Saat libur tahun baru kemarin, Keluarga Hamsa mengisinya dengan jalan-jalan ke Grand Indonesia. Grand Indonesia (GI), mungkin salah satu mall yang nggak asing buat suami, karena dulu dia bekerja dan indekos di daerah sana. Mumpung, saya ada janji reunian dengan beberapa teman SMP yang hijrah juga ke ibu kota, akhirnya bisa juga saya masuk ke mall yang biasanya cuma saya lewatin kalau lagi bepergian ke pusat kota tersebut. Oh ya, ini juga perjalanan pertama “terjauh” kami sekeluarga, setelah Dema lahir. Maklum, kami belum punya alat transportasi roda empat, jadi kalau mau bepergian agak jauh dengan bayi seusia Dema kami agak pikir-pikir.

Kali ini, kami memilih menggunakan commuter line (KRL). Selama ini paling banter saya dan Maxy hanya pernah ke Stasiun Tebet aja kalau pas nganter Maxy ke klinik gigi di sana. Jadi saya yang aslinya sangat malas keluar rumah jauh-jauh menjadi excited. Apalagi, akan ketemu teman-teman lama yang udah misah sekitar 17 tahun lamanya.

Hujan mendadak menjadi asyik untuk diterjang. Saya juga nggak terlalu cemas mengajak Dema bepergian. Terus terang, setelah Dema lahir, saya jadi malas bepergian karena Dema selalu rewel jika tidak nyaman dengan perjalanannya. Berbeda dengan Maxy, yang sejak kecil, jika nggak nyaman dengan suasana baru, dia akan memilih tidur. Ah, bismillah aja, niatnya silaturahim, moga Dema nggak rewel.
Arrived at Stasiun Gondangdia. Masih Hujan, Foto Dulu Aja!

Perjalanan dengan KRL dari Stasiun Depok Baru ke Gondangdia lumayan lancar, meskipun kami nggak dapat tempat duduk. KRL full. Mungkin, karena liburan tahun baru, jadi banyak yang kepengen menyambangi Jakarta juga. Alhamdulillah, selama di KRL, Dema bobo. Mungkin efek kekenyangan abis sarapan. Sampai Gondangdia, kondisi masih hujan. Untung bawa payung, jadi kami bisa dengan mudah mencari taksi, untuk melanjutkan perjalanan ke GI.

Akhirnya Ngemol ke GI, Yeaay!

Sampai GI, saya dan “rombongan sirkus” langsung ketemu dengan teman-teman lama saya, Mercy dan Mary Elita. Tak lama kemudian menyusul, Agung. Setelahnya kami melanjutkan makan siang bersama di food court GI, Food Louver di lantai 3. Dema? Dia masih bobo. Yeaaayy! Kalau Maxy sih, cukup senang bisa lihat sana-sini sama ayahnya. Setelah makan siang hampir selesai, Dema terbangun. Saat akan disuapin makan, dia menolak. Tapi, masih mau menyusu sih, untung bawa apron. Sesudah kenyang, baru dia mau nyemil roti. Dasar bayi bule!

Setelah makan siang, saya dan teman-teman mencari tempat untuk ngobrol. Akhirnya diputuskan untuk ke restauran bernama Marche. Ini pertama kali saya ke resto ini. Desain restauran yang asalnya dari Swiss ini cukup bagus. Suasananya seperti di pasar tradisional ala-ala Eropa. Hal yang paling saya sukai di sana adalah ada play ground buat anak-anak. Jadi Maxy dan anak-anak teman-teman saya bisa bermain disana, sementara ortunya rumpi-rumpi cantik.

Finally, After 17 Years!

Reuni berlangsung seru antara saya, Mary, Mercy, dan Agung. Dari membicarakan masa lalu, siapa naksir siapa, hingga masa sekarang. Paling seru saat reuni adalah we-fie lalu upload di medsos hahaha. Langsung deh, mantan teman-teman SMP kami banyak yang komen.

Saya melirik “rombongan sirkus” saya. Alhamdulilah, Dema menikmati es krim dan wafel yang saya pesan. Sementara Ayahnya sibuk mengawasi Maxy dan teman-tema barunya di playground.

Puas bercengkerama sama teman-teman lama, hari sudah sore. Saya dan teman-teman pun berpamitan. Namun saya dan suami memutuskan pulang setelah sholat magrib saja, supaya nyaman di perjalanan.

Akhirnya, Bisa Mengunjungi St. Juanda.

Pulangnya, kami memutuskan untuk naik KRL dari Stasiun Juanda. Alasannya, stasiun ini, lebih dekat dengan Stasiun Kota, jadi kemungkinan kami masih bisa dapat tempat duduk. Alhamdulillah, emang dapat tempat duduk sih, setelah seorang ibu dan anak gadisnya memberikan kursinya kepada kami. Dema yang tadinya tertidur sempat rewel, tapi situasinya masih bisa dikendalikan. Kami sampai rumah pukul 21.00 WIB tepat.

Bercermin dari pengalaman ini, rasanya saya nggak kapok untuk membawa anak-anak bepergian agak jauh lagi. Meski melelahkan, tapi rasanya senang. Ya, sebenarnya  targetnya nggak jauh-jauh amat sih, masih seputaran Jakarta aja. Mungkin ke Monas atau ke Kota Tua. Sebab selama tinggal di Jakarta Depok saya belum punya kesempatan untuk menjelajahi tempat-tempat menarik dan bersejarah di Ibu Kota. Semoga lain kali bisa! Harus bisa!

-Aprillia-

Categorized in: