Beberapa waktu lalu, saya mengikuti pelatihan literasi digital di Hotel Grand Cemara yang berlokasi di area Menteng, Jakarta Pusat. Pelatihannya berlangsung seharian, dari pagi hingga sore, sehingga peserta pelatihan mendapatkan fasilitas makan siang. Awalnya, saya mengira makan siangnya adalah model prasmanan di ruang pelatihan, eh, ternyata peserta bisa makan siang di restoran Hotel Grand Cemara, yakni The Cemara.

The Cemara ini lokasinya ada di lantai dasar hotel. Bisa masuk melalui pintu masuk samping hotel. Dari situ, masuk, lurus, ada lift di sebelah kanan dan semacam meja resepsionis. Restoran The Cemara ada di tengah-tengahnya.

Oh ya, yang ada di depan lift, saya sebut “semacam meja resepsionis”, karena  saya lupa apakah benar itu meja resepsionis atau sekadar tempat customer service, tempat tamu hotel bisa bertanya atau menitipkan barang. Lupa, hehe. Pokoknya restoran The Cemara di dekat-dekat situ, deh.

Ruangan The Cemara terbagi menjadi dua, yang pertama dengan pintu yang agak tertutup disebutnya “Cyber Lounge” di kiri (dari arah masuk) dan restoran di kanan (dekat lift). Saya enggak yakin Cyber Lounge ini buat apaan, sepertinya sih bisa untuk makan juga. Mungkin sekalian bisa buat meeting sambal buka laptop juga kali ya?

Waktu kemarin itu, saya makan di bagian restorannya. Menurut saya restoran The Cemara cukup luas. Bentuknya letter L karena terpotong dengan adanya ruang Cyber Lounge tadi.

Kalau melihat sekilas dari luar mungkin mengira kalau ruangan resto hanya sebaris saja, padahal kalau masuk ke dalam ternyata ada ruang lain di sebelah kiri. Kalau mau lebih privat, lebih enak duduk di sayap yang sebelah kiri di belakang Cyber Lounge ini. Terdapat meja makan yang bisa diduduki maksimal empat orang, ada pula yang bisa digunakan ramai-ramai 8-10 orang.

Makanan di The Cemara  ini bisa diambil dengan model prasmanan. Meja penyajiannya dekat sekali dengan lift.

Pertama yang di dekat lift adalah meja untuk makanan pendamping, seperti sayur yang bisa dinikmati terpisah tanpa memakai nasi. Baru, kemudian di sebelahnya ada makanan yang biasa dimakan oleh orang Indonesia, yakni nasi, nasi goreng, sayuran, dan lauk pauknya.

Untuk minumannya, ada berbagai pilihan. Lokasinya lebih mepet dengan dinding lift. Rsetoran The Cemara menyediakan tiga dispenser di sini.

Kemudian, ada satu lagi meja penyajian yang lokasinya ada di seberang meja makanan utama yang menyajikan minuman seperti es buah, buah-buahan, dan aneka kue.

Pada saat pelatihan kemarin, makanan yang saya nikmati adalah makanan khas Indonesia, di mana mereka menyediakan nasi dan nasi goreng. Kemudian, sayurnya adalah sawi digulung. Trus, pilihan lauk pauknya ada tiga yakni ayam, ikan, dan daging.

Ayamnya dibikin menu Ayam Jahe, ikannya berupa ikan dori yang dimasak Dori Ayam cabe, kemudian dagingnya dibikin Beef Mercon. Saya mengambil sayur dan lauk berupa ikan dan daging, skip menu ayam.

Beef Merconnya menurut saya enak, karena bumbunya tidak terlalu pedas, namun disertai cabe utuh. Cocok dengan sayur sawi yang digulung. Rupanya sayurnya kali itu sangat laku, sehingga beberapa kali saya melihat petugas harus merefillnya.

Makanan pelengkapnya, hari itu ada soto dan asinan sayur, tetapi saya tidak mengambilnya karena sudah kekenyangan makanan utama.

Untuk minumannya, saya pun mencicipi dua dispenser minuman yang terlihat berwarna. Ternyata itu tuh sepertinya sirup gitu. Lumayan mengobati dahaga, selain minum air putih yang disediakan juga di dispenser satunya.

Itulah teman-teman pengalaman makan di restoran The Cemara, Hotel Grand Cemara Menteng. Ada yang pernah makan di sini juga? Apa menu favoritmu?

April Hamsa

Categorized in: