Semenjak menjadi seorang ibu, sulit buat saya meluangkan waktu untuk membaca buku.”

Huhuhu. Itulah ungkapan hati beberapa ibu yang pernah saya dengar. Adakah teman-teman yang juga seorang ibu, mengalami hal seperti itu juga? Dahulu jaman masih gadis atau saat belum punya anak, novel setebal Harry Potter bisa abis dilalap dalam sehari. Begitu menjadi ibu, bisa membaca lima lembar saja sudah alhamduillah banget.

women-1421096_960_720Eh, tapi, kalau saya pribadi sih berusaha menyempatkan diri membaca. Bukan hanya membaca status di sosmed lho, ya? Melainkan, benar-benar membaca buku. Dapat selembar dua lembar halaman buku pun tak masalah.

Menurut saya, meski sudah menjadi ibu, sebaiknya kebiasaan membaca tetap dilakukan, alasannya:

  • Membaca buku adalah alternatif me time yang murah namun berkualitas buat para ibu.
  • Dengan membaca buku, ibu bisa refreshing otak supaya enggak gampang pikun.
  • Menambah informasi dan pengetahuan.

Untuk alasan yang saya sebut terakhir, semenjak menjadi ibu, minat buku bacaan saya berubah. Kalau dulu minat saya membaca novel atau buku-buku nonfiksi dengan tema lifestyle atau pengembangan diri, sekarang saya jadi lebih banyak membaca buku dengan tema-tema parenting. Terutama buku-buku yang berkaitan dengan pengasuhan dan kesehatan anak.

Selain itu, saya juga jadi suka membaca buku-buku bacaan untuk anak-anak. Seperti buku cerita, komik-komik edukatif, pokoknya buku-buku bacaan yang cocok buat anak-anak. Yah, meskipun anak-anak saya kedua-duanya belum bisa membaca karena masih piyik, namun saya suka membacakannya untuk mereka. Seringnya sih beli buku bacaan anak supaya bisa dikoleksi untuk bacaan mereka kelak.

Teman-teman mau tahu buku-buku seperti apa saja yang sering saya baca semenjak saya menjadi seorang ibu? Sebenarnya ada banyak, sih. Namun, berikut adalah tujuh buku yang paling saya suka. Sekalian, saya mau merekomendasikan ketujuh buku ini kepada teman-teman (para ibu):

Q & A Smart Parents for Healthy Children

Saya mendapatkan buku ini ketika saya baru saja melahirkan anak pertama saya, Maxy. Hadiah dari seorang teman. Kalau enggak salah harganya sekitar Rp. 90.000,- sampai Rp. 100.000,-an, gitu. Sayangnya, sekarang buku ini termasuk langka. Saya sempat mencari di beberapa toko buku offline maupun online, namun tidak ada lagi yang menjualnya.

Buku ini ditulis oleh dr. Purnamawati S. Pujiarto, SpAK, MMPed (dr. Wati atau Eyang Wati), seorang dokter anak sekaligus founder milis Sehat. Dr. Wati ini salah satu dokter di Indonesia yang begitu peduli terhadap Rational Use of Medicine (RUM). Kebetulan, saat saya masih tinggal di Pasar Minggu Jakarta Selatan dulu, dr. Wati adalah dokter yang mengimunisasi anak-anak saya (terutama Maxy). Jadi, pas banget saat itu saya diberi hadiah buku ini oleh teman saya tersebut.

Secara garis besar, buku ini berisi tanya jawab tentang:

  • Penyakit yang sering menjadi langganan anak, seperti batuk, pilek, demam, diare, dll.
  • Penggunaan obat secara rasional, terutama tentang antibiotik dan polifarmasi.
  • Asuhan preventif kepada anak, seperti pemberian Air Susu Ibu (ASI) dan Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang tepat, imunisasi, tumbuh kembang anak, pengasuhan anak, juga parenting.

Isinya bukan sekedar teori, namun dalam buku ini dr. Wati juga memberi koreksi atas kekeliruan orang tua dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan tumbuh kembang anak-anaknya. Buku ini pokoknya tepat banget deh dijadikan buku panduan wajib buat para orang tua (baru).    

Orang Tua Cermat Anak Sehat

Buku ini juga ditulis oleh seorang dokter anak. Mungkin teman-teman, para ibu, yang aktif di grup-grup kesehatan anak di media sosial lebih mengenal nama penulis buku ini, ketimbang nama penulis buku yang pertama saya sebut tadi. Namanya adalah dr. Arifianto SpA (dr. Apin). Padahal dr. Apin ini “muridnya” dr. Wati, lho.

Orang Tua Cermat Anak SehatBuku karya dr. Apin ini masih mengulas tentang kesehatan anak. Ada teori, fakta, juga tanya jawab tentang kesehatan dan tumbuh kembang anak. Namun, cara penyampaiannya lebih simple dari buku pertama. Jadi, kalau teman-teman kesulitan mendapatkan buku yang pertama (dr. Wati), cukup baca buku dr. Apin ini saja. Isinya juga cukup lengkap, kok.

Wonderful Life

Masih ingat tidak, akhir tahun lalu (2016) rilis sebuah film tentang anak yang menyandang disleksia. Judul filmnya “Wonderful Life”. Nah, film itu diadaptasi dari buku yang berjudul sama karya Amalia Prabowo. Dalam buku itu Amalia Prabowo menceritakan kisah nyata tentang anaknya, Aqil, yang mengalami disleksia.

Wonderful LifeBagaimana perjuangan seorang Amalia Prabowo menerima kondisi anaknya yang kesulitan membaca, menulis, berhitung, bahkan melafal kata diceritakan dalam buku ini. Padahal, Amalia Prabowo sendiri terlahir sebagai perempuan yang cerdas dan saat dewasa memiliki karier yang cemerlang.

Menurut saya, buku ini adalah bacaan wajib buat para ibu, supaya selalu merasa bangga kepada anak-anaknya, bagaimanapun kondisi mereka. Buku ini, sebenarnya buat reminder saya pribadi. Siapa sih, orang tua yang enggak ingin punya anak pintar dan berprestasi.

Dengan membaca buku ini, saya seolah ditampar, bagaimanapun juga anak itu pribadi yang unik. Mereka punya kelebihan sendiri-sendiri. Ya, setiap anak adalah anak yang spesial. InsyaAllah, jika orang tua tahu jalannya, enggak fokus ke kekurangan anak saja, kelebihan anak itu akan terasah dan bisa menjadi sesuatu yang positif buat masa depannya.

Fiqih for Kids

Saya baru menemukan buku karya Meti Herawati ini saat main ke toko buku, minggu lalu. Saat saya membacanya ternyata isinya menarik. Karena ngrasa pemahaman Fiqih saya cethek, akhirnya saya memutuskan membeli buku ini. Maksudnya supaya saya bisa mempelajarinya. Buku buat anak-anak kan biasanya mudah dipahami? Hehehe.

Fiqih for KidsSaya suka membacakannya untuk Maxy dan Dema (biasanya sebelum bobo). Sekalian, saya juga ikut belajar. Kan teaching our kids means teaching ourselves? 😀

Fun Cican Anak Sehat Edisi “Haaatsyi! Cican Pilek” dan “Waaah! Gigi Cican Sakit!”

Buku Fun Cican Anak Sehat ini adalah buku yang paling sering saya bacakan untuk Maxy dan Dema. Penulisnya adalah Wahyu Aditya dan ilustrasi dalam bukunya digambar oleh Pawon Art.

Fun Cican Anak SehatKebetulan, koleksi Cican yang saya miliki baru dua. Waktu itu, saya memilihnya sesuai dengan hal-hal yang sering anak-anak alami, yakni sakit pilek dan perkara menggosok gigi. Jadi, anak-anak lebih mudah memahami isinya. Apalagi, ilustrasinya menarik. Meski enggak bisa membaca, dengan melihat gambar-gambarnya anak-anak sudah mengerti maksudnya.

The Life-Changing Magic of Tidying Up

Buku ini sengaja saya taruh di akhir karena belum selesai membacanya dan belum dipraktekkan isinya seutuhnya, hahaha. Namun, setiap kali melihat rumah berantakan, saya mengingat-ingat kembali bagian yang sudah saya baca dari buku yang ditulis oleh Marie Kondo ini.

Marie KondoYup, buku ini berisi seni beres-beres dan teori-teori bagaimana merapikan rumah ala orang Jepang. Buat ibu-ibu yang punya balita tuh, biasanya kan susah banget ya rumahnya rapi? Jadi, dengan membaca buku ini, lumayan lha, minimal bisa dapat inspirasi untuk berbenah rumah.

Well, itulah tujuh buku bacaan untuk para ibu yang saya rekomendasikan untuk saat ini. Apakah teman-teman juga punya buku bacaan menarik untuk para ibu yang bisa saya tambahkan ke list? Saya tunggu ya, sharing-nya! 🙂

April Hamsa

Note: Tulisan ini dibuat sebagai tanggapan untuk tulisan Prita HW yang berjudul “Aku dan Buku adalah Aku dan Pilihan Hidupku”.