Siapa yang suka bikin roti sendiri? Kalau saya sih, hmmmm, suka makan roti, hahaha. Terus terang ya, saya ini seorang breadholic (istilah yang saya ciptakan sendiri, entah, ada atau enggak istilah kayak gitu). Maksudnya saya sangat menggemari roti. Kalau di rumah enggak ada roti saya kayak orang galau gitu, memendam rasa kepengen banget makan roti. Itulah sebabnya, di rumah saya selalu tersedia roti, minimal roti tawar.

 

Beberapa teman yang mengetahui kegemaran saya tersebut suka komen, β€œJangan keseringan makan roti, enggak sehat. Apalagi roti beli. Bikin sendiri kek!” Ya, ya, ya, saya tuh kepengen sih sebenarnya bikin roti sendiri, namun apa daya enggak punya oven (alesyan). Selain itu, dengan tingkat kemampuan memasak saya yang pas-pas’an saya enggak yakin roti yang saya bikin akan layak dimakan, hehe.

Sampai suatu hari, saya menghadiri acara blogger yang diselenggarakan oleh PT Readboy Indonesia yang memperkenalkan saya pada sebuah produk/ mesin pembuat roti. Mesin pembuat roti tersebut namanya Re-Bread. Re-Bread adalah salah satu peralatan dapur inovatif yang dipopulerkan kepada masyarakat Indonesia oleh PT Readboy Indonesia.

Semenjak itu, saya jatuh cinta pada mesin pembuat roti Re-Bread. Mesin pembuat roti tersebut terlihat begitu praktis. Katanya sih, kalau mengikuti buku manual dan resepnya dengan benar, dijamin roti yang kita bikin enggak akan gagal. Wah, saya jadi membayangkan, andai saya punya satu saja mesin pembuat roti Re-Bread pasti saya bisa membuat roti sendiri di rumah. Tentu saja roti tersebut lebih sehat, sebab saya sendiri yang mencampur adonannya.

Mengapa sih harus repot bikin roti sendiri pakai Re-Bread?

Keberadaan mesin Re-Bread sebenarnya berawal dari kegalauan CEO PT Readboy Indonesia Jenny Widjaja (Ibu Jenny). Ibu Jenny yang dulu aktivitasnya bergerak di bidang pendidikan ini menceritakan bahwa dulu anaknya suka membawa bekal roti. Suatu hari roti tersebut ketinggalan di laci meja (kalau enggak salah laci meja sekolah), ternyata sekitar seminggu kemudian baru keinget kalau rotinya ketinggalan. Roti tersebut ternyata kondisinya masih bagus.

Huwaaaa, teman-teman pernah mengalami hal semacam itu enggak? Kalau saya sih pernah punya pengalaman serupa. Waktu itu saya membeli roti, trus sama anak saya disembunyikan di tempat yang waktu itu hanya anak saya dan Tuhan yang tahu πŸ˜› . Beberapa waktu kemudian, kira-kira seminggu juga lha, roti tersebut ketemu di tumpukan lemari baju (hohoho).

Yes, I’m a breadholic.

Coba tebak gimana kondisinya? Rotinya masih bagus, enggak berjamur, huhuhu. Padahal saya suka banget roti itu. Roti itu saya beli di tukang roti keliling yang rotinya diproduksi homemade gitu, sih. Semenjak itu saya stop membeli roti tersebut dan hanya membeli produk roti bermerk yang dijual di minimarket/ supermarket. Itulah teman-teman salah satu alasan mengapa sebaiknya kita membuat roti sendiri. Khawatir rotinya berpengawet dan enggak memenuhi standar roti yang layak dikonsumsi.

Pertanyaan selanjutnya, β€œMengapa bikin roti kok pakai mesti Re-Bread?” Jawabannya adalah soalnya buat ibuk-ibuk rumah tangga yang sibuk dengan segudang aktivitasnya, Re-Bread termasuk salah satu mesin pembuat roti yang bisa kita andalkan. Sebab, mesin Re-Bread ini mampu membuat roti dalam waktu singkat dan penggunaannya cukup praktis. Ibarat kata seorang newbie yang baru coba-coba bikin roti sendiri pasti bisa berhasil bikin roti dengan mesin pembuat roti yang inovatif ini.

Sekilas tentang Re-Bread si pembuat roti

Mesin Re-Bread dari PT Readboy Indonesia terkenal dengan tagline-nya, β€œBuat roti dengan satu jari.” Mengapa demikian? Sebab, mesin Re-Bread mampu melakukan empat proses membuat roti sekaligus dengan hanya memencet satu tombol yang ada di mesin. Empat proses membuat roti tersebut, antara lain: mencampur adonan, menguleni adonan, fermentasi, sampai memanggang roti.

Jadi, kalau kita punya mesin pembuat roti Re-Bread ini, kita tinggal cemplung-cemplungin aja tuh bahan-bahan buat bikin roti ke dalam wadah/ loyang yang ada di dalam mesin Re-Bread. Supaya teman-teman bisa lebih jelas membayangkan fungsi Re-Bread ini, begini lho bentuk Re-Bread:

Mesin pembuat roti Re-Bread.

Apabila kita buka tutupnya, akan ada loyang atau dalemannya seperti ini:

Loyang di dalam Re-Bread.

Sekilas, mesin Re-Bread ini nampak seperti magic com, hehehe. Namun, tentu saja kalau kita perhatikan lagi dengan seksama ya beda lha. Mesin Re-Bread ini body-nya terbuat dari plastik Food Grade dan anti panas. Sedangkan loyang di dalamnya terbuat dari stainles steel. Kapasitas mesin ini mulai 500 gram, 750 gram, sampai maksimal 1000 gram.

Semua fitur pada mesin pembuat roti Re-Bread dari PT Readboy Indonesia menggunakan Bahasa Indonesia, sehingga sangat memudahkan kita mengoperasikan mesin ini. Terdapat 22 menu dalam Bahasa Indonesia yang memungkinkan kita bisa melakukan aktivitas dalam membuat berbagai jenis roti dan makanan lainnya berikut:

  • Roti Tawar
  • Roti Manis
  • Roti Alami
  • Roti Lembut
  • Roti Gandum
  • Roti Praktis
  • Roti Tanpa Gula
  • Roti Oatmeal
  • Roti Susu
  • Kue
  • Mengadon
  • Adon & Fermentasi
  • Selai Buah
  • Memanggang
  • Yogurt
  • Tape Ketan
  • Ketan Uli
  • Aduk & Panggang
  • Fermentasi
  • Setting Mengadon
  • Bubur
  • Bubur Kacang.

Yup, jadi enggak cuma roti aja yang bisa kita bikin pakai Re-Bread ini, melainkan juga memasak selai, membuat yoghurt, memanggang kue, membuat macaroni schotel, sampai memasak bubur. Kayak mesin ajaib ya? Dambaan ibuk-ibuk yang suka bergelut di dapur nih, nampaknya.

Kue, roti, bubur, bahkan ayam panggang bisa dibuat pakai Re-Bread.

Soal penggunaan listrik untuk Re-Bread, jangan khawatir. Mesin Re-Bread ini menggunakan teknologi Ecobake yang membuat kita bisa menghemat daya listrik. Daya listriknya sekitar 500 Watt saja.

Oh ya, mesin pembuat roti Re-Bread ini juga dilengkapi dengan fitur set timer/ penunda waktu juga lho. Kayaknya fitur ini berguna banget deh buat ibuk-ibuk yang working mom, yang suka memasak roti di malam hari dengan tujuan supaya rotinya/ masakannya matang di pagi hari, pas saat sarapan.

 

BTW, teman-teman jangan khawatir mengenai fitur timer penunda waktu di mesin Re-Bread ini ya? Soalnya PT Readboy Indonesia menjamin keamanan fitur ini. FYI, Re-Bread telah mendapatkan sertifikasi kelayakan dan keamanan produk standar Eropa Conformite Europeene (CE) dan Restriction of Hazardous Substances (ROHS).

Catatan singkat di tengah artikel, hasil saya gugling (hehe):

  • CE: sudah memenuhi standar fungsi keamanan maupun kesehatan dari Eropa.
  • ROHS: sertifikasi yang memastikan bahwa peralatan elektronik tersebut bebas zat-zat yang membahayakan, seperti logam berat, misalnya.

Mohon koreksinya apabila saya salah ya? Soalnya catatan itu merupakan kesimpulan yang saya buat sendiri dari beberapa artikel yang saya baca ketika gugling. Intinya, insyaAllah Re-Bread ini, baik alat maupun fitur-fiturnya aman kita pakai untuk membuat roti, sebab sudah tersertifikasi secara internasional.

Cara kerja dan keunggulan mesin pembuat roti Re-Bread

Waktu acara blogger di PT Readboy Indonesia tanggal 2 Februari lalu, saya berkesempatan menyaksikan demo masak menggunakan mesin pembuat roti Re-Bread. Kalau saya perhatikan waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan roti dengan mesin Re-Bread kurang lebih lima menit saja (tinggal manggang-nya aja). Termasuk cukup singkat, menurut saya.

Seperti yang saya bilang sebelumnya di atas, mesin Re-Bread mirip sama magic com. Selain bentuk, juga cara kerjanya. Kita kalau masak nasi kan tinggal masukin beras, kasi air, lalu pencet tombol, tinggal leyeh-leyeh nungguin nasi mateng. Nah, prinsipnya kurang lebih sama dengan Re-Bread ini.

Macaroni schotel yang dibuat dengan mesin Re-Bread.

Setelah kita memasukkan adonan roti sesuai resep ke dalam loyang Re-Bread, kita tutup, kita pencet tombolnya, biarkan Re-Bread bekerja sendiri tanpa perlu kita tungguin lagi. Kalau mau bikin roti isi, tentu saja beda prosesnya. Pokoknya ikutin aja manualnya deh. Sedangkan untuk ntuk proses mencampur, menguleni, fermentasi, dan memanggang roti, kalau saya baca buku resep Re-Bread kira-kira memerlukan waktu sekitar tiga jam.

Dari demo masak pakai Re-Bread yang saya saksikan tersebut, saya bisa menulis beberapa keunggulan Re-Bread dari PT Readboy Indonesia ini, yakni antara lain:

  • Menu pada mesin Re-Bread menggunakan Bahasa Indonesia sehingga mudah kita pahami.
  • Memasak roti, yoghurt, selai, dll dengan Re-Bread menghemat waktu, tenaga, daya listrik, bahkan biaya.
  • Apabila kita membeli mesin Re-Bread dari PT Readboy Indonesia, maka kita akan mendapatkan bonus berupa buku resep, timbangan digital, sarung tangan, tatakan, gelas ukur, serta sendok ukur.

Lumayan juga ya andai punya mesin pembuat roti Re-Bread ini? Kita bisa membuat roti untuk keluarga sendiri tanpa takut bantet atau gagal πŸ˜€ . Tentunya rotinya berkualitas dan bergizi sebab kita sendiri yang menentukan bahan-bahannya. Selain itu, dengan membuat roti sendiri pakai Re-Bread kita bisa menyajikan roti yang fresh setiap waktu untuk keluarga kita.

Kalau teman-teman tertarik dengan ingin memiliki Re-Bread, coba intip-intip informasinya di sini:

  • Website: www.rbshop.id
  • Instagram: @readboyshop
  • WhatsApp: 081298898838
  • Call Center: 021-29636296

Semoga informasi ini bermanfaat ya, terutama buat yang suka bikin roti buat keluarganya πŸ™‚ .

April Hamsa