Ketika jiwa sudah terlalu penat dengan urusan duniawi, maka salah satu jalan adalah tambah mendekat kepada-Nya. Bisa dengan ikut kajian atau kalau waktu yang dimiliki terbatas untuk datang ke Majelis Taklim, kita bisa membaca buku yang bisa mengisi kekeringan jiwa kita. Nah, salah satu buku yang saya rekomendasikan kali ini adalah buku Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir: Kumpulan 99 Motivasi Penggugah Jiwa (Hanya Cinta-Nya) karya Riawani Elyta dan Risa Mutia.

Pertama kali melihat cover bukunya yang cukup simple, tulisan judulnya yang besar-besar langsung menarik minat saya. Apalagi kala itu, saya sedang dalam kondisi agak drop, hehe. Harapan saya ketika membeli buku ini, motivasi yang dijanjikan dalam buku ini bisa membuat saya semangat kembali.

Lalu, apakah buku Hanya Cinta-nya ini berhasil membuat saya kembali bersemangat? 😀 Nanti, saya akan ceritakan apa yang sara rasakan setelah membaca buku ini yaaa 🙂 .

Okey, tanpa berlama-lama lagi, saya akan mencoba menuliskan resensi dan opini saya mengenai buku Hanya Cinta-Nya ini.

Informasi buku Hanya Cinta-Nya

Cover buku Hanya Cinta-Nya.

Berikut adalah informasi tentang buku Hanya Cinta-Nya:

  • Judul: Hanya Cinta-Nya, Tujuan Jiwa Ini Terlahir: Kumpulan 99 Motivasi Penggugah Jiwa
  • Penulis: Riawani Elyta dan Risa Mulia
  • Penerbit: PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia-Jakarta
  • Tebal: 234 halaman
  • ISBN: 978-623-00-0386-8
  • Cetakan Pertama, 2019.

Semoga membantu memudahkan pencarian buku ini ya 🙂 .

Sekilas tentang buku Hanya Cinta-Nya

“…Cukuplah Allah bagiku. Tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy yang agung.” (QS, At-Taubah: 129)

Adakah keinginan yang lebih besar daripada meraih cinta-Nya?

Jika cinta-Nya telah tertuju kepada kita, masihkan kita memerlukan dunia dan sisinya?

Sesungguhnya, hanya dengan mencintai Allah, dunia dan seisinya tak lagi berarti.

Buku Hanya Cinta-Nya ini dibuka dengan prolog seperti itu. Quote yang ditulis akan langsung mengingatkan pembaca buku bahwa sesungguhnya dunia ini bukanlah tujuan utama kita hidup. Namun, yang lebih penting lagi adalah meraih ridho dari Tuhan YME.

Tujuan manusia hidup sesungguhnya adalah untuk meraih cinta-Nya.

Setelah membaca prolognya, terus terang saya memberi jeda untuk bernafas sejenak, merenungi quote tersebut. Saya juga mulai bertanya-tanya apakah langkah kaki saya selama ini sudah benar? Apa sebenarnya tujuan hidup saya?

Kemudian, saya ngikik sendiri. “Ah, ini baru satu halaman, bagaimana dengan halaman lain, apakah akan quotes-nya akan menampar saya lagi?”

Jadi, teman-teman yang sedang mengalami kegelisahan dan mulai membaca buku ini, siap-siap saja ya, jangan baper, seolah diguruin 🙂 .

Oh iya, mengenai bukunya sendiri, buku ini secara umum terdiri dari empat bab, yakni:

  • BAB I: Tidak Ada Kebaikan yang Sia-sia
  • BAB II: Waktu adalah Kehidupan yang Terus Melaju
  • BAB III: Meraih Kebahagiaan Hakiki
  • BAB IV: Optimis adalah Bingkai Cinta

Setiap bab yang disajikan terdiri dari beberapa sub bab yang secara garis besar terdiri dari kalimat motivasi, penjelasannya, dan banyak di antaranya diberi penggalan ayat-ayat Al Quran dan Hadist. Selain itu, beberapa sirah atau sejarah di zaman Nabi dan Sahabat juga ditulis ulang dalam beberapa sub bab.

Mau tahu apa saja kira-kira isi dari empat bab yang saya sebut di atas? Saya akan coba meringkasnya yaaa…

BAB I: Tidak Ada Kebaikan yang Sia-sia

Seperti yang tertulis sebagai judul babnya, pada bab ini kita diajak untuk senantiasa berbuat kebaikan, walaupun kadang kebaikan itu tak langsung terbalas. Bahkan, kepada orang yang berbuat jahat kepada kita pun, dianjurkan untuk tetap berbuat baik kepadanya. Huuuftt kok berat ya? Hehe. Yaaa, namun alasan mengapa sebaiknya demikian disebutkan juga kok dalam buku ini.

Buku Hanya Cinta-Nya ini berisi banya kalimat motivasi.

Seperti di halaman 43 yang menceritakan kisah Nabi ketika dilempari batu, namun Nabi memilih mendoakan mereka yang menyakitinya supaya dapat hidayah dari-Nya. Padahal nih, kalau mau Nabi bisa aja meminta tolong kepada malaikat untuk menghukum orang yang menyakiti beliau. Nyatanya, Nabi lebih mengedepankan sifat pengasihnya kepada sesamanya.

Pada bab ini kita juga diajak untuk percaya bahwa manusia yang baik itu masih ada di dunia. Pembaca juga diajak untuk selalu optimis pada kehidupan. Walau ada kalanya kehidupan enggak berpihak kepada kita, tetap berbuat baik tanpa pamrih dan berharaplah kebaikan itu datangnya dari Allah SWT saja.

Kira-kira begitu ya teman-teman, garis besar bab I dari buku Hanya Cinta-Nya ini.

BAB II: Waktu adalah Kehidupan yang Terus Melaju

Sedangkan untuk bab kedua, pembaca seolah disadarkan bahwa kehidupan ini hanya sementara dan sebaiknya digunakan untuk aktivitas yang bermanfaat.

Hidup ini singkat. Maka, jangan membuatnya lebih singkat lagi dengan sesuatu yang sia-sia.” (Dr. aidh Al-Qarni) (halaman 69).

Itu adalah salah satu quote tentang berapa berharganya waktu dan masih banyak quotes sejenis pada bab II ini.

Pada bab II ini di antara beberapa nasihat atau quotes-nya seolah diselipin semacam tips bagaimana sih cara memanfaatkan waktu yang baik itu. Beberapa tips yang diberikan antara lain:

  • Sebaiknya disiplin memanfaatkan waktu.
  • Jangan terlalu memusiingkan masa lampau, segeralah move on.
  • Jangan terlena dengan waktu luang
  • Jangan menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak bermanfaat atau lebih parah lagi yang menjerumuskan kita kepada dosa, dan masih banyak tips lainnya di bab dua ini yang berhubungan dengan penghargaan terhadap waktu.

Buku Hanya Cinta-Nya ini terdiri dari 4 bab.

BAB III: Meraih Kebahagiaan Hakiki

Kemudian, pada bab III ini pembaca diberi tahu bagaimana kunci untuk mendapatkan kebahagiaan. Ada beberapa hal yang ditekankan untuk meraih kebahagiaan yang sebenarnya, yakni:

  • Selalu yakin bahwa setelah kesusahan pasti ada kebahagiaan lagi.
  • Bahwa masalah yang datang merupakan cara Tuhan menegur hamba-Nya untuk naik ke level yang lebih tinggi.
  • Kunci kebahagiaan adalah bersyukur.
  • Jangan pernah mengutuk atau menyalahkan ketetapan dari Allah SWT.

Yeah, dalam bab ini, sepertinya pembaca diminta untuk menyadari bahwa rencana Tuhan untuk kita adalah yang terbaik. Kebahagiaan sebenarnya terletak pada pikiran kita sendiri yang percaya pada ketetapan-Nya.

Kita bisa terluka akibat hal-hal yang terjadi di luar keinginan kita. Tetapi mengingkari keputusan Allah akan membuat kita lebih terluka lagi.Terimalah semua takdir dengan penerimaan terbaik. Ketenangan akan lahir dari keikhlasan menerima takdir-Nya.” (halaman 122).

Begitu salah satu kalimat motivasi yang saya sukai dari bab II ini.

BAB IV: Optimis adalah Bingkai Cinta

Pada bab pamungkas ini, meskipun sebelumnya kita diminta untuk senantiasa percaya pada ketentuan-Nya, namun juga diingatkan untuk tetap berusaha. Definisi “optimis” di sini bukan berarti hanya berdiam diri, namun juga tetap berusaha, serta bangkit setelah terpuruk. Bab IV ini juga banyak memberikan motivasi untuk selalu kuat pada saat menerima ujian kehidupan.

Salah satu kalimat positif yang saya sukai:

Selalu ada pelajaran berharga dalam setiap ujian hidup. Karena setiap ujian akan mendewasakan dan menguatkan. Serta membuat kita menyadari bahwa hidup semakin sukses dengan keberhasilan menghadapi berbagai masalah dan bersandar kepada Allah.” (halaman 155).

Nah, itulah teman-teman, sekilas mengenai buku Hanya Cinta-Nya ini. Pada intinya, dengan membaca buku ini, kita akan diingatkan kembali bahwa kehidupan di dunia ini hanya sementara. Meski demikian, kita tetap dituntut untuk menjadi pribadi yang senantiasa bekerja keras supaya kehidupan ini ada manfaatnya buat sesama dan untuk meraih cinta-Nya.

Semoga bisa dipahami yaaa, kira-kira begitu deh garis besar isi bukunya 😀 . Lanjut tentang kelebihan dan kelemahan buku yaaa.

Kelebihan dan kelemahan buku Hanya Cinta-Nya

Hmmm, menurut saya, kelebihan buku ini adalah dengan pembagian per-bab memudahkan orang untuk mencari motivasi apa yang relate sama kegundahannya, hehe. Jadi, walau pun enggak dibaca berurutan saya rasa bisa sih memahami isi bukunya. Walaupun ya lebih enak membaca runut dari bab pertama hingga akhir.

Satu lagi yang saya sukai adalah dari buku Hanya Cinta-Nya ini adalah sangat kaya quotes atau kalimat motivasi. Sehingga, setiap membuka lembar demi lembar buku ini, selain ada kalanya merasa makjleb, namun juga seolah seperti mendapat pencerahan baru.

Motivasi dalam buku Hanya Cinta-Nya ini bisa mengubah hidupmu.

Kemudian, karena ada beberapa sisipan sirah, tentu saja buku ini juga memperkaya pengetahuan pembaca akan sejarah di masa Nabi dan Sahabatnya. Selain itu, buku ini cocok juga dijadikan bahan untuk merenung dan membuat to do list apa saja yang bisa kita lakukan untuk move on.

Sedangkan kelemahan buku ini, tidak ada pembatas buku, sehingga agak kesulitan kalau mau menandai bagian yang sudah dibaca. Trus, soal pemilihan warna (tapi ini sepertinya soal selera), saya merasa warna yang dipilih untuk cover dan juga dipakai dalam buku kurang bikin greget. Saya berharap buku motivasi semacam ini bisa lebih menggunakan warna tegas, menarik, dan bikin saya tetap melek, hehe. Selain itu, saya berharap ada ilustrasi yang lebih banyak dari buku ini 😀 .

Nah, itulah teman-teman resensi tentang buku Hanya Cinta-Nya versi saya ini. Kalau teman-teman penasaran dengan isi buku ini beli aja sendiri yaaa. Motivasi-motivasi dalam buku ini sayang lho kalau dilewatkan, sungguh membantu saat lagi down (sesuai pengalaman pribadi hehe).

FYI, buku Hanya Cinta-Nya karya Riawani Elyta dan Risa Mutia ini bisa teman-teman dapatkan di toko buku Gramedia dan Togamas. Selain itu, teman-teman bisa juga membelinya secara online di gramedia.com atau online marketplace seperti Bukalapak, Shopee, Tokopedia, dll.

Selamat mencari dan membaca buku Hanya Cinta-Nya ini sendiri yaaa 🙂 .

April Hamsa