Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga mengajak anak-anak makan di Restoran Remboelan yang ada di mall Bintaro Jaya Xchange (Bintaro Xchange). Ceritanya udah kepengen dari lamaaaa banget, sejak ulang tahun anak kedua saya, Dema, pada bulan Januari, lalu.

Kok, bisa tertunda selama itu makan di Restoran Remboelan-nya? Iyaaa, qodarullah, awal tahun 2023 ini, kami sekeluarga sakit berganti-gantian. Padahal, udah berencana bagi-bagi goodie bag juga buat teman-teman ngaji-nya Dema, eh, nggak jadi. Akhirnya, perayaan ultah-nya gagal, acara makan-makan di resto Remboelan nggak jadi, snack di goodie bag-nya sebagian buat anak-anak tetangga terdekat dan sebagian dimakan sendiri, huhu.

Tapi, ya nggak pa pa, wes. Udah takdirnya begitu. Semoga tahun depan diberi kesehatan dan kesempatan untuk membuat acara ulang tahun Dema yang lebih berkesan, aamiin.

Balik lagi ke Restoran Remboelan, setelah kami sehat, sepertinya sempat beberapa kali main ke Bintaro Xchange, cuma nggak jadi mulu makan di sana hahaha. Seringnya, ketika datang ke resto-nya tuh pas waktunya makan siang dan ngantre, saudara-saudara. Kami keburu laper 😛 . Jadi, yawda, nyari tempat makan lain.

Nah, siang ini, akhirnya udah bener-bener diniatin kalau ngemall ke Bintaro Xchange, makannya di Restoran Remboelan. Ketika ke sana, udah sekitar jam 14.00 WIB. Udah bukan makan siang lagi itungannya, wkwkwk. Itu juga masih ngantre, di bawah sekitar 3-4 nama di list.

Jadi, kalau mau mampir ke resto Remboelan yang ada di Bintaro Xchange saat weekend, saran saya jangan pas lagi kelaparan banget ya. Ke sini nih diniatin buat nyicipin menu-menunya saja hehe.

Saya dan keluarga menunggu sekitar setengah jam, sebelum akhirnya dipanggil untuk masuk. Untungnya di depan resto disediakan tempat duduk, sehingga anak-anak tak terlalu crancky menunggu.

Oh ya, sambal menunggu antrean, pengunjung bisa melihat-lihat dulu menu makanan dan minuman yang ditawarkan resto Remboelan di meja depan resto-nya. Mungkin, biar nanti pas nyampek meja nggak kelamaan mikir mau order apa kali ya? 😀

Anak-anak kemudian udah mulai nunjuk-nunjuk mau makan dan minum apa sesuai minat. Saya juga sudah merencanakan mau memesan beberapa menu.

Namun, begitu dipersilakan masuk dan udah duduk di meja, mbalik galau lagi mau memesan apa saja, wkwkwk. Untungnya, di atas meja juga ada buku menu. Bisa juga melihat menu melalui aplikasi setelah scan kode QR yang diberikan.

Menu makanan di Restoran Remboelan tuh termasuk banyak pilihannya. Ada menu aneka Nasi Bakar, Nasi Campur, Rice and Noodle, Bakulan, Soup, Sea Food, Daging, dll. Belum lagi pilihan minuman dan dessert-nya, xixixi, jadi bingung.

Sampai akhirnya anak-anak kami persilakan untuk memilih menu duluan. Dema tanpa ragu memesan Mie Goreng Rembulan dengan opsi tidak pedas. Lalu, anak pertama saya, Maxy order Nasi Goreng Jawa yang nggak pedes juga, setelah menimbang mau menu mie-mie-an juga seperti Dema atau menu dengan nasi putih.

Kalau saya dan suami, sebelumnya kepengen makan menu Nasi Campur atau menu ikan-ikanan dengan nasi putih. Namun, setelah dipertimbangkan kembali, akhirnya kami memesan Nasi Bakul. Nasi Bakul yang kami pilih adalah Nasi Bakul Tongkol Asap Garo Rica Malalayang. Hmmm, kalau dari namanya, sepertinya menu makanan satu ini terispirasi dari Manado atau area Sulawesi gitu, ya?

Untuk minumannya, kami memesan tiga Es Teh Jawa Manis dan satu Es Asam Jawa Segar. Oh ya, seperti yang saya singgung sebelumnya, order-nya dengan cara scan Kode QR, lalu nanti tersambung ke aplikasi ya. Setelah memilih menu, nanti akan muncul total harga yang harus dibayarkan dan keterangan makanan/ minuman sedang diproses maupun sudah komplit diantar.

Sekitar 10 menit kemudian, pesanan minuman diantar ke meja. Lalu, mas-mas pelayannya mengantarkan peralatan makan, seperti piring, sendok, dan garpu.

Menyusul kemudian, pesanan Mie Goreng Rembulan-nya Dema beberapa menit sesudahnya. Menu makanan yang terakhir dan keluarnya berbarengan adalah nasi Goreng Jawa dan Nasi Bakul Tongkol Asap Garo Rica Malalayang.

Mie Goreng Rembulan yang dipesan Dema disajikan dalam piring berbentuk persegi panjang. Mie ini pada dasarnya seperti mie-mie yang dijual di Jawa (area Yogya dan sekitarnya gitu). Ada campuran daging ayam, bawang goreng, sayuran sawi, yang disajikan dengan acarm tomat, mentimun, serta kerupuk udang.

Soal kerupuk udang ini sebetulnya lucu juga, karena sebelumnya Dema sempat melirik ke meja sebelah, kalau ada sajian kerupuk udangnya (semacam complimentary). Dema bilang dia mau kerupuk udang, tetapi di meja kami enggak tersedia. Untungnya saat mie pesanannya disajikan, ada kerupuk udangnya, walaupun ukurannya lebih kecil hehe.

Untuk rasanya, menurut saya gurih dan bumbunya pas. Tidak terlalu asin dan sedap. Mie-nya juga lembut. Yang paling juara adalah acarnya, enak sekali, asem-asem tetapi tetap cocok di lidah. Suwiran daging ayamnya berupa potongan kotak-kotak dan empuk di mulut.

Kerupuknya juga renyah, sampai Dema menghabiskannya. Sayangnya, menurut saya porsinya kurang banyak hehehe. Trus, sayurannya juga kurang banyak. Namun, overall, rasanya enak. Yang paling penting, cocok di lidahnya Dema.

Untuk menu kedua adalah Nasi Goreng Jawa punya Maxy. Sama seperti mie yang tadi, nasi goreng ini juga disajikan di piring persegi panjang. Hanya saja ukurannya sedikit lebih besar dari piring mie.

Mirip seperti mie punya Dema, Nasi Goreng Jawa ini disajikan pakai kerupuk, acar, mentimun, tetapi nggak ada tomatnya. Hanya saja menu nasi goreng ini sudah dilengkapi dengan lauk berupa telur mata sapi.

Sama seperti mie-nya Dema, Nasi Goreng Jawa ini rasanya khas nasgor-nasgor Jawa yang kaya bumbu dan gurih. Sayangnya, saya nggak merasakan versi pedasnya, karena tadi pesan yang buat anak-anak alias nggak pedas. Cuma saya bisa membayangkan kalau ada pedes-pedesnya kemungkinan rasanya akan jauh lebih enak di lidah saya.

Lalu, kalau Nasi Bakul Tongkol Asap Garo Rica Malalayang, makanan ini tuh berupa nasi liwet wangi, serundeng, pete, balado ikan tongkol, cabe rawit, dan bawang goreng. Sebelumnya, saya nanya ke mbak-mbak pelayannya, menu tersebut buat berapa orang. Katanya sih dua orang.

Trus, saya mikirnya bakulnya tuh bakalan gede, di mana bisa jadi seporsi nasi bakul bisa buat lebih dari dua  orang. Eh, ternyata, bakulnya cilik, hehe. Kalau menurut saya, buat orang yang doyan makan, sebakul itu akan cukup buat dirinya sendiri. Kalau buat berdua, agak kurang banyak. Jadi, saran saya kalau makannya banyak, pesan lebih dari satu saja nasi bakulnya.

Alhamdulillahnya, saya dan suami memang mengurangi makan nasi ya, jadi seporsi nasi bakul, yaaa, cukup lha ya. Walau kalau dalam kondisi normal (kami nggak diet) kemungkinan satu bakul kurang bjuat kami hehe.

Kalau ditanya rasanya? Nyaaamm. Nasi Bakul Tongkol Asap Garo Rica Malalayang ini nggak gagal memanjakan lidah saya dan suami. Nggak terlalu pedas, tetapi tertolong cabe rawitnya.

Untuk minumannya, untuk Es Teh Manis Jawanya, yaaa, standar teh manis gitu. Porsinya cukup banyak karena disajikan dalam gelas besar. Hanya saja, resto nggak menyediakan sedotan atau sendok buat mengaduk gula yang ada di bagian dasar gelas.

Awal tahunya dari Dema yang protes, kok tehnya tidak manis. Ternyata, karena belum diaduk. Untungnya, di pesanan menu Es Asem Jawa Segar disediakan sendok, jadi ya dipinjem dulu buat mengaduk es teh. Alhamdulillah jadi lebih enak dan segar.

Kalau Es Asem Jawa Segar-nya ini tuh pada dasarnya adalah jamu asem, tetapi disajikan dengan es dan potongan buah leci. Seperti namanya, rasanya asem-asem gitu. Menyegarkan dan cocok dinikmati ketika cuaca lagi panas-panasnya kayak sekarang.

Overall, saya merasa nggak sia-sia mengantre buat makan di Restoran Remboelan, karena makanannya memang enak menurut lidah saya dan keluarga. Hanya saja memang porsinya nggak terlalu banyak ya.

Untuk semua makanan dan minuman yang kami pesan, kami membayar sebesar Rp. 307.400,-00. Enaknya harga yang ditagihkan via aplikasinya tersebut sudah termasuk pajak, jadi ketika di kasir enggak ada biaya tambahan apa-apa lagi.

Tadinya, kami mau memesan dessert, eh, ayahnya mengusulkan buat pindah lokasi alias ronde kedua buat dessert-nya. Yawda, jadi gagal deh nyobain dessert Restoran Remboelan. Yaaa, mungkin kapan-kapan akan kembali lagi ke sana buat mencoba menu yang lain.

Kalau teman-temanada yang pernah ke Restoran Remboelan juga belum? Denger-denger resto ini tak hanya berlokasi di mall Bintaro Xchange, melainkan masih ada beberapa cabang lainnya. Kalau udah pernah, share donk menu favoritmu dari resto ini? 😀

April Hamsa

Categorized in: