atau sedang hamil atau baru melahirkan, saran saya, yuk beli pompa ASI.
Pakai pompa ASI Gabag Pro Cup Set Kolibri Minimax Breastpump agar pompa ASI dapat banyak
Pompa ASI Gabag adalah salah satu pompa ASI yang banyak direkomendasikan ibu-ibu menyusui zaman now. Seperti yang saya bilang tadi, varian pompa ASI Gabag tuh banyak ya? Kalau boleh menyarankan, teman-teman para busui sebaiknya pakai pompa ASI handsfree saja.
Saya pun dulu lebih memilih pakai pompa ASI handsfree, karena sambal memerah ASIP bisa sambal mengerjakan pekerjaan yang lain. Kadang juga satu sisi payudara diperah pakai pompa ASI, sisi lainnya menyusui bayi langsung.
Nah, kalau pompa ASI handsfree terbaik yang menjamin pompa ASI dapat banyak, Gabag tuh punya Pro Cup Set Kolibri Minimax Breastpump. Pompa ASI Gabag jenis Pro Cup Set Kolibri Minimax Breastpump ini bobotnya sangat ringan, hanya 126 gram dan memiliki diameter 6,3 cm.
Pro Cup Set Kolibri Minimax pompa ASI handsfree dari Gabag.
Desainnya modern, dengan media simpan atau corongnya berbentuk cup, sehingga bisa digunakan handsfree bahkan mobile tanpa harus dipegang. Bahkan, ibu menyusui kalau pakai pompa ASI Gabag yang satu ini, tak perlu menggunakan bra khusus menyusui. Pastikan saja bra-nya pas dan nyaman untuk pumping ASI.
Corong pompa ASI handsfree terbaik dari Gabag ini berbahan silikon yang lembut, sehingga tidak akan melukai puting payudara ketika memerah ASIP. Lalu, keunggulan lainnya, pompa ASI Pro Cup Set Minimax Breastpump ini memiliki frekuensi suara lebih rendah, yaitu di bawah 55Db, sehingga ibu menyusui tak perlu khawatir membangunkan bayi ketika pumping.
Untuk mesinnya menggunakan Rechargable Lithium Battery, 1000 mAh, sehingga dapat digunakan sampai 4x pumping dalam sehari Automatic off setiap 20 menit. Cukup awet batereinya, sehingga tidak perlu sering-sering di-charge.
Memompa ASI sangat banyak manfaatnya buat anak maupun ibunya.
Lalu, buat level hisapan pompa pun bisa diatur menyesuaikan kebutuhan dan kenyamanan. Tepatnya, ada 12 level hisapan. Sudah dilengkapi dengan standing cup, sehingga cup untuk wadah ASI bisa disimpan langsung dengan posisi berdiri.
Jadi, selain cakep modelannya, pompa ASI handsfree terbaik merek Gabang Pro Cup Set Kolibri Minimax Breastpump ini juga sangat fungsional, bukan?
Informasi lebih lengkap mengenai pompa ASI handsfree terbaik Gabag Pro Cup Set Kolibri Minimax Breastpump ini bisa didapatkan di https://www.gabag-indonesia.com/.
Semoga sedikit cerita tentang pengalaman saya menyusui sekaligus rekomendasi pompa ASI handsfree buat ibu-ibu menyusui ini bermanfaat ya 😊.
April Hamsa
Bidan di Puskesmas rata2 mulutnya kagak disekolahin yak.
judesnyaaaa dan pedesnyaaaaa, ibarat rujak karet tiga dahhh
tapi memang busui WAJIB invest alat pompa ASI ini sih
terbaeekk dan sarat faedah bgt
Udah desainnya cakep sangat fungsional pula pompa ASI handsfree terbaik dari Gabag ini. Pasti jadi memudahkan ibu saat memerah ASI sehingga kebutuhan ASI bayi akan tercukupi.
Pompa asi handsfree dari Gabag ini memang jadi andalan buat para bunda ya.
Selain bisa menghasilkan asi yang banyak tapi juga tetap aman serta nyaman digunakan
Pompa ASI aku dari Gabag juga lho mba. Dan aku ngerasa allhamdulillah banget kebantu pompa asinya. Karena beberapa tahun yang lalu, pas kayesa lahir cuma 2 kg, dia jadi susahhhhh banget nyusuin langsung karena mulutnya kcil banget. Jadi mau ga mau aku harus pompa asi. Untungnya allhamdulillah ada pompa asi dari gabag yang klo mompa ga bikin sakit
Jadi kepo sama produk pompa ASI dari Gabag ini, kebetulan keponakanku ada yang baru melahirkan. n dia kayaknya butuh pompa ASI. Tar aku kepoin ah IGnya. thanks for share mba April.
Informatif banget tulisannya Mbak April
saya juga ngalamin susahnya memberi ASI, mulai dari cuma produksi ASInya cuma sedikit sampai susah banget mompa ASI
Duh andai dulu udah ada Gabag, pasti saya gak semenderita itu ya?
Udah lama banget aku tuh ga update dengan produk-produk seperti ini. Pompa ASI, cream pereda lecet pada puting susu. Adanya tulisan-tulisan seperti ini jadi bikin aku update informasi, deh! Bisa jadi referensi juga nanti jika anakku menikah dan punya bayi, hehe. Thank you untuk artikelnya yang sgt informatif ini, Mba April.
Btw, andai dulu produk2 ini sdh ada, kegiatan menyusui Intan pasti menjadi kegiatan yang sgt asyik dan bikin happy. Happy sih, tapi saat dia gigit2 puting, hadeuh! Hehe.