25 September 2011-2022. Alhamdulillah, 11 tahun sudah usia Keluarga Hamsa #uhuks. Alhamdulillah, masih bisa syukuran kecil-kecilan dengan makan-makan sate dan tongseng di Pondok Sate Kambing Muda Yogya H. Paijo cabang Bintaro (Rawa Buntu, BSD City).

Sebenarnya, awalnya, karena belum gajian 😛 , enggak ada rencana ke mana-mana untuk merayakannya. Maunya di rumah aja, untuk quality time, berdoa bersama, ngegofoodudah. Apalagi paginya anak-anak kan latihan Taekwondo, khawatir capek.

Namun, menjelang siang kok kepikiran “Hayuk jalan ke tempat yang deket-deket aja!” Akhirnya, kami putuskan melipir bentar ke BSD City untuk makan sate di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo Cabang Bintaro yang ternyata lokasinya tak jauh dari stasiun Rawa Buntu dan perumahan De Latinos (yang kemarin sempat viral di Twitter karena jalan depannya banjir itu, lho 😛 ).

Tiba-tiba udah nyampek sini 😀 .

Teman-teman yang sebelumnya pernah membaca tulisan saya tentang Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo pasti tahu ceritanya kan? Kalau waktu itu saya keliru lokasi. Maunya ke Pondok Sate yang di BSD City alias cabang Bintaro ini, eh, malah keliru “nyasar” ke cabang yang ada di dekat stasiun Pondok Ranji. Eh, meski demikian enggak mengecewakan kok, karena rasa makanannya enak. Porsinya juga mengenyangkan waktu itu 😀 .

Nah, karena masih penasaran dengan Pondok Sate yang di Rawa Buntu, makanya masih tetep nyari. Alhamdulillah hari ini ada kesempatan makan di sana.

Makan-makan hari ini.

Berbekal peta digital, kami menemukan alamat Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo cabang Bintaro ada di Jl. Rawa Buntu Utara No. 18. Dari Parung Panjang, kami naik commuter line (KRL)  turun stasiun Rawa Buntu, kemudian lanjut naik Blue Bird.

Bagian depan resto.

Sebenarnya, kalau cek di maps navigation, lokasi resto yang menyediakan sate dan tongseng ini enggak jauh dari stasiun Rawa Buntu. Bisa aja jalan kaki, sih. Namun, karena jalan rayanya lumayan rame dan bawa anak-anak, yawda nyambung kendaraan aja untuk menyeberangkan kami. Iyes, lokasinya berseberangan dengan stasiun atau perumahan De Latinos yang saya sebut tadi. Kalau cuma jalan berdua aja ma suami mah, mungkin cukup jalan kaki aja hehe.

Area dine in bagian depan.

Setelah sampai Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo yang di Rawa Buntu itu, first impression saya lebih kecil ketimbang yang di Pondok Ranji untuk area dine in yang indoor di bagian depan. Namun, setelah masuk lebih ke dalam lagi, ternyata cukup luas juga, sih.

Gazebo dari luar.

Gazebo dari dalam.

Ada kolam ikan di bawah gazebo.

Untuk parkiran di depan resto tidak seluas yang di Pondok Ranji, namun ternyata di belakang masih banyak lahan untuk parkir. Masuknya melalui gang yang ada di sebelah kanan resto.

Bisa masuk lewat gang samping resto juga.

Ada tempat dine in juga di teras luar, ada pula tempat makan lesehan di gazebo, serta bangunan joglo yang juga penuh dengan bangku dan meja makan. Sepertinya kalau yang di dalam joglo ini cocok banget deh buat tempat meeting. Bisa juga buat bukber saat Ramadan (jadi kangen bukber 😛 ). Luas sekali tempatnya. Di dalam joglo, ornamen Jawa-nya terasa sekali.

Bangunan joglo.

Trus, yang bikin seneng, di resto yang ini ada playground-nya juga buat anak-anak bermain. Nah, ini lho yang sebenarnya kami cari kalau pergi ke sebuah restoran, supaya anak-anak seneng.

Di belakang bangunan joglo masih ada lapangan parkir yang cukup luas. Lalu, ada pula semacam toko kecil. Di spanduknya tertulis “Sultanuo Second Brand”. Saya enggak tahu itu toko apaan, karena enggak masuk ke dalam, namun sepintas terlihat dari etalasenya ada sepatu-sepatu gitu. 

Halaman parkir belakang dan toko.

Okey, balik ke soal makan-makan yaaa. Kami kemudian memilih makan lesehan di salah satu gazebo. Kalau dibandingkan Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo yang di Pondok Ranji, gazebo yang di Rawa Buntu ini di bawahnya ada kolam ikannya gitu. Jadi, anak-anak juga terhibur melihat ikan-ikan berenang.

Mushola dan toilet.

Setelah kami duduk, tak lama kemudian mas-mas pelayannya datang. Oh iya, sebenarnya bisa memanggil mas-mas pelayan dengan bel yang sudah disediakan di tiang gazebo, cuma kami nelat lihat bel ini haha. Soalnya, kalau yang di Pondok Ranji enggak ada bel kayak gitu 😛 . Untung mas-mas pelayannya cepat tanggap kalau kami mau order, trus nyamperin duluan.

Kalau mau order pencet ini ya.

Mas-mas pelayannya kemudian memberikan kami buku menu dan kertas daftar orderan. Karena niatnya emang makan sate, akhirnya kami memesan satu porsi Sate Ayam. Enggak memesan Sate Kambing lagi, karena kali ini saya kepengen mencicipi Tongseng Kambingnya.

Lalu, karena di Pondok Sate yang cabang Pondok Ranji sebelumnya saya terkesan sama penyajian camilan tahunya, maka kami juga memesan Tahu Goreng. Untuk minumannya kami memesan Es Soda Gembira, Es Jus Mangga, dan Es Beras Kencur.

Playground di halaman tengah resto.

Sambil menunggu pesanan makanan dan minuman tiba, saya membiarkan anak-anak bermain di playground. Playground-nya unik, sih, bentuknya seperti dek kapal gitu, tingkat tiga. Anak-anak bisa naik-naik tangga, main perosotan, dan bermain ayunan  yang bentuknya semacam hammock juga.

Dema bermain ayunan.

Kalau orang tuanya, sambil menunggu makanan datang, akmi ngemilin kerupuk yang memang sudah disediakan di meja. Oh iya, kalau di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo yang di Pondok Ranji, di gazebonya tuh disediakan bantal-bantal buat duduk gitu, soalnya mejanya kan tinggi yang bikin anak-anak agak kesusahan makan hehe. Sayangnya yang di Rawa Buntu/ cabang Bintaro ini enggak.

Kolam ikan.

Trus, saya nanya ke anak-anak apa mau pindah ke meja makan aja buat makan, ternyata mereka enggak mau pindah, maunya tetep lesehan. Yaweslah tetep aja duduk di gazebo 😀 .

Tak lama kemudian, pesanan minuman kami datang. Porsinya juga cukup besar karena disajikan di gelas yang cukup gedhe. Menyusul kemudian Tahu Goreng datang. Cuma saya agak kecewa karena kok porsinya lebih sedikit dari yang di Pondok Ranji ya? Kalau yang di Pondok Sate Pondok Ranji jumlah tahunya lebih dari 10, sedangkan yang di BSD City ini sepertinya cuma 10 biji tahu. Hmmm, apa porsinya berkurang karena dampak kenaikan BBM kemarin atau gimana yaaa, hehe. Untungnya, kalau soal rasa dan crispy-crispy-nya sih sama 😀 .

Lalu, menyusul makanan utama Sate Ayam dan Tongseng Kambing datang. Mas-mas pelayannya juga membawakan kecap, sambal, lada, dan garam. Tak ketinggalan nasi.

BTW, berbekal pengetahuan porsi nasi Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo di cabang sebelumnya yang cukup banyak, kali ini saya sudah tahu untuk cukup memesan tiga porsi nasi aja. Beneran, kalau soal porsi nasi, mereka konsisten enggak pelit menyajikan nasi untuk pelanggan hehe.

Es Jus Mangga yang kentel.

Yak, orderan lengkap, langsung makan deeehh. Kesan saya soal minumannya, pertama itu tadi ya, enggak pelit porsinya. Es Jus Mangganya kentel banget. Lalu, Es Beras Kencurnya enggak terlalu pedas, namun masih terasa kencurnya. Untuk Es Soda Gembiranya, rasa manisnya juga pas. Es Soda Gembira ini disajikan dalam gelas mug kaca berisi susu kental manis dan sirup pink, serta sebotol soda yang plain.

Es Beras Kencur yang seger.

Susu Soda Gembira.

Untuk rasa Sate Ayamnya, sama enaknya dengan yang di cabang Pondok Ranji. Porsi dagingnya besar, bumbunya enggak pelit, dan meresap ke dalam dagingnya. Tidak terlalu manis kok, sehingga lidah orang Jawa Timur seperti saya bisa menerimanya dengan baik.

Sate Ayam.

Lalu, Tongseng Kambingnya, tidak berlemak (kalau kata orang Jawa enggak ada gajih-nya), porsi kol-nya pas, enggak berlebihan, kuahnya kental tetapi tidak meninggalkan lemak di mulut,. Kalau menurut lidah saya, kuahnya sudah pas, sedangkan menurut suami saya kurang garam. Sebenarnya kalau mau menambahkan garam lagi bisa lho, kan disediakan garam juga. Namun, saya mewanti-wanti suami untuk enggak menambahkan garam lagi. Demi kesehatan cyyyynnn haha 😀 .

Tongseng Kambing.

Sayangnya, tadi saya pesan yang kuahnya enggak pedas, dengan harapan anak-anak ikutan makan juga. Eh, ternyata anak-anak enggak mau. Nyesel deh, enggak dipedesin, karena saya yakin rasanya pasti bisa lebih tambah enak.

Untuk semua makanan dan minuman yang kami pesan siang ini, kami membayar Rp. 239.000,-00. Hampir sama lha seperti ketika makan di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo yang di Pondok Ranji.

Notanya disimpan buat kenang-kenangan wkwkwk :D .

Cukup puas makan di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo. Tempat makannya luas, parkir luas juga, ada playground buat anak, ada mushola, dan yang paling penting porsi makanan dan minumannya besar, walau agak kecewa kok porsi tahunya beda dengan yang di Pondok Ranji, wkwkwk #tetep. 

Tahu Goreng.

Itulah cerita perayaan wedding anniversary Keluarga Hamsa di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo. 

Sekalian mumpung ini postingan nyeritain tentang wedding anniversary saya dan suami, saya mau bikin giveaway kecil-kecilan, deh 😀 . Hadiahnya saldo Gopay untuk 2 orang pemenang @Rp. 25.000,-00.

Pertanyannya gampang, kok, yakni:

Saat pertama kali kami sekeluarga makan di Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo yang  dekat stasiun Pondok Ranji itu, kami sekeluarga habis pulang dari mana dan melakukan aktivitas apa?

Periode giveaway dari tanggal 25 September hingga 1 Oktober 2022 pukul 23.59 WIB. Maaf periodenya agak lama, soalnya minggu-minggu ini agak sok syebuk, jadi mungkin baru sempat ngecekin peserta dan jawabannya saat weekend mendatang lagi.

Gampang kan pertanyaannya? Jawabannya tinggal intip di postingan sebelumnya ya 😀 . Saat menjawab di kolom komentar, sertakan pula akun Instagram, supaya pemenangnya bisa saya DM. Sebelumnya, jangan lupa follow akun Instagram saya ya @april.hamsa (klik aja).  

Update Pengumuman Pemenang GA:

Selamat kepada para pemenang. Terima kasih banyak kepada semua yang turut berpartisipasi 🙂 .

Oh ya, buat yang penasaran dengan resto Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo yang di Rawa Buntu, berikut alamatnya ya:

Semoga postingan Pondok Sate Kambing Muda Yogya Bapak H. Paijo bermanfaat ya, khususnya buat yang hobinya kulineran 🙂 .

April Hamsa