Rumah adalah…

Tempat kita tumbuh bersama…

Itu jawaban saya kalau ditanya tentang apa arti sebuah rumah.

#RumahAdalah…

Tak peduli rumah itu besar atau kecil ukurannya, mewah atau biasa aja kondisinya, berperabot lengkap atau masih berisi apa adanya, rumah tempat kita bernaung akan menjadi saksi kita tumbuh.

Anak-anak tumbuh menjadi dewasa…

Orang dewasa tumbuh menjadi lebih arif…

Belakangan ini, saya makin menyadarinya. Bahwa rumah, tak sekadar tempat kita berteduh, tapi maknanya lebih luas dari itu. Tepatnya, semenjak musim wabah sekarang ini.

Pandemi membuat kami makin sering berada di rumah

Yeah, sebagaimana kita ketahui bersama, pandemi mengubah tatanan hidup manusia. Jika dulu banyak yang beraktivitas di luar rumah, baik itu bekerja, sekolah, dll, sekarang disarankan untuk tetap melakukan segala aktivitasnya itu dari rumah saja.

Begitu pula dengan keluarga saya. Dulu, setiap hari suami pergi ke kantor, kecuali weekend. Saya berkegiatan sekaligus bekerja ke event-event blogger, juga kursus bahasa setiap weekend. Anak-anak pun tak ketinggalan, sekolah dan les. Namun, sejak pandemi, suami WFH alias work from home, saya juga jadi lebih sering beraktivitas secara online, dan begitu pula dengan anak-anak, sekolahnya full online.

Awalnya, saya tidak mengira bahwa kondisi semacam ini bisa sampai berbulan-bulan lamanya. Namun, pada suatu hari di bulan Juli, saya menyadari bahwa sepertinya pandemi ini masih akan lama berakhirnya 🙁 . Akhirnya, saya menyarankan kepada suami, bagaimana kalau weekend, yang biasanya kami isi dengan ngemall atau sekadar cari makan di luar rumah, diisi dengan kegiatan beberes rumah. Toh, pandemi bikin enggak bisa ke mana-mana 🙁 . Suami menyetujui. Yeah, daripada gabut kaaan? 😛 Sekaligus, mengajari anak-anak tentang lifeskill beberes rumah. Yes, jadi anak-anak juga kami libatkan.

Dulu, kamar depan di rumah kami adalah gudang tempat menaruh barang-barang yang tak terpakai.

Apalagi, pada saat itu anak-anak sudah akan mulai bersekolah, walaupun masih dilakukan secara online. Namun, justru karena itulah, saya kok merasa anak-anak butuh ruang belajar yang lebih proper. Kepengennya ada ruangan khusus gitu, enggak lagi di ruang tamu atau di meja makan atau numpang di meja kerja saya seperti sebelumnya. Yah, jadi selama ini anak-anak kalau belajar online seringnya nomaden, pindah-pindah tempat mulu.

Sebuah ruangan, pusat aktivitas kami di rumah

Akhirnyaaa, start Juli kemarin itu juga, saya bekerja sama dengan suami dan anak-anak mengosongkan kamar depan. FYI, kamar depan ini memang selama ini enggak ada penghuninya, hanya berfungsi sebagai tempat naruh dua lemari pakaian dan menyimpan kardus-kardus berisi perkakas kami yang enggak terpakai.

Kondisi kamar depan di rumah kami setelah semua orang lebih banyak beraktivitas di rumah.

Tiap weekend, kami nyicil mengeluarkan, menyortir, dan membuang barang-barang dari kamar tersebut. Sedangkan, dua lemari pakaian yang ada di sana kami pindahkan ke kamar tidur. Tak sia-sia, tak lama kemudian, akhirnya kamar bekas gudang itu akhirnya kosong.

Trus ini buat apa rencananya?” tanya suami.

Buat ruang belajar,” jawab saya.

Ruangan yang sudah kosong tersebut akhirnya saya isi dengan meja kerja saya, meja aktivitas anak-anak, dan sofa.

Sudut meja kerja saya bergantian dengan suami.

Anak-anak nanti beraktivitas di sini, belajar di sini, main juga di sini. Jadi, enggak pakai ruang tamu lagi,” jelas saya.

Anak-anak waktu itu juga terlihat excited dengan tempat main barunya.

Semenjak itu, kamar itu jadi pusat aktivitas kami selama mengikuti anjuran dari pemerintah untuk berada di rumah aja.

Sofa untuk bersantai, sesekali untuk anak-anak tidur siang.

Dengan adanya kamar/ ruangan untuk beraktivitas ini, hasilnya:

  • Kami sekeluarga jadi punya ruangan yang layak untuk belajar/ bekerja.
  • Ruang tamu lebih rapi dari biasanya.
  • Mainan dan buku anak-anak jadi jarang tercecer di mana-mana, kayak dulu.

Ruangan baru ini juga membuat kami lebih konsentrasi saat beraktivitas belajar/ bekerja karena selalu rapi. Kami menjaganya untuk tetap berisi seminimal mungkin barang, sehingga ruangan tampak lapang. Bonding antar anggota keluarga jadi lebih erat. Tak ketinggalan, satu keuntungan lagi, karena anak-anak sedang belajar sholat, ruangan ini jadi bisa dipakai untuk sholat berjamaah sekeluarga.

Ruangan ini juga kami manfaatkan untuk anak-anak belajar sholat.

Namun, sebagaimana sifat manusia yang selalu merasa kurang puas, saya juga sebenarnya masih belum sreg dengan isi ruangan ini. Kepengen deh, menghias/ mendesain interior ruangan pusat aktivitas kami ini dengan lebih apik, sehingga terlihat cantik dan makin bikin betah.

Saya pun mengajak suami dan anak-anak berdiskusi enaknya ruangannya diapain lagi? Eittts, dengan catatan enggak menambah perabot lagi. Soalnya ukuran ruangannya seuprit 😛 .

Kalau suami, menyarankan ada rak gantung untuk menaruh beberapa buku. Anak-anak ingin box susun untuk menaruh mainan. Kalau, saya, ehmmm, kepengen nempelin seluruh dinding dengan wallpaper, minimal wallpaper sticker lha, hehe.

Dapat ide baru mengatur rumah dari acara diskusi media Schneider Electric

Kok ya pas kebetulan, 17 September lalu, saya mendapat undangan untuk mengikuti diskusi media Schneider Electric yang diselenggarakan secara online. Tema diskusinya adalah tentang “Wujudkan Tiap Ide #RumahAdalah Bagi Anda dengan Personalisasi”. Yang menjadi narasumber dalam diskusi hari itu keren-keren lho, yakni mereka yang paham banget soal mengatur interior rumah:

  • Chairman Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII) DKI Jakarta, Rina Renville (Mbak Rina)
  • Co-Founder and Creative Director Living Loving, Nike Prima (Mbak Nike)
  • Operational Offer Manager Schneider Electric Indonesia, Niken Widyasti (Mbak Niken).

Nah, para narasumber tersebut, masing-masing memberikan tips tentang bagaimana menciptakan suasana yang nyaman di rumah, supaya kita pun betah beraktivitas dari rumah aja. Khususnya, selama pandemi seperti sekarang ini.

Saya ketika mengikuti diskusi media Schneider Electric.

Teman-teman penasaran enggak nih sama tips masing-masing narasumber yang saya sebut di atas? Buat yang penasaran, baeklah, saya akan sharing rangkuman tipsnya di postingan ini yaaa 😀 .

Pertama, adalah tips dari Mbak Rina. Mbak Rina memberikan pengantar mengenai pentingnya menciptakan suasana rumah yang nyaman, supaya bisa selalu membangun energi positif. Energi positif tentu saja adalah salah satu yang amat kita butuhkan di masa sekarang, yekan?

Saat ini, kita memang masih agak terbatas untuk beraktivitas di luar rumah. Namun, sebaiknya situasi semacam ini jangan sampai membuat kita berhenti, enggak nglakuin apa-apa, melainkan seharusnya bikin kita lebih produktif dari rumah. Nah, menurut Mbak Rina, salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan mendesain interior rumah dengan hal-hal yang bisa membuat para penghuninya jadi merasa gembira dan terinspirasi. Ingat lho, zaman sekarang “gembira” sangat dibutuhkan untuk menjaga imunitas kita 😀 . Makanya, yuk kita tata rumah kita, agar betah dan merasa selalu happy.

Mbak Rina punya tiga pendekatan dalam mendesain interior rumah, yakni antara lain:

  • Bersifat lebih personal

Maksudnya adalah perpaduan antara kejujuran terhadap diri sendiri, keunikan, dan perhatian terhadap hal-hal detail. Caranya bisa dengan memasukkan detail kecil yang memiliki makna khusus buat kita, misalnya nih menambahkan foto-foto keluarga, memajang koleksi kita, memilih warna atau material yang kita suka, dll.

  • Unik

Tentu saja desain semacam itu, dengan sentuhan personal yang membuat kita nyaman, hanya ada di rumah yang kita miliki.

  • Dekat dengan alam

Zaman pandemi ini trendnya sepertinya makin dekat dengan alam. Banyak orang mulai hobi berkebun. Bahkan, ada yang menambahkan pot atau vas berisi tanaman untuk menghias area dalam rumah. Mbak Rina mengatakan hal semacam itu bagus, karena walau kita berada di rumah aja, cara semacam itu bisa lebih mendekatkan kita kepada alam. Mbak Rina juga memberikan ide untuk mengecat dinding maupun memilih material perabot yang warna atau bentuknya lebih natural seolah-olah membawa kita kembali ke alam.

Mbak Rina ketika menjelaskan pentingnya memiliki rumah yang nyaman untuk beraktivitas di rumah selama pandemi.

Selain itu, Mbak Rina juga menyarankan untuk memanfaatkan area dengan jendela langsung menuju luar rumah sebagai area untuk beraktivitas di rumah. Karena, kadang berada di rumah saja dengan seabrek kegiatan kadang membuat kita lupa terkena sinar matahari. Padahal, sinar matahari juga penting kan buat kesehatan tubuh?

Sedangkan, untuk praktik mendesain interior rumah, Mbak Rina juga punya tipsnya. Menariknya, untuk menata rumah seperti ini bisa dengan budget yang kita sesuaikan dengan kemampuan lho alias budget yang terjangkau. Berikut adalah tips dari Mbak Rina:

  • Kenali kebutuhan

Kebutuhan kita untuk sebuah ruangan apa saja. Sebaiknya tidak memasukkan hal-hal/ detail yang kurang kita butuhkan.

  • Jujur dengan karakter kita/ penghuni rumah

Harus jujur dengan karakter personal diri sendiri dan tahu letak keunikan penghuni (anggota keluarga) lainnya, sehingga kita tidak kesulitan memilih perabot maupun detail lainnya untuk sebuah ruangan yang akan kita desain interiornya.

Mbak Rina kemudian memberikan beberapa contoh ruangan, misalnya untuk area belajar anak kita bisa desain dengan pernak-pernik yang khas ruang bermain anak. Sedangkan, untuk ruang kerja orang tua bisa dengan gaya yang lebih glamour.

  • Pilih barang-barang untuk desain interior yang sifatnya jangka panjang

Sebenarnya ini bisa dimulai ketika dulu, pertama kali, kita mengisi rumah dengan perabot. Mbak Rina menyarankan untuk memilih barang-barang seperti furnitur yang penting-penting dahulu dan berkualitas awet. Misalnya, tempat tidur, meja, lemari, dll. Pada saat kita bosan dengan barang-barang itu, bukan berarti kita akan “membuangnya” dan menggantinya dengan yang baru. Namun, kita mesti berpikir bagaimana caranya memanfaatkan barang itu kembali, dengan cara yang enggak membuat kita bosan. Nah, menurut Mbak Rina, kita bisa mengatur barang-barang tersebut dengan memutar posisinya, diganti warnanya, atau kalau bed/ sofa diganti busa atau sarung bantalnya, dll.

Itulah sebabnya penting untuk merencanakan isi rumah. Harus sejak awal disusun secara detail, khususnya apa saja yang benar-benar kita butuhkan.

Kemudian, tips berikutnya adalah dari Mbak Nike. Mbak Nike waktu itu memulai sharingnya dengan menceritakan bagaimana dirinya mendesain interior rumahnya. Menurut Mbak Nike, sejak awal, dirinya senantiasa mengajak anggota keluarganya yang lain untuk berdiskusi. Khususnya suaminya ya.

Mbak Nike yang menekankan pentingnya bekerja sama dan berdiskusi dengan penghuni rumah lainnya ketika menata interior rumah.

Mbak Nike mengatakan bahwa ada dua hal penting dalam mendesain interior rumah:

  • Pertama, hampir mirip seperti Mbak Rina sih, yang tadi saya jelaskan tentang “personal” itu, yakni bahwa rumah harus bisa menjadi tempat dimana kita menjadi diri sendiri.
  • Kedua, mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan dan kenyamanan penghuninya. Mbak Nike mengatakan bahwa semewah apapun rumah kalau belum memenhui kebutuhan penghuninya, maka akan tetap bikin enggak betah. Apalagi, zaman sekarang kita “dipaksa” berada di rumah terus, maka fungsi rumah bukan lagi sekadar untuk istirahat, melainkan untuk berkegiatan, ya bekerja, ya sekolah, dll.

Tak ketinggalan, rumah harus membuat seluruh penghuninya nyaman, sehingga betah di rumah aja. Kita harus memastikan bahwa semua senang dengan penampilan rumah seperti itu. Oleh karena itu, Mbak Nike menekankan pentingnya diskusi supaya dapat penataan interior yang disukai oleh seluruh penghuni.

Tips dari Mbak Nike untuk penataan interior antara lain:

  • Harus diskusi, harus mau kompromi juga dengan penghuni/ anggota keluarga lain.
  • Harus menentukan skala prioritas untuk menghemat budget ketika memilih barang-barang.
  • Memilih barang-barang yang awet dan bisa digunakan dalam jangka panjang.

Bagi saya dan keluarga, Rumah adalah tempat kita bebas berkekspresi menjadi diri sendiri. Dalam mendesain interior rumah, kami memiliki prinsip untuk membangun koneksi sedekat mungkin antara interior dengan apa yang menjadi nilai-nilai penting dalam keluarga kami. Oleh karena itu, buat kami penting sekali memilih finishing, fixtures, furniture, hingga ornamen dekorasi yang selaras,” kata Mbak Nike.

Mbak Niken dari Schneider Electric.

Mbak Nike tidak memungkiri, kadang dalam mendesain interior rumah juga ada kendala, seperti dalam hal memilih printilan untuk dekorasi. Daaan, kadang Mbak Nike merasa bahwa yang kecil-kecil seperti sakelar lampu/ listrik, kadang kurang cocok untuk ruangannya. Karena yang namanya sakelar kan biasanya bentuknya monoton ya? Enggak bisa diotak-atik lagi, sehingga sering dibiarin aja, walau keberadaannya agak mengganggu interior.

Namun, itu dulu. Soalnya, menurut Mbak Nike, soal masalah sakelar sekarang sudah teratasi karena rumahnya sudah memakai sakelar dari Schneider Elektric yang terbaru.

Sakelar dari Schneider Electric yang dapat dicetak dengan berbagai desain menurut saya juga bisa jadi bahan pilihan untuk membuat desain ruangan jadi selaras dan sesuai karakter pemilik rumah,” tutur Mbak Nike.

Tentang Schneider Electric

Ah iya, maafkan, saya lupa menjelaskan tentang Schneider Electric ketika menyebutkan acara diskusinya tadi. FYI, Schneider Electric adalah perusahaan yang menyediakan solusi digital energi dan otomatisasi untuk efisiensi dan keberlanjutan. Schneider Electric memiliki beberapa produk seperti stop kontak (colokan listrik), sakelar lampu, MCB, RCBO, stabilizer, dll.

Produk terbaru Schneider Electric yang ternyata di-launching berbarengan dengan acara diskusi yang saya ceritakan tadi adalah AvatarOn. AvatorOn adalah sakelar dengan personalisasi cover. Sehingga, kita bisa menentukan sendiri cover sakelar di rumah kita dan membuat sakelar di rumah enggak membosankan lagi. Bahkan, bisa jadi lebih unik dan tampak personal sekali.

Schneider Electric meluncurkan sakelar AvatarOn.

Sakelar AvatarOn ini bisa menjadi satu dengan konsep interior rumah yang dapat memperkuat kesan gaya, personal, dan multifungsi juga,” kata Mbak Niken dalam kesempatan itu.

Mengapa sih Schneider Electric meluncurkan sakelar AvatarOn?

Menurut Mbak Niken, sakelar AvatarOn ini merupakan jawaban dari banyak orang yang merasa bahwa keberadaan sakelar yang desainnya flat, sering mengganggu estetika interior rumah. Dengan adanya sakelar AvatarOn ini, maka penampilan sakelar bisa disesuaikan dengan interior yang ada, bahkan dipersonalisasi.

Desain sakelar AvatarOn yang unik.

Personalisasi sakelar menurut Mbak Niken sangat dibutuhkan di setiap rumah karena arti rumah berbeda-beda bagi setiap orang. Itulah sebabnya, selain launching sakelar AvatarOn yang bisa dipersonalisasi, Schneider Electric juga meluncurkan kampanye #RumahAdalah (sesuai tema diskusi yang saya ceritakan di atas).

Sekilas info tentang kampanye #RumahAdalah yaaa. Menurut penjelasan Mbak Niken, #RumahAdalah bertujuan menginspirasi masyarakat agar menjadi diri sendiri, menghidupkan kembali rumah dengan menjadikannya tempat yang memungkinkan tiap penghuni rumah mencapai dirinya sendiri, mencerminkan siapa dirinya, gayanya, dan gaya hidupnya.

Mengenal lebih jauh AvatarOn dari Schneider Electric

BTW, mungkin, teman-teman ada yang penasaran kenapa kok di atas tadi, saya bolak-balik mengatakan “dipersonalisasi”?

Jadi, begini, teman-teman, sakelar AvatarOn ini tuh bisa disesuaikan dengan keinginan kita, baik itu warnanya maupun desainnya. Bahkan desain penutup sakelar AvatarOn ini bisa berupa foto yang dicetak. Kita bisa memanfaatkannya dengan membuat desain foto kita, foto keluarga, atau gambar-gambar lain. Itulah yang dimaksud dengan “personalisasi” tadi. Sehingga, desain sakelar dalam ruangan di rumah kita tak lagi flat atau ganggu pemandangan ruangan. Malah, sebaliknya, sakelar rumah bisa jadi salah satu ornamen kecil yang bisa mempercantik ruangan kita.

Contoh sakelar AvatarOn seperti di gambar ini ya teman-teman:

Sakelar AvatarOn bisa dipersonalisasi.

Cakep-cakep ya desainnya?

Teman-teman ada yang kepengen ganti sakelar di rumah dengan AvatarOn? Gampang kok cara mendapatkan sakelar ini. Informasi dari Mbak Niken, kita bisa membeli sakelar ini di toko atau pusat elektronik. Sedangkan, untuk personalisasi desain penutup sakelar AvatarOn, kita dapat membeli dan mencetaknya di percetakan Snapy terdekat atau bisa juga kita lakukan secara online. Yup, Snapy adalah vendor percetakan resmi untuk sakelar AvatarOn.

Berikut adalah cara pembelian/ mencetak cover sakelar AvatarOn di Snapy:

Cara mempersonalisasi sakelar AvatarOn.

Caranya, teman-teman bisa mengunjungi website Snapy. Kemudian, pilih menu “produk”, lalu pilih “Home Decor”, lanjut pilih “Cetak Sakelar Schneider/ AvatarOn Custom”. Nanti, kita bisa request desain gambar ke desainer Snapy atau kita bisa upload foto/ gambar dari file/ perangkat kita sendiri. Gampang kan?

Oh iya, teman-teman juga bisa membeli sakelar AvatarOn di marketplace seperti Tokopedia. Keuntungannya kalau melakukan pembelian di Tokopedia adalah ada promo diskon 16% + cashback 5% (selama Bulan September 2020).

Jadi, begitulah teman-teman mengenai keunikan sakelar AvatarOn.

Beberapa keunikan sakelar AvatarOn.

Eh, tapi bukan hanya itu saja sih keunikan sakelar tersebut. Sakelar AvatarOn ini ternyata juga memiliki beberapa keunggulan yakni:

  • Kualitas bagus

Avator-On ini sudah memenuhi standar kualitas seperti SNI, INC, dll. Bahan bakunya terbuat dari polikarbonat yang tahan panas dan tahan karat. Selain itu produk ini juga tahan banting.

Produk sakelar yang satu ini juga diproduksi dengan teknologi “Slim Rocker, Sure Click” dimana desainnya tipis dan halus, namun sanggup meminimalisir percikan api. Intinya dari sisi kualitas, produk aman dipakai.

  • Dilengkapi dengan key holders

Terdapat gantungan kunci untuk kita menaruh kunci supaya tidak tercecer.

  • Dillengkapi soket USB dan ada tempat buat menaruh handphone

Kalau mau ngecharge handphone, kita bisa menggunakan sakelar/ stop kontaknya dan bisa langsung naruh handpohone-nya di sana. Selain itu, sakelar ini juga sudah dilengkapi dengan soket pengisi daya untuk USB, sehingga kalau lebih memudahkan pula untuk mengisi daya handphone, dll.

  • Terdapat lampu LED

Sakelar ini juga dilengkapi dengan lampu LED di bagian bawahnya dengan pencahayaan yang lembut. Dalam kondisi gelap, lampu LED ini akan menyala, sehingga membuat kita lebih mudah mencari di mana lokasi sakelar lampu.

  • Multi-gang product covers

Permukaan sakelar lebar dan bisa dibikin multi-gang apabila kita membutuhkan sakelar untuk beberapa lampu di rumah.

Semoga jelas ya penjelasan soal sakelar AvatarOn dari Schneider Electric ini. Kalau belum jelas juga, teman-teman bisa langsung mengunjungi website dan media sosial Schneider Electric di:

Trus, nanya-nanya di sana deh soal sakelar ini.

Jadi, bagaimana? Apakah teman-teman tertarik juga untuk lebih mempersonalisasi desain interior rumah? Kalau saya sih tertarik sekali, soalnya merasa interior ruangan saya sepertinya kurang terlihat mencerminkan karakter anggota keluarga kami, deh :(.

Maka, rencananya, saya juga mau menambah pernak-pernik interior sesuai tips yang dipaparkan oleh narasumber dalam diskusi di atas tadi. Hmmm, kayaknya lucu juga kali ya kalau sakelarnya diganti pakai AvatarOn dari Schneider Electric dengan desain cover foto keluarga? Supaya ruangan kami makin cantik dan juga membuat kami selalu ingat bahwa Rumah Adalah Tempat Kita Tumbuh Bersama… 🙂 .

April Hamsa