Aduh, enggak kuat aku,” kata mas-mas wartawan yang datang liputan bareng saya di RS Kanker Dharmais tanggal 27 Februari kemarin. Mas-mas wartawan itu kemudian melepas kacamatanya dan menyeka sudut matanya. Ehmmm, sebenarnya, bukan hanya mas-mas wartawan itu aja sih yang merasakan haru. Saya rasa semua orang yang hadir di sana juga merasakan hal yang sama. Terlebih lagi ketika kami bertemu dengan beberapa pasien kanker anak dan remaja di ruang rawat inap khusus remaja yang baru saja diresmikan.

Saya di depan Teen Lounge di ruang rawat inap khusus remaja RS Kanker Dharmais.

Yup, FYI, kini RS Kanker Dharmais sudah punya ruang rawat inap khusus remaja, setelah sebelumnya pasien remaja bercampur dengan anak-anak. Keberadaan ruang rawat inap khusus remaja ini merupakan inisiasi Prudential Indonesia bekerja sama dengan Yayasan Onkologi Anak Indonesia (YOAI).

Bukan baru-baru ini saja sih, Prudential Indonesia bermitra dengan YOAI, namun sebenarnya sudah berjalan cukup lama. Dari tahun 2013-2018, Prudential Indonesia telah mendukung pendanaan untuk 6.642 pasien anak-anak melalui penggantian biaya medis dan penggunaan mesin apheresis (alat untuk mengambil salah satu komponen darah). Sepanjang tahun itu juga, Prudential Indonesia dan YOAI bermitra dalam mempromosikan kesadaran kanker anak kepada 12.342 orang melalui seminar-seminar dan kegiatan sosialisasi lainnya.

Saya dan teman-teman blogger saat melihat ruang rawat inap khusus remaja.

Sedangkan, pengadaan ruang rawat inap khusus remaja ini merupakan kelanjutan dari kemitraan Prudential Indonesia dengan YOAI, dimana pada tahun 2018 Prudential Indonesia menyerahkan donasi sebesar Rp. 4,5 miliar untuk tujuan renovasi bangsal di RS Kanker Dharmais. Dana donasi tersebut berasal dari dana perusahaan untuk setiap pembelian polis PRUSyariah di tahun 2017 dan dalam rangka 10 tahun kehadiran Unit Usaha Syariah Prudential Indonesia.

Penjelasan mengenai kemitraan antara Prudential Indonesia dan YOAI disampaikan pada konferensi pers yang berlangsung di hari dan tempat yang sama. Konferensi pers tersebut menghadirkan:

  • Ketua Umum YOAI, Rahmi Adi Putra Tahir (Ibu Rahmi).
  • Direktur Utama RS Kanker Dhramais, Prof. dr. H. Abdul Kadir, PhD., Sp.THT KL (K). MARS (Prof. Abdul Kadir).
  • Government Relations and Community Investment Director Prudential Indonesia, Nini Sumohandoyo (Ibu Nini).

Konferensi pers tentang peresmian ruang rawat inap khusus remaja di RS Kanker Dharmais.

Prudential punya empat pilar yakni literasi keuangan, filantropi, kesehatan, dan pemberdayaan Indonesia Timur, khususnya Papua. Nah, acara kali ini fokusnya ke kesehatan,” kata Ibu Nini mengawali penjelasan tentang mengapa Prudential Indonesia dan YOAI bermitra membuat ruang rawat inap atau bangsal remaja.

Prudential Indonesia memang berkomitmen untuk fokus pada “We Do Good” yang dituangkan dalam Program Community Investment. Ada empat pilar sebagaimana yang dikemukakan oleh Ibu Nini. Pengadaan dan peresmian ruang rawat inap remaja adalah salah satu perwujudan dari pilar Kesehatan dan Keselamatan. Prudential Indonesia berharap dengan adanya ruang rawat inap khusus remaja ini dapat membantu pasien kanker remaja untuk menciptakan lingkungan yang kondusif selama perawatan, sehingga membantu mereka untuk lekas sembuh.

Mengapa pasien kanker remaja perlu ruang rawat inap khusus?

Penyakit kanker memang bisa menyerang siapapun tanpa memandang usia ya teman Hamsa? Bahkan anak-anak dan remaja pun bisa terserang penyakit kanker ini. Data dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) pada tahun 2015 menunjukkan bahwa terdapat 4.100 kasus kanker anak-anak per tahun di Indonesia. Sedangkan data dari hasil Riset Kesehatan Dasar 2013 menunjukkan prevalensi kanker anak usia 0-14 tahun sebesar sekitar 16.291 kasus. Begitu pula dengan data dari Kementerian Kesehatan yang mengatakan bahwa setiap tahunnya, ada lebih dari 175 ribu anak di dunia didiagnosis mengidap kanker dan sekitar 90 ribu di antaranya meninggal dunia.

Saya di depan kamar untuk perawatan pasien remaja di RS Kanker Dharmais.

46 buah tempat tidur khusus untuk pasien remaja.

Penyebab mengapa pasien kanker remaja dan anak-anak bisa begitu besar adalah karena kurangnya deteksi dini. Akibatnya, kanker jadi lebih sulit disembuhkan. Itulah sebabnya YOAI sering membuat acara dan kampanye edukasi, salah satu bekerjasama dengan Prudential Indonesia untuk menyediakan informasi dan mengedukasi masyarakat tentang kanker, serta betapa pentingnya deteksi dini kanker.

Mengapa bangsal remaja ini penting karena waktu itu ada pertemuan membahas pasien kanker lalu kami dapat info bahwa penanganan pasien kanker anak dan remaja itu sebaiknya dibedakan,” jelas Ibu Rahmi.

Emang sih ya, pasien remaja ini kalau dimasukkan ke grup pasien anak udah terlalu besar. Sementara, kalau dimasukkan ke grup pasien dewasa, masih sangat terlalu muda. Maka, satu-satunya jalan yang terbaik adalah membuat ruang rawat inap sendiri khusus untuk remaja.

Salah satu sudut ruang kamar khusus pasien remaja di RS Kanker Dharmais.

Apalagi, pasien remaja ini unik, sehingga lebih komplek kebutuhannya. Pasien remaja sudah bisa menyampaikan keluhan yang mereka rasakan. Bahkan, pasien remaja ini juga bisa searching sendiri mengenai informasi soal penyakitnya di internet atau media lain, kemudian membahasnya dengan orang tua dan/ atau dokternya.

Satu lagi hal yang paling penting, menurut Ibu Rahmi, pasien remaja membutuhkan penyembuhan terkait psikis dan psikologi. Ibu Rahmi berharap ruangan khusus ini dapat mengatasi tekanan psikologis pasien remaja. Maka, sebaiknya ruang perawatannya harus dipisah.

Lorong di ruang rawat inap khusus pasien remaja RS Kanker Dharmais.

Prof. Abdul Kadir membenarkan apa yang disampaikan oleh Ibu Rahmi. Menurut Prof Abdul Kadir, memang kebutuhan pasien anak dan remaja sangat berbeda.

Menurut WHO, definisi pasien anak itu usia nol sampai dua belas tahun, sedangkan pasien remaja adalah dua belas sampai tujuh belas tahun. Makanya kalau pasien remaja ini dirawat bersama dengan anak usia nol sampai lima tahun ya enggak cocok,” kata Prof. Abdul Kadir.

Dalam kesempatan itu, Ibu Rahmi juga mengatakan bahwa YOAI telah lama bekerja sama dengan Prudential Indonesia. Dahulu, bentuk kemitraannya terwujud dalam bentuk renovasi ruang rawat inap khusus pasien anak. Tahun ini, YOAI bersyukur bahwa Prudential Indonesia masih mau mendanai untuk renovasi ruang rawat inap remaja ini.

Kami sudah lama berharap dan berdoa, akhirnya bisa juga punya ruangan ini. Mengapa kami memilih RS Dharmais? Ya karena rumah sakit ini adalah pusat kanker nasional se-Indonesia,” lanjut Ibu Rahmi.

Fasilitas yang ada di ruang rawat inap khusus remaja

Ruang rawat inap khusus remaja tersebut juga mendapatkan apresiasi dari Menteri Kesehatan, Ibu Nila Moeloek. Ibu Nila Moeloek hadir langsung untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian serah terima/ hibah ruangan untuk ruang khusus pasien remaja di RS Kanker Dharmais. Hari itu juga, Ibu Nila Moeloek langsung melihat sendiri ruang khusus pasien remaja yang telah selesai direnovasi.

Terima kasih kepada RS Dharmais dan segenap pihak yang membantu dibangunnya ruang rawat inap remaja ini,” kata Ibu Nila Moeloek dalam sambutannya.

Penandatanganan kerja sama hibah ruangan untuk rawat inap khusus pasien remaja di RS Kanker Dharmais.

Kiri ke kanan: Prof. Abdul Kadir, Ibu Nila Moeloek, Ibu Rahmi Tahir, dan Bapak Jens dari Prudential.

Selain Ibu Nila Moeloek, hari itu, seperti yang saya sebutkan saat saya mengawali artikel ini, media dan blogger juga boleh melihat langsung ruang rawat inap khusus remaja tersebut. Di sana, kami bertemu dengan beberapa pasien dan survivor kanker anak dan remaja, juga keluarganya. Ada yang melakukan performance menyanyi untuk menyambut tamu yang datang berkunjung hari itu, ada pula yang sharing tentang penyakit kanker yang dideritanya. Sempat bikin mewek sih. Namun, salut karena mereka begitu tegar menghadapi penyakit yang dideritanya.

Ruang konsultasi psikiatri.

Oh iya, ruang rawat inap remaja di RS Kanker Dharmais tersebut menempati ruangan seluas 1.000 meter persegi. Fasilitas yang ada di sana antara lain 46 tempat tidur plus satu ruang khusus untuk berkumpul/ saling bersosialiasi yang disebut Teen Lounge. Teen Lounge ini didesain sangat unik dan khas remaja. Sehingga diharapkan dapat membuat pasien remaja nyaman dan memotivasi mereka untuk lekas sehat.

Teen Lounge.

Teen Lounge juga dilengkapi dengan Multi-media Corner dimana pasien remaja bisa berselancar dengan memanfaatkan fasilitas internet. Selain itu, di sana juga ada Ruang Konsultasi Psikiatri yang bisa dimanfaatkan oleh pasien kanker remaja untuk curhat mengenai apa yang mereka rasakan selama perawatan dan hal-hal lainnya.

Ruang Multi-media.

Itulah teman Hamsa, cerita dan informasi mengenai ruang rawat inap khusus pasien remaja yang dimiliki oleh RS Kanker Dharmais. Mari kita berdoa sama-sama ya teman-teman supaya mereka yang dirawat di sana diberi kesembuhan.

Jangan lupa juga, kita, khususnya orangtua, senantiasa menjaga dan melindungi anak-anak kita supaya jauh-jauh dari penyakit ini. Menurut saya, salah satu caranya adalah mengajari anak-anak kita untuk menjalankan gaya hidup sehat sejak dini, seperti: memberi makanan sehat, mengajak anak aktif bergerak dan olahraga, dll.

Semoga informasi ini bermanfaat ya teman-teman 🙂 .

April Hamsa